Motivasi

KETIDAKPASTIAN (2)

tanya1Salah satu alasan kenapa Allah memberikan Ketidakpastian kepada manusia adalah karena itu merupakan kebutuhan sangat pokok manusia, melebihi kebutuhan makan dan minum seperti yang sudah saya jelaskan dalam tulisan terdahulu dengan judul KETIDAKPASTIAN.

Dalam mewujudkan harapan, impian dan doa, anda silahkan berusaha, bersangka baik kepada Allah, berafirmasi dengan lain sebagainya, namun satu hal yang harus disadari bahwa seluruhnya tergantung kepada Allah, dalam hal ini Allah berhak mengabulkan dan berhak untuk tidak mengabulkan karena Allah lebih mengetahui segala sesuatu termasuk doa dan keinginan kita.

Berdoalah kepada ku niscaya aku kabulkan”, begitulah firman Allah memberikan kepastian kepada manusia bahwa doa-doanya dikabulkan oleh Allah. Firman tersebut memberikan kebutuhan paling mendasar manusia yaitu KEPASTIAN. Seperti yang udah saya uraikan dalam tulisan KEPASTIAN, tanpa kepastian manusia akan berputus asa bahkan tidak mampu melanjutkan hidupnya.

Contoh sederhana, atas dasar KEPASTIAN bahwa Allah memberikan dia kesempatan hidup membuat dia mau bersekolah, belajar, menikah untuk membangun sebuah rumah tanggah bahagia, merancang hidup. Manusia mau melakukan itu semua karena dia diberikan KEPASTIAN hidup oleh Allah seperti orang-orang yang dia lihat di dunia ini hidup sampai usia tua. Jadi, kepastian memberikan rasa aman kepada manusia untuk menata kehidupannya sesuai harapan dan impiannya.

Kemudian Allah menciptakan KETIDAKPASTIAN, silahkan manusia meyakini dan merancang hidupnya sebaik mungkin, namun Allah tidak memberitahukan kepada manusia kapan dia sakit, bangkrut atau mati, dengan KETIDAKPASTIAN ini sebenarnya Tuhan memberikan sebuah sifat penting lain kepada manusia yaitu Hati-hati. Dalam kacamata Agama, dengan ketidakpastian tersebut manusia akan lebih taat kepada Allah karena dia tidak tahu kapan ajalnya akan tiba.

Sifat dasar manusia adalah dia akan setia kepada apapun yang mampu memberikan kebutuhan dasar hidupnya, 2 diantara 5 kebutuhan dasar tersebut yaitu KEPASTIAN, KETIDAKPASTIAN. 3 Kebutuhan dasar lain adalah Signifikan (berbeda), cinta kasih dan Berbagi.

Atas dasar itulah maka manusia terkadang tidak bisa membedakan antara baik dan buruk terhadap apapun ketika kebutuhan dasarnya telah terpenuhi. Semua manusia sadar kalau narkoba itu berbahaya, judi membuat jadi miskin, berbuat dosa mendapat ancaman neraka, namun kepada mereka melakukan?! Jawabannya karena disana mereka menemukan Kebutuhan dasar mereka.

Sebagai contoh judi, alasan pertama orang masuk ke kasino disamping ingin coba-coba, juga karena disana ada sebuah kepastian. Cara untuk menang sangat simple, anda tinggal meletakkan chip di bagian yang anda yakin menang, pilihan cuma dua, sangat sederhana, ini sebuah kepastian bagi para penjudi. Sistem yang diterapkan di kasino tidak pernah di ubah-ubah, standar, ini berlaku untuk seluruh kasino di dunia, inilah kebutuhan dasar pertama bagi penjudi yaitu Kepastian.

Dalam berjudi juga terpenuhi kebutuhan penting kedua yaitu KETIDAKPASTIAN, anda bisa menang, namun anda juga bisa kalah. Anda bisa kaya dalam sekejab namun juga bisa miskin dalam sekejab. Karena ada unsur kepastian dan ketidakpastian ini membuat orang setia dengan judi.

Kemudian dalam judi ada signifikan (berbeda), karena tidak semua orang berani berjudi, berani bertaruh. Dalam judi adrenalin anda terpicu, anda merasa menjadi orang yang berbeda. Ketika anda menang, perasaan signifikan itu berlipat-lipat, itu membuat seorang penjudi menjadi setia dengan meja judinya.

Di area judi anda menjumpai orang-orang sejenis dengan anda yang membuat anda berkesempatan berbagi, berbagi pengalaman, minuman dan lain sebagainya dan anda merasa dicintai oleh orang-orang yang ada disana, hal yang tidak anda dapatkan (mungkin) di rumah atau lingkungan anda.

Pembuat kasino mengetahui sekali ilmu kebutuhan dasar manusia, sehingga kasino dirancang agar orang tetap mengunjungi kasino walau dalam kondisi bangkrut sekalipun.

Apapun yang membuat anda setia apakah itu baik atau buruk tidak terlepas dari kebutuhan dasar manusia yang 5 tersebut.

Tulisan ini saya buat atas pertanyaan seorang pembaca terhadap tulisan sebelumnya. Pertanyaannya seperti ini, “kenapa Tuhan tidak mengabulkan doa Nabi agar ummat ini menjadi satu, tidak saling memusuhi”. sMoga tulisan ini menjawab pertanyaannya, Salam

12 Comments

  • iiomam subag

    Assalamualikum wrwb,…. alhamdulillah, terima kasih buat artikel abangda SM diatas, dengan contoh2 diatas saya ingin bertanya bagaimana pendapat abang mengenai investasi di pasar modal ?, intinya adalah berdagang secara modern (Rosulullah juga serang pedagang) dengan menggunakan segudang analisa2 yg bisa rumit dan bisa juga analisa sederhana untuk menentukan keputusan membeli atau menjual apa2 yg kita perdagangkan, serta didalamnya termasuk ada 5 kebutuhan dasar manusia yg abang sebutkan…, hasilnya bisa kaya dalam sekejab dan bisa juga bangkrut dalam sekejab, apakah hal ini bisa dikatakan berjudi ? mohon penjelasannya… terima kasih dan salam hormat selalu untuk Abangnda SM.

    • SufiMuda

      Wa’alaikum Salam
      Saya bukan ahli fiqih yang bisa menilai secara detail sesuatu termasuk judi atau tidak.
      Menurut pendapat saya pribadi, Pasar Modal bukan termasuk judi tapi Perdagangan. Sama dengan dagang secara umum, ada kemungkinan untung dan rugi. Pasar modal bisa berubah menjadi judi kalau si pemain tidak memiliki cukup ilmu, hanya menggunakan firasat dan perasaan semata. Dia cuma tahu ilmu 50:50, antara untung dan rugi peluangnya sama. Tapi bagi seorang ahli, pasar modal adalah Riil bisnis.

      • arkana

        Abangda, izin mengelaborasi sedikit…. kebetulan saya bekerja di bidang pasar modal, jadi sering ditanya tentang hubungan judi dan pasar modal….

        @imamsubagio:
        ada 1 hal yang membuat judi dekat dengan perdagangan pasar modal, yaitu spekulasi.
        memang betul, judi adalah spekulasi. pertanyaan nya, apakah spekulasi selalu berarti judi? tidak selalu.
        misalkan;
        saya membuka usaha jualan es krim di siberia dan alaska. dua-duanya tempat dingin. apakah jualan saya laku? bisa, tapi rasanya tipis sekali. apakah saya berjudi? bukan, saya melakukan spekulasi yang sangat besar. high risk business.

        mungkin semua bentuk usaha membutuhkan spekulasi. karena tidak ada yang pasti di dunia ini. namun seperti yang Bang SM sebutkan di atas, ilmu pengetahuan lah yg menjadi kunci nya. key factor.

        satu pertanyaan lagi, kalo begitu apa yang membedakan judi dan usaha yang spekulatif? judi adalah sebuah fenomena yang disebut zero sum system. jika saya berjudi dan untung, pasti di pihak lain ada seseorang yang rugi. rugi yg sama besar dengan untung yg saya peroleh, begitu sebaliknya . jadi dalam komunitas judi semua nya berjumlah nol besar. square. tidak ada peningkatan kesejahteraan dan kebaikan.

        begitu sedikit sharing dari saya… terima kasih, Abang…

  • arkana

    Abangda;

    Membaca bbrp artikel yang Abang tulis, tentang Ketidakpastian 1 & 2, Menciptakan Takdir dan Nasibmu Ditentukan oleh Variable, saya jadi ingin bertanya: Apakah mungkin Tuhan menciptakan hukum probabilitas?

    Dasar saya bertanya adalah begini:
    Di artikel Nasibmu Ditentukan oleh Variable, Abang menulis “…Tuhan telah memberikan hukum pasti di alam ini dan Anda yang mengisi variable-variable yang melengkapi hukum tersebut, hukum untuk anda sendiri!…”.

    Kemudian di artikel Menciptakan Takdir, Abang menulis “…Allah menciptakan sebuah system di alam ini dan manusia diberi kebebasan untuk memilih dan pilihannya akan menentukan nasib nya sendiri…”
    Sehingga manusia bisa menciptakan takdir baru melalui ikhtiar nya agar tujuan hidup nya tercapai.

    Lalu di artikel Ketidakpastian, Abang juga menulis “…Allah menciptakan KETIDAKPASTIAN, silahkan manusia meyakini dan merancang hidupnya sebaik mungkin…..dengan ketidakpastian tersebut manusia akan lebih taat kepada Allah karena dia tidak tahu kapan ajalnya akan tiba…..”

    Berkaitan dg pertanyaan saya mengenai hukum probabilitas tadi, apabila manusia bisa menciptakan takdir nya sendiri dan menentukan nasibnya sendiri kemudian yang berlaku adalah manusia itu akan melengkapi dan mengisi variabel-variabel di dalam hukum Tuhan, terlepas dari keterbatasan pengetahuan yang dimiliknya.
    Namun dengan ada nya hukum ketidakpastian, bukan nya tidak mungkin seseorang akan mengisi variabel dalam hukum yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuannya dan sesuatu yang diluar harapan atau keinginan akan terjadi. Ini lah yang saya maksud sebagai hukum probabilitas.

      • arkana

        maksud Abang, penjelasan saya sama dengan yang Abang pahami?

        tapi Bang, maksud saya bertanya tentang hukum probabilitas ini, kadang hidup ini seperti bermain judi.

        Contohnya begini:
        Kita sepakat bahwa manusia pada hakikatnya berada dalam keadaan mengenal Tuhan nya. Makrifatullah. Situasi dan kondisi lingkungan lah yang menyebabkan sang bayi suci ini “lupa” saat lahir di dunia ini. Bisa menjadi baik atau buruk, beriman atau kafir, dsbnya.

        Oleh karena itu saya yakin semua manusia memiliki takdir untuk dapat mengenal kembali Tuhan nya. Seburuk dan sekafir apapun kondisi nya saat dia dilahirkan.

        Namun ketika manusia menemui ajal dalam kondisi belum mengenal kembali Tuhan (terlepas dari takdir apapun yang dia pilih yang membuat umur nya menjadi pendek) apakah ini juga bentuk dari hukum ketidakpastian dan probabilitas?

        makasih, Abang…

        • SufiMuda

          Benar, Hukum ketidakpastian itu diciptakan Tuhan untuk kebutuhan manusia walau tanpa disadari. contoh lain, Tuhan membuat aturan agar manusia selamat, dengan menjalankan aturan tersebut maka seluruh manusia tanpa kecuali akan masuk surga. Disini hukum ketidakpastian itu berfungsi agar manusia tidak menjadi sombong. Silahkan isi variable dari hukum mencapai surga dengan angka2 sempurna spt yg di syaratkan, kemudian biarkan “tangan Tuhan” yang membat hukum terebut bekerja.
          Hukum Kepastian dan Ketidakpastian ini sebenarnya bisa menjawab perdebatan panjang ulama fiqh klasik dan ahli filsafat islam klasik tentang takdir yang telah melahirkan 2 kelompok berbeda.Jabariyah dan Qadariyah/muktazilah. Jabariyah adalah paham yang menafikan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyerahkan perbuatan tersebut kepada Allah Swt. Artinya, manusia tidak punya andil sama sekali dalam melakukan perbuatannya, Tuhanlah yang menentukan segala-galanya. Sedangkan Qadariyah meletakkan posisi manusia sebagai makhluk yang merdeka dalam tingkah laku dan semua perbuatan, baik dan buruknya. Mereka meyakini bahwa manusia mempunyai kekuatan untuk menentukan nasibnya tanpa ada intervensi dari Allah Swt. Jadi manusia mendapatkan surga dan neraka karena kehendak mereka sendiri bukan karena taqdir.
          Demikian

  • yunussaryanto

    sy Yunus, menyerukan kpd sluruh umat manusia,agar bersyukur dan menymbah kepada ALLAH AZZA WAJALLA,dgn sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya.dngan jalur yg dijalani Nabi Besar MUHAMMAD SAW dgn urutan silsilah turun temurun smpai skrng ini.dgn bragama yg sebenarnya.karna dikalangan Islam tdk sdikit yg tersesat.MAKRIFATULLAH,jln pendekatan kpd ALLAH.dari jln ini hamba-hamba ALLAH menghrp hidayah dari ALLAH,untuk mendapatkan HAQ,berupa LAILATUL QADAR & TAJALLI,agar bisa mengenal TUHAN nya yaitu ALLAH yg sesungguhnya bersemayam diAlam barza suci,tnpa ruang tnpa wktu.

  • Kelly Dotab

    LUAR BISA TEGX SAYA BAGIAKAN DI FB…MAAF KARENA KESADARANA DAN PENILAIAN HUDUP MANUSIA ITU TERGABTUG PADA SETIAP KEBENARAN AJARAN YANG DIA MILIKI DAN DI PERCAYAI. UNTUK MENETUKAN ARAH KOMPAS KEHUDUPAN MANUSIA YANG BENAR DAN SALAH,….. TEGX

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: