-
BerDzikirlah Sampai Mereka Menyebutmu Sebagai Orang Gila
Perbedaan Dzikir dengan ibadah lain adalah kalau ibadah lain (Shalat, Puasa, Haji) mempunyai waktu-waktu tertentu dan juga mempunyai waktu yang dilarang untuk melakukannya sedangkan dzikir kepada Allah tidak mengenal tempat dan waktu, dilakukan secara terus menerus tanpa henti (istiqamah) agar memperoleh kemenangan. Dzikir yang dilakukan terus menerus tersebut tentu saja Dzikir khafi (Dzikir tanpa bersuara) sedangkan Dzikir Jahar (Bersuara) yang biasanya dilakukan secara berjamaah memilki batas waktu dan tempat. Dzikir Jahar dan Dzikir Khafi itu keduanya memiliki dalil yang kuat baik bersumber dari Al-Qur’an maupun Hadist. Bagi pengamal Tarekat, kedua jenis dzikir ini telah biasa dilakukan. Dzikir khafi sebagai amalan khusus dilakukan dihening bening, tengah malam atau menjelang subuh tanpa…
-
Bukan Sekedar Nama (3)
Kembali kepada Kalimah Allah, tentu saja ada yang mampu menyalurkan energi tersebut sementara banyak hanya mampu membacanya saja, menjadikan bacaan tersebut untuk memberikan ketenangan kepada mereka. Bacaan yang di ulang-ulang tanpa menggunakan metodologi seperti yang digunakan oleh Nabi dan Wali hanya menjadi bacaan saja, menjadi ibadah saja. Seperti mengucapkan pujian akan keagungan Allah setiap selesai shalat, itu bisa dilakukan oleh siapapun tanpa harus berguru secara khusus, namun jika seseorang telah berguru maka bacaan-bacaan yang selama ini hanya jadi rutinitas akan berubah menjadi spiritualitas, akan mendatangkan getaran luar biasa dalam hati yang membacanya, akan mempu mengubah perilaku seorang hamba sesuai dengan yang di ridhai Allah.
-
Bukan Sekedar Nama (2)
Pertanyaan dalam salah seorang pembaca membuat saya melanjutkan tulisan ini agar kita semua bisa lebih bisa memahami hakikat dari Nama Allah. “Kenapa dalam dzikir harus ada pembimbing (Guru Mursyid), sedangkan di blog sebelah diajarkan dzikir syariat, tarikat, hakikat bahkan dzikir makrifat”, demikian salah satu bentuk pertanyaannya. Di sini sudah banyak saya tulis tentang pentingnya seorang pembimbing dalam dzikir agar tidak tersesat di perjalanan.
-
Bukan Sekedar Nama…
Status BBM (53B096CC) saya tadi pagi “Dzikir itu artinya mengingat, Dzikirullah artinya mengingat Allah, kalau tidak ada yang diingat itu bukan dzikir tapi menyebut/memanggil”, ternyata mengundang banyak pertanyaan dan Alhamdulillah sudah saya jawab semua walau secara singkat. Lewat tulisan ini saya ingin menguraikan sedikit tentang maksud dari kata-kata tersebut.
-
Getaran…
Salah satu hukum universal yang berlaku di alam adalah setiap benda mempunyai getaran dan getaran tersebut memberikan pengaruh kepada dirinya dan benda lain disekitarnya. Prinsip yang sama dalam dunia fisik juga berlaku terhadap perilaku dan perasaan. Apa yang terjadi dalam hidup sebenarnya adalah refleksi dari dalam diri kita, apa yang terlihat adalah apa yang tersembunyi. Getaran dalam dunia fisik juga berlaku dalam dunia metafisik dan keduanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Atas dasar prinsip ini sangat ilmiah dan bisa diterima dengan logika kalau ada ketidakteraturan dalam dunia fisik bisa diperbaiki secara metafisik (gaib). Dengan hanya di doakan atau di zikirkan, maka segala penyakit yang mustahil sembuh sekalipun bisa disembuhkan, bahkan…
-
Istiqamah
“Ilmu ini bisa kalian hapal dalam semalam, ilmu dari awal suluk sampai kaji suluk terakhir bisa kalian dapatkan hanya dalam semalam, akan tetapi untuk bisa duduk ilmu itu dalam diri kalian, memerlukan waktu yang lama, kalian harus istiqamah dalam mengamalkannya”. (Guru Sufi) Tulisan ini saya tulis untuk menyambut malam jum’at yang penuh berkah, penuh dengan kemulyaan di mana para hamba Allah dengan suka cita mendatangi Lingkaran Zikir yang dinamakan oleh Nabi sebagai “Taman-Taman Surga” di muka bumi. Mendatangi taman surga sama dengan mendatangi surga karena antara taman dengan surga tentu tidak terlalu jauh letaknya.
-
TAMAN SYURGA
“Apabila kamu melalui Taman Syurga, maka ikutlah atau masuklah kamu padanya. Bertanya salah seorang sahabat: Apakah Taman Syurga itu, ya Rasulullah? Sabda Rasul: Yaitu Halqah-halqah dzikir (lingkaran orang berzikir)”. (HR. Imam Tarmizi). Rasulullah SAW menggambarkan lingkaran orang berzikir sebagai Taman Syurga yang sangat indah, penuh ketenangan dan kedamaian , mengalir segala rahmat dan karunia Allah SWT. Kenapa lingkaran orang berzikir di ibaratkan sebagai Taman Surga? Karena disaat mata terpejam, kepala pun tertunduk untuk merendahkan diri dengan serendah-rendahnya kepada Allah SWT yang Maha Agung lagi Maha Perkasa, lidah terasa kelu tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun, hanya hati yang terus bergetar, dimulai dengan ucapan astarafirullah sebagai wujud permohonan ampun kepada Allah…