Tasauf

ANGGUR

anggur-okMenyebut nama anggur maka persepsi orang terbagi dua, kepada buah dan kepada minuman (wine). Anggur dalam persepsi kedua sering dihubungkan dengan mabuk dan menjadi tabu dikalangan ummat Islam. Anggur dalam makna minuman terkadang dijadikan simbol dikalangan sufi untuk menjelaskan hakikat Ketuhanan, hakikat Rasa dalam berTuhan. “Seribu gelas anggur tidak akan memabukkan sampai engkau meminumnya”, demikian salah satu ungkapan dikalangan sufi.

Tentu ungkapan ini bukan berarti anda dibolehkan mabuk, tapi ini sebuah kiasan bahwa pengetahuan sebanyak apapun tidak memberikan makna sama sekali sampai anda melaksanakan apa yang anda ketahui. Pengetahuan tentang cara shalat tidak memberikan efek apa apa sampai anda melaksanakan shalat seperti yang telah anda pelajari begitu pula dengan pengetahuan yang lain.

Tentang anggur, saya jadi ingat nasehat Guru saya tercinta. Beliau memberikan penjelasan bahwa orang-orang yang menempuh jalan kepada Allah SWT tidaklah mudah, harus melewati rintangan dan cobaan baik secara fisik, mental maupun rohani. Terkadang Allah SWT menguji iman seorang hamba lewat musibah kehilangan orang-orang tercinta dan seringkali Allah SWT menguji hambaNya lewat kehilangan harta benda yang dimilikinya.

Ada seorang murid yang kaya kemudian setelah setahun berguru kehidupan ekonominya menurun secara drastis menurun mendekati miskin. Suatu hari murid tersebut bertanya kepada Guru, “Guru, setelah salah menekuni tarekat, ekonomi saya menurun dan usaha-usaha saya banyak yang gagal”. Guru menghela nafas panjang dengan wajah serius berkata, “Lebih baik tidak usah aku sampaikan kepadamu penyebabnya…”. Sang Murid merasakan penasaran kembali bertanya, “Kenapa Guru?”.

Guru berkata, “Pernah aku cerita kepadamu tentang Ilmu Anggur?

Murid, “Tidak Guru”.

Guru, “Sekarang aku ceritakan tentang Anggur. Tanaman anggur agar berbuah harus dipangkas seluruh daunnya. Anggur harus mengorbankan daun agar buah tumbuh. Ada persamaan dengan orang yang menempuh jalan kepada Allah Ta’ala, terkadang Allah memangkas “daun” yang ada pada dirinya agar nanti diberikan buah yang sangat manis dan bermanfaat dari sisi-Nya”.

Bersambung…

8 Comments

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca