-
Menyembah Ka’bah Bag-5 (Selesai)
Semua Harus Melewati Tahapan. Kalau harus mencapai tahap makrifat terlebih dulu baru bisa mengingat Allah dengan benar, lalu bagaimana dengan para pemula, orang yang baru menekuni tarekat sementara mereka belum mencapai tahap makrifat?. Jawabanya sangat sederhana, dzikir yang diajarkan oleh Guru kepada anda bukan bacaan biasa, itu adalah bacaan yang ketika diucapkan akan tersambung langsung kehadirat Allah swt karena bacaan itu diucapkan dengan menggabungkan rohani murid dengan rohani Sang Guru. Tahap awal setiap kita diajarkan Dzikir, menyebut nama Allah, dengan melakukan rabithah kepada Guru Mursyid.
-
Menyembah Ka’bah Bag-4
Seperti yang sudah saya jelaskan pada tulisan sebelumnya, bahwa Iblis dan balatentaranya tidak akan mungkin bisa dilawan oleh manusia, bahkan anak setan yang kecil pun tidak bisa dilawan. Setan makhluk yang tersembunyi tidak bisa dilihat sedangkan dia bisa melihat dengan jelas manusia. Bagaimana mungkin manusia bisa melawan musuh yang tidak terlihat sementara musuh dengan mudah menyerangnya.
-
Menyembah Ka’bah Bag-3
Kiblat ke 4 adalah Allah. Syariat mengajarkan kita untuk menghadap kepada Ka’bah yang kita yakini sebagai Baitullah (Rumah Allah), kemudian setelah belajar metode mengenal Allah yaitu Tarekat maka diperkenalkan kepada kita Qalbu sebagai fokus dalam berzikir, kemudian ketika akan memasuki alam hakikat kita tidak boleh melupakan Mursyid yang wajahnya ada Nur Allah sehingga kita tidak bisa diperdaya oleh musuh semua manusia yaitu Setan. Atas bimbing Guru Mursyid itu kemudian kita mencapai tahap makrifat mengenal Allah SWT. Ketika telah mencapai tahap makrifat maka fokus kita bukan lagi kepada ka’bah, Qalbu ataupun Guru Mursyid akan tetapi langsung kepada Allah SWT.
-
Menyembah Ka’bah Bag-2
Kalau di Undang Oleh Allah, kenapa tidak berjumpa? Menarik untuk dibahas, bahwa haji sebagai puncak ibadah ummat Islam, tempat seluruh manusia berkumpul, melaksanakan ibadah dengan satu tujuan agar bisa merasakan kedekatan dengan Allah, bisa berjumpa dengan Allah. Wukuf di Arafah bukan sekedar menunggu kekosongan, bukan menunggu waktu habis, tapi menunggu turun nur Allah SWT yang Maha Agung.
-
Menyembah Ka’bah Bag-1
Syukur alhamdulillah di pagi Jum’at yang penuh berkah dan karunia yang melimpah ini, saya berkesempatan menulis tulisan ini, tulisan yang sudah lama ingin saya tulis sebuah judul yang menarik untuk kita telaah dan kita renungi bersama. “Menyembah Ka’bah” adalah tulisan yang saya buat bersambung karena memang pembahasannya panjang dan tidak mungkin selesai dalam sekali menulis. Tulisan ini hendaknya dibaca secara perlahan, dengan pikiran terbuka untuk menerima perbedaan-perbedaan dan membaca sampai selesai sehingga tidak menimbulkan salah tafsir. Dalam tulisan yang akan anda baca bersambung ini akan saya uraikan tentang banyak hal yang berhubungan dengan hakikat dan makrifat. Menyembah Ka’bah adalah judul yang menarik untuk dijadikan bahan bacaan dan bahan renungan untuk…
-
Di Ingatkan Waktu Mati
Salah satu jaminan dari Allah bagi orang yang istiqamah mengamalkan dzikirullah adalah diingatkan ketika mati. Pengertian “diingatkan ketika mati” ini adalah Allah memberikan tanda-tanda kepada hamba-Nya yang shaleh tentang kematiannya sehingga hamba bisa mempersiapkan diri dan meninggal dalam kondisi yang baik. Hamba tidak meningggal di tempat maksiat atau tempat-tempat yang membuat dia hina dalam pandangan manusia.
-
…Benar-benar Buku Yang Sangat Mencerahkan…
Sebuah buku yang dapat menyadarkan kita agar tetap berjalan di jalur yang benar .. bisa menjadi pedoman tambahan kita untuk bisa tetap menjaga frekuensi kita dengan Tuhan.. benar-benar buku yang sangat mencerahkan.. saya rasa wajib sekali punya buku ini.. – Rian Ekky Pradipta (Rian d’Masiv)