Sufi Muda

Menemukan Tuhan Dalam Keseharian

Archive for the tag “Makrifat”

MELAWAN EGO (Bag 1)

Kisah manusia melawan ego nya untuk menemukan kebenaran dan pencerahan sedemikian panjang sama panjangnya dengan sejarah manusia itu sendiri. Telah di mulai oleh Adam, Insan Pertama mengenal Tuhan, mendapat pelajaran langsung dari Allah kemudian dirinya jatuh karena tidak mampu melawan ego nya sendiri, berhasrat memakan buah khuldi sehingga terusir dari surga (simbol kebahagiaan sejati). Kisah Adam kenapa dimuat di dalam al-Qur’an karena kejadian itu pasti terulang kembali di generasi berikut sampai dengan dunia ini selesai untuk menjadi ikhtibar (pelajaran) bagi segenap manusia.

Read more…

MAKRIFAT TIDAK DIDAPAT LEWAT ARGUMENTASI

Minum racun adalah tindakan ekstrim untuk membuktikan sebuah kebenaran dan anda tidak harus memilih tindakan itu andaipun diperlukan. Namun demikian, agama Islam adalah agama yang eksak, pasti dan konkrit bukan sekedar dogma yang tidak bisa dibuktikan sama sekali. Ketika satu sisi dari Islam dipahami dan kemudian diyakini itu sebagai kesempurnaan Islam maka yang terjadi adalah keterpaksaan di dalam menerima hal-hal yang sebenarnya bertentangan dengan akal fikirannya.

Read more…

KOMUNIKASI

Agustus 1945 adalah masa akhir perang dunia ke 2 yang telah menyebabkan jutaan orang tewas dan jutaan juga menderita akibat cacat dan kehilangan tempat tinggal. Perang dunia ke 2 berakhir setelah Amerika Serikat menjatuhkan 2 bom atom di Jepang.

Kita semua tentu tahu betapa dahsyat efek dan dampak yang ditimbulkan dari bom atom yang dijatuhkan di Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang menjelang akhir Perang Dunia II. Tepatnya pada 6 Agustus 1945 (Hiroshima) dan 9 Agustus 1945 (Nagasaki). Tercatat sekitar 140 ribu korban tewas di Hiroshima dan sekitar 90 ribu warga tewas di Nagasaki akibat radiasi bom nuklir paling mengerikan itu. Read more…

Setelah Shalat Subuh (14)

Hijab (tirai penghalang) terbesar antara manusia dengan Allah adalah dirinya sendiri. Hawa nafsu yang cenderung membawa manusia kepada kesesatan. Pembagian jenis hijab ini telah kami uraiankan dalam tulisan terdahulu (Setelah Shalat Subuh, 13), silahkan di baca. Begitu beratnya manusia melawan dirinya sendiri maka Rasulullah SAW menyebut sebagai Jihad Akbar, atau perang besar dan dalam dunia tasawuf dikenal sebagai Mujahadah (berjihad secara terus menerus melawan hawa nafsu).

Read more…

HIJRAH

Saat ini kita telah memasuki tahun baru 1440 hijriah, artinya lebih kurang sudah begitu lama Nabi Muhammad SAW meninggalkan kita secara jasmani dan Islam juga telah melewati rentang waktu yang lama pula. Kebanyakan orang Islam di 1 Muharam memperingati tahun baru dengan mengenang peristiwa hijrah Nabi, anak-anak melaksanakan karnaval, berjalan dalam jarak tertentu agar mereka ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Nabi 14 Abad yang lampau. Akan tetapi kita juga tahu bahwa Nabi berhijrah dari Mekkah ke Madinah bukanlah di bulan Muharam, tapi di bulan Rabiul Awal tepatnya tanggal 2 Rabiul Awal dan sepuluh hari kemudian tanggal 12 Rabiul Awal, Beliau bersama dengan Abu Bakar Shiddiq tiba di kota madinah. Peristiwa itu juga bertepatan dengan 16 September 622 M. Jadi kalau memakai perhitungan kalender Masehi maka Nabi Hijrah di bulan September, persis bulan yang sedang kita jalani saat ini. Read more…

Setelah Shalat Subuh (13

Semoga Allah SWT Yang Maha Rahman dan Maha Rahim senantiasa membimbing dan menuntun kita semua agar selalu berada di jalan-Nya mendapat rahmat dan karunia-Nya dari hayat hingga akhir kalam. Pada pagi yang berbahagia ini saya akan membahas tentang HIJAB dan ini merupakan tulisan yang ke-13 dari “Setelah Shalat Subuh” yang saya tulis setelah selesai shalat subuh.

Secara sederhana Hijab artinya batas, penghalang atau penutup. Kita bukan membicarakan tentang Jilbab, kerudung, cadar atau penutup aurat wanita yg lain. Hijab yang kita bahas adalah batas atau penghalang antara diri kita dengan Allah SWT. Ini hal yang sangat pokok dalam agama karena ketika antara hamba dengan Tuhan masih terhalang, maka hamba tidak mengenal sama sekali Tuhannya dan kondisi ini menyebabkan dia juga tidak bisa menyembah apalagi mengabdi kepada Allah. Read more…

Setelah Shalat Subuh (7)

asholat-subuhSaya telah menulis begitu banyak tulisan yang berhubungan tentang makrifat, sahabat sekalian bisa membaca di sini baik dengan judul memakai kata “makrifat” atau tulisan yang tidak memakai kata tersebut. Penting untuk kita pahami bersama bahwa makrifat adalah hal terpenting dalam beragama, merupakan pondasi untuk meletakkan bangunan amalan lain, tanpa makrifat maka seluruh amalan akan menjadi sia-sia. Makrifat tentu saja bukanlah sebuah ilmu yang bisa dipelajari, tapi merupakan karunia Allah yang diberikan kepada hamba yang istiqamah dalam bermujahadah. Begitu pentingnya makrifat atau makrifatullah sehingga Nabi bersabda, “Awal/pokok beragama adalah makrifat kepada Allah”.

Rukun Islam yang 5 perkara dan menjadi hal terpenting bagi seorang muslim harus dilaksanakan atas dasar makrifat kepada Allah agar ibadah tersebut memiliki makna dan diterima oleh Allah SWT. Syahadat, hal terpenting menempati urutan pertama, sebuah kalimat pendek yang akan membedakan apakah seseorang tersebut termasuk muslim atau kafir. Kualitas syahadat antara satu dengan lain tentu saja berbeda, tergantung kedalaman ilmu yang dimilikinya. Syahadat awam akan sangat berbeda dengan syahadat orang yang sudah mencapai tahap makrifat. Syahadat awam yang berupa kalimat pendek bisa diucapkan oleh siapapun tanpa kecuali orang diluar Islam, karena itu merupakan kalimat sangat sederhana. Read more…

Post Navigation