HILANG KU GANTI, KURANG KU TAMBAHI

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.” (H.R. Shahih Muslim)
Ada 24 Hukum yang berlaku di alam semesta (Law of Universe), salah satunya adalah hukum kevakuman (Law of Vacuum). Hukum kevakuman atau hukum kekosongan adalah segala sesuatu yang kosong akan menarik apapun untuk mendekat, karena itu sebenarnya tidak ada yang namanya kekosongan. Rumah yang kosong, ditinggalkan penghuninya seiiring berjalan waktu akan menarik energi apapun untuk mendekat, akan diisi oleh rumput liar, serangga, tikus, debu, pohon liar, ular atau di isi dengan hantu untuk menggantikannya.
Ketika uang digunakan (untuk apapun) maka kekosongan itu akan diisi kembali dengan penghasilan baru baik yang rutin/gaji (diduga) maupun yang tidak rutin (tidak di duga). Atas alasan itulah kita yakin apa yang diperintahkan dalam agama bahwa bersedekah atau memberi justru akan membuat kita semakin Makmur sesuai dengan hukum kevakuman tadi. Semakin kuat kekosongan maka akan semakin kuat pula energi yang menarik mendekati kita.
Seorang yang bertaqawa kepada Allah; Para Nabi, Wali Allah dan orang-orang shaleh memiliki energi kekosongan yang sangat dahsyat dalam dirinya. Mereka tidak lagi memiliki keinginan atau ambisi pribadi, semua nya diserahkan kepada Allah bahkan nyawa pun rela diberikan kepada Allah, itulah sebabnya energi materi tidak cukup untuk mengimbangi kekosongan mereka, maka energi spiritual mendekat dan itu bisa dipancarkan keseluruh manusia yang mendekat kepada mereka.
Apapun yang hilang (kosong) dalam diri anda akan di isi secara otomatis baik anda sadari maupun tidak anda sadari, itulah hukum yang berlaku di alam semesta yang jika kita memakai kacamata agama disebut sebagai Sunatullah (Hukum yang ditetapkan oleh Allah).
Jika anda kehilangan uang, ditipu atau dicuri orang maka secara otomatis kehilangan itu akan di isi dengan energi atau materi baru. Anda bisa mengisinya dengan kemarahan dan dendam atas kehilangan tersebut. Akan tetapi resiko dari energi negatif yang anda isi berupa kemarahan dan dendam tadi akan memperburuk keadaan, kesialan akan terus datang bertubi-tubi karena memang anda yang mengundangnya.
Kehilangan apapun baik materi maupun non materi bisa anda isi dengan keihklasan, keridhaan dan penerimaan, bahwa segala sesuatu itu memang sudah menjadi kehendak-Nya. Orang-orang sufi terbiasa diajarkan suatu prinsip… ”Hilang Ku ganti, kurang Ku tambahi”. Jika Allah mengambil sesuatu dari kita berarti Dia sedang mempersiapkan sesuatu ganti yang lebih baik, inilah prinsip yang paling bagus. Ketika kita hilang sesuatu maka panjatkan rasa syukur kepada-Nya, bahwa Dia sedang menunjukkan rasa sayang kepada kita lewat rencana yang terkadang kita sulit menerima.
Berprasangka baik kepada Allah adalah sumber dari segala sumber kebahagiaan.
Begitu pula ketika Anda ditimpa kesialan dalam bentuk apapun, entah kehilangan harga diri seperti dibully, dicaci, difitnah, dizalimi, entah kehilangan kesehatan seperti sakit, maka apapun yang hilang dari diri Anda akan auto diganti. Hanya saja Anda mau dengan sadar menggantinya dengan kebaikan ataupun keburukan itu adalah pilihan kesadaran Anda. Kehilangan harga diri ataupun kesehatan itu mekanisme penggantian energinya sama persis seperti kehilangan uang.
Atas alasan itulah kenapa Allah begitu menjamin doa orang yang dizalimi itu langsung dikabulkan Allah, karena saat itu dia sedang berada dalam kekosongan. Maka alangkah baiknya segala kesialan, segala keburukan yang menimpa kita ubah menjadi hal positif, mengubah menjadi kebahagiaan dan kemakmuran. Sebab Dia tidak akan mengambil kecuali menggantikan dengan yang lebih baik.
Begitu luarbiasa Nabi mengajarkan kita lewat sebuah doa untuk menggantikan musibah menjadi berkah, menggantikan hal buruk dengan baik, mengkonversi fitnah menjadi rahmat dan kemakmuran.“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”


One Comment
Yudha
Assalamualaikum Yang terhormat Tuan Penulis, sulit dipercaya baru saja saya kehilangan sesuatu, langsung saja saya mendapati tulisan ini, seperti ada ikatan zahir dan batin ketika saya membaca, seolah olah seperti guru yang tau perihal sekalian anak muridnya😁👍