-
Adab : Memberi Namun Tidak Merasa Membeli Gurunya
Ada seorang murid Abu Hafs yang menunggu dengan sikap dan kesopanan yang luar biasa. Junaid berkali-kali memandangnya, karena ia sangat terkesan dengan sikap murid Abu Hafs itu. Junaid bertanya kepada Abu Hafs, “Sudah berapa lama ia menjadi muridmu?” “Sepuluh tahun,” jawab Abu Hafs. “Tata kramanya sempurna, ia benar-benar bermartabat, anak muda yang sungguh mengagumkan.” Kata Junaid. “Ya,” ujar Abu Hafs, “Ia telah menghabiskan 17 ribu dinar uangnya untuk keperluan kami, dan telah meminjam 17 ribu dinar lagi untuk keperluan kami. Namun setelah semua itu, ia masih saja belum berani mengajukan satu pertanyaan pun kepada kami.”
-
Melamar Anak Gadis Kiai
Malam itu tiga pemuda datang bertamu ke rumah seorang kiai. Mereka mempunyai hajat yang sama, yaitu hendak melamar anak gadis Pak Kiai. “Siapa namamu?” tanya si kiai kepada pemuda pertama. “Anas, Kiai.” “Namamu bagus itu. Maksud kedatangan?” “Mau melamar putri njenengan, Kiai” “Oh iya? Kalau gitu saya tes dulu ya.. Coba kamu baca surat an-Nas sesuai dengan namamu.” “Baik, Kiai…. ”
-
Siapa Yang Memberikan Kalian Wewenang Quota Haji
Sultan Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs Bismillahirrahmaanirrahim Siapa yang Memberikan Kalian Kewenangan Quota Haji untuk membatasi jumlah orang untuk mengunjungi Ka`aba yang suci? Ketika Allah SWT membuka Rumah-Nya, Dia memerintahkan Sayyidina Ibrahim (as), “Bangun rumah bagi-Ku yang akan menjadi rumah Tuhan. Ketika kau telah menyelesaikan Baitullah panggil hamba-hambaKU untuk mengunjungi-Ku.” Itu adalah perintah suci. Apa yang kita lakukan sekarang? Mereka mengatakan bahwa tahun ini, kuota untuk haji sudah penuh sekarang, bahwa mereka tidak bisa memberikan lebih banyak visa untuk orang berangkat haji. Mereka mengatakan Mesir dapat mengirimkan 70.000 jamaah saja, tidak lebih, dan Turki dapat mengirimkan 100.000 jamaah haji, Suriah dapat mengirimkan 25.000, Pakistan dapat mengirimkan 200.000.