Tasauf

WASILAH, Cara Berjumpa Dengan Allah

Semua manusia di dunia ini meyakini bahwa Tuhan adalah sosok yang Agung, Mulia, Sempurna dan segala gelar hebat di sandang oleh-Nya. Kalau di dunia ada Raja maka Tuhan adalah Maha Raja Diraja. Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia tersebut, sebegitu tingginya sehingga hampir semua manusia merasa mustahil untuk berjumpa denga-Nya. Hanya golongan tertentu saja seperti Nabi yang diizinkan untuk menjumpai-Nya. Bahkan dalam pandangan kelompok tertentu dalam Islam, bahkan Nabi sendiri tidak pernah berjumpa dengan Allah di dunia, dalil tentang pengalaman Musa ingin melihat Tuhan dijadikan dalil untuk membenarkan pendapat mereka. Kelompok Mu’tazilah bahkan lebih ekstrim lagi, mereka berpendapat bahwa Tuhan tidak bisa dilihat atau dijumpai baik di dunia maupun di akhirat.

Kelompok yang paling banyak adalah yang berpendapat bahwa Allah tidak bisa dilihat atau dijumpai didunia namun Dia bisa dijumpai di akhirat setelah manusia meninggal dunia. Karena banyak bahkan sangat banyak, pada umumnya kita juga meyakini atau dipaksa meyakini bahwa Tuhan tidak mungkin dilihat di dunia dengan alasan Dia Maha Tinggi dan Maha Segalanya.

Disisi lain, kaum Sufi meyakini dan memang mengalami hal yang mustahil bagi kaum awam, yaitu berjumpa, melihat dan berdialog dengan Allah sebagaimana yang diceritakan para Tokoh Sufi dalam berbagai karyanya, salah satu Imam al-Ghazali yang melihat dan berdialog dengan Tuhan di dalam mimpi Beliau.

Pertanyaan yang paling menggoda kita adalah, kenapa ketiga kelompok ini yang sama-sama mengambil sumber ilmu dari Al-Qur’an dan Hadist bisa begitu jauh berselisih paham dan ini telah terjadi dari zaman dulu sampai sekarang. Jawaban normative karena pikiran manusia berbeda-beda dan kemampuan untuk menyerap ilmu dari sumber yang Agung (Al-Qur’an juga berbeda.

Bagi kelompok yang tidak meyakini bahwa Allah bisa di lihat di akhirat, dengan segala dalil menyerang kelompok yang meyakini bahwa Allah bisa dilihat di akhirat. Kaum Mu’tazilah menganggap keliru pemahaman Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang meyakini Allah bisa dilihat di akhirat. Kemudian, orang yang meyakini bahwa Allah hanya bisa dilihat di akhirat menganggap keliru atau aneh bagi orang yang meyakini bahwa Allah bisa dilihat di dunia dan akhirat. Kalau kita terus menerus terjebak kepaa perdebatan tentang Tuhan, maka secara tidak sadar kita tidak pernah mau berusaha untuk menemukan kebenaran lain selain yang kita yakini.

Tuhan Maha Tinggi dan tidak seorangpun yang bisa menjangkat Zat Allah yang Maha tinggi tersebut, dan dalam hal ini kaum sufi yang meyakini bahwa Tuhan bisa dilihat juga berpendapat seperti ini. Tidak berarti bahwa ketika kaum sufi berkesempatan memandang Allah, lalu kedudukan Allah menjadi rendah. Semua manusia memposisikan Tuhan sesuai kadarnya masing-masing makanya dengan segala keyakinannya menampatkan TUhan ditempat yang tdak terjangkau agar kedudukan Tuhan tetap tinggi. Lalu, kalau Tuhan sudah sangat tinggi tidak dapat dijangkau, untuk apa adanya Tuhan?

Tuhan tidak sekedar sesuatu yang disembah, tapi Dia adalah sosok yang akrab dengan kita, tempat kita berkeluh kesah dan sahabat yang paling setia. Nabi Ibrahim menjadi “Khalilullah” Sabahat Allah karena kedekatan Beliau dengan Allah, lalu apakah hanya Ibrahim satu-satunya manusia yang layak menjadi Sahabat Allah? Nabi Muhammad terkenal sebagai “Habibullah” lalu apakah hanya Muhammad satu-satunya manusia yang layak menjadi kekasih Allah? Nabi Musa dikenal dengan “Kalamullah” orang yang diajak berbicara oleh Allah, apakah hanya Nabi Musa yang mengalami seperti itu. Bagaimana dengan kita yang awam, orang-orang yang bukan Nabi, apakah tidak boleh berhubungan dengan Allah dengan akrab?

Kaum sufi yang akrab dengan Tuhan juga tidak merasa dirinya hebat, tidak merasa dirinya suci dan mulia bahkan disetiap saat dengan kesadaran penuh dia merasa sebagai hamba yang hina, dhoif, papa tidak bisa apa, hanya karena kemuarahan hati TUhan saja yang membuat mereka bisa melakukan banyak hal di dunia ini. Kaum Sufi tidak pernah meyakini bahwa TUhan bisa menjadi manusi dan manusia karena kesuciannya bisa menjadi Tuhan, bahwa manusia itu bisa mencapai kedudukan mulia TUhan adalah pendapat diluarorang lain terhadap pemahaman Sufi. Kesalahan dalam memahami Wahdatul Wujud inilah kemudian yang membuat kaum sufi mendapat tuduhdan sebagai kelompok sesat dari orang-orang yang tidak memahaminya.

Kaum Sufi, dari manapun dia berasal dalam berhubungan dengan Allah tetap memakai meode yang diajarkan oleh Rassulullah yaitu lewat Wasilah. Karena tidak mungkin manusia bisa berhubungan dengan Allah tanpa ada unsur atau alat yang diberikan Allah. Dia yang Maha tinggi tidak mungkin dijangkau oleh manusia yang penuh dengan dosa dan kekurangan. Dalam hal ini seluruh manusia mempunyai kayakinan yang sama, termasuk Sufi. Allah yang Maha Pemurah memberikan “Alat Komunikasi” antara manusia dengan Dia yaitu berupa Nur Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Nur tersebut setelah Nabi Muhammad wafat diberikan kepada para ulama pewaris Nabi, dengan itulah manusia bisa berhubungan dengan TUhan. Sebagai alat komunikasi, Wasilah bukanlah ciptaan manusia, bukan pula manusia, tapi dia adalah sesuatu yang berasal dari sisi Allah. Inilah yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai Tali Allah, yang pangkalnya ada pada Allah dan ujungnya ada pada kekasih-Nya. Jangankan Allah yang merupakan Cahaya Maha Tinggi, berhubungan dengan cahaya yang nampak saja harus ada alatnya. Gelombang radio atau televisi ciptaan manusia tidak bisa diterima tanpa adanya alat penerimanya apalagi Cahaya Allah yang begitu Tinggi.

Nabi bukanlah sekedar penyampai wahyu, tapi Beliau adalah pembawa Wasilah yang berasal dari sisi Allah sebagai media penyambug manusia dengan Allah. Hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan langsung, tanpa perantara. Hubungan langsung yang dimaksud tentu saja hubungan dengan menggunakan metode yag tepat, metode yang telah disampaikan dan digunakan oleh Rasulullah SAW. Umumnya hubungan langsung yang diyakini oleh manusia secara umum, dia merasa yakin aja bahwa Tuhan yang disembah itu benar. Mulai dari dia bisa beribadah, dia meyakini yang disembah dalah Allah. Apkah memang demikian? Dari mana dia bisa tahu kalau yang berdiri didepannya itu sosok Iblis yang juga terdiri dari cahaya. Berpuluh-puluh tahun dia meyakini telah menyembah Allah lewat Shalat dan ibadah lainnya, ternyata yang disembah Iblis karena dia tidak bisa membedakan antara Allah dan Iblis. Ibadahnya berupa shalat itu diberi ganjaran Neraka oleh Allah karena yang disembah bukan Allah.

Apakah Iblis tidak bisa masuk kedalam Mesjid? Jangankan dalam mesjid atau rumah kita, kedalam surga pun dia bisa bolak balik, bebas keluar masuk. Jadi, kesmbongan kita menolak wasilah, menyembah Allah dengan metode Rasulullah ini yang menyembabkan kita mudah disusupi setan yang sangat Halus. Ingat, Nabi Adam digoda oleh Iblis bukan di Pasar Malam atau di Mall, tapi di dalam Surga yang dipagari oleh para Malaikat.

Kaum Sufi tidak ragu sedikitpun dia dalam beribadah karena dia sudah bisa membedakan antara Allah dan yang bukan Allah karena dia telah berjumpa dengan Allah. Bagi mereka Allah bukan hanya Maha Gaib (Al-Ghaibi) namun juga Maha Nyata (AD-Dzahir) seperti yang tertulis dalam Asmaul Husna. Bagi orang yang baru menempuh jalan kepada Allah (Thariqatullah), paling tidak dia telah mempunyai pembimbing (Mursyid) yang setiap saat akan menuntun dan membimbing dia kepada Allah secara zahir dan bathin. Godaan dan gangguan secara bathin dengan izin Allah akan mendapat Syafaat ( Bantuan) dari Guru Mursyid yang rohaninya selalu bersama rohani Rasulullah dan otomatis selalu bersama Allah.

Jadi, belum terlambat bagi siapapun kita yang belum menggunakan metode berhubungan dengan Allah berupa Wasilah untuk segera mencari Guru Pembimbing agar ibadahnya menjadi sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

232 Comments

  • Muhammad F

    Suatu benda bisa berujud kalau dia berse
    kutu dengan beberapa dzat..misalnya sua
    tu batang pohon kalau digergaji akan men
    Jadi serbuk2..persekutuan dari serbuk itu
    lah yg membentuk wujud pohon itu..Bagai
    manakah Allah bisa dilihat dalam wujud ka
    lau dia tidak bersekutu dengan apapun…
    dia AHAD artinya dia ada tetapi dzat nya
    tidak dapat berintraksi atau bersekutu de
    ngan dzat apapun sehingga tidak wujud..
    Dan kita hanya dapat melihat sesuatu itu
    jikalau ada wujudnya….

    • hadi al mahdali

      Allah itu adalah nama dr Dzat Sang Pencipta alam semesta lagit, bumi beserta isinya, termasuk di dalamnya adalah diri kita. kita diberi akal pikir oleh Allah untuk mencari dan mengenal dzatNya yg ada di dalam diri manusia, agar manusia bisa tau tempat untuk di sembah. Dzatnya memang tdk bisa di bayangkan bentuknya tetapi Dia nyata dan dapat di “Rasakan”. ciri ciri untuk me “RasakanNya” sangan jelas di terangkan dalam kitab Al quran dan hadist. Maka beruntunglah orang2 yg dapat me “RasakanNya”.

      • baxooljelly

        “mengenal dzatNya yg ada didlm diri manusia”….maknanya mengenal Tuhan yg sebagian dzat Tuhan itu ada dlm badan dan jiwa setiap manusia ya kan……????? tapi kalimat ini tak ada dlm al Qur’an dan Hadits….

        • pencari Tuhan di Papua

          Allah berfirman dalam Hadist Qudsi
          Alinsanu sirru, wa ana sirruhu
          Sy rasa satu ayat ini sdh cukup jelas, tinggal kita cari metodenya aja untuk bisa ketemu dgn rahasia itu.

            • andre

              maksudnya adalah dzat allah adalah nur yang suci dan mensucikan,allah tidak dapat d sentuh dan dilihat tetapi hanya bisa d rasakan,,tetapi jika kita menganggap itu hal bodoh maka sangat salah,jika allah tiada maka tiadalah alam ini,makanya kita di anjurkan untuk bermakrifat(mengenal allah),yg di maksud kan allah itu sedekat urat leher kita bahkan lebih dekat daripada urat leher kita adalah berarti sebagian dzat allah itu ada d dalam diri kita,, kita hanya perlu mengetahui letak tersebut.. jika kita telah mengetahui itu maka semuanya akan jelas tiada jarak lagi antara sang diri dan sang penciptanya..

        • tafy

          Jawabannya : wanahnu aqrobu ilaihi min habli warid.. (AKU lebih dekat dari urat lehermu)..
          empat bulan janin dalam rahim ibu, Allah berfirman : Stelah sempurna kejadianya lalu KU tiupkan Ruh Ku pada anak adam…

        • dindin

          maaf mas baxoojelly saya orang awam tapi saya pernah dengar salah satu ayat ALLAH SWTmeniupkan ruh saat kita dalam kandungan itu salah satu ayat yang bisa di telaah bahwa kita bagian dari mahluk ALLAH SWT yang istimewa karena saya blm pernah mendengar ayat yang secara spesifik jika mahluk lain tercipta dan dihidupkan dengan cara ALLAH meniupkan ruhnya kemahluk yang lain itu mungkin keistimewaan penciptaan manusia tinggal kita cari tau gimana caranya menjadi manusia, cuma sedikit share maaf klw penyampaianya kurang bagus..

    • pencari Tuhan di Papua

      @pak.muhammad
      Setiap zat pasti mempunyai sifat, dan setiap sifat pasti punya bentuk (af’al) begitu juga zat Allah yang maha suci, dan sifat dari zat Allah yang pertama adalah WUJUD, untuk mengetahui wujud dari zat anda harus mengenal sifatnya dulu setelah itu barulah anda mengetahui wujudnya, karena Zat maujud pada sifatnya, dan sifat dari zat berbentuk pada Af’alnya. Kalau anda tidak mempercayai bahwa Allah itu wujud, berarti ada tidak pernah mempelajari aqo’id 50, dan barang siapa yang tidak tau aqo’id 50, itu sama halnya KERBAU MAKAN NASI.

  • yogieyana

    Dzat Alloh itu apakah seperti lautan yang kita celupkan mangkuk ke dalamnya.. ketika mangkuk itu di angkat ke daratan beserta isi air lautnya apakah air itu bisa disebut lautan? walaupun ya rasanya kan sama ama air yg di lautan…

    Semoga kita termasuk orang yang beruntung bisa merasakan rasa ‘air lautan yg ada di mangkuk’ untuk bekal kita mengenal dan bertemu ‘lautan asli’ di Akhirat kelak

    • Abdullah

      laa ya’rifulloh illalloh, tidak ada yg bisa ma’rifat denganNya (Dzta) kecuali Dia. Adapun kita dima’rifatkan olehNya. Kalu saya umpamakan, padahal tidak daa satu pun yang dapat diperumpamakan dengan-Nya namun hrs ada satu thorikoh (jalan) yang membuat hati dan akal kita menerima akan logisnya mitsal itu. kita ambil salah sati sifat Alloh, Akbar (maha besar). Tidak ada yg melebhi kebesaranNya. Kita umpamakan begini…… planet dan semua bintang di kosmos ini diliputi oleh langit lapis kesatu hingga ke tujuh, yang masing2 diantaranya ada kehidupan yang Alloh ciptakan. mereka msh diliputi oleh Sidrotul muntaha, lalu diliputi juga oleh Rafraf Mustawa, lalu oleh Kursi (‘Arasy). Arasy merupakan mahluk terbesar yg Dia ciptakan, msh diliputi oleh Sifat Akbar-Nya yang meliputi sekalian mahluk. Sifat selalu diliputi oleh Dzta Alloh. Nah jadi sekarang kita bisa memahami kenapa Wa lam yakun lahuu kufuwan ahad. Wallohu a’lam.

  • kheza

    sebuah pertanyaan untuk apa ALLAH sang pencipta alam diri menghadirkan aku dunia, yang hanya untuk dibuat sebagai boneka permainan, disuruh inilah, bekerja, berdoa, sholat, puasa, zakat, haji kalau tidak dilaksanakan aku akan dihukum dineraka jahanam bila aku laksanakan aku diiming-iming dengan surga, kalau aku tahu begini aku tidak mau lahir didunia repot……………………………..
    tapi aku pikir-pikir mungkin ALLAH sendiri yang menciptakan dirinya menjadi aku, agar dia dapat memuji dirinya sendiri bagaimana dia menciptakan rasa (haus, lapar, sakit, sedih, pedih, bahagia, senang susah dan saat ajal meninggalkan badan) ALLAH itu sendiri yang merasa betapa sakitnya ajal meninggalkan badan dan betapa nikmatnya ajal meninggalkan badan ALLAH itu sendiri yang merasa

    • baxooljelly

      “Allah sendiri yg menciptakan diriNya menjadi aku”…..berarti Allah mengambil dzatNya untuk menciptakan manusia….?????
      “Allah itu sendiri yg merasa betapa sakitnya ajal meninggalkan badan”
      “betapa nikmatnya ajal meninggalkan badan Allah itu sendiri”……berarti Allah merasakan apa-apa yg dirasakan manusia….yaitu mati…..Maha Suci Allah dari apa yg kalian tuduhkan…..

    • Abdullah

      Kata Alloh, Takhollaquu bi akhlaaqillah= berakhlaklah kalian dengan akhlaqnya Alloh. Seolah-olah jadilah kalian Alloh yang nanti kan menjadi sang kholifah sejati yang segalanya kan bisa kita atur sesuai dengan mau (irodat) “kita”. tak kan ada lagi neraka, surga, kematian, susah dll karena semua itu kita yang atur. Tp mesti ingat, bagaimanapun juga kita tetap terikat dengan ‘arodl basyariah (sifat kemanusiaan) yang msh ada ikatan dengan duniawi, jd kt ttp butuh sesuatu spt layaknya yg lain. wallohu a’lam

    • dindin

      maaf mas kheza orang awam numpang nimbrung ALLAH SWT tidak terikat dengan hukum alam tubuh yang bisa merasakan lapar,haus dingin sakit apalagi yang namanya sakit ajal amit amit maha tinggi ALLAH SWT beserta sifat siftanya yang maha agung mungkin kita dilahirkan didunia ini untuk menjalani serangkaian ujian yang bertubi tubi agr pantas menjadi manusia yang setidaknya bisa jadi seorang hamba ALLAH SWT yang diperhitungkan ketaatan dan keimananya.

  • nik mahadi nik hassan

    pengalaman bertemu dengan bule, yang nongkrong dirumah aku, diperbatasan malaysia-thailand,pengalaman 30 tahun lampau. namanya sudah lupa, dia sempat berkata, love is god, make love, we make god…………….bernarkah “begitu:, sobat

    • Abdullah

      Benar, itu merupakan majaz ( perumpamaan). Karena Dia itu indah, mka segala keindahan dianalogikan dgn Nya. so, jadilah kita mahluk yg indah biar nanti jadi Dia juga………

  • baxooljelly

    memang betapa keterlaluan dungunya pamikiran sufi……manganggap manusia diciptakan dari sebagian sifat ataupun dzat Allah SWT…..padahal Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS dari tanah……

    • arkana

      lhoo…kok sufi dibilang dungu….

      coba tengok alquran Ash Shaad:
      38:71. (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”.

      38:72. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”.

      atau Al Hijr…
      15:28. Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia dari tanah liat yang kering, yang berasal dari tanah kental yang berubah warna dan baunya.

      15:28. Kemudian apabila Aku sempurnakan kejadiannya, serta Aku tiupkan padanya roh dari (ciptaan) ku, maka hendaklah kamu sujud kepadanya.

      hahaha…baxoohjelly ngga kumplit baca nya…
      hayooo siapa yg dungu…

      • Isrin Albaari

        An Naml ayat 65 : Katakanlah lagi: Tiada sesiapapun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib melainkan Allah!” Dan tiadalah mereka menyedari bilakah masing-masing akan dibangkitkan hidup semula (sesudah mati).

        bagaimana Allah yg ghaib bisa dipelalari zatnya, bagaimana Nabi Muhammad mengajarkan itu dalam riwayat apa

        • arkana

          “…Tiada sesiapapun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib melainkan Allah…”

          betul, hanya yang Maha Ghaib yang mengetahui perkara yang ghaib juga.
          tapi apakah Allah dan Rasulnya tidak mengajarkan atau tidak menjelaskan perkara-perkara ghaib itu? tidak juga.
          ada di ayat lain, misalkan An Nuur 35, bahkan secara gamblang Allah menjelaskan ke-ghaib-an Nya dalam perumpamaan cahaya.

          begitu salah satu contoh nya…

          • Isrin Albaari (@isrinari)

            anda baca ayat2 yg saya posting di bawah pak…. supaya lebih jelas

            Surat Al An’aam ayat 50
            Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: “Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?” Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?”

            Rasululloh saja mengertahui yg gaib setelah ada wahyu

            • arkana

              wah, ngga nyagka masih di-reply setelah sekian lama… 🙂

              saya kira Anda sudah menjawab pertanyaan Anda sendiri dg surat Al An’aam itu..bahwa hal-hal yang gaib juga diajarkan dan dijelaskan oleh Rasul kepada umat nya…bahkan dzat Allah yg maha gaib pun dijelaskan di dlm Alquran.

              salah satu contoh bagaimana Alquran menjelaskan dan menerangkan dzat Allah adalah dalam surat An Nuur 35 (spt yang saya tulis di atas)…ini ayat benar-benar amazing..!
              saya kira tidak ada kitab suci agama lain yang begitu gamblang menjelaskan Tuhan nya selain Alquran ini…

        • bayi shufi

          bukalah AlQuran..”Dialah yg Awwal,Dialah yg Akhir,Dialah yg Dzohir,Dialah yg Bathin..kira2 makna Dialah yg Dzohir apa yaaaa???ayat quran jg “kemana kamu menghadap disitulah wajah Allah.paling minimal kemana kt menghadap harus melihat af’al ALLAH

          • Abdullah

            Dzat Alloh itu dhohir adanya. Benar, minimal af’al. Nanti af’al juga diliputi oleh Asma, jg diliputi oleh Shifat dan itu semua diliputi oleh Dzta-Nya yang ad-dhohiru wal bathinu awwal wal akhir. wallohu a’lam

    • sayyid

      Assalamualaikum wr.wb,
      mas baxooljelly,
      anda pernah memaafkan orang? atau menyayangi orang?
      dari siapa sifat itu?

      wassalam,
      sayyid

      • Mihar

        lihat la budi seseorang maka akan ringan untuk memaafkan
        untuk menyayangi seseorang karna ada hal yang menjanggal di hati seseorang seperti Suka ama dia,Simpati ,

    • dindin

      maaf mas baxoojelly jangan emosi ntar disitu syetan ikut nimbrung ngobrak abrik pikiran dan hati, kita harus tenang dan bijaksana n ga tergesa gesa menuduh satu kaum itu dungu, nabi Adam AS memang dari tanah tapi sekali lagi tanah tidak akan berfungsi tampa perannan ALLAH SWT yg meniupkan RUH ke tanah tersebut yang justru menjadi misteri yang kudu kita telaah adalah kenapa semua malaikat, jin dan iblis disuruh tunduk menghormati nabi Adam AS klw secara ciptaan aja nabi Adam AS kalah tua dan kalah derajat secara bahan materi penciptaanya Malaikat dari cahaya, Iblis dan jin dari api…Nabi Adam AS dari tanah yang istilahnya dibawah terinjak injak dan kotor apa Istimewanya??? itu yg kudu kita cari tau

    • MAS184

      organ fisik manusia (Adam) dari unsur bumi atau tanah. tapi untuk menjadikan gerak manusia diberi kelebihan oleh Alloh yaitu hidup(hayat) yang hanya dimiliki oleh Alloh semata. Makhluk ciptaan Nya hanyalah ketitipan hidup berupa Ruh (Nurulloh) sebagai pemelihara makhluq. maaf untuk itu berhati hatilah dalam berkomentar. Trim

  • edo saiyya

    Tujuan penciptaan manusia yang hakiki adalah agar manusia beribadah kepadaNya yaitu mengenalNya untuk mengEsakanNya. Jadi untuk bertemu Allah di dunia ini adalah suatu panggilan Allah kepada manusia yang “yakin” akan bertemu denganNya. Dan contoh terbaik (uswatun hasanah ) untuk bertemu Allah adalah Rasullullah Saw.(Al Ahzab 21).Banyak sekali ayat dalam Al Quran yang menjelaskan pertemuan denganNya,hanya ulil albab,ulil nahyi,ulil abshar dan ulil ilmi yg mengerti akan hal ini.Wallaahu a’lam bish showab.

    • Abdullah

      Sangat setuju, kalau Baginda Rosul itu sebagai uswatun hasanah, maka seluruh yg beliau lakukan hrs menjadi uswah hasanah, termasuk kema’rifatan beliau. wallohu a’lam

  • bayi shufi

    janganlah kita mengambil perumpamaan tentang PENCIPTA dengan CIPTAAN seperti mengambil satu mangkok air dari samudra,karena dengan begitu kadar air dalam samudra akan berkurang satu mangkok.maha suci Allah.tapi ambillah perumpamaan dari sumber cahaya dengan cahaya yg dipancarkannya.karena sebanyak dan seluas apapun tempat yg diteranginya tdk mengurangi dari kadar cahaya miliknya,tp yang namanya perumpamaan masih sangat jauh dari aslinya.makanya..tempuhlah jalan kepadaNya..sampailah kehadiratNya..maka..Dia akan mengenalkan diriNya yg sebenarnya kepada kita..

    • Abdullah

      ……..karena sebanyak dan seluas apapun tempat yg diteranginya tdk mengurangi dari kadar cahaya miliknya,tp yang namanya perumpamaan masih sangat jauh dari aslinya.makanya..tempuhlah jalan kepadaNya..sampailah kehadiratNya..maka..Dia akan mengenalkan ——diriNya—— yg sebenarnya kepada kita.. Maaf dikoreksi. Alangkah baiknya dan selayaknya kita menyebut DzatNya, bukan dirinya. Diri itu milik mahluk. ok Thanks

    • pencari Tuhan di Papua

      @pak muhammad said
      Sebagai referensi dari saya, anda bisa datang ke
      Surau Ghausil Amin Jember
      Alamat lengkap: Jl Imam Bonjol 63, Tegal Besar, Kaliwates
      Kabupaten/Kota: Jember
      Kode pos: 68132

    • tafy

      yang lebih asik carilah mursyid dalam diri anda dan mintalah pada Allah seorang mursyid, insha Allah anda didatangkan kepadanya, kalau minta mursyid kepada seseorang, belum tentu cocok dengan keinginan kita, tapi bila Allah yang menunjukan.. pasti cocok.. siip.

  • don hurry

    cari lah awal dan akhir sebuah lingkaran kelak kan kau temui manfaat diri..buktikan eksistensi waktu dgn segenap benakmu,bagi galaksi bima sakti semua yg kau bawa adalah sampah..hanya manusia yg membedakan bintang dan matahari,..walau penguasa jagad raya slalu berbagi senyuman..kepada mu,kepada ku dan juga kalian semua…namun ‘AKU’ tak pernah yakin bahwa keyakinan ‘AKU’ dpt menghangatkan keyakinan dan kepentingan umat manusia..

  • sayyid

    Assalamualaikum wr.wb,
    kebanyakan orang awam berkata bahwa mustahil orang biasa dapat berkomunikasi dengan Allah kecuali para rasul dan nabi-nabi, begitu dangkalnya pikiran mereka.Tahukah kalian bahwa Allah maha dekat apalagi dengan hamba-hambaNYA.saya sering berkomunikasi dengan Allah tanpa perantara siapapun juga.janganlah kita sekali-kali berfikir bahwa Allah tidak mungkin berbicara dengan kita,bukankah Allah kepingin dikenal?

    wassalam,
    sayyid

  • dindin rasjidin

    maaf bang sufi muda kenapa mursyid tidak ditakdirkan bwt setiap umat muslim setidaknya pada akhirnya kasihan dong orang tua saya yg meyakini allah dari kecil tapi tidak dengan metode tharikat, dan kenapa saya blm bisa menemukan mursyid, apa saya ga pantas bwt mempelajari tharikat? sebenernya banyak lagi mau di curhatin nih tp ap daya klw tulisan ini juga tidak sampai. ciri 2 mursyid yg kompeten itu seperti ap sih? terima kasih sebelumnya assalammualaikum.

    • SufiMuda

      Rasulullah SAW diturunkan untuk seluruh manusia, tapi kenapa tidak semua manusia mengakui Muhammad sebagai Rasulnya dan kenapa tidak semua manusia beragama Islam. Pertanyaan ini sama dengan Mursyid, kenapa orang Islam khususnya tidak semua berguru kepada Mursyid, lebih senang berguru kepada buku dan bahan bacaan.
      Semua sudah diatur oleh Allah SWT. Saya sangat terharu dengan sebuah hadist Qudsi dimana Allah berfirman, “Jika mereka rindu berjumpa dengan-Ku maka Aku pun rindu kepada mereka”. Dalam hadist lain, “Jika mereka mendatangi ku dengan berjalan maka AKU sambut mereka dengan berlari”.
      Artinya ketika kita mencari pembimbing untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka Dia akan menyiapkan segalanya karena Allah tidak mau berhutang kepada manusia.
      Ciri-ciri Mursyid sudah pernah saya bahas dalam banyak tulisan disini, coba anda ketik “Mursyid” di bagian pencarian di sudut kanan, nanti akan muncul tulisan yang membahas tentang Mursyid.
      Saya berdoa sMoga anda dijumpakan dengan Guru Mursyid yang berkualitas, yang bisa membimbing anda kehadirat-Nya, Amin

    • tafy

      tariqat itu didapat oleh : 1. orang yang mencari.. 2. orang yang dalam kegelapan hidup dan 3. orang yang dipilih.. jadi tariqat itu dialami oleh orang yang “sedikit”..

  • coco

    Assalamualaikum Wr. Wb..
    salam kenal untuk saudaraku semua..
    ijin menyampaikan pendapat 🙂
    saya mungkin bukan salah satu hamba Alloh yang taat tapi saya selalu mencoba untuk memahami apakah yang sebenarnya terjadi pada diri saya, tempat saya, orang lain yang ada disekitar saya dan juga makhluk ciptaan-Nya yang lain 🙂

    “saya meyakini Alloh SWT itu ada dan Alloh SWT juga menampakkan wujud-Nya kepada siapapun yang Dia kehendaki..”

    do’aku
    “Ya Alloh ampunilah dosa hamba-MU ini, dosa kedua orang tua hamba, dan juga semua hamba-MU yang ada didunia ini yang sudah meninggal dunia maupun yang belum”

    “Ya Alloh Terimakasih atas semua yang Engkau berikan kepada hamba-MU ini, kepada kedua orang tua hamba, dan juga kepada semua hamba-MU yang ada didunia ini yang sudah meninggal dunia maupun yang belum”

    wassalamualaikum Wr. Wb..

    • tafy

      Kita jadi tersanjung dikatakan sama pengetahuannya dengan iblis.. manusia paling tua cuma 1000 tahun umurnya, umur iblis lebih dari milyaran tahun.. jadi ga mungkin pengetahuan manusia sama dengan iblis.. iblis itu universitasnya di alam gaib, gurunya adalh tuhan.. sedang kita universitasnya dunia gurunya kebanyakan temannya iblis… jadi gak bisa sama dunk..

      • sarif

        hahaha” … santai bro ,,
        klo lngsung blang pngetahuan org sma kyak iblis,, pkir sndri lah itu prktaan org yg brakhlak atau tdak .. 🙂

        tp mmang ,, org slalu brfkir qta ini dicptakan dri tanah ,, pdahal itu hanya asal kejadian adam ..
        iqra bismirabbika allazi khalaq..
        bacalah, telah kuciptakan engkau dri segumpal darah …
        jika anda kesal krna pndapat org lain
        yah sabar ajh ,, krna ini hal yg wajar didunia ini … wassallam 🙂

  • Ruslianto

    Abu Khalid Al-Kabuli salah satu murid terdekat Imam Ali bin Husein Zainal Abidin r.a, sering belajar secara khusus dari sang Guru, Diantara tuntunan rohaninya yang sangat penting, terutama bagi mereka yang baru ingin memulai jalan “suluk” menuju Allah adalah mengenal kelas-kelas dosa beserta dampak negatifnya.

    Karena seperti yang disyaratkan dalam Al Qur’an bahwa setiap dosa mempunyai dampak negatifnya yang beraneka ragam bergantung pada besar kecilnya dosa tersebut. Allah swt, berfirman, “Setiap orang Kami hukum berdasarkan (kelas) dosa-dosanya sendiri ,… (QS.Al-Ankabut :40)
    Dan tentu (pula) setiap dosa betapapun kecilnya akan menjadi penghambat tuannya menuju Sang Kekasih , Allah Azza wa Jalla.

    # Dosa-dosa yang menyebabkan tertolaknya do’a adalah niay buruk, batin kotor, bersikap munafik dengan sesama saudara (seiman, sedarah) tidak yakin akan ijabah do’anya, mengulur-ngulur waktu sholat sampai lepas waktu, meninggalkan “taqarrub” pada Allah berbuat amal kebajikan dan sedekah, serta berkata kotor dan keji.

    #Dosa-dosa yang menyebabkan lemahnya hasrat dan kehendak Allah adalah sihir, bertenung, berdukun, percaya pada ahli nujum, mendustakan takdir, dan durhaka kepada kedua orangtua.

    #Dosa-dosa yang akan menebabkan tertolaknya rezeki adalah menampakkan kefakiran, tidur sehingga meninggalkan sholat isa, tidur sehingga meninggalkan sholat shubuh, meremehkan nikmat-nikmat Illahi dan (selalu) mengeluhkan Allah Azza wa Jalla.
    (bersambung)…

    Wass.

    • Ruslianto

      #Dosa-dosa yang menyebabkan turunnya penyakit adalah orang arif yang bersikap takabur, merasa lebih tinggi, mengejek dan mencela orang lain.

      # Dosa-dosa yang menyebabkan tertutupnya mata hati dan membatu hati/jiwa dari rahmat Allah dan menyebabkan ditinggalkan Rasulullah s.a.w adalah tidak berdzikir dan jika berdzikir (pun) sedikit sekali.

      Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Lagi Pengasih dan Maha Penyayang.

      Wass.

  • Adi Suranto

    Assalamu,alaikum Wr. Wb.

    Bang Sufi Muda,,,,, ada satu ganjalan pertanyaan yg belum terjawab, mudah-mudahan Bang Sufi Muda bisa membantu,

    Begini Bang SM, pada saat Nabi SAW menjalani Isra’ Mi’rajd,,,, dikisahkan bahwa Rasulullah mendengar suara terompah Sayidina Ali di Surga,,,, padahal saat itu Sayidina Ali masih hidup.

    Nah ini bagaimana penjelasannya bang SM,,,,,Terimakasih.

    Billahi Taufik wal Hidaiyah,
    Wassalamu’alaikum wr wb.

    • gito

      sy tidak mengerti riwayat itu, tapi tetap di mungkinkan karena Allah tidak terikat dimensi Waktu. Ketika Rasulullah diperjalankan oleh Allah, di beliau di perlihatkan isi neraka dan surga, yg di syariat Qur’an pun di jelaskan pintu2 neraka dan surga belum di isi karena Penghulu Surga (Rasulullah) nanti lah yang akan menjadi salahsatu pemberi syafaat dan pengadil kita. Jadi ketika rasulullah melihat penguni neraka, melihat Imam Ali, melihat Surga, itu adalah masa Depan. dan Allah tidak linear seperti Hamba nya.

  • Muhammad Dharmawan

    ~CAHAYA DIATAS CAHAYA~

    Kenalilah dirimu niscaya engkau akan mengenal Penciptamu!

    Ambilah sebuah buku tulis dan pena lalu tulislah dengan akurat setiap pikiran yang terlintas diotak kita, perasaan-perasaan yang terpapar, kata-kata hati yang terbesit dan gerakan-gerakan yang sengaja atau tidak sengaja yang terjadi secara rinci, akurat dan mendetail dalam 5 menit yang lalu dan 5 menit kedepan !

    Jawabnya : tidak bisa dan tidak tahu! Kenapa ? Bagaimana kalau menulis secara rinci semuanya dari semenjak lahir hingga wafat nanti?  Lalu makhluk mana kira-kira yang kita anggap bisa dan tahu (tentang itu), baik pada dirinya dan pada semua makhluk-makhluk yang ada baik pada masa lalu, saat ini dan kedepan?

    Jika setiap makhluk tidak mampu menulis secara mendetail rinci dan akurat setiap pikiran-pikiran yang terlintas, kata-kata hati yang terbesit, perasaan-perasaan yang terpapar, gerakan-gerakan yang terjadi pada dirinya sendiri baik masa yang lalu maupun yang depan? Bagaimana dengan Allah Swt Pencipta setiap makhluk-mahkluk itu, Mungkinkah DIA itu juga tidak tahu menahu?

    Jika begitu anggapannya jadi siapa yang tau persis (tentang itu semua secara rinci dan mendetail) dan yang mengendalikan segala mahkluk hidup dan segala sesuatu didalam semesta ini? Milik siapakah segala-galanya  itu, selain Allah Swt? Apakah kelebihan manusia-manusia padahal tidak tau semua yang telah terjadi dan yang akan terjadi pada dirinya sendiri selain kesesatan,  ketidaktahuan dan kesombongan?

    Pikirlah sejenak Jika ternyata hanya Allah Swt itu yang sesungguhnya mengetahui secara mendetail segala pikiran, perasaan, katahati dan gerakan kita,  baik yang dimasa lalu maupun kedepan , maka pikirkanlah, renungkanlah!, bagaimana dekatnya Allah Swt itu kepada kita?

    Dimanakah kita bisa sembunyi tanpa diketahuiNYA? atau kemanakah kita menghadap tanpa diketahuiNYA? Apa yang bisa kita sembunyikan dariNYA? Atau Apa yang bisa kita sombongkan dihadapanNYA? Apa yang akan terjadi atas kita dan segala sesuatunya yang tidak diketahuiNYA terlebih dahulu?

    Jika saudara bisa “merasakannya” atas ijin Allah Swt, Inilah “Cahaya Hakikat Iman Yang Sejati! Terasa dekatnya tidak terucapkan bahkan “Tak terukur”, dan jauhnya juga tak terhingga “ Tak terjangkakan”! Dan tidak ada keimanan yang lebih tinggi dari ini, yang bisa lebih mendekatkankan kita lagi kepada Allah selain nanti bertemu dengan Allah swt kelak di akhirat itupun jika kita termasuk orang yang beruntung, yaitu orang-orang yang patuh dan setia kepadaNYA tanpa mensekutukanNYA dengan satu apapun serta sungguh-sungguh mencintai dan merindukan untuk bertemu denganNYA kelak.

    Jika saja kita mau sedikit berpikir maka kita sadar dan betapa lemahnya kita demikian juga dengan makhluk semuanya , maka salahkah kita jika “menyerah, berserah diri” kepada Allah Swt Pencipta kita dan alam semesta ini yang mengetahui apa yang ada dibelakang “ semua yang telah terjadi dan kedepan “ yang akan terjadi” atas kita dan semua ciptaanNYA, seraya bersyukur dan bersabar atas semua ketetapanNYA dan meminta PertolonganNYA?

    Menjadi cerdaslah! Dengan berpikir kenapa kita bisa berpikir? Demikian juga dengan seluruh manusia? dan Dimana tercatat dan tersimpan semua pikiran-pikaran  itu jika kita lupa atau otak kita sudah jadi tanah atau abu? dan Dimana pula perbendaharaan pikiran-pikiran, ide-ide, ilmu-ilmu pengetahuan itu  itu sebelum terlintas diotak-otak manusia selama ini padahal sebelumnya mereka-mereka tidak tau menahu?

    Jika saudara bisa menghayati bacaan ini, dan mendapat Bimbingan “Cahaya dari Allah, Insya Allah saudara akan paham tentang semua yang terjadi dimuka bumi ini, dan tidak ada tanya lagi kenapa? dan mengapa? dan pahamlah saudara makna kalimat Laa illaha Illallah = Tidak.ada Penguasa “Yang Kuasa” Kecuali Allah ! Dengan mengimani ini maka tidak ada khawatiran dan duka  yang tak berujung,

     Dan selanjutnya dengan akidah dan keimanan ini Insya Allah saudara akan lebih tenang, sabar, dan syukur sebab apapun keadaan  kita pastilah itulah yang terbaik bagi kita saat ini dan kedepan Insya Allah   saudara akan lebih mengerti dan lebih paham  ketika anda berdialog dengan Allah Swt via Al Qur’an, dan juga mengerti  tujuan Sunnah-sunnah Nabi Muhammad Saw, dan ungkapan-ungkapan keimanan dan kerinduan orang-orang takwa yang terdahulu! Sebab tidak mugkinlah Allah Swt dan Nabi Muhammad menyuruh sesuatu yang tidak ada maksud dan tujuannya, Pastilah sesuatu yang baik untuk kemaslahatan, sebagai pangkal hidup bahagia didunia, bahagia diakhirat dan selamat dari api neraka dan segala siksaan! Dan selanjutnya lagi Allah lah yang akan membimbing kepada orang yang DIA kehendaki!

    Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah paling mengetahui segala sesuatu. (QS. 24:35)

    mohon bantuan, agar dibagi kepada orang lain!

    Wasalam.

    Oleh: Muhammad Dharmawan

      • Lestyono WA

        …nuruun ‘alaa nuriin yahdillahu li nuriihi mayasyaa’u…! cahaya di atas cahaya..ALLAH memberi hidayah(pada seseorang) kepada cahayaNYA…! jdi cahaya di atas cahaya itu apa…? kalau dijabarkan tak akan smpai kaji orang krna blm dibuka hijab akalnya…! Mengenai WASILAH (AL Maidah:35) adlah NURUUN ‘ALAA NURIIN (A Nur:35)…NUR ‘ALAA NUR itu apa..? (rahasia)…jdi NUR ‘ALAA NUR dri RASULULLAH SAW trun kpda WALIYULLAH-WALIYULLAH AKBAR…waritsatul ambiya para AHLI SILSILAH (Al Kahfi:17)

        • arkana

          makasih penjelasannya pak…sebenarnya itu hanya pancingan untuk Dharmawan, karena dia mem-posting tulisan yg sama 4 kali (kalo gak salah…) di blog ini….

          jadi arkana itu “Arek Naqsyabandiyah Khalidiyah Nurul Amin”…hahaha… tepat nya Nurul Amin 2…salam kenal, pak..

  • Isrin Albaari (@isrinari)

    An-Nuur ayat 35 Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

    dimana letak bahwa Allah dapat dijumpai misalnya seperti halnya seseorang murid pergi jauh kemudian dia bisa bertemu secara fisik dengan gurunya (firah manusia ketika menjumpai berarti terlihat secara fisik)

    Surat Al An’aam ayat 50
    Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: “Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?” Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?”

    Rasululloh saja mengertahui yg gaib setelah ada wahyu

    jadi menurut hemat saya judul “cara menjumpai Allah SWT sangatlah tidak tepat…

    Ali Imron Ayat 179

    Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang GAIB, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar.

    Al Maidah Ayat 109
    (Ingatlah), hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul, lalu Allah bertanya (kepada mereka): “Apa jawaban kaummu terhadap (seruan) mu?” Para rasul menjawab: “Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu); sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui perkara yang gaib”.

    Al An-‘aam Ayat 59

    Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz)

    nyata jelas teman2 sekalian, yg diminta oleh Allah kita menyembahnya sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya… dalam riwayat apa Nabi Muhammad bisa lebih hebat seperti yg anda sekalian samapaikan mampu berkomunikasi dengan Allah.. Ada memang Riwayatnya… tapi maaf siapa diri kita ini sehingga mampu menyamai kehebataan Nabi Muhammad

    Allah hu’alam

    • Ruslianto

      Siapa rupanya yang membanding dirinya dgn Nabi Muhammad ? Nabi Muhammad itu orang kesohor dibumi dan dilangit ~ didunia dan diakherat ~ Beliau dijadikan teladan dan wajib diteladani oleh seluruh orang-orang beriman ~ Nabi Muhammad berwasilah, Lalu salah-kah kita berwasilah.
      Berwasilah dengan Nabi Muhammad adalah perintah Nabi itu sendiri (Hadits shahih) ~ tercantum dalam do’a setelah azan.

      Nabi Adam a.s saja berwasilah dengan Nabi Muhammad,.. Lho Kok Manusia pertama aja meyakini bahwa berwasilah dgn Nabi Muhammad, do’a-nya cespleng ~ Lho Kamu Sdr.isrin, yg seumur ,…? menyatakan sangat tidak tepat berwasilah, dgn Nabi Muhammad, …

      Waduh,… andaikan Nabi Adam tdk berwasilah dgn Nabi Muhammad~ Maka Beliau tidak berjumpa lah dgn Siti Hawa,.. Kalau tdk berjumpa Siti Hawa ~ maka tak ada si Habil dan si Qabil,.. ah jadi panjang niih.

      sMoga sdr.isrin, diberikan petunjuk jalan yg benar, saya sarankan kpd sdr.isrin baca lebih banyak lagi tentang wasilah di Sufi Muda (ini), dgn cara lihat daftar isi.

      Wass. Maaf ,..yo.

        • SufiMuda

          Berdebat sesuatu hal dengan ilmu yang berbeda tidak akan menemukan titik temu,lebih banyak mudharat dari pada manfaat.
          Kalau anda meyakini bahwa Nabi Muhammad tidak berjumpa dgn Dzat Allah atau tidak melihat Allah, anda tidak sendiri, banyak orang meyakini spt itu.

          Tapi dihargai juga pengalaman ulama2 besar berjumpa dgn Allah spt Imam al-Ghazli dll.
          Dihargai juga ucapan sahabat nabi Saidina Ali bin Abi Thalib, “Kami tidak menyembah Tuhan yang tidak kami lihat”.
          Kita hargai pengalaman Ulama besar Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dgn ucapan Beliau, “Setiap yang berwujud WAJIB di lihat dan Allah Wajibul Wujud”.
          Kita hargai Ulama Besar Syekh Ibnu Athailah yg mengatakan bahwa Allah tidak terhijab oleh apapun kecuali diri manusia sendiri, ketika hawa nafsu telah dikendalikan maka Allah menjadi Ad Dzahir (Maha Nyata).
          Orang yang berpendapat bahwa Nabi Muhammad tidak melihat Allah tidak lain krn dia tidak mengenal Nabi atau mempelajari Nabi dgn ilmu terbatas.

          Dari pada berdebat tentang sesuatu yg tidak dipahami, alangkah bijaksana mencari Guru yang membimbing sehingga sesuatu yang tidak dipahami akan menjadi jelas.

          Demikian.

    • arkana

      Isrin Albaari:
      wah lagi… maafkan saya baru baca, ternyata maksud Anda menulis di bawah itu…. disini…:-)

      Anda menulis ini:
      “…dimana letak bahwa Allah dapat dijumpai misalnya seperti halnya seseorang murid pergi jauh kemudian dia bisa bertemu secara fisik dengan gurunya ….”

      tapi Alquran menuliskan ini:
      “….Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki….”

      mungkin kata “membimbing” tidak secara harfiah dapat berarti “menjumpai”… tapi justru bermakna lebih luas. betul tidak?

      jadi jika Allah membimbing Anda kepada cahaya-Nya, mungkin bukan sekedar berjumpa lagi Anda dengan Nya…

      bagaimana?

  • Isrin Albaari (@isrinari)

    .Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki
    maaf dalam ayat apa ini pak

    ini tulisan pak arkana
    “mungkin kata “membimbing” tidak secara harfiah dapat berarti “menjumpai”… tapi justru bermakna lebih luas. betul tidak?”
    kata mungkin menunjukan bahwa bapak sendiri tidak yakin.. hati hati dalam memaknai kata yg sudah jelas (membimbing) kita sama sama tahu arti kata membimbing

    apakah kita manusia sekarang merasa lebih mulia dari parasahabat Nabi, mereka saja termasuk juga Nabi tidak pernah mengajarkan dan melakukan ajaran islam dengan cara seperti ini…

    Nabi mengajarkan adalah mengikuti Sunnahnya… adakah Sunnah yg seperti diajarkan oleh Nabi sperti pembahasan yg ditulis oleh Bang SM

  • arkana

    baiklah Bang SM…diskusi saya selesai sampai disini…
    sepertinya memang menuju debat kusir….

    Isrin Albaari (@isrinari) ini sepertinya memang tidak bersungguh sungguh mencari Tuhan nya…bahkan cuplikan ayat yang dia tulis sendiri tidak diketahuinya..dan mendebatkan semantik kata, bukan substansi nya.

  • Hakimi

    Saya membaca sekilas semua komentar. Tampaknya belum ada yang mengangkat QS 29 : 5,

    Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

    • arkana

      terima kasih bung Hakimi…itu Surah Al-‘Ankabuut ayat 5 yaa…

      ini menambah semangat untuk terus ikhtiar & tawakal…
      bahkan hanya dengan berharap bertemu saja sudah dijanjikan pasti akan jumpa….

  • Isrin Albaari (@isrinari)

    wawww bang SM komentar saya kok dihapus ya….

    Pak Arkana kalo berharap seperti Al Ankabut ayat 5
    “Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

    itu jelas sumbernya tertera di Al Quran nah kalo seperti maaf saya kutip postingan Pak Sayyid

    ” Assalamualaikum wr.wb,
    kebanyakan orang awam berkata bahwa mustahil orang biasa dapat berkomunikasi dengan Allah kecuali para rasul dan nabi-nabi, begitu dangkalnya pikiran mereka.Tahukah kalian bahwa Allah maha dekat apalagi dengan hamba-hambaNYA.saya sering berkomunikasi dengan Allah tanpa perantara siapapun juga.janganlah kita sekali-kali berfikir bahwa Allah tidak mungkin berbicara dengan kita,bukankah Allah kepingin dikenal?

    wassalam, ”

    silahkan Pak Arkana artikan sendiri..

  • sayyid

    Assalamualaikum wr.wb,
    sdrku isrin albaari,,
    sedikit penjelasan,
    bertemu dan berkomunikasi adalah 2 cara yg sangat berbeda.
    bertemu dengan Allah melihat wajahNYA HANYA BISA DI AKHIRAT KELAK SEPERTI FIRMANNYA SURAT YAASIIN AYAT 58.
    tetapi berkomunikasi dengannya tidak mustahil seperti firmannya pada hadis qudsi manusia adalah rahasiaKU.

    rahasia itu berada di hati yg sangat dalam bukan jasad dan juga bukan nafsu tetapi sirr rabbani.
    iblis hanya sampai pada jasad dan nafsu.

    wassalamualaikum wr.wb,
    sayyid.

  • sayyid

    Assalamualaikum wr.wb,
    sdrku isrin albaari,

    Berfikir hakikilah.
    Allah tidak bisa dipandang dengan mata zahir maupun dengan mata hati.Allah hanya dpt dipandang dengan iman dan yakin.
    pandang dengan iman:
    yakin Allah itu ADA
    pandang dengan yakin:
    yakin bahwa Allah itu laysa kamitslihi syaiun.Tidak ada yg seumpamanya dengan sesuatu.
    Kita ini bertubuhkan “fa ainnama tuwallu fa samma wajhullah” alquran 2:115.
    sadarlah bertubuhkan Zahiru Rabbi,keadaannya bersih dari segala sesuatu.Maka gunakanlah huruf ( ha ) pusat yg merasa tempatnya adadikedalaman hati rabbaniah yg paling dalam tiada batas ukuran dan kesudahannya)bersih dari segala sesuatu dan bersifat mahasuci,tidak bertempat dan meliputi sekalian alam.Bersifat Rahasia.

    semoga faham.
    wassalamualaikum wr.wb,
    sayyid.

  • anfarel

    Allah bisa di jumpai. Cara nya sudah ada dalam ayat al qur’an di atas, kalau masih gak percaya?
    Silahkan protes sama yg membuat al quran,

  • iwan

    ass…
    manusia itu rahasiaku dan aku rahasia manusia
    hemmm jdi dsini ada 2 rahasia..rahasia ALLAH dan rahasia insan
    satukanlah rahasia itu..
    jika sudah bsa mnyatukn dua rahasia itu maka mabuk cintalah dia…
    orang yg kenal pda ALLAH pastilah orang itu akn terpesona pdaNYA…..dan ahirnya jtuh cintalah padaNYA…tidak mau berpisah sedetikpun juga..jika mrasa terpisah maka nangislah dia tersedu sedu krna besarnya cinta dan kerinduannya..dia dimabuk cinta dan kadang2 kata2nya pun rancau…oh kekasihku engkaua adalh jiwaku..dan byak lgi ungkapan seorang yg dmabuk cinta..dari mabuknya akn cintanya sehingga dirinyapun hilang yg ad hnya kekasihnya…sudahkah ada mabuk cinta…jika blum jnfn gegabah bilang kenal…segala sesuatu ada tanda tandanya…maaf jika tak berkenan…krna aku selalu kalah dan kalah…tidak ada daya dan upaya kcuali pertolongan ALLAH….wassalam

  • YSPR

    Intinya, Kalo mau ketemu sama Allah SWT:
    1. Bgmn Betemu Guru yang mau membawa Saya Kpd Allah
    2. …
    3. …

    2 dan 3 blm Saya Buat menjalankan yang no 1, bgmn Saya Mengisi 2 dan 3.
    ” Menurut Saya, Jangan Kebnyakan Berdalil, meskipun Benar. Lbh Baik Kita Jalankan Saja Apa Kta Guru Kita”

    NB: Tlng Tunjukan Saya Kpd Guru yg mau menjadi Pembimbing Saya Dunia n Akhirat.

    Trma Kasih

  • Lestyono WA

    saudara penulis…! anda mngatakan wasilah adlh alat utk brhbngan dgn ALL TA ‘ALAA yg diwariskan kpd Para Nabi,RasuluLLAH,WaliyuLLAH pewaris Nabi…DALILNYA APA DN BGMNA IMPLEMENTASINYA…? terima kasih…!

  • Lestyono WA

    Al Maidah:35..beriman…bertakwa…disuruh mencari WASILAH…disuruh wajahidu (bersungguh-sungguh,istiqamah)>>>MENANG..! Wasilahnya berupa apa…? Bukan NUR ILLAHI…tpi tptnya NUR ‘ALAA NUR (An Nur:35)…NUR ‘ALAA NUR ada di PEMIMPIN (Al Kahfi:17) “..man yahdiLLAHU fahuwalmuhtad wa may yudhlil falan tajida lahu Waliyam Mursyidaa….!” BELIEVE IT OR NOT…BELIEVE IT OR LEAVE IT…!

  • sarif

    yah beginilah klo masing2 insan ingin
    mencari kebenaran…
    psti ad prdebatan..

    jdi enaknya nonton aja…
    haha 😀

    yg jlasnya msing2 ingin mncari jalan
    untk mngenal tuhannya ..
    smoga mndapat hidayah .. amiiin 🙂

  • mazalan ab.rahman

    Allah itu bukan didalam roh dan bukan diluar roh sahaja.Allah juga bukan diluar jasad dan didalam jasad juga.Dia meliputi jasad dan roh semua benda dan kehidupan.Melewati tujuh petala langit dan bumi.Infiniti.Ia meliputi segala samada yang dikatakan yang hidup dan yang tidak bernyawa.Rumah dari batu pun boleh berbicara dan kuburan dari tanah pun boleh berbicara.Al Halaj setelah mati mayatnya dibakar.Tapi jasadnya yang jadi abu itupun masih lagi boleh berzikir.Siapa yang berzikir itu kalau bukan Allah?..Allah itu meliputi segala-galanya.Ditempat yang tampak nyata atau tersembunyi…Begitukan Bang Sufi Muda?

  • Ahmad

    sesungguhnya Aku ini adalah Allah,tidak ada Tuhan(yang hak) selain Aku,maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.( QS.Thaahaa : 14 ). .

  • adi prianto

    ya ibaratnya klo anak kecil berilah mainan kelereng maka dia pasti akan senang n jgn dksi mutiara maka mutiara trsbut akan hanya jd sbuah mainan sprti halnya sbuah kelereng……………….musyawirlah dlm mncri ilmu dn ilmu jgn dbwt perdebatan krna smw itu adalah sia sia..

  • adi prianto

    kemampuan panca indera sgt trbatas tp ainul bashirah mampu mlwati stiap batas……karna bila menginginkan perjumpaan dg ALLAH hanya menilai dr sudut akal maka smw pst mustahil

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: