• Tasauf

    Setelah Shalat Subuh (19)

    Dalam biografi tentang `Abdullah Al-Qurasyi dijelaskan bahwa suatu saat murid-muridnya memintanya untuk menyampaikan secuil tentang ilmu hakikat. Menanggapi permintaan murid-muridnya, dia lalu mengatakan pada murid-muridnya itu, “Berapa jumlah kalian saat ini?” Murid-muridnya menjawab, “Ada enam ratus orang.”

  • Tasauf

    AL-QURB AL-FARAIDH (Bagian 2)

    Dalam dunia neurologi dikenal ada beberapa tingkat kesadaran. Pertama, bangun dari tidur sering disebut sadar (weak-up). Kedua, sudah bangun dari tidur dan sudah sadar atau insaf di dalam menunaikan kewajiban (awareness). Ketiga, sadar bahwa kewajiban sudah ditunaikan, tetapi sadar juga kalau ketaatan yang dijalankannya belum sepenuhnya khusyuk dan ikhlas. Karena itu, ia memusatkan perhatian dan kesadarannya untuk tidak memperhatikan apa pun dan siapa pun selain hanya Allah SWT.

  • Nasehat,  Pemikiran

    HOAKS, PILPRES DAN AGAMA

    Data dari Kominfo, periode Agustus 2018 – 31 Mei 2023 telah beredar 11.642 Hoaks dalam berbagai kategori, merupakan jumlah yang sangat besar. Dalam 3 bulan pertama 2023 terdapat 425 isu hoaks. Internet memberikan pengaruh besar dalam penyebaran berita bohong, “Data Kemenkominfo menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsu,” (Sumber : Kominfo) Pertanyaan menarik adalah kenapa jumlah hoaks itu sedemikian besar? Jawabannya tentu karena manusia memang menyukai hoaks.

  • Tasauf

    SANG PEMBURU

    Ath-Thayyibi berkata, “Seorang ulama, meskipun dia amat mendalam ilmunya hingga tidak ada yang menyamai zamannya, tidak pantas merasa puas dengan ilmunya sendiri. Dia mesti berkumpul bersama ahli thariqah (para penempuh jalan ruhani) agar mereka menunjukkan jalan istiqamah, hingga dia menjadi bagian dari mereka yang DIAJAK BICARA oleh AL-HAQQ di dalam sirr-nya karena bathinnya menjadi amat bening dan bebas dari berbagai kotoran”. “Selain itu, agar dia bisa menjauhi berbagai residu hawa nafsu dan kepentingan-kepentingan ego busuk yang mengotori ilmunya. Dengan begitu, qalbunya akan siap menerima pancaran berbagai ilmu ladunni dan pengutipan langsung (iqtibas) dari lentera cahaya kenabian (misykat anwar an-nubuwwah).”

  • Tasauf

    Bukan Sekedar Nama (3)

    Kembali kepada Kalimah Allah, tentu saja ada yang mampu menyalurkan energi tersebut sementara banyak hanya mampu membacanya saja, menjadikan bacaan tersebut untuk memberikan ketenangan kepada mereka. Bacaan yang di ulang-ulang tanpa menggunakan metodologi seperti yang digunakan oleh Nabi dan Wali hanya menjadi bacaan saja, menjadi ibadah saja. Seperti mengucapkan pujian akan keagungan Allah setiap selesai shalat, itu bisa dilakukan oleh siapapun tanpa harus berguru secara khusus, namun jika seseorang telah berguru maka bacaan-bacaan yang selama ini hanya jadi rutinitas akan berubah menjadi spiritualitas, akan mendatangkan getaran luar biasa dalam hati yang membacanya, akan mempu mengubah perilaku seorang hamba sesuai dengan yang di ridhai Allah.

  • Tasauf

    Bukan Sekedar Nama (2)

    Pertanyaan dalam salah seorang pembaca membuat saya melanjutkan tulisan ini agar kita semua bisa lebih bisa memahami hakikat dari Nama Allah. “Kenapa dalam dzikir harus ada pembimbing (Guru Mursyid), sedangkan di blog sebelah diajarkan dzikir syariat, tarikat, hakikat bahkan dzikir makrifat”, demikian salah satu bentuk pertanyaannya. Di sini sudah banyak saya tulis tentang pentingnya seorang pembimbing dalam dzikir agar tidak tersesat di perjalanan.

  • Tasauf

    Bukan Sekedar Nama…

    Status BBM (53B096CC) saya tadi pagi “Dzikir itu artinya mengingat, Dzikirullah artinya mengingat Allah, kalau tidak ada yang diingat itu bukan dzikir tapi menyebut/memanggil”, ternyata mengundang banyak pertanyaan dan Alhamdulillah sudah saya jawab semua walau secara singkat. Lewat tulisan ini saya ingin menguraikan sedikit tentang maksud dari kata-kata tersebut.