Sufi Muda

Menemukan Tuhan Dalam Keseharian

Archive for the tag “Makrifat”

Pertanyaan Malaikat.

tanya2Sewaktu saya kecil ketika umur 6 tahun saat mengaji saya banyak dapat pelajaran tentang Agama dan yang paling menarik adalah tentang pertanyaan malaikat munkar nankir sang penjaga kubur. “Malaikat menanyakan kepada kita, barangsiapa yang bisa jawab maka dia dapat nikmat dan barangsiapa tidak bisa jawab akan dicambuk oleh malaikat” demikian guru mengaji saya mengingatkan dan membuat kami semua ketakutan. Saya sangat serius menghapal pertanyaan yang bakal ditanyakan malaikat kelak kalau sudah meninggal dan kunci jawabannya. Saya masih ingat pertanyaan dan jawaban yang diajarkan ketika saya mengaji waktu kecil :

Tanya : Man Rabbuka? Jawab : Allahu Rabbi. Allah Tuhanku. Read more…

Belajar Terakat Harus Umur 40 Tahun?

sujud1Saya membaca ulang tulisan berjudul Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat adalah SATU yang saya tulis 25 April 2013 dan ingin melanjutkan pembahasan tentang isi tulisan tersebut karena ini merupakan hal yang pokok di dalam kita menjalankan agama.

Sebagian kita pernah mendengar nasehat tentang kehati-hatian di dalam melaksanakan tarekat dan hal-hal yang berhubungan dengan mistisme Islam. Sebagian memberikan nasehat agar kita mencukupkan umur dulu sampai 40 tahun baru kemudian menekuni tarekat agar lebih serius dalam menjalankannya sementara ada yang berpendapat seseorang harus sempurna terlebih dahulu syariatnya baru kemudian dia menekuni tarekat agar dalam melaksanakan amalan tarekat tidak menyimpang dari ajaran Agama. Read more…

Beda Ilmu dan Makrifat

adabPagi ini saya coba membahas tentang ilmu dan makrifat, sesuai dengan status di Facebook tapi pagi, “Ilmu menyadarkan manusia akan adanya Allah sedangkan makrifat membawa manusia kehadirat-Nya”. Ilmu diperoleh dengan mencari, mempelajari, menelaah sehingga memperoleh sebuah kesimpulan dan kesimpulan tersebut disebut sebagai pengetahuan. Untuk mendapatkan ilmu diperlukan panca indera sebagai media penerimanya. Read more…

Menemukan Rahasia Tuhan Dalam Biji Pepaya

008_PepayaSuatu hari Guru Sufi sedang duduk santai di teras rumah, kemudian Beliau memanggil salah seorang murid untuk membersihkan sisa-sisa kulit dan biji papaya yang terletak di sudut ruangan. “Tolong dibuang sampah sisa pepaya yang dikupas tadi malam biar nanti ruangan ini tidak bersemut”, kata Guru Sufi.

Baik Guru”, kata si murid.

Ketika si murid memungut sampah papaya, Guru nya berkata, “Coba kau ambil biji papaya, kau amat-amati dengan teliti”. Si murid kemudian mengambil biji papaya dan mengamatinya seperti yang diperintahkan Guru.

Read more…

Makrifat Bukan Tujuan Akhir

kaligrafi-allah-3Awal beragama Makrifatullah” begitu kata baginda Rasul untuk mengingatkan ummatnya untuk fokus mencapai tahap makrifat kepada Allah sebagai syarat awal agar seseorang dinilai telah beragama. Makrifatullah dalam makna umum berarti mengenal atau mengetahui tentang Allah. Makrifat terbagi menjadi Makrifat Asma (nama), Makrifat af’al/fi’il (perbuatan) dan Makrifat Dzat (Memandang Dzat Allah).

Makrifat dengan nama Allah berarti kita mengenal tentang Allah lewat nama-nama-Nya, adalah 99 nama yang baik (asmaul husna) yang terdapat dalam al-Qur’an. Ar-Rahman dan ar-Rahim misalnya mengajarkan kita bahwa Allah adalah sosok yang mempunyai sifat pengasih dan penyayang. Al-‘Aziz, Maha Perkasa atau Maha Kuat, dengan nama itu tergambar dalam pikiran kita akan Tuhan yang Maha Kuat, sumber dari segala kekuatan. Dengan mengetahui nama tersebut akan membuat kita sadar bahwa di atas kita ada sosok yang jauh melebihi kemampuan kita. Dengan mengetahui nama-nama-Nya adalah salah satu cara kita mengenal-Nya.

Read more…

…Ibarat Bawang…

bawangTulisan Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat itu Satu yang pernah saya posting disini dan saya masukkan sebagai salah satu dari 40 tulisan terbaik di buku “Perjalanan Sufimuda Menemukan Tuhan Dalam Keseharian” kiranya bisa menjawab pertanyan-pertanyaan tentang perlu atau tidaknya seorang yang telah mencapai makrifat melaksanakan syariat atau sebaliknya perlu atau  tidaknya seorang yang telah paham tentang syariat melaksanakan tingkatan selanjutanya yaitu tarekat. Ke-empat unsur tersebut sebenarnya tidak bisa dipisahkan sama sekali, ibarat bawang dengan kulit bawang.

Read more…

Memahami Hakikat Tuhan Lewat Kelapa

air kelapaSebenarnya tidak ada bahasa yang bisa mengungkapkan misteri tentang Tuhan dan tidak ada pula pembahasan yang bisa dengan sempurna menggambarkan hakikat Tuhan. Tuhan, dalam sepanjang sejarah peradaban manusia akan menjadi misteri dan akan terus misteri kalau proses pencariannya hanya dengan menggunakan ilmu akal semata. Untuk memudahkan manusia memahami hakikat Tuhan, maka di dalam kitab suci Tuhan memberikan perumpamaan-perumpamaan agar manusia lebih akrab mengenal-Nya.

Read more…

Post Navigation