-
Al-Qur’an, Warisan Yang Tidak Diwariskan…
Semua ummat Islam sudah sering mendengar kisah-kisah mukjizat yang terjadi di zaman dulu, baik terekam di dalam al-Qur’an, hadist maupun riwayat para ahli sejarah. Kejadian diluar akal manusia itu berlangsung selama ribuan tahun dari sejak zaman Nabi Adam sampai dengan Nabi Muhammad SAW. Sebagian besar meyakini bahwa kejadian itu memang ada, sebagian menganggap itu hanya sebuah kisah untuk dijadikan bahan pelajaran bagi generasi selanjutnya.
-
EKSAKTA
Jika orang bertanya kepada anda, berapa hasil 2+2 maka tanpa berfikir anda langsung menjawab 4. Jawaban 4 adalah satu-satunya jawaban dan bersifat pasti, tidak perlu di analisa dan diteliti. Sebuah batu yang dilempar ke atas akan jatuh ke bawah mengikuti hukum gravitasi bumi. Dua contoh ini disebut eksak atau pasti. Ilmu tentang hal-hal bersifat eksak atau pasti itu disebut ilmu eksakta.
-
KEAJAIBAN AL QUR’AN
Sudah begitu banyak kupasan mengenai keajaiban dan keunikan al Qur’an dari sisi zahiriyahnya; susunan ayat-ayat yang begitu sempurna dan tidak bisa ditiru oleh siapapun, alunannya yang menggetarkan jiwa tidak terkecuali isinya yang sangat luar biasa memberikan tuntunan kepada ummat manusia khususnya ummat Islam diseluruh dunia. Pada kesempatan ini saya ingin membahas kejaiban al Qur’an dari segi bathin, hal terpenting untuk dikehahui oleh seluruh umat Islam agar memperoleh kemenangan dunia akhirat. Keajaiban al Qur’an dari segi bathin ini tentu saja hanya bisa di kupas dengan ilmu tasawuf yang di praktekkan lewat tarekatullah, atau metodologi yang tepat warisan dari Nabi Muhammad SAW.
-
Setelah Shalat Subuh (12)
Kemampuan manusia jika hanya sampai ke tingkat “baca” maka persoalan dikaji ya memang seputaran persoalan “membaca” bahkan tanda baca pun dijadikan bahan perdebatan. Mereka sibuk dengan apapun berhubungan dengan bahan bacaan bahkan tulisan. Orang yang memperdebatkan kata “Insya Allah” harus ditulis “Insha Allah” atau kata “Amin” dengan satu huruf “A” dan satu huruf “I” artinya jadi melenceng, itu memang kerja kelompok ahli baca. Kenapa demikian? Karena memang hanya itu yang mereka paham.
-
Ahli Baca (2)
Lepas dari Islam yang dimaksud Nabi bukan berarti keluar dari agama Islam akan tetapi mereka tidak menemukan Islam secara hakiki, tidak sampai kepada ruh Islam. Mereka hanya mengenal Muhammad Nabi lewat bacaan tapi ruhaninya tidak pernah berjumpa dengan ruhani Muhammad Rasulullah, mereka mengenal Islam secara zahir tapi tidak pernah bersentuhan dengan Islam secara bathin.
-
Ahli Baca
Beda orang yang telah menemukan kebenaran dengan orang yang merasa benar adalah dari sikapnya. Orang yang telah menemukan kebenaran akan lebih fokus memperbaiki diri karena dia merasakan karunia luar biasa atas apa yang didapat, rasanya tidak pantas dia mendapat karunia besar itu, makanya sebagai rasa syukur kepada Allah setiap saat dia selalu memperbaiki diri, berakhlak baik sehingga kebenaran tersebut senantiasa bersemayam di dadanya. Sementara orang yang merasa benar akan terlihat dari sikapnya, cenderung mencari kesalahan orang lain dan merasa dialah orang paling benar di dunia ini.
-
Tasawuf Ilmu Teknologi Al-Qur’an
Tasawuf merupakan ilmu halus yang sangat tinggi dan tidak bisa dengan mudah dipelajari. Tasawuf bukan ilmu hapalan yang dipelajari dengan otak akan tetapi merupakan ilmu praktek dan merupakan teknologi Al-Qur’an yang Maha Dahsyat. Hasil pengamalan tasawuf akan melahirkan manusia-manusia berkualitas tinggi, tidak pernah lepas sedetikpun hubungan dengan Allah sebagai sumber kebaikan. Salah satu tujuan Allah mengutus para nabi adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Para nabi bukan sekedar menyampaikan firman Allah, akan tetapi juga berfungsi sebagai pembawa wasilah (wasilah carrier) sebagai media penyambung antara manusia dengan Tuhan. Nabi adalah teknolog Al Qur’an yang mengerti bagaimana menyalurkan power maha dahsyat menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk manusia. Kemampuan nabi Musa membelah laut,…