Dunia Islam,  Nasehat,  Pemikiran

TEKNOLOGI METAFISIKA SOLUSI UNTUK PALESTINA

Kita berada di zaman dimana teknologi berada di fase puncak. Apa yang dicapai manusia saat ini adalah puncak dari perjalanan panjang manusia dari zaman pra sejarah sampai kepada zaman modern sekarang ini. Dalam bidang persenjataan, manusia sudah dikejutkan oleh begitu dahsyatnya bom atom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki dan tentu saja kelanjutan dari bom atom adalah senjata nuklir yang mencapai fase sedemikian berbahaya. Jika terjadi perang nuklir maka bumi ini seperti di shutdown, akan kembali lagi ke zaman batu dimana segala teknologi yang pernah dicapai akan hilang seketika.

Ketika teknologi bidang fisika semakin maju maka manusia akan fokus kepada hal-hal yang semakin kecil, nano teknologi dan kuantum. Fisika kuantum kalau kita telaah adalah hasil perkembangan dari fisika klasik dan seterusnya makin menuju hal-hal sangat kecil namun memberikan efek yang sangat besar. Tanpa disadari manusia akhir dari Fisika adalah Metafisika.

Metafisika yang kami maksud disini bukanlah ilmu yang merupakan cabang dari filsafat. Metafisika yang akan kita bahas adalah kelanjutan dari fisika, hukum yang bekerja tidak terlihat oleh mata. Manusia dengan teknologi saat ini belum mampu membelah laut dengan seketika tapi ribuan tahun lalu Nabi Musa AS mampu melakukan dengan mudah, inilah yang kami maksud dengan metafisika.

Kemajuan teknologi di bidang kedokteran juga sedemikian luar biasa, hal yang bahkan tidak terbayangkan sebelumnya. Manusia sudah mampu melakukan banyak hal bahkan berusaha menunda kematian. Begitu hebatnya kemampuan kedokteran tapi belum sampai ke tahap mampu menghidupkan orang yang telah mati. Ribuan tahun lalu juga Nabi Isa AS mampu menghidupkan orang mati dengan begitu mudahnya, hal yang sampai sekarang teknologi fisika belum mampu mewujudkan. Apa yang dilakukan oleh Nabi Isa AS bukanlah teknologi Fisika TAPI Teknologi Metafisika.

Teknologi Metafisika yang kami maksud juga bukan perdukunan, sihir dan matra-mantra yang kesemua masih berada di alam bawah sadar. Hanya orang-orang yang lemah alam bawah sadarnya saja yang bisa terkena pengaruh sihir dan perdukunan sedangkan orang-orang yang kuat di alam bawah sadar dan di alam sadar, sihir itu tidak berkerja sama sekali. Berbeda dengan Teknologi Metafisika atau Teknologi Al-Qur’an yang bekerja di alam atas sadar, dia mampu mempengaruhi alam manapun, baik sadar maupun alam bawah sadar. Semua orang mengakui dan menyaksikan laut terbelah, jadi itu bukan ilusi begitu juga dengan semua orang yang bersama Nabi Isa AS melihat ketika manusia dihidupkan, jadi bukan ilusi.

Coba perhatikan bagaimana kehebatan dari Teknologi Al-Qur’an :

” Dan sesungguhnya andaikata ada suatu bacaan (kitab suci) yang dapat membuat gunung-gunung berjalan/berguncang dahsyat atau bumi dipotong potong/dibelah-belah atau orang-orang mati diajak bicara/dapat berbicara (niscaya kitab suci itu ialah Al-Qur’an).”(QS.Ar-Ra‟ad,31)

Pertanyaannya, apakah al-Qur’an itu hanya sekedar dibaca atau dipahami? Apakah sudah sampai  ketahap ”Orang Mati diajak bicara” atau ”Memindah-mindahkan Gunung”?. Harus ada kerendahan hati dikalangan ulama untuk terus belajar dari pandai baca kepada pandai mempraktekkan. Tahap belajar itu ada 6 : Membaca, Memahami, Melakukan, Analisa, Sintesa dan Evaluasi.

Ummat Islam hampir semua bisa membaca al-Qur’an, sedikit yang sampai ke tahap “Memahami” karena diperlukan kemampuan ilmu tafsir baik lewat bantuan karya-karya ulama terdahulu maupun kemampuan nalar yang terus menerus di asah. Lebih langka lagi adalah orang yang mampu mempraktekkan apa yang dijanjikan dalam al-Qur’an, terkhusus dalam bidang teknologinya. Orang yang sudah berulang Kali mempraktekkan dan berhasil kemudian baru meng-analisa, kemudian mensintesa, menguraikan dengan berbagai ilmu lain baru sampai ke tahap Evaluasi, ilmu itu menjadi PASTI tak terbantahkan dan bisa diajarkan kepada orang lain dan BERHASIL.

Sejak 1948 Negara Israel berdiri, di kalangan ummat Islam (khusus Palestina) sudah begitu banyak ayat al-Qur’an dilantunkan, sudah begitu banyak doa yang dipanjatkan dan sudah begitu banyak kutukan yang dilontarkan oleh kaum muslim diseluruh Dunia tapi Israel tetap ada dan semakin kuat. Musim dingin penghujung tahun 2014 ketika saya berada di Mesjidil Aqsa, Qunut Subuh yang dibacakan oleh Imam sedemikian panjang sehingga lutut menjadi gemetar, dan qunut setiap subuh sampai sekarang ini tidak membuat Palestina menang.

Maka…segenap kaum muslim diseluruh dunia kiranya harus merenung, instropeksi diri, apa yang salah dengan kita selama ini. Jika berlomba dengan senjata fisika sampai kapanpun ummat Islam tidak akan menang karena mereka memang sudah maju sekian langkah. Bukankah Nabi SAW memberikan warisan sangat luar biasa kepada kita semua yaitu Al-Qur’an?

Jika sampai saat ini ummat Islam masih kalah di mana-mana, jangan-jangan kita hanya menerima warisan mushaf (Al-qur’an dalam wujud buku) bukan Firman dari sisi-Nya. Kita hanya mampu mengalunkan dengan 7 qiraah tanpa mampu melaksanakan apa yang tertulis di dalamnya.

Sebagaimana Thomas Alfa Edison yang menulis kitab LISTRIK… Edison dengan PASTI mengatakan, “Bawalah kitab ku ini dalam gelap niscaya gelap menjadi terang”. Di kemudian hari, kitab itu hanya disimpan, dibaca malam Jumat dengan alunan, gelap tetap ada dan semakin gelap, terang benderang tak pernah nyata dan bodohnya terus dibaca tanpa mau instropeksi diri (Tafakur) apa yang salah selama ini? Harus ada seorang Insyiur  yang paham listrik untuk mengajarkan isi kitab LISTRIK karya Edison agar mampu menghasilkan energi listrik…

Diperlukan orang yang benar-benar mampu menggali potensi energi yang terkandung dalam Al-Qur’an sehingga mampu memberikan Rahmat bagi Dunia ini. Mampu melindungi segenap ummat Islam dan juga seluruh manusia di Dunia ini.

Semua misteri ini jawabannya juga ada dalam al-Qur’an…(QS. An-Nahl ayat 43)

“Fas’alū ahla al-dhikri in kuntum lā ta’lamūn”. .

“Maka bertanyalah kepada ahli dzikir apabila kamu tidak tahu”.

6 Comments

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: