Tasauf

Re-Inkarnasi Dalam Pandangan Sufi (Selesai)

Kembali ke reinkarnasi, kenapa saya dengan tegas mengatakan itu setan, bukan hanya karena ucapan Guru saya, sudah banyak fakta saya lihat, semua yang mengaku kemasukan Wali itu memang setan yang menyusup menyerupai wali. Saya sendiri punya pengalaman menarik, di usia 13 tahun sudah berulang kali kemasukan Syekh Abdul Qadir Zailani, baru setelah berjumpa dengan Wali Allah sebenarnya saya mengetahui bahwa yang datang kepada saya dulu adalah setan yang sangat halus dan berbahaya.

Termasuk juga orang yang menjalani kehidupan rohani tanpa pembimbing, ingin berjumpa dengan Nabi khidir kemudian menggali sumur dan membuat tempat zikir di dalam sumur atau berzikir dan bersemedi di pinggir laut, tiba-tiba didatangi sosok bersurban yang mengaku sebagai Nabi Khidir, dan memberikan amalan dan biasanya amalannya memang membuat orang tersebut menjadi sakti mandraguna. Manusia paling mudah menukar imannya dengan kesaktian, dengan harta dan dengan kedudukan. Kalau yang menjalani kehidupan gaib tanpa Guru ini seorang biasa, katakanlah ilmu agamanya dangkal tidak masalah karena nanti status dia dalam masyarakat biasanya dikenal sebagai dukun atau mbah atau sebutan lain, yang disesatkan juga orang-orang yang dengan rela menjadi sesat contohnya kepepet mendapatkan jodoh, ingin naik jabatan, ingin korupsi dengan cara aman atau ingin menang pilkada dan berbagai motif lain, yang dalam bahasa sederhana mereka dengan sadar karena desakan kebutuhan mencari jalan yang sesat. Tapi kalau orang yang ilmu agamanya dalam, seorang Kiayi misalnya, setelah sakti dengan cara illegal tetap menjadi seorang kiayi yang sakti dan menyesatkan banyak ummat manusia tanpa disadari oleh orang yang disesatkan karena kesaktiannya dibungkus dengan ayat-ayat Tuhan.

Tentang berguru Gaib, Syekh Abu Yazid al-Bisthami telah membuat garis tegas, “Barangsiapa menuntut ilmu tanpa Guru maka WAJIB setan Gurunya”.

Untuk mengetahui apakah ilmu tersebut Legal atau Ilegal bukan dari kesaktiannya, bukan dari kekeramatannya, bukan dari fasih bacaan dan hapal ribuan kitab kuning, tapi apakah dia mempunyai Guru yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah SAW atau tidak, kalau silsilahnya tidak sampai berarti ilmunya Ilegal. Bisa saja ilmunya diperoleh dari hasil bertapa di Gunung Antah Berantah, kalau dia mati dan pengikutnya mati maka rohaninya akan dimakan oleh setan yang ada di Gunung Antah Berantah bukan kembali kepada Allah. Kalau ilmu yang diperoleh dari A, A dari B, B dari C, dan C memperolehnya dari Laut China Selatan, maka kalau dia meninggal dunia dan pengikutnya meninggal dunia rohaninya akan disandera oleh Jin Laut China Selatan. Maka berhati-hatilah dalam mencari ilmu-ilmu Gaib, karena nanti akan terjebak dalam dunia gaib dan tidak akan pernah bisa kembali selamanya.

Seluruh Ulama mempunyai Guru, Seluruh Guru Mursyid mempunyai Guru bahkan junjungan kita Nabi Muhammad SAW juga mempunyai Guru yaitu Jibril AS. Siapun yang mengingkari tentang pentingnya Guru apalagi Guru yang membimbing Kehadirat Allah maka bisa dipastikan dia akan tersesat dalam terang, Buka Al-Qur’an Surat al-Khafi, 17

Kalau ada orang mengaku berhubungan langsung dengan Allah tanpa ada pembimbing, dari lahir dia sudah kontak langsung dengan Allah, bisa dipastikan orang tersebut sedang berbohong atau sedang kemasukan setan yang sangat halus. Apalagi mengaku menerima wahyu seperti pengakuan beberapa orang yang manamai dirinya sebagai “Nabi”, sudah pasti itu kemasukan setan. Kenapa ini tegas saya ketakan agar kita semua tidak terpengaruh oleh hal-hal seperti itu.

Kesimpulan dari Tulisan ini adalah Tidak ada Re-Inkarnasi dalam Islam, Roh yang sudah kembali kepada Allah akan tetap berada kehadirat Allah, sementara arwah yang tidak kembali kepada Allah karena dia bersekutu dengan setan akan terombang-ambing di alam gaib, arwah yang tidak lain adalah setan itu yang kemudian masuk ke dalam diri orang, kemudian mengaku sebagai Wali Allah dan lain-lain. Harus di ingat bahwa setan bisa bersandiwara sebagai apapun, jangankan mengaku sebagai Wali, mengaku sebagai Allah pun dia berani sebagaimana pengalaman yang dialami oleh Syekh Abdul Qadir Zailani. Bagi Iblis jangankan menyerupai orang suci atau Wali atau Nabi, Surga pun bisa di Copy Paste oleh dia.

Menutup tulisan ini, saya mengutip ucapan bang Napi, “Kejahatan Bukan Karena ada Niat Pelaku tapi karena ada kesempatan, terkadang setan tidak ada niat menyesatkankan kita, Cuma kita membuka peluang kepada setan, Waspadalah! Waspadalah!

32 Comments

  • kheza

    assalammualaikum sdr, sufi muda yang budiman apakah orang yang mendapat hidayah Allah harus mempunyai seorang guru yang mursid (guru lahir) apakah tidak ada hak allah untuk memberikan hidayah bagi siapa saja yang dikehandakinya, apakah guru dengan cara membaca alam, kejadian, dan apa yang ada pada diri kita adalah bukan guru karena jibril mengajarkan kepada nabi muhammad bacalah.

    Sufi muda yang saya hormati, segala apa yang ada dialam semesta baik yang terlihat maupun tidak terlihat malaikat, syaithan, baik buruk perbuatan adalah Allah sendiri yang mempunyai sifat dan perbuatan sehingga apabila didalam hati diri manusia masih adalah sifat akulah yang melihat, berbicara, mencium, mendengar, berfikir, berbuat, bergerak maka Allah akan Marah karena kita telah menduakan Allah.

    Pasti akan timbul pertanyaan apakah orang yang berprofesi sebagai Pelacur, Penjahat, Perampok, Penjudi adalah perbuatan Allah ?
    saya berpikir apabila isi dunia ini orang yang semuanya beriman sesuai perkataan Allah apakah aku tidak mampu menjadikan manusia didunia ini seluruhnya beriman kepada ku maka tidak adalagi polisi, tentara, hakim, ulama untuk berdakwa begitulah Allah menata kehidupan ini dengan sempurna.

    Saya berfikir Allah hanya meminta kepada seluruh Manusia dimuka bumi ini jangan menduakan DIRINYA dengan segala sesuatu jadi apapun yang kita perbuat bersandarlah kepada Allah perbuatan baik maupun perbuatan buruk, jadi apabila kita telah mempunya sandaran kehidupan ini kepada Allah, mudahan-mudahan Allah sendiri yang menuntun kehidupan kita ini kejalan yang benar atas kehendaknya.
    Aminyarobbalalamin sekian Waalaikumsalam

    • arfan

      Kembalikan Kepada Al-Qur’an dan Al-Hadis….and baca dulu tafsirnya yang mashur tentang al qur’an dengan butuh guru,,, dan belajar kepada ulama….penerus para nabi…khususnya nabi muhammad Saw… dan belajar kepada ahli ilmu dalam bidangnya… terus kita bisa menyimpulkan kejadian yang ada atau membicarakan persoalan yang ada, contohnya membicarakan tentang syari’at/ hukum syari’at / lebih lebih tentang keyakinan / keimanan,,,

      yaa,,menanggapi tentang belajar, mank itu mank butuh guru yang membimbing ya kita tidak jauh jauh lah kita liat aja contoh realitas di sekitar kita ; seperti anak kecil yang belum bisa bicara kemudian sama bapaknya di bimbing atau diajari ngomong atau bicara dengan baik satu kata dua kata…setelah bisa kemudian di lanjutkan kepada jenjang yang lebih tinggi dan anak itu akan menguasai persis dengan bahasa ayahnya setelah mahir bahasa bicaranya anak itu…kemudian nak itu pasti memiliki bahasa bicara atau komunikasi walaupun blm tentu dapat untuk komunikasi terhadap orang lain yang beda bahasanya yaaa terus berlanjut belajarnya anak itu kepada ahli-ahli dalam pengetahuannya yang lain…. klu dia belajar kepada ahlinya pasti akan memperoleh hasil yang maksimal dapat di katakan memperoleh ilmu yang memuaskan dalam bidangnya ilmu tersebut dan anak tersebut pasti lihai/ mahir,, apalagi belajar kepada Baginda Rasulullah saw yaitu belajar tentang akhlkul karimahnya yang seperti Al Quran berjalan dalam tanda petik rasulullah pasti mengetahui ma’na yang terkandung dalam Al-Qur’an, maupun tentang keimanannya atau keyakinannya Rasulullah dalam beragama,,klu toh tak bisa belajar langsung kepada baginda Rasulullah belajarlah kepada (shabat nabi Muhammad saw, tabi’in,tabi’in-natabi’in terus kebawah sampai ulama-ulama ahlisunnah wal jama’ah khususnya bagi saya An-Nahdliyah) dalam kariyanya dalam kitab salafnya yang bisa membacanya bahkan dalam tanda petik” memahami sunnah-sunnah para nabi” yang sebagai suri tauladan umat islam,

      sahabat penulis dimana saja berada sedikit menanggapi kalu masalah tentang hidayah, itu timbul dengan seizin allah swt,,tapi pasti di dunia ini adanya hukum sebab akibat karena sudah jelas allah menciptakan sunatullah…dan sebab akibat pasti akan hadir untuk kita,,,tapi yang saudara pahami sampai mana mendapat hidayah itu ada kepada diri kita itu di kembalikan pada diri kita sendiri kalau toh hidaya kita itu muncul sudah mengusai ahli dalam memahami ilmu (dalam agama islam) misal tentang ilmu akhlak misal dalam anak itu ingin belajar akhlak dia sedikit maupun banyak pasti membutuhkan bimbingan atau belajar kepada guru karena blm tau bagaimana menyikapi atau cara bersikap kepada sesama manusia, maupun kepada lingkungannya guru pasti akan memberikan suritauladan dan mengarahkan anak tersebut kepada akhlaknya. nah kita bisa liat klu toh anak itu bisa meniru Akhlak yang baik (suri tauladan) dari gurunya.. disitulah muncul hidayah Allah dari Anak tersebut…itulah hukum Allah (sunatullah / sebab akibat) walaupun asal mula semuanya dari Allah Yang Maha Menjadikan,,,seperti yang saudara katakan “apakah guru dengan cara membaca alam, kejadian, dan apa yang ada pada diri kita adalah bukan guru karena jibril mengajarkan kepada nabi muhammad bacalah”. dengan saudara dengan dalil ini malah sudah jelas Nabi Muhammad SAW aja ada gurunya yaitu Jibril dengan membawa pesan untuk membaca yaitu “bacallah” atau untuk membaca surat yang berkenaan dengan ini dan ayat ini turun pertama kali …karena itu pendapat saya nabi saat itu blm bisa melafalkan surat Al Qur’an karena Nabi Muhammad disuruh menirukan bacaan malaikat jibril dengan membaca surat tersebut. dan kemudian selanjutnya bisa wusul berkesinambungan dengan “mandiri” kepada Allah walaupun pada waktu waktu masih di datangi malaikat jibril untuk menyampaikan wahyu dan mengajarkan kepada nabi tentang persoalan agama Allah yaitu nabi pernah di datang malaikat jibril menyerupai manusia berjubah putih menanyakan kepada nabi muhammad tentang iman islam ihsan,
      Dan dalam masalah di atas itu ketika nabi muhammad di datangi malaikat jibril bagaimana nabi bisa iman dan yakin kalau itu adalah malaikat jibril kalau dalam hatinya nabi itu tidak diberi Allah Swt Iman keyakinan dalam hati nabi,,, Sunggu Ya Habibinaa ya Rasullallah…

      contoh kecil
      kalu toh hidaya itu timbul dari yang membuat sebab akibat contoh kita mula mula ingin maksi’at tapi dalam hati kita timbul kerentek atau membaliknya hati tidak ada keinginan / tidak ingin berbuat maksiat dan kita tidak jadi maksiat, dll masih banyak lgi contohnya…
      itulah untain kecil hidayah dari Allah

      Kesimpulan
      Dari Soal Hidayah Allah, bahwa hidayah bisa datang kapan saja, kurang lebihnya hidaya adakalanya dapat dicari / harus dicari dengan kemampuan kita sendiri setelah kita belajar dan belajar itu dibutuhkan guru,,maupun jika allah menghendaki tanpa guru itu mungkin, tapi menurut Sunnah Tullah itu kemungkinan besar tak munggkin….walaupaun Allah berkehendak tapi realitasnya harus bertahap tahap menurut keadaan si yang mendapatkan hidayah itu sendiri…karena hidayah Allah itu paling dekat yaitu terhadap hati manusia itu sendiri… seperti keyakinan atau keimanan hati itu sendiri seperti halnya bisa yakin bahwa nabi itu telah didatangi malaikat jibril…..inilah yang saya utarakan kalau hidayah Allah bersandar dalam hati kita inilah ranah illahiyah atau al-batin setelah iman seperti kita beriman bahwa yang menciptakan alam ini yaitu Allah swt dengan segala hikmahnya setelah itu kita dapat mencari hidayah Allah dengan cara membaca alam yang ada di sekitar kita dan satrusnya itu pun blm tentu tercapai tujuan kita wusul kepada allah coba aja kita ini tanpa bersandar kepada Allah dan Rasulnya (AL-QUR’AN DAN AL HADIS) sampai Ulama-ulama yang ilmunya maupun amalnya berkesinambungan kepada Rasullullah saw… walaupun ini sulit dan berat untuk di jalankan tapi tahap demi tahap kita belajar dari dasar yang kita bisa dan mampu…

      Syari’at Dah Cukup Baru Berjalan dengan Toriqah dan berusaha dengan kemampuan semampu kita sampai kepada Haqiqat…..
      walaupun Syari’at belum Terlalu cukup kadang sambil berjalan dengan Thariqah kita sedikit sedikit belajar mengenai Haqiqat….
      dengan catatan itu semua setidaknya harus berguru yang sanad ilmunya (menyambung) sampai kepada Rosulullah swt…
      kalu tanpa guru setidaknya bertanya kepada ahlinya……

      • kheza

        Assalammualaikum Yth. Bapak Arfan terima kasih atas komentar ada Banyak kisah-kisah Allah yang tidak pernah kita pahami walaupun Al Qur’an dan Hadist sudah kita baca dan pelajari, mengenai Al Qur’an dasar ilimunya ada yang tersurat maupun yang tersirat, dibalik ilmu yang tersurat ada yang tersirat nah yang tersirat inilah hak Allah yang akan membukanya walaupun kita belajar seantero dunia dan kadang guru yang terlebih dahulu mendapat hidayah Allah kadang-kadang tidak ingin memberikan ilmunya karena beliau hati-hati menurunkan ilimunya kepada siapa yang dikendakinya itupun sesuai petunjuk Allah.
        Nabi Daud membawa kitab Ilmu Syariat (para Kaum nabi Daud meyakini ada yang menciptai Alam semesta ini tetapi tidak tau yang menciptai alam ini ada dimana, Nabi Musa membawa kitab Taurat (Toriqa, perjalanan spritual Nabi Musa ingin berjumpai tuhannya, tetapi kemampuan Ilmunya belum kesampaian karena masih ada keegoan dirinya Allah berkata “ya Musa Engkau belum mampu menjumpai aku lepas dulu kedua terompahmu), Nabi Isa membawa Kitab Injil (Hakekat Ilmu tentang Rasa/Ilmu Nyawa (Nabi Isa meminta Hidangan kepada Allah/Ilmu Rasa) oleh karena itu menurut kisah kemampuan nabi Isa dapat mengidupkan orang yang telah mati), Nabi Muhammad membawa Kitab Al Qur’an (Kesempurnaan dari Semua kitab yang telah diturunkan Allah kepada Para Nabi “Kusaksikan Allah itu jelas dan terang” benarlah dua kalimah syahadat yang kita ucapkan tidak lagi palsu).

      • aan

        Saya masih belajar n mencari kebenaran .. Pak arfan atau bang sufimuda tolong pencerahanya atas pengalan komentar dr saudara arfan ini .. ,( maupun jika allah menghendaki tanpa guru itu mungkin, tapi menurut Sunnah Tullah itu kemungkinan besar tak munggkin….walaupaun Allah berkehendak tapi realitasnya harus bertahap tahap menurut keadaan si yang mendapatkan hidayah itu sendiri… ) kenapa ada kata mungkin tentang kuasa allah … apa saya yang salah arti .. mohon pencerahanya

  • Cyntia Nanda

    Kalau Allah berkehendak melakukan reinkarnasi kepada orang-orang Islam, apa itu tidak mungkin? Semua mungkin bagi Allah. Kalau Allah berkehendak para Wali masuk ke dalam jasad kita, apa itu tidak mungkin? Anda kok seolah-olah memaksa-maksa Allah untuk tidak berkehendak atas reinkarnasi di dalam kehidupan manusia? 😀

    Wassalam…. 🙂

    • artorius ivannando

      untuk mbak cyntia nanda..keterangan di atas benar. bahwa dlm ISLAM tak dikenal re inkarnasi kecuali dlm agama hindu dan keyakinan warga cina non muslim. sy sdh meriset selama 21 tahun tentang ilmu tasawuf, khususnya dari sisi gaib/metafisiknya. arwah/ruh hamba ALLAH ya kembali kpd ALLAH..termasuk ruh/arwah para Nabi, Rasul dan para Waliullah. nah..ruh/arwah manusia yg tak di ridhoi ALLAH inilah yg terombang ambing..tersiksa..merana. ada pula yg bersekutu dg bangsa Jin/Setan itulah yg menyusup ke ruh manusia2 yg kotor menurut mereka..dan bisa ‘mengaku siapa saja’ utk menyesatkan siapa saja.

    • teukucandrakirana

      @chyntia: kalo gitu ndak perlu lagi nabi2 selain nabi Adam donk. ALLAH tinggal kirim reinkarnasinya Nabi Adam aja:-)
      Peace:-)

  • diek

    Seneng bisa baca artikel ini apalagi komentar2nya…..somoga matahati kita senantiasa hanya tertuju padaNYA dan RosulNYA.

  • Rosminah Mohd Yusoff

    Assalamualaikum Mas Sufimuda

    Bagaimana kalau ada yg mengatakan dalam majlis zikir mereka ada hadir Rasulullah, Sheikh Kadir Jailani atau wali2. Katanya berbau harum dan itu tanda majlis didatangi oleh Rasulullah saw atau wali2.

    Amanah.

    • rajawali

      saudaraku mari kita jangan hanya mengira2 dari luar isi suatu bangunan, masuklah, rasakan suasananya, pandanglah keadaannya, degarkan alunan suara didalamnya, lihatlah pemandangan didalamnya, telusuri ruangannya…..sehingga kita mengenal dan membuktikan langsung.

  • rajawali

    saudaraku mari kita jangan hanya mengira2 dari luar isi suatu bangunan, masuklah, rasakan suasananya, pandanglah keadaannya, degarkan alunan suara didalamnya, lihatlah pemandangan didalamnya, telusuri ruangannya…..sehingga kita mengenal dn membuktikan langsung.

  • aryan

    setuju banget mas rajawali,maka dari itu,,,mari saudara2 kaum muslimin dan muslimat kita belajar untuk selalu mengingat Alloh setiap saat dan dalam kondisi apapun.

  • tabranie

    assalamualaikum sdr/sdri ku skln. sy setuju dgn pendapat sdr SM. bahwa dlm islam tdk ada yg namanya Re-inkarnasi. manusia terdiri dari rohani(ruh), jasmani(badan) dan jiwa (nafs). setelah mati jasmani akan tinggal atau terkubur , ruh akan kembali kepada ALLAH karna itu miliknya yg dititipkan kpd kita pd masa 4 bln dlm alam rahim, dan yg tertinggal adlh nafs(jiwa). jiwa apabila selama dlm menjalani kehidupan baik atau bagus (menjalankan perintah & menjauhi larangaNYa) maka akan mengikuti ruh dan apabila menjalani kehidupan nya buruk maka akan tertinggal dan bertanggung jawab thdp apa yg diperbuat, inilah yg sering kita dengar dgn namanya siksa kubur yg mengalaminya bukan jasmani ataupun roh tapi jiwa(nafs). jiwa (nafs) yg tdk baik inilah yg akan dikendalikan atau disusupi oleh syaitan yg tujuanya unt menggoda atau mempengaruhi manusia lain dgn berbagai cara agar terjerumus dlm bujuk rayu syaitan. jiwa inilah yg akan dijadikan syetaan sbg alat ataupun cara unt menjadi apapun. jd jgn mudah percaya dgn yg namanya kerasukan ataupun adanya titisan dr wali ataupun syekh, bertanyalah kepada alim ulama atau orang yg mengetahui dibidang agama syukur2 kt bs bertemu dan belajar dgn guru mursyid. Adapun mengenai hidayah yg ALLAH SWT berikan (Miladunka Rohmah) biasanya berupa petunjuk untk mempelajari agama dgn lebih baik lagi dan biasanya kita dituntun kpd orang2 yg mengerti/paham thdp agama bisa ulama, kyai ,guru mursyid bahkan bisa jd wali Allah. Subhanallah, ALLAHU Akbar Walillahilhamd. mhn maaf apabila ada kesalahan & kekeliruan karna sy jg baru tahap belajar mudah2 han ada masukan dan kritik dr sdr/sdri yg lain. Wassalam

  • muara

    Assalamualaikum mas Sufi Muda! Mau Nanya nih
    1.apa memang ada perantara Allah dengan mahluk-Nya?
    2. Apa yang dimaksud dzikir Diri ?,karena saya di suruh guru saya mencari dzikir diri dan sampai sekarang saya belum tahu mas Sufi Muda tlg pencerahannya!

    • muhran

      jawaban saya memang ada perantara antara tuhan dgn mahluknya.jawaban sy dzikir diri itu mengucapkan dzikir sampai terdengar telinga kita.. tentang wajib berguru itu relatif jgn mudah memvonis kalau tidak berguru itu temanya setan..allah maha tahu terhadap mahluk yg dikehendakinya.

  • Abdul Muis Usman

    Assalamu alaikum wr.wb
    Sufi Muda yang saya hormati.

    Sufi Muda mengatakan barang siapa mengaku kontak langsung oleh Allah SWT atau berhubungan dengan- Nya tanpa pembimbing maka orang sudah dipastikan orang itu kemasukan makhlus halus dan berbohong. Saya tidak banyak berkomentar. Buat Sufi Muda dan seluruh manusia yang ada di dunia ini jangan pernah berani berbicara sesuatu yang gaib jika belum memiliki ilmu laduni karna ditakutkan memberikan yang salah, ilmu sejati berasal dari Allah SWT. Jangan membalas komentarku sebelum anda membaca SELURUH artikel-artikel di zikirdalamhati.wordpress.com dan zikir.site.my.id setelah anda baca artikel-artikelnya maka tanyakan di hati nurani kita masing-masing dan fungsikan pikiran jernih kita masing-masing. Apakah seseorang bisa berhubungan langsung dengan Allah SWT? Jawabannya pada website zikirdalamhati.wordpress.com dan zikir.site.my.id dan dunia yang kita tempati sekarang tidak lama lagi.

  • gito

    Assalaamu’alaikum wr wb,

    Bismillah ar rahman ar rahiim, yg di teruskan belum tentu Ruh nya, tapi bisa juga Jiwa-nya melalui kekuasaan Allah di teruskan dalam Sulbi Sulbi (tertulis dalam Maulid AdDiba) nya,…
    “esok di hari akhir jaman, akan ada keturunanku, namanya Muhammad, Bapaknya Abdullah, Muka tinggi dan parasnya persis seperti aku,…”

    “kemudian di akhir jaman di ceritakan juga dia akan bertemu dengan ISA al Masih dan menjadi imam beliau”

    tidak ada yg berhak menjadi Imam Nabiullah Isa AS kecuali Rasulullah Sayyidul anbiya nya sendiri,…

  • ahmdsyadzili

    Ilmu terkadang ada iktisaby dan illahi, ilmu iktisab wajiblah baginya dg bimbingan guru, ilmu ilahiyah ilmu yg hakiki dari Allah diberikan langsung tanpa washit berawal dari amal shaleh orang-orang yg bertaqwa ilmu ilahi disebut juga ilmu laduni.

  • Allah Maha Gila

    seperti bintang di langit…anda tidak akan mengetahui jumlahnya….bila anda ingin mengetahuinya dan menghitungnya pasti hasilnya salah…dan Allah tidak terikat alquran,hadist, hukum sebab akibat dan hukum lainnya..hukum hanya berlaku untuk mahluknya…Karena pikiran manusia terbatas dan Allah tidak terbatas…dan sesuatu yg terbatas tidak akan mampu memahami susuatu yg tidak terbatas…

  • Allah Maha Gila

    Allah seperti luasnya lautan ..para nabi.wali.malaikat.buddha.danpara brahmana.resi.pertapa…masing masing membawa gelas untuk meminum air lautan tsb…dan mereka hanya mampu minum berapakali …dan mereka menceritakan pengetahuan berdasarkan gelas masing masing…..padahal ilmu Allah tidak berdasar…

  • AMUBA

    singkat saja apa yg akan saya smpaikan smoga bs di telaah dgn Hati…
    2 Hal yg jelas di dlm laku diri dlm pejlanan spiritual ma’rifatulloh yaitu…
    1. ketika melakukan prjlanan kita butuh petunjuk, yaitu Qur’an ( alam beserta isinya ) untuk smpai kpda Alloh… tidak mungkin terjdi tanpa itu smua, krn jk trjdi maka keadaan Hukum” wajib & sunnatulloh akan kacau/ berantakan & hal itu tdk akan mngkin trjdi… ( smoga faham mksud tulisan ini ).
    2. Ktika Telah smpai pda 7an perjlananya, maka hal” yg di butuhkan dlm prjlnan tdi sudah tdk berlaku / tdk di peelukan lagi & petunjuknya Adalah Alloh Swt itu sendiri…
    artinya… Adanya Rukun Iman kpda Qadha Qadhar yaitu untuk menafikkan faham / pmikiran yg rasis / nyleneh / biasa orang bilang… “Tidak ada yg tak Mungkin bagi Alloh” agar tdk salah menafsirkan hanya dgn KuN Fayyakun tnpa sbab apapun… krn Alloh ciptakan sgalanya dgn “SEBAB”…
    ibaratnya bgini..”saat kita Naik loteng/ tmpat yg tinggi, tntu kita butuh tangga/ alat mncapainya, & ktika smpai, maka alat yg di gunakan tidak lgi tangga trsbut tp berganti pda apa yg ada di tmpt 7annya itu…
    trimakasih…

  • encep wahyudin

    mari bljar pd air laut yg rasanya asin.trus mnguap dan jadilh hujan yg rasanya tawar,air hujan ada yg turun dkat laut,dugunung,dikebun sawah dll.bruntunglh yg turun dkat laut krna kmbali kelaut cepat dan jdi asin lg rasanya,yg kurang bruntung yg jatuh jauh dari laut dia akan singgah dulu mungkin dicomberan,dikolam,diminum bauk olh kita/binatang tumbuhan,maka perjalann tuk sampe ke laut bgtu lama dan mnyiksa,sprti itulh prjalann nnti kita,maka dari itu mungpung msih diberi ksmpatan carilh sungai2 yg kn mmprcepat prjalnn kelaut krna sungai itu ada.klo butuh air dimusim kmarau prgilh kesungai jgn mnunggu dtgnya hujan krna waktunya tdk ada yg tau,sungai itu ada dan airnya ada,gunakn qiyas/akal cari yg cepat karna prjlanan ada salik dan mahzub.mhon koreksinya sahabatku.salam santun dari putra galunggung tasikmalaya

  • Petualang Jiwa nan rasa

    Innalillaahi wa inna ilayhi raaji’uun (“Kita ini milik Allah, dan kepadaNya kita kembali”) Ilmu itu luas dan tiada satupun yg mampu menghabiskannya meski kiamat telah tiba, buka hati, hargai perbedaan, hakikatnya bukankah hidup itu warna warni ?
    Ibarat 3 orang yang buta penglihatannya mencoba menafsirkan definisi binatang gajah, tatkala mereka mendekati Gajah dan mereka telah memegang dan menemukannya.

    Orang buta 1,” saya sudah memegangnya, Ternyata Gajah itu bentuknya seperti ular.”
    Orang buta 2,” kamu salah, Gajah itu bentuknya tipis seperti kipas, aku juga telah memegangnya”.
    Orang buta 3,” kalian semua bodoh, inilah Gajah yg sebenarnya. Aku yg memegangnya. Dan ternyata Gajah itu bentuknya panjang dan besar,

    Bagaimana menurutmu pak tua?.”

    Pak tua bijak hanya tersenyum sambil berkata:
    ” orang buta 1, kamu benar bahwa Gajah itu seperti ular jika yg kamu pegang adalah belalainya. Orang buta 2, kamu juga benar bahwa Gajah itu tipis seperti kipas jika yg kamu pegang adalah telinganya. Dan kamu orang buta 3, kamu juga benar kalau menurutmu Gajah itu panjang dan besar jika yg kamu pegang itu adalah kakinya.

    Tapi ketahuilah wahai ke 3 orang buta, bahwa yg kalian pegang baru hanya anggota tubuh Gajah, bukan keseluruhan dari tubuh Gajah….. ???

    Mari renungkan serta resapi penuh rasa sejenak syair nan indah dan syahdu ini :

    Seperti air keringat yang berada dalam tubuh dan kulit, meski telah terpisahkan dari samudera luas, aku tetaplah air yang sama. Pada awalnya aku adalah kayu bakar. Tapi lihatlah titik puncak yang telah kucapai. Saat terbakar dalam kobaran api, kayu bakar itu pun menjadi api itu sendiri. Dan dari api aku berubah menjadi Cahaya (nur). Ya…, tiada lain aku adalah cahaya. Sekarang diriku adalah matahari itu sendiri. Akulah lautan dan aku pula yang menjadi gelombang. (Ahmad Jam)

    Waktu melaju tiada henti-hentinya, seperti setetes air, aku menyatu dengan lautan. Tapi, saksikanlah bagaimana aku menyatu dari situ. Sebagaimana embun, aku melayang-layang di atas samudera keabadian dan muncul sebagai gelombang yang menderu di lautan. (Husein Bin Mansyur Al Hallaj)

    Seperti tumbuhan, aku mencecap air yang mengalir dalam mangkuk-mangkuk bumi. Meskipun tumbuhan dan rerumputan tumbuh sekali, namun aku tumbuh berkali-kali. Seperti janin yang belum terlahir, aku mencecap pula sari makanan lewat darah ibuku. Karena meskipun sepertinya manusia hanya lahir sekali, sesungguhnya aku telah lahir berulang kali.

    Selama seribu tahun aku mengapung dalam ether ,Bahkan ketika atom bergerak tanpa kendali ,Jika aku tidak sepenuhnya ingat keadaanku saat itu,Maka aku sering memimpikan perjalanan atom-atom yang menyusun tubuhku.(Rumi)

    Aku tetaplah satu jiwa meski memiliki seratus ribu tubuh ,Tetapi jiwa dan ribuan tubuh itu semua adalah Aku, rahasia memaksa diriku diam seribu bahasa,Aku telah menyaksikan diriku dalam dua ribu wajah manusia Tetapi semua wujud itu tak sebaik diriku saat ini, sesungguhnya paripurna itu adalah manunggaling kawulo, AKU adalah aku bukanlah aku adalah AKU, sungguh serupa akan tetapi HAKIKATNYA aku bukanlah DIA..

    DIA, aku dan engkau hanyalah berbeda pemahaman akan tetapi satu jua….

    Wallahu a’lam bissawab = dan Allah lebih mengetahui yang benar

    • Ruslianto

      Maaf,… Sang Dukun [pun] jika dibisik-bisik’in jin, bisa tau tentang keadaan kita.
      sungguhnya setan itu ‘halus’ skenerionya untuk menjebak orang beriman menjadi temannya di neraka.

  • nabhan albimawi

    اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

    Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS. Az-Zumar Ayat 42)

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca