Perbedaan Antara Ulama Fiqih dengan Ulama Tasawuf
PRESIDEN Republik Indonesia (RI) ke-IV, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berpendapat, cara pandang ulama tasawuf atau para sufi atas segala sesuatu tidaklah hitam-putih atau halal-haram sebagaimana ulama fikih. Karenanya, para sufi tidak mudah menyalahkan pihak lain yang berbeda.
“Orang hukum yang begitu (mudah menyalahkan, red). Sufi ya tidak begitu. Kita harus rendah hati. Mungkin justru kita yang keliru. Itu yang harus kita lakukan.”
Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu saat menjadi narasumber pada acara Kongkow Bareng Gus Dur di Green Radio Jl. Utan Kayu 68H Jakarta, Sabtu (13/09/2008). Hadir juga Pemimpin Redaksi Cahaya Sufi KH. Lukman Hakim.
Gus Dur mengingatkan, supaya umat Islam tidak melihat sesuatu secara hitam-putih. Namun diakuinya, hingga saat ini umat Islam masih belum beranjak dari cara pandang banner ini. “Ini yang menyebabkan umat Islam menjadi galak,” tegas Gus Dur.
Karena itu, Gus Dur menghimbau umat Islam untuk terus belajar dan belajar berbagai bidang ilmu keagamaan. Tidak hanya mempelajari fikih, namun juga mendalami tasawuf. “Islam itu tidak hanya satu bidang saja,” ungkapnya mengingatkan.
KH. Lukman Hakim menyatakan, sufi adalah sosok yang senantiasa mengamalkan ayat udkhulu fi al-silmi kaffah (masuklah dalam perdamaian secara total). “Ini perilaku yang mesti kita lakukan, sebagai kontribusi perdamaian dan pangkal pencerahan,” ungkapnya.
Prinsip ini meniscayakan para sufi menyebarkan dakwahnya dengan damai dan tanpa pemaksaan, apalagi kekerasan. Kiai Lukman – sapaan akrab KH. Lukman Hakim – karenanya mengritik sekelompok umat Islam yang merasa benar sendiri lantas memaksakan “hidayah” yang menjadi otoritas Allah SWT pada kelompok lain yang dinilainya “salah”.
“Itu (hidayah, red.) kan urusan Allah SWT. Jika dipaksakan, ini bisa menjadi pemicu konflik,” katanya kuatir.
Bagi Kiai Lukman, surga juga bukan monopoli kelompok muslim belaka. Menukil Abdul Karim al-Jili (w. 832 H) dalam karyanya al-Insan al-Kamil fi Ma’rifah al-Awakhir wa al-Awa’il, ia menyatakan Ahli al-Kitab juga ada yang masuk surga. Ini, katanya, berkat munajat Nabi Isa AS. Dalam al-Qur’an disebutkan, Isa bermunajat: fa in tu’adzdzibhum fainnahum ibaduk fa in taghfir lahum fainnaka azizun hakim (Jika Engkau menyiksa mereka, itu hamba-MU juga. Jika Engkau mengampuni mereka, maka Engkau Maha Besar dan Maha Bijaksana.
“Berkat munajat Nabi Isa ini, nanti ada umatnya yang diampuni dan masuk surga. Karenanya, kita tidak boleh mudah menghukumi (seseorang masuk surga atau neraka, red.),” harapnya.
Kiai Lukman juga menyentil kelompok spiritual yang disebutnya instan. Dalam bahasa Imam al-Ghazali (w. 505 H), katanya, kelompok ini disebut spiritual nafsani atau syahwati. Mereka berlaku spiritual, misalnya, karena unsur politis, pamrih duniawi dan atau motivasi lain selain Allah SWT.
“Umat Islam tidak boleh terjebak pada aspek yang sifatnya instan nafsu. Ini memudahkan perilaku spiritual umat Islam rentan pada pertarungan kebudayaan dan pluralistas. Akibatnya, secara psikologis ini memudahkan yang tidak sama dianggap salah,” ujarnya.[nhm/zal]
sumber: gusdur.net
47 Comments
feriadi isander benhur
ada banyak orang yang sudah merasa sufi atau sufisme tapi sebenarnya, belum sampai..masih jauh..
laksana bumi dan langit….
santribuntet
menjadi murid sufi siap dimaki
menjadi murid ahli fiqh siap memaki
makasih dah mampir ke buntetpesantren
sufimuda
Makasih juga udah mampir ke sufimuda…
rupanya santribuntet dengan buntet pasantren sama toh Pak 🙂
saya udah buat link di sufi muda
asuna17
Promosikan artikel anda di http://www.infogue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, game online & kamus untuk para netter Indonesia. Salam!
http://agama.infogue.com/perbedaan_antara_ulama_fiqih_dengan_ulama_tasawuf
asep
Ass. Wr. Wb.
Salam kenal Sufimuda, ijinkan sy berkunjung ke blog anda, sy mau tanya nih apa yg menjadi tolok ukur tasawuf? siapa orang-orang yg benar itu? sudi kiranya Sufimuda menjawabnya.
Wass. Wr. Wb.
Abu Little Cak Hut
setahu saya tasawuf itu adalah laku….pelajarannya dari laku…ujian juga lewat laku…hasilnya bisa dilihat juga lewat laku….
tasawuf lebih bermain di hati…karena hati lah yg membawa mau kemana kita melangkah….
biasanya orang murid sufi sering dikasih pertanyaan oleh guru sufi, contohnya….koq pesawat itu bisa terbang tinggi ya…?
kita sering terpancing dgn jawaban…khan ada jetnya…khan ada roketnya…dan bla bla bla…
padahal kalo dibalik tanya….meski ada teknologi super canggih pun kalo Alloh ndak menghendaki bisa terbang…. apa ya bisa…?…
he..he..he..
baru mudeng kita….ternyata….
Salam
Mbah Jogo
Assalamu ‘alaikum,
Salam kenal sufimuda…….memang sufi itu ajaran, Insya Allah sumber dari Al Qur’an dan Hadist. Perbedaan pandangan yang terjadi adalah cara menafsirkan dari sumbernya.
Al Qur’an dan Hadist adalah hukum yang dipergunakan untuk diri pribadi orang yang mempelajari.
Setiap manusia yang telah membacanya , jika melanggar aturannya akan dosa dan yang melaksanakan atuarannya mendapat pahala.
Tetapi kebanyakan manusia, hukum tersebut untuk menilai prilaku orang lain, sehingga timbul saling menyalakan, dan merasa diri paling benar.
Semoga Allah S.W.T membimbing dan ridho kepada kita semua. hanya dengan ampunan dan ridho NYA akan selamat dunia dan akherat.
Wassalam,
Abu Little Cak Hut
Perbedaan itu rohmat……
sandal kita kiri kanan….beda
telinga kita kiri kanan….beda
mata kita kiri kanan….beda
tangan…kaki.. kita kiri kanan….beda
makhluk….
koq ikan di dalam air bisa melek ya….padahal nggak pake kacamata renang….? lha kalo kita di di dalam air bisa buram….
itu beda….
Alhamdulillah….ternyata beda itu rohmat…
Maturnuwun…terimakasih ya Alloh, Engkau telah menuntunku bertemu dgn Guru yg mengajarkan pertanyaan di tsb atas….
Maturnuwun…terimakasih ya Alloh, Engkau telah menuntunku bertemu dgn Guru yg mengajarkan Hubbul Wathon Minal Imaan…
Salam
dir88gun
Assalamualaikum Wr. Wb.
– Apakah Anda ingin mengetahui penyebab hancurnya sistem kapitalis?
– Apakah Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang situasi dan kondisi masyarakat saat ini secara global?
– Apakah Anda ingin mengetahui tentang sistem apakah yang bisa memecahkan berbagai persoalan dalam situasi dan kondisi saat ini?
Apabila Anda menjawab “ya!”, maka hadirilah undangan…
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Liqo’ Syawal Umat Islam 1429 H
Bersama Hizbut Tahrir Indonesia
dengan tema,
– “Saatnya Kapitalisme Hancur dan Khilafah Tegak”
yang Insya Allah akan dilaksanakan pada,
– hari____: Ahad
– tanggal_: 26 Oktober 2008
– pukul___: 08.30-11.00
– tempat__: Masjid Al-Akbar, Surabaya
yang diselenggarakan oleh,
– HTI DPD Jawa Timur
contact Person
– Anwar Jabir (081 13465967)
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
…yang Insya Allah akan mampu menjawab pertanyaan Anda mengenai ketiga hal di atas.
Terima kasih atas perhatian yang telah Anda berikan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ahdan Ramdani
Asal Sufi dari mana?
Hem…. Bukankah hanya dipenuhi dengan bid’ah atas nama kemuliaan akhlaq?
Standarisasi Islam, ahlus sunnah wal jama’ah bukankah Al Quran dan As Sunnah?
Sedangkan beberapa yang saya tahu, sufi itu malahan berdasarkan hanya kepada intuisi saja.
Sedang setiap intuisi itu berbeda-beda.
Jika ada tanggapan ke:
http://www.ahdanramdani.wordpress.com
Syukron.
Perlebarlah ruang dialog wahai sufi muda,
and then, tambahan buat blog antum
Jika mengusung blog yang Islami, maka perbanyaklah mutiara Al Quran dan Al Haditsnya…
Hehe
afwan jika ada salah-salah kata.
Wassalam
Abdul Wahab
Ass..wr..wb
Mohon ijin utk brpendpt,,mnrut sy fiqih adlh ilmu Allah sma halx dgn tasawuf yg jg mrujuk kpd Al-qur’an dn sunnah,,
pkerjaan syariat yg kit krjkn didalam al qur’an dn hadist Rasulullah yg ditrangkan jika kita krjakn akn mndptkn ganjaran pahala,seumpama tidk mndptkn pahala apkh mau kita mngrjakn pekerjaan syariat..?
Disnilah letak ilmu tasawuf beperan sbgai pkrjaan ma’rifat yg mnuntun hati untuk ihklas mnjalankn pkrjaan syariat tnpa mnghrpkn upah pahala namun lbh kpd ridhoNya Allah azzawajala..
“Awwalludin ma’ritullah”awalnya agama mngenal kpd Allah swt,,,sehingga syariat yg kit jalankn jls tujuanx,,tidk sempurna ma’rifat kpda Allah jka tdk mngenal asal mula kjadian diri,,dgn jln ilmu taswuf,,pkerjaan syarit dpljari dgn jln ilmu fikih..
Jelasnx syriat pekrjaan lahiriahx dn ma’rifat pkerjaan batin/hati,
Jgn slhkn ilmux tpi femahaman kta trhdp ilmu yg sllu mncri clh utk membenrkn dn mnylhkn,,krna adab ilmu yg tdk fahami trlbih dahulu,,kbenaran akn trs jika kt sdh mnghdpi maut,,
sufimuda
Salam Kenal
Sufi dari mana?
silahkan baca artikel2 disini, insya Allah anda akan menemukan dari mana asal SUFI
Terimakasih Mas Ahdan atas kunjungannya ke sini, sebuah forum yang mengkaji tentang kebenaran Tasawuf.
Saya telah mengunjungi Blog anda, dari Motto anda “Islam Agama ku dan Persis gerakan ku” saya bica baca bahwa anda berlatar belakang pemahaman Mumammadiyah sudah pasti otomatis anda seorang penggemar berat wahabi.
Dalam pikiran orang2 Wahabi tentu saja penuh curiga dan selalu dengan mudah menuduh orang yang tidak sepaham dengan tuduhan BID’AH.
Saya banga dikatakan BID’AH.
Mengumpulkan Al Qur’an merupakan tindakan Bid’ah yang tidak pernah dilakukan Nabi namun dilakukan oleh sahabat. Mencetak Al Qur’an jauh lebih bid’ah lagi,
Konon kabarnya Shalat Tarawih berjamaah adalah tindakan bid’ah yang dilakukan oleh Umar Bin Khattab. Azan dengan menambahkan Hayahalal Falah adalah tindakan Bid’ah dari umar juga.
Saya bangga dengan BID’AH
Saya kagum dengan blog anda yang penuh dengan ayat2 Al-Qur’an dan bertaburan dengan hadist tapi sayang nya hanya pada tataran Tulisan tidak sampai kepada hakikat Al-Qur’an.
Kalau anda membaca seluruh artikel di sufimuda maka anda akan mendapatkan ayat dan hadist. Tapi kalau anda harapkan perbanyak maka saya katakan kepada anda, bagi saya lebih baik mengutip sebuah ayat dan sebuah hadist kemudian menguraikannya agar bisa bermanfaat kepada orang lain dari pada saya menulis banyak2 ayat.
Trimakasih atas sarannya, nanti akan saya cantumkan lebih banyak dan hadist lagi agar blog saya ini disebut ISLAMI 🙂
mamo cemani gombong
mantap ………mas SM …….Bung…Ahdan yang baik ….pesan GUSDUR kan jelas….belajar dan terus belajar ….islam itu luas tak cukup dari satu sisi …..belajar berprasangka baik laaaah . maaf turut campur maksud hati silaturahmi …..
Adinata
Ahhaa!!!
Good point sufimuda,
Lebih baik mengutip sebuah ayat dan sebuah hadist kemudian menguraikannya agar bisa bermanfaat kepada orang lain dari pada saya menulis banyak2 ayat.
Toh kalo cuma sekedar bacaan ayat dan Hadis kita bisa baca dirumah atau beli bukunya di toko buku. Tapi pemahaman dan pengamalannya lah yang penting.
sufimuda
Tenggelam dalam makrifat jauh lebih indah dari pada tenggelam dalam ayat ayat, bukan begitu bang Adinata? 😉
padimuda
akuuuuur ,,,, bang sufimuda
Pake baaaangggeeettttt
😛
Don Ruri
Mas Ahdan Ramdani:
hehehehe, Mas ahdan tau gula rasanya manis itu seperti apa..? kalo masih info yang mas tau kan masih kira2 mas…setelah dimakan gula itu baru mas tau manis…hubungan dengan masalah sufi mas… Mas tau dari mana sufi itu hanya intuisi… apa pernah masuk dalam tasawuf/tarekat..??.dan mempelajari metodenya?? hehehe…. maksutnya bahas ini artinya jangan membatasi dirilah dalam menggali dalamnya lautan metode Beribadah ke ALLAH SWT karena sesuatu yang masih katanya atau pengetahuan yang minim… gitu mas… tenang mas….saya juga masih belajar mas hehehhe
Thanks and peace
mahesa
blog menarik…
sufi …akhlaq tasawuf etika,tariqoh..fiqih, tauhid, fiqih islam, fiqih dakwah, muqorobah, bersedeqah=islam…..
ibadah dengan penuh ikhlas dan tau kedalaman pencapaia nur suci adalah sangat baik
pemahaman secara konteks keilmuan (satu bidang ilmu saja) akan kurang arif menilai orang yang menggandengkan beberapa ilmu sehingga tercapai korelasi korespondensi satu dengan yang lainnya…karena hidup adalah rangkaian cerita yang bukan kebetulan tapi sudah diatur sekenarionya…
sufi muda sangat baik…..tapi mas ahdan ramdani juga baik…apa yangkurang?
yang kurang adalah melepas ego…heee…
salam kenal
dari saya mahesa adhibiguna
mahesa
muroqobah…ralat ya….
satu lagi …buat mas ahdan…..ketika seseorang telah lebih dulu mencapai suatu tempat dengan rute yang sama…dan dia mencapai level lebih atas tentu akan bisa menilai orang yang dibelakangnya dengan mencapai rute yang sama pula…begitu pula kedalaman pencapaian pola pikir dan pemikiran serta ungkapan rasa yang tertuang dalam tulisan tentu mengesankan sikap dan sifat kejiwaan penulis..
orang yang dilantai 3 (dengan pengalaman mendalam)tentu akan tahu seluk beluk temannya yang masih berada di lantai 1…semoga faham ya
Puntodewo
Salam wa rohmah.
Serta sholawat dan salam tetap tercurah pada rosululloh muhammad saw.
Saya senang dng adanya site ini, karena dengan hakikat kita tahu ilmu hikmah menuju makrifatulloh, dng tasawwuf kita menanamkan mahabbah pada allah dan mahluknya, dan kalau orang2 ahli faqih menganggap kami ahli bid’ah maka kamilah ahli bid’ah tersebut, termasuk kalau mereka mencela kami dng sebutan kafir kamilah kafir tersebut, tapi yg penting menurut kami hanya allah lah yg dapat menilai kami dng kedua vonis tsb.
Ibadah orang2 sufi tidak pernah mengharap surga dan tidak takut dng api neraka.
Tapi mereka hanya beribadah mencari keridhoannya allah tanpa ada unsur lain2.
Sekarang saya mau tanya kepada ahli faqih didalam site ini apa selain muslim/ah gak bisa masuk surga dan akan menjadi penghuni neraka yg kekal?
Kalau tidak bisa bagaimana dng nenek moyang saya dulu pahahal cahaya islam belum masuk di indonesia dan mereka2 rata2 beragama hindu/budha lalu apa mereka semua akan masuk neraka,lalu kenapa anjing/kiriknya ashabul kahfi bisa masuk surga sedang nenek moyang kami masuk neraka..Apa derajat anjing bisa melebihi derajat manusia?
Wassalam
Siliwangi
Surga itu hanya d peruntukan bagi orang2x yang benar ( benar menurut Gusti )
ridho
saya sependapat dg tulisan mas sufimuda.tetapi saya juga tidak menyalahkan kalo sodara2 kita dari FPI(Front Pembela Islam) melakukan tindakan yg tegas ke cafe2 yg diduga digunakan untuk perbuatan maksiyat(ingat spt kata gusdur juga,jgn menilai secara hitam dan putih).kalau kita punya mobil,kemudian mobil kita digarong,kita bisa beli mobil baru.TETAPI,kalau kehormatan anak gadis kita “dicuri” di cafe2 itu,bisakah kita beli lagi kehormatan itu.??????tindakan yg dilakukan oleh sodara2 kita di FPI adl mencegah hal2 yg spt ini.apakah tindakan mereka salah?????jangan menilai secara hitam dan putih(spt kata gus dur :))
semoga kita semua jadi org yg bijak dan sebijak2nya dlm menilai
asep
@Puntodewo
Sekarang saya mau tanya kepada ahli faqih didalam site ini apa selain muslim/ah gak bisa masuk surga dan akan menjadi penghuni neraka yg kekal?
Kalau tidak bisa bagaimana dng nenek moyang saya dulu pahahal cahaya islam belum masuk di indonesia dan mereka2 rata2 beragama hindu/budha lalu apa mereka semua akan masuk neraka,lalu kenapa anjing/kiriknya ashabul kahfi bisa masuk surga sedang nenek moyang kami masuk neraka..Apa derajat anjing bisa melebihi derajat manusia?
————————-
Pada dasarnya manusia sesuai dengan fitrahnya dari semenjak zaman Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw, tentu saja diantaranya mencakup semua agama samawi yg ada di alam semesta ini. Mengharapkan keselamatan didunia maupun akhirat, kecuali yg ingkar kepada agama samawi yg diturunkan pada zamannya, termasuk hindu/budha.
Kalo menurut pemahaman saya, anjingnya ashabul kahfi itu hanya sebatas gambaran. Masa anjing disamakan dengan derajat manusia? Akan tetapi manusia bisa lebih rendah derajatnya daripada binatang, bahkan dari syetan sekalipun. Apabila ingkar dari ketentuan Allah Swt dan RasulNya.
Puntodewo
Semoga Keselamatan dan anugrah hikmah gusti alloh tetaplah tercurah pada kita semua serta syafaat kanjeng rosul menjadi pertolongan kita semua
terima kasih untuk kang @siliwangi, kang @asep atas jawabannya yang begitu bijaksana dalam memahami arrahman arrahimnya gusti alloh tuhan semua makhluk,semua agama dan aliran
semoga kang @siliwangi,@sufimuda,@asep dan kita semua selalu mendapat rahmat serta ridho dalam menjalani kehidupan amiin
JK
damai, itu yg prtama kali trasa d hati saat mmbaca brbgai komen. trlihat smuany brusaha brbicara cakap dan cukup arif. smuanya mampu mngndalikan suasana hati. ego itu sprti halny spercik api d ladang padi, mskipun stitik tp dia mampu mmbakar sluruh pd yg tlah jadi. hny dgn mncari dgn sabar insya allah stitik api bs qt olah jd pnerangan. jw seorang sufi pasti mrasa brsalah jk slamat hny u/ diri tp mrasa puas jk menyelamatkn diri yg lain. kecintaanku kpd Allah tlah myatu, shngga tdk ad sisa u/ mmbenci setan
erwin
– fiqih adalah kulit sufi adalah isi
– bila kita menjalankan ilmu piqih sajah berarti kita baru
masuk ke pintu gerbang islam dan untuk bisa masuk kedalam islam yang sebernarnya pelajarilah ilmu tasawuf.
meskipun nabi Muhammad tidak mengajarkan ilmu Tasawuf tapi prilaku Nabi sangaaaaatttttt tasawuf ….. begitu lah kira2
sony erlangga
jika kau tau & mengerti legenda syekh siti jenar maka kau akan tau bahwa tasauf itu bukanlah ajaran yang sesungguhnya
ingat itu aku bertanggung jawab atas ucapan ku
mata-mata
erwin : bener juga, tapi kita tidak boleh langsung ke isi kalau belum sempurna (pas) amalan pada kulitnya, sempurnakan dulu bagian fiqh paling kurang kuasai tuhfatul muhtaj ‘ala syarhil minhaj (Syafi’i) baru mendalami tasauf untuk menjaga amalan kita semua
sony erlangga:
sejarah itu dipelajari bukan dibaca aja. siti jenar yang kata-katanya mirip hamzah fansuri dan ibnu arabi itu apakah benar2 salah…? atau salahnya di mata orang awam…?
kang eq
aslm wr wb
ya…harap yg punya lakon taswuf/ sufi seng sabar nggeh…
nderek pemanggihe imam malik ra. barang siapa mempelajari fqih tanpa tasawuf dia fasiq, dan barang siapa mempelajari taswuf tanpa fqih dia zindiq..dan barang siapa mempelajari keduanya dia lah ahlul haq..
nggeh mboten…??
maka…yg udah mempelajari keduanya harap lebih legowo kepada pihak2 yg masih belum tau apa2 tentang dunia kita ini…
semoga smw terbuka hatinya, amiin..
mamo cemani gombong
nggiiiiih maturnuwun kang eq……
tn rizal
tak banyak yang bisa sya sampaikan untuk semua anak cucu Adam, semoga semua kita selalu dalam rohmat karunia kasih sayang ALLAH SWT dan ditatap kan iman, islam, tauhid dan ma’rifat serta slalu dalam ridho dan ampunan nya. dalam segala gerak dan diam kita, senantiasalah kita mengutamakan ketiga dasar hukum (akal, agama, adat istiadat/kebiasaan orang2 shaleh) mudah2an semua bntuk perselisihan dan perbedaan pendapat diantara sesama menjadikan kita semakin dewasa dan tidak gegabah dalam segala gerak dan lisan kita dan justru membuat mata kita terbuka menyaksikan kekayan ilmu ALLAH. senantiasalah berfikir positif dan jauhkan prasangka buruk, dan sampailah kita pemahaman yang hakiki dengan hidayah NYA,
sony erlangga
saya ingin bertanya kepada para orang tasauf atau sufi
ingin di bawa kemana ajaran kalian itu ?
sampai dimana batasan ajaran kalian itu ?
apa sudah benar ajaran kalian itu ?
siapa yang bertanggung jawab atas kebenaran itu ?
dari mana kalian tau bahwa itu sudah benar ?
tolong dijawab ?
mamo cemani gombong
wah……mas soni kaya bareskrim ajja nanya nya ….saran saya baca seluruh artikel sufi muda pertanyaan anda pasti terjawab . salam
iwan
hati tidak ada batasannya. yang membatasi fisik kita adalah hukum alam, hukum negara setempat, hukum moral/etika.
yahya
Para sufi sejati sudah menikmati indahnya surga sesungguhnya melalui kebesaran jiwa dan hatinya sebelum surga itu datang menemui dan mengajaknya..
erik
dia mengenai rasa
tidak ada batas tuk sebuah pelajaran
kebenaran hanya milikNYA
setiap manusia bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri
engkau orang yg bertanya, bacalah Mushafmu
layaknya orang2 yg meyakini Al Qur’an
fauzi
assalamu’alaikum wr. wb.
salam kenal semuanya…khususnya mas SM
maaf kalao komentar saya tidak berkenan…
menanggapi orang2 yang tidak menyakini para sufi atau ulama yang sudah pada tarafan ma’rifat itu ga usah pake dalil Qur’an atau Hadist. pakai logika saja…
mereka kan merasa Islamnya sudah Paling benar ya kita ngalah saja, smw yg kita lakukan pasti dianggap BID’AH dan SESAT. wajar karena mereka kan pada hidup di Jaman RAsullulah SAW..jadi tw semua yang dilakukan Rasul SAW.
saya Tegaskan BAHWA YANG HIDUP SESUDAH RASUL SAW WAFAT MELAKUKAN BID’AH. maaf ya di fahami sendiri karena Bid’ah kan ada dua: BAik dan Buruk.
ntu yang pertama..
yang kedua Tentang SUFISME…
lebih baik kita semua membenarkan dan Memperbaiki Syariat kita dulu..baru ke yang lain-lainnya, karena untuk menuju ke maqam Hakikat dan Ma’arifat kan memang harus pake Syari’at. dan jalan salah ya mas2 yang ga suka Ajaran Tasaof atau tidak mengakuinya…
Ilmu Fiqh (syari’at) adalah Tarekat (jalan) untuk mengetahui Hakikat, tanpa Syari’at Hakikat tidak akan pernah terbuka, dan jika kita telah mengetahui HAkikat dari Syari’at tersebut maka terbukalah Pintu Ma’arifat. tapi ga gampang….
mas2 yg ga demen Tasaof..para ulama yang memiliki Maqam ‘aulia itu tidak pernah meninggalkan Syari’at Lho…bahkan banyak yang melarang para muridnya untuk mempelajari tasauf, menurut hemat saya terkandung pesan “BENAHI SYARI’ATMU DULU BARU HAKIKATNYA (TAREKAT) untuk MENGENAL DAN MENGATAHUI TUHANMU (MA’RIFAT/TASAUFNYA)”, benerin ya lok salah…
o ya saya ingat Kata2 Imam Ghozali : Orang Yang mengatakan bahwa amalan/ajarannya paling benar dan menyalahkan (Bid’ah/Sesat) amalan/ajaran orang lain itulah yang SESAT dan MENYESATKAN”
dan IMAM GHOZALI juga melarang Muridnya untuk bertasawuf lho…bukan berarti ga boleh tapi Ke-Ilmuannya khan belum nyape Gtu…
Nabi SAW juga MBAHNYA SUFI koq…
maaf ya ms2 yg ga suka SUFISME…
Fahami dulu sejarah NABI SAW secara Rinci dan Mendalam, baru anda nanti tahu apa sih TASAUF/SUFI itu?
Saya bertanya ke mas2 yg ga demen ajaran Sufi:
APAKAH ADA RAJA/PENGUASA DIDUNIA INI YANG SE MISKIN RASULLULAH SAW?
pasti jawabannya khan GA ADA LAH
dari situ RASUL SAW Tercinta mengajarkan :
“DENGAN SENDIRINYA DUNIA INI BERADA DALAM GENGGAMANNYA”
maaf lok da salah2 kata…setahu dan sepengetahuan saya GA ADA YANG SALAH DENGAN TASAUF,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
ichol solikhin
Assalamu’alaikum wrwb
bgi tmn2 yg hndak bertasawuf,,siapkan dri u/mnerima ujian sabar,(mrsa kekurangn,ksedihan,kelelahn)
Iwan Cheuhlawlu Bhuaex
Semoga Allah memberikan rahmat kepada semua ahli sufi…karena mereka, alam semesta ini masih berputar dinamis…
purykarsono@gmail.com
hormat, !!!, para rosul, dan dan dan, dan orang-orang tertebtu atas izin ALLAH dapat memberikan pertolongan, pengertian ini merujuk QS 2 : 48, akan tetapi apakah yang nerlaku bagi ahli kitab yang telah menjual dengfan murah untuk membeli kenistaan, terus ahli kitab yang mana, karena yang dimaksudkan istilah ahli kita yang disebut-sebut menulis dengan tangannya sendiri itu jelas yang dimaksudkan ” yang mengingkari kebenaran ayat-ayat ALLAH” apa yang begini yang diberikan safaat atau dimunajatkan oleh Nabi Isa,
saya rasa penjelasan di atas mungkin perlu diperlengkapi, diperjelas, atau karena keterbatasan pemahaman saya yang masi dangkal shg tidak mampu paham/mengerti
la’alakum tuflichun
Sastro Kemprus
Assalamu’alaikum wr.wb.
Ya Alloh… betapa nikmatnya “sambelMu”. Mengapa saudaraku masih banyak yg tdk menyadari, atau mereka sadar tapi tdk mau mengerti bahwasanya “sambelMu” adalah kolaborasi antara bawang merah, bawang putih, cabe, tomat, terasi, garam, micin, gula, lalu digoreng, akhirnya di uleg jadilah ” SAMBELMU”. SUBHANALLOH…,
maulana syarief hidayat(alan)
assalamualaikum
mohon maaf mas sufimuda ikut koment
seyogyanya sesama muslim jg saling menghujat dan menyalahkan tetapi yg terpenting adalah hidup berdampingan dalam beribadah cuma satu yg menjadi musuh islam yaitu iblis dan setan,mengenai syariat,tareqat dan hakikat itu hanya pemahaman kita saja yg berada di level atau zona yg berbeda.
wassalam
yayanaji
Izin sare
Pingback: