-
Syarat dan Kriteria Mursyid Menurut Prof. Dr. S.S. Kadirun Yahya MA. M.Sc
Seorang ahli fiqih yang sudah boleh disebut ulama disamping ilmu dan pengalaman dalam hukum hukum Islam juga memimpin sebuah lembaga keagamaan mendatangi saya ingin mempelajari tasawuf dan menekuni tarekat. Terjadi diskusi yang sangat menarik dan dari diskusi tersebut, ternyata beliau sudah banyak membaca tentang tasawuf/tarekat dari berbagai macam buku termasuk karya-karya klasik. Kebetulan beliau juga penggemar kitab kuning (kitab klasik) karangan ulama-ulama dulu. Ada sebuah pertanyaan yang menarik bagi saya dan bagi kalangan pengamal tarekat pertanyaan itu tidak pernah ditanyakan dan dianggap tabu. Beliau bertanya, “Kalau saya mengamalkan zikir tarekat, berapa lama saya bisa jadi Mursyid?”
-
Pendapat Imam Al Ghazali Tentang Pentingnya Mursyid
Bergabung dengan kalangan sufi adalah fardhu ‘ain. Sebab tidak seorangpun terbebas dari aib dan kesalahan kecuali para Nabi. (Imam Al-Ghazali) Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’I dikenal dengan nama Imam al Ghazali lahir tahun 450 H/1058 M di propinsi Khurasan Irak. Beliau mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah sehingga digelar sebagai hujjatul Islam. Diantara banyak karya tasawuf yang beliau karang yang sangat terkenal sampai sekarang adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan ilmu-ilmu Agama). Imam al Gahazali pada mulanya bukanlah pengamal tasawuf bahkan beliau tidak begitu mempercayai penomena-penomena kekeramatan yang di alami oleh orang-orang shaleh sampai Allah memberikan petunjuk kepada beliau sebagai mana yang beliau ceritakan…
-
Fatwa Haram Golput, MUI Memakai Dalil Apa?
Haram, dalam hukum Islam bermakna apabila mengerjakan berdosa dan bila meninggalkan akan mendapat pahala. Berzina, berjudi, minum minuman keras, makan babi adalah jenis haram yang kita kenal selama ini dan sudah sangat jelas karena hal-hal disebut di atas dijelaskan dalam Al Qur’an dan Hadist. Namun hal-hal yang tidak secara jelas tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadist kemudian oleh Ulama melakukan Ijtihad sehingga lahirlah Fatwa untuk menjelaskan tentang hukum sesuatu apakah haram, halal, makruh ataupun mubah.