-
HILANG KU GANTI, KURANG KU TAMBAHI
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.” (H.R. Shahih Muslim) Ada 24 Hukum yang berlaku di alam semesta (Law of Universe), salah satunya adalah hukum kevakuman (Law of Vacuum). Hukum kevakuman atau hukum kekosongan adalah segala sesuatu yang kosong akan menarik apapun untuk mendekat, karena itu sebenarnya tidak ada yang namanya kekosongan. Rumah yang kosong, ditinggalkan penghuninya seiiring berjalan waktu akan menarik energi apapun untuk mendekat, akan diisi oleh rumput liar, serangga, tikus, debu, pohon…
-
HOAKS, PILPRES DAN AGAMA
Data dari Kominfo, periode Agustus 2018 – 31 Mei 2023 telah beredar 11.642 Hoaks dalam berbagai kategori, merupakan jumlah yang sangat besar. Dalam 3 bulan pertama 2023 terdapat 425 isu hoaks. Internet memberikan pengaruh besar dalam penyebaran berita bohong, “Data Kemenkominfo menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsu,” (Sumber : Kominfo) Pertanyaan menarik adalah kenapa jumlah hoaks itu sedemikian besar? Jawabannya tentu karena manusia memang menyukai hoaks.
-
TEKNOLOGI METAFISIKA SOLUSI UNTUK PALESTINA
Kita berada di zaman dimana teknologi berada di fase puncak. Apa yang dicapai manusia saat ini adalah puncak dari perjalanan panjang manusia dari zaman pra sejarah sampai kepada zaman modern sekarang ini. Dalam bidang persenjataan, manusia sudah dikejutkan oleh begitu dahsyatnya bom atom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki dan tentu saja kelanjutan dari bom atom adalah senjata nuklir yang mencapai fase sedemikian berbahaya. Jika terjadi perang nuklir maka bumi ini seperti di shutdown, akan kembali lagi ke zaman batu dimana segala teknologi yang pernah dicapai akan hilang seketika.
-
MANUSIA PURBA YANG TERJEBAK DI ERA MODERN
Sejarah mencatat bahwa kebenaran yang di turunkan oleh Allah kepada manusia selalu mengalami fase penolakan dalam berbagai bentuk bahkan sampai upaya menghilangkan sang Pembawa Pesan (Nabi/Rasul), baru kemudian manusia sampai ke tahap menerima kebenaran tersebut. Berulang kali ini terjadi sejak zaman Nabi Adam AS sampai kepada Nabi Muhammad SAW dan proses ini akan terus berlangsung… di tolak baru kemudian pelan-pelan diterima. Jika kita memakai kacamata agama jawabannya sangat singkat, ada sosok Iblis beserta sekutunya yang berusaha melawan kebenaran. Nampaknya jawaban seperti ini agak kurang bisa diterima oleh Masyarakat kita yang sudah semakin maju terutama kaum milenial. Tulisan ini akan membahas dalam berbagai sudut pandang tanpa membuat kesimpulan, pembaca menyimpulkan sendiri..
-
Bisa Jadi Masih KAFIR
Kata Kafir bukan lawan dari muslim atau orang Islam tapi Kafir ber-oposisi dengan mukmin, orang percaya. Percaya eksistensi Tuhan, dan hidup hanya untuk mengabdi kepada-Nya, bukan demi materi, intelektual, jabatan, kekuasaan dan lain sebagainya. Pada zaman dahulu, orang orang yang disebut dengan sebutan kafir adalah para pembesar Quraish dan mereka yang melawan perjuangan Nabi untuk menghentikan tradisi tradisi yg negatif seperti fanatisme kesukuan, dan peperangan untuk kemudian membangun peradaban dengan basis kesetaraan dan keadilan.
-
Servomechanism; Memahami Takdir Secara Ilmiah
Anda ingin sekali berpantang makanan dan minuman manis, sudah bertekad bulat menghindari makanan manis untuk jangka waktu 40 hari. Di hari pertama anda jalani, godaan makanan dan minuman manis justru datang silih berganti. Bahkan disediakan gratis, bisa karena acara pesta atau di traktir kawan. Makanan dan minuman yang anda ingin hindari justru datang dengan mudah di depan mata.
-
Persekutuan Ulama-Negara Penyebab Kemunduran Islam
Ulama yang hidup di generasi awal sampai abad ke 11 masehi memiliki kemandirian di dalam ekonomi mereka melakukan perdagangan dan berhubungan dengan para pengusaha atau mereka sendiri menjadi pengusaha sehingga mereka sangat mandiri dalam finansial dengan demikian berpengaruh pula kepada kebebasan mereka dalam mengemukakan pendapat (fatwa). Imam Hanafi sebagai contoh adalah seorang pedagang yang kaya bahkan orang yang belajar kepada Beliau di biayai. Kemandirian secara ekonomi ini menyebabkan ulama mampu mengembangkan ilmu secara mandiri tanpa khawatir di tekan oleh siapapun dan kita tahu Islam yang sampai ke nusantara di bawa oleh para pedagang dan itu tidak lain adalah para ulama yang memang berprofesi sebagai pedagang.