-
QADIM
Tarekat tidak lain adalah metodologi warisan Nabi untuk melaksanakan hukum-hukum Allah (syariat) agar sesuai dengan standar yang di inginkan oleh Allah terutama dalam hal ibadah. Segala sesuatu yang dihasilkan oleh manusia akan berada pada dimensi manusia tidak mungkin sampai pada dimensi Allah yang Maha Gaib dan Maha Tak Terjangkau. Memakai bahasa tasawuf, “Segala yang keluar dari baharu tetap menjadi Baharu tidak mungkin menjadi Qadim, hanya yang berasal dari Qadim lah apapun menjadi Qadim”. Ketika Allah SWT berkata-kata maka itu menjadi firman dan bersifat qadim karena berasal dari qadim sedangkan firman Allah yang di ucapkan oleh mulut manusia tetap menjadi baharu, tidak menjadi qadim.
-
Doa Yang Tidak Terkabul
“Ya Allah aku berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusuk, dari nafsu yang tidak pernah puas dan dari doa-doa yang tidak terkabul” (HR. Muslim) Doa adalah ibadah dan doa juga merupakan senjata orang beriman, demikian Nabi menjelaskan dalam beberapa hadist. Sebagaimana senjata pada umumnya, doa harus di riset atau di uji coba berulang kali agar benar-benar menjadi sejata yang ampuh dan mujarab. Ketika doa tidak terkabul dan tidak dijawab artinya doa tersebut tidak menjadi senjata.