Tasauf

Solusinya Adalah DIAM

Pelajaran paling penting di dalam menempuh jalan kepada Allah (thareqatullah) disamping mengamalkan zikir adalah belajar DIAM. Zikir pun di laksanakan dalam kondisi diam, hanya qalbu yang berzikir sedangkan mulut terkunci. Zikir yang dilaksanakan secara diam ini memiliki nilai 70 kali lebih baik dari pada zikir yang bersuara (zahar). Hal ini ditegaskan dengan hadis dari al-Baihaqi: “Dzikir yang tak didengar para malaikat pencatat lebih bertambah pahalanya 70 kali daripada dzikir yang didengar oleh para malaikat.” (ar-Ramli, Nihayat al-Muhtaj Ila Syarh al-Minhaj, III, 182). 

Ketika zikir diam dilaksanakan, kondisi fikiran benar-benar tenang, tarikan nafas pun dengan amat pelan sehingga bukan saja mempengaruhi kualitas jiwa tapi juga mempengaruhi kualitas fisik. Atas alasan inilah kenapa para pengamal zikir, orang-orang yang istiqamah berzikir memiliki tubuh yang sehat, dan pada umumnya berumur panjang.

Bernafas dengan pelan atau mengurangi jumlah nafas yang masuk justru membuat tubuh lebih sehat, hal ini dibuktikan dengan teknik pernafasan “Buteyko Breathing”, teknik mengatur nafas yang menyebabkan manusia menjadi lebih sehat dan mampu mengatasi banyak jenis penyakit. Namanya berasal dari Konstantin Pavlovich Buteyko, dokter asal Ukraina yang mengusulkan metode ini pada tahun 1950-an. Ia berasumsi bahwa berbagai masalah kesehatan, termasuk asma, disebabkan oleh naiknya frekuensi bernapas secara kronis atau dalamnya pengambilan napas (hiperventilasi). Menurut para pendukungnya, metode ini akan menangani atau menyembuhkan asma serta masalah kesehatan lainnya yang dipicu oleh hiperventilasi. Fokus utama metode Buteyko adalah latihan membatasi bernapas yang mengutamakan bernapas lewat hidungmenahan napas, dan relaksasi. (wikipedia).

Nabi Muhammad SAW secara rutin melaksanakan ‘iktikaf atau berkhalwat di gua hira, berdiam atau bersunyi diri, hal ini memberikan kesempurnaan jiwa kepada Beliau. Nabi Ibrahim, Isa dan Musa mempunyai kebiasaan berpuasa dan tidak berjumpa dengan orang-orang dalam jumlah waktu selama 40 hari, untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT.

Kita sedang berada di era dimana informasi sangat berlimpah dan ini memberikan pengaruh buruk kepada diri kita. Informasi yang masuk lewat mata dan telinga jauh lebih berbahaya dari pada apapun yang masuk lewat mulut kita (makanan). Ketika kita menjaga pola makan namun tidak menjaga telinga dan mata, maka ini juga akan memberikan efek buruk kepada tubuh dalam jangka panjang.

Maka, tradisi bersuluk atau ber’iktikaf di dalam tarekat itu memberikan efek yang luar biasa kepada orang yang melaksanakannya. Selama 10 hari tidak bersentuhan dengan informasi apapun diluar, hanya fokus berzikir kepada Allah. Tapi jika suluk tidak dilaksanakan sesuai aturan yang sebenarnya maka hasilnya juga tidak ada, hanya mempertahankan tradisi saja.

Tawajuh yang dilaksanakan setiap malam Selasa dan Jumat itu juga bagian dari mempraktekkan DIAM, memberikan efek sangat positif bagi jiwa orang yang rutin melaksanakannya. Seorang yang sudah terlatih dalam zikir akan menjadikan mulutnya sebagai zikir, media untuk menyebarkan Kalam Allah, menyebarkan kebaikan, hanya itu saja, selebihnya dia akan diam, untuk membangkitkan energi spiritualnya.

Nabi SAW bersabda “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR Bukhari)

Ketika Nabi Yunus as mengalami banyak masalah (ditolak dakwah oleh kaumnya) maka yang dilakukan adalah DIAM di dalam perut ikan selama 3 hari, hanya berzikir, memuji Allah SWT. Nabi Zakaria juga melaksanakan DIAM, tidak berbicara dengan siapapun selama 3 hari, dengan cara ini hubungan dengan Allah semakin baik dan doanya dikabulkan oleh Allah SWT.

Maka ketika hidup anda sudah seperti perang, amburadul, maka segera lakukan DIAM, bagi yang sudah belajar tarekat segera memperbanyak dzikir, puasa, bersuluk agar setelah DIAM selama waktu tertentu itu nanti segala persoalan hidup bisa selesai dengan sendirinya. Ibarat air yang bergelombang di dalam gelas, diamkan gelas, maka air ikut diam.

3 Comments

Tinggalkan Balasan ke budisufiBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca