Tasauf

WASILAH, Cara Berjumpa Dengan Allah

Semua manusia di dunia ini meyakini bahwa Tuhan adalah sosok yang Agung, Mulia, Sempurna dan segala gelar hebat di sandang oleh-Nya. Kalau di dunia ada Raja maka Tuhan adalah Maha Raja Diraja. Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia tersebut, sebegitu tingginya sehingga hampir semua manusia merasa mustahil untuk berjumpa denga-Nya. Hanya golongan tertentu saja seperti Nabi yang diizinkan untuk menjumpai-Nya. Bahkan dalam pandangan kelompok tertentu dalam Islam, bahkan Nabi sendiri tidak pernah berjumpa dengan Allah di dunia, dalil tentang pengalaman Musa ingin melihat Tuhan dijadikan dalil untuk membenarkan pendapat mereka. Kelompok Mu’tazilah bahkan lebih ekstrim lagi, mereka berpendapat bahwa Tuhan tidak bisa dilihat atau dijumpai baik di dunia maupun di akhirat.

Kelompok yang paling banyak adalah yang berpendapat bahwa Allah tidak bisa dilihat atau dijumpai didunia namun Dia bisa dijumpai di akhirat setelah manusia meninggal dunia. Karena banyak bahkan sangat banyak, pada umumnya kita juga meyakini atau dipaksa meyakini bahwa Tuhan tidak mungkin dilihat di dunia dengan alasan Dia Maha Tinggi dan Maha Segalanya.

Disisi lain, kaum Sufi meyakini dan memang mengalami hal yang mustahil bagi kaum awam, yaitu berjumpa, melihat dan berdialog dengan Allah sebagaimana yang diceritakan para Tokoh Sufi dalam berbagai karyanya, salah satu Imam al-Ghazali yang melihat dan berdialog dengan Tuhan di dalam mimpi Beliau.

Pertanyaan yang paling menggoda kita adalah, kenapa ketiga kelompok ini yang sama-sama mengambil sumber ilmu dari Al-Qur’an dan Hadist bisa begitu jauh berselisih paham dan ini telah terjadi dari zaman dulu sampai sekarang. Jawaban normative karena pikiran manusia berbeda-beda dan kemampuan untuk menyerap ilmu dari sumber yang Agung (Al-Qur’an juga berbeda.

Bagi kelompok yang tidak meyakini bahwa Allah bisa di lihat di akhirat, dengan segala dalil menyerang kelompok yang meyakini bahwa Allah bisa dilihat di akhirat. Kaum Mu’tazilah menganggap keliru pemahaman Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang meyakini Allah bisa dilihat di akhirat. Kemudian, orang yang meyakini bahwa Allah hanya bisa dilihat di akhirat menganggap keliru atau aneh bagi orang yang meyakini bahwa Allah bisa dilihat di dunia dan akhirat. Kalau kita terus menerus terjebak kepaa perdebatan tentang Tuhan, maka secara tidak sadar kita tidak pernah mau berusaha untuk menemukan kebenaran lain selain yang kita yakini.

Tuhan Maha Tinggi dan tidak seorangpun yang bisa menjangkat Zat Allah yang Maha tinggi tersebut, dan dalam hal ini kaum sufi yang meyakini bahwa Tuhan bisa dilihat juga berpendapat seperti ini. Tidak berarti bahwa ketika kaum sufi berkesempatan memandang Allah, lalu kedudukan Allah menjadi rendah. Semua manusia memposisikan Tuhan sesuai kadarnya masing-masing makanya dengan segala keyakinannya menampatkan TUhan ditempat yang tdak terjangkau agar kedudukan Tuhan tetap tinggi. Lalu, kalau Tuhan sudah sangat tinggi tidak dapat dijangkau, untuk apa adanya Tuhan?

Tuhan tidak sekedar sesuatu yang disembah, tapi Dia adalah sosok yang akrab dengan kita, tempat kita berkeluh kesah dan sahabat yang paling setia. Nabi Ibrahim menjadi “Khalilullah” Sabahat Allah karena kedekatan Beliau dengan Allah, lalu apakah hanya Ibrahim satu-satunya manusia yang layak menjadi Sahabat Allah? Nabi Muhammad terkenal sebagai “Habibullah” lalu apakah hanya Muhammad satu-satunya manusia yang layak menjadi kekasih Allah? Nabi Musa dikenal dengan “Kalamullah” orang yang diajak berbicara oleh Allah, apakah hanya Nabi Musa yang mengalami seperti itu. Bagaimana dengan kita yang awam, orang-orang yang bukan Nabi, apakah tidak boleh berhubungan dengan Allah dengan akrab?

Kaum sufi yang akrab dengan Tuhan juga tidak merasa dirinya hebat, tidak merasa dirinya suci dan mulia bahkan disetiap saat dengan kesadaran penuh dia merasa sebagai hamba yang hina, dhoif, papa tidak bisa apa, hanya karena kemuarahan hati TUhan saja yang membuat mereka bisa melakukan banyak hal di dunia ini. Kaum Sufi tidak pernah meyakini bahwa TUhan bisa menjadi manusi dan manusia karena kesuciannya bisa menjadi Tuhan, bahwa manusia itu bisa mencapai kedudukan mulia TUhan adalah pendapat diluarorang lain terhadap pemahaman Sufi. Kesalahan dalam memahami Wahdatul Wujud inilah kemudian yang membuat kaum sufi mendapat tuduhdan sebagai kelompok sesat dari orang-orang yang tidak memahaminya.

Kaum Sufi, dari manapun dia berasal dalam berhubungan dengan Allah tetap memakai meode yang diajarkan oleh Rassulullah yaitu lewat Wasilah. Karena tidak mungkin manusia bisa berhubungan dengan Allah tanpa ada unsur atau alat yang diberikan Allah. Dia yang Maha tinggi tidak mungkin dijangkau oleh manusia yang penuh dengan dosa dan kekurangan. Dalam hal ini seluruh manusia mempunyai kayakinan yang sama, termasuk Sufi. Allah yang Maha Pemurah memberikan “Alat Komunikasi” antara manusia dengan Dia yaitu berupa Nur Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Nur tersebut setelah Nabi Muhammad wafat diberikan kepada para ulama pewaris Nabi, dengan itulah manusia bisa berhubungan dengan TUhan. Sebagai alat komunikasi, Wasilah bukanlah ciptaan manusia, bukan pula manusia, tapi dia adalah sesuatu yang berasal dari sisi Allah. Inilah yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai Tali Allah, yang pangkalnya ada pada Allah dan ujungnya ada pada kekasih-Nya. Jangankan Allah yang merupakan Cahaya Maha Tinggi, berhubungan dengan cahaya yang nampak saja harus ada alatnya. Gelombang radio atau televisi ciptaan manusia tidak bisa diterima tanpa adanya alat penerimanya apalagi Cahaya Allah yang begitu Tinggi.

Nabi bukanlah sekedar penyampai wahyu, tapi Beliau adalah pembawa Wasilah yang berasal dari sisi Allah sebagai media penyambug manusia dengan Allah. Hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan langsung, tanpa perantara. Hubungan langsung yang dimaksud tentu saja hubungan dengan menggunakan metode yag tepat, metode yang telah disampaikan dan digunakan oleh Rasulullah SAW. Umumnya hubungan langsung yang diyakini oleh manusia secara umum, dia merasa yakin aja bahwa Tuhan yang disembah itu benar. Mulai dari dia bisa beribadah, dia meyakini yang disembah dalah Allah. Apkah memang demikian? Dari mana dia bisa tahu kalau yang berdiri didepannya itu sosok Iblis yang juga terdiri dari cahaya. Berpuluh-puluh tahun dia meyakini telah menyembah Allah lewat Shalat dan ibadah lainnya, ternyata yang disembah Iblis karena dia tidak bisa membedakan antara Allah dan Iblis. Ibadahnya berupa shalat itu diberi ganjaran Neraka oleh Allah karena yang disembah bukan Allah.

Apakah Iblis tidak bisa masuk kedalam Mesjid? Jangankan dalam mesjid atau rumah kita, kedalam surga pun dia bisa bolak balik, bebas keluar masuk. Jadi, kesmbongan kita menolak wasilah, menyembah Allah dengan metode Rasulullah ini yang menyembabkan kita mudah disusupi setan yang sangat Halus. Ingat, Nabi Adam digoda oleh Iblis bukan di Pasar Malam atau di Mall, tapi di dalam Surga yang dipagari oleh para Malaikat.

Kaum Sufi tidak ragu sedikitpun dia dalam beribadah karena dia sudah bisa membedakan antara Allah dan yang bukan Allah karena dia telah berjumpa dengan Allah. Bagi mereka Allah bukan hanya Maha Gaib (Al-Ghaibi) namun juga Maha Nyata (AD-Dzahir) seperti yang tertulis dalam Asmaul Husna. Bagi orang yang baru menempuh jalan kepada Allah (Thariqatullah), paling tidak dia telah mempunyai pembimbing (Mursyid) yang setiap saat akan menuntun dan membimbing dia kepada Allah secara zahir dan bathin. Godaan dan gangguan secara bathin dengan izin Allah akan mendapat Syafaat ( Bantuan) dari Guru Mursyid yang rohaninya selalu bersama rohani Rasulullah dan otomatis selalu bersama Allah.

Jadi, belum terlambat bagi siapapun kita yang belum menggunakan metode berhubungan dengan Allah berupa Wasilah untuk segera mencari Guru Pembimbing agar ibadahnya menjadi sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

232 Comments

  • sayyid

    Assalamualaikum wr.wb,
    Beberapa hari yg lalu ,Allah mengajak saya lagi berkomunikasi denganNYA.
    Allah berkata,
    -ingat selalu padaKU
    -sebut selalu namaKU
    -Bacalah KitabKU yg telah KU turunkan
    -shalatlah untuk mengingati Aku
    -DOA dan mohonlah kepadaKU
    -Sayang kepada keluarga
    -sayang kepada hamba-hambaKU
    -jagalah kesehatanmu,jangan abaikan
    -Allah menyuruhku agar memandang kelangit,lihatlah ciptaanKU,ku jawab, maha besar Engkau iya Allah, iya jawabNYA.
    -Allah menyuruhku sekali lagi memandang ke langit dan berkata”,Lihatlah duniaKU ini sudah mau hancur!”

    marilah kita renungkan bersama.

    wassalamualaikum wr.wb,
    sayyid

    • Orang hina

      daya khayal lu terlalu tinggi gan?? Dalemin agama kok malah jadi keder, ngayal ngomong sama allah lah.. hadeuuhh

      Pantesan indonesia 90persen islam.. nyatanya?? Islam nya model begini.

      Mndingan cuci muka mas..
      Bangun minum kopi.. terus lari keliling kampung. Biar otak nya encer mas..

      Wassalam..

      • sayyid

        Assalamualaikum wr.wb,
        sdra Orang hina,
        Allah menjadikan manusia oleh karena cinta dan Allah tidak memiliki sifat benci.
        sifat benci hanya dimiliki oleh makhluk, jika makhluk yg berakal dan memiliki hati masih terus menerus memiliki sifat benci , Allah tidak akan pernah menyapanya.
        Allah S.W.T ingin sekali berbicara dengan setiap manusia tetapi sayang sekali setiap manusia tidak ingin berbicara denganNYA, karena sifat EGO masih mengusai kebanyakan manusia.
        ingin berbicara dengan Allah,
        cinta Allah dan berserah diri padaNYA.
        coba pikirkan, apakah kedua orang tuamu mencintaimu? jika iya pastikanlah bahwa Allah lebih mencintaimu, apakah pencipta tidak berhak untuk berbicara dengan yg diciptakanNYA?
        apakah yg menciptakanmu bisu?
        jika anda ingin tetap Orang hina iya silahkan saja.
        wassalamualaikum wr.wb,
        ustadz sayyid habib yahya

    • Herupur

      Hanya Alloh dan RasulNya yg dpt menjadi Mursid…ibarat tongkat-sedangkan kita ini org2 buta,maka tentu dng tongkat itu kita dpt sampai pada “umatnya” bukan umat yg skr kita dengung2kan,wong gak pernah ketemu dan bersaksi langsung ke sosok yg telah diduduki JIWASUCINYA kok ngaku2 umatnya,apalagi HAMBA uhh betapa itu sebuah kata sombong dng menyebut diri hamba,ingat penghambaan itu berarti berserah diri seluruh perilaku dan kemauan hidup kita selalu dlm kemauanNYA atau melalui RAasulNya,spt pada para aulia,syuhada dan wali serta nabi2..demikian beliau2 sudah mengetahui spt apa sesungguhnya Alloh, dan demikian sulitnya tuk mengerti ttg Alloh,sbb syetan saja bs mengaku2 Alloh dng segala tipu dayanya,dng cahaya dng asap dng bisikan dll..lalu ? bak siapa yg siapa yg mengerti wali? jawabnya adalah hanya wali…

  • reng_bherjheteh

    Kebanyakan para wali menginginkan kewaliannya menjadi rahasia bagi yang lain, cukup Allah yang tahu (wali mastur)
    Kenapa pada era fitnatuz zaman ini banyak prilaku sang guru spirtual (mursyid) yang mengaku-ngaku mampu berjumpa dgn Dzat Allah walau hanya dalam mimpi, sungguh aneh bin MUSTAHIL !!!

    • akhmad

      Assalamu ‘alaikum. Wr wb. Berjumpa dgn ALLAAH?? Didunia ?? Bagi hamba pribadi tdk ada keraguan sedikitpun sbagaimana panasnya api,dinginnya es dn segarnya air pegunungan itulah keyakinan dn keimanan hamba tentang pertamuan dgn ALLAAH DIDUNIA… Lebih2 DIAKHERAT…. Karna apabila seorang salik yg berjalan menuju kejalan allaah mk tdk ada yg dharap slain berjumpa dgn apa yg dtuju padaNya…. Walaupun terkadang ajal lebih dahulu menjemput para salik sbelum dia bertemu didunia,,,, itulah kyakinan para salik yg benar2 berjalan menuju jalanNya,,,, yg jd masalah disini adalah kalimat “BERTEMU/BERJUMPA” ini yg paling banyak tidak difahami oleh orang2 awam,,walaupun dia kiayi,ustadz,panceramah,atau siapapun dia yg suka berkomentar smentara dia tdk mengetahui yg sbenarnya maksud dari para SUFI yg menjadi acuan para MURSYID,,,, , Tak ada kata2 yg dpt dgambarkan atau ungkapan yg dpt menjelaskan tentang pertemuan/perjumpaan ini oleh para sufi secara terang benerang kecuali dgn KIAS,MANTIK,UMPAMA,dll agar orang2 awam memahami maksud yg sbenar2nya,,, scara umum yg dmaksud BERJUMPA/BERTEMU disini adalh. 1- Berjumpa scara MA’RIFAT bukan secara ujud zahiriah nya ALLAH ,,,,, dan inipun masih juga tidak dimengrti oleh orang2 awam.. Lalu mencari dalil2 yg niatnya untuk membenarkan anggapan ataupun paham mereka saja…. 2- Berjumpa scara RUH dan ini jg dkira sama sperti dgn yg pertama…. 3- Berjumpa scara BATHIN dan inipun tetap jg di anggap sperti perjumpaan yg pertama… Dan dalil yg paling kuat baut mrk adalah bahwasanya “ALLAAH itu LAISA KAMISLIHI SAIUN” dan sesungguhnya para sufi pun jg memegang dalil ini ,,, memang betul bahwa sanya ALLAAH itu LAISA KAMISLIHI SAIUN dan bagi para sufi/salik tidak ada keraguan didalmnya jd apa yg ingin dbahas dengn ALLAAH itu LAISA KAMISLIHI SAIUN ?? Tak ada perdebatan kalau tentang
      ALLAAH itu LAISA KAMISLIHI SAIUN
      ……… Dan ma’af atas kalimat “ORANG2 AWAM” dsini bukan bermaksud “MERENDAHKAN” tetapi yg ssungguhnya dimaksudkan pada orang2 yg tdk mempelari atau memahami apa yg dmaksud tetapi sdh mengeluarkan suatu pendapat dn mengambil keputusan bahkan terkadang memponis tanpa mengetahui/ mendalami hal tersebut terlebih dahulu lebih2 menurut AKAL mereka … Sbagian dari meraka berpendapat AGAMA harus bisa diterima oleh AKAL padahal kalau untuk itu AKAL mereka tebatas dan akal juga bisa hilang=GILA ,,, dan AKAL juga bisa MENGAKALI ,,,,,,,, (mereka tdk menyadari hal itu)
      mereka tdk akan sanggup menjawab smuanya tentang AGAMA dgn AKAL mereka … … Mau bukti kalau akal bukan yg harus menjadi tolak ukur yg dominan dalam AGAMA??? Conth tolong jelaskan tentang ISRA’ MI’RAJ nya rasulullaah adakah teori AKAL yg mampu menjawabnya??? Saya yakin tidak ada dan tidak akan pernah ada yg mampu menjelaskannya,,,, karna hanya iman yg mampu menjawabnya,,,dan itu hanya SATU contoh sj dan msih terlalu banyak contoh2 yg lain yg tdk akan pernah bisa djawab kalau hanya dgn AKAL jd SADARLAH kalian yg menjadikan tolak ukur agama pada AKAL. wassalam……

  • Asep

    Allahu Akbar, Assalamualaikum wr.wb,
    Surat Asy Syuro0 (42 :51)
    Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir[1347] atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana

    1347]. Di belakang tabir artinya ialah seorang dapat mendengar kalam Ilahi akan tetapi dia tidak dapat melihat-Nya seperti yang terjadi kepada Nabi Musa a.s.

  • agil

    Assalamualaikum wr.wb
    Saya mau tanya
    Kalau sudah berjumpa dengan Allah maka tidak mustahil untuk mengenal rahasia Allah
    Lantas apakah arti alif lam mim dan yassin
    🙂
    Terimakasih, mohon berbagi pengetahuannya
    🙂

      • Addulah

        Kun kata jibril
        Fayakun muhammad
        Kun fayakun kata allah….
        Sunggung alam semesta ini yg baharu
        Dzat allah tidak bersamaan dngn yg baharu….
        aku pencipta tempat jdi aku tidak memiliki tempat
        Marifat itu mengenal bukan berjumpa
        Jika engkau mengenal dri sbnrnya drimu sdh pasti engkau mengenal tuhanmu
        Aqu lbh dekat dari urat lehermu
        Itu hayat apa menurutmu hayatmu
        Allahunur samawatiwalard allah cahaya bagi seluruh kehidupan
        Hayat itu sifat … Sifat dan dzat itu tdk bsa brstu lgi tpi tdk bisa dipisahkan
        Nur tidak akan bisa lepas dri yg memiliki nur……

  • agil

    Assalamualaikum
    Jika sudah berjumpa dengan dzat yang Maha Mengetahui, maka apakah pengetahuan dari alif lam mim itu sendiri,
    Mari berbagi 🙂

    • Addulah

      Makrifat itu mengenal bukan bertemu …… Kenali dirimu engkau pasti knal tuhanmu…… Karna aku lebih dekat dari urat lehermu dan urat nadimu….. Kmna pun kau menghadap disana wajahku..itu tertera dlm alquran …. Tujuan marifat itu tauhid bukan menjadi sekutunya… Jika ada yg bisa melihat dzat allah yg maha gaib … Jadi ada yg setara dngn allah ..,..,. Ingat allah itu tidak bersamaan dengan yg baharu .., alam semesta dan seisinya itu yg baharu
      Hayat itu sfat allah ada pada kita ….. Itulah tanda bahwa allah ada ingat sifat dan dzat tidak bisa satu tpi tidak bisa dipisahkan
      Allah cahaya bagi seluruh kehidupan …… Nur tidak akan terlepas dri pemilik nur
      Alif lam mim
      Allah jibril muhamman
      Dzat sifat sir

      • sayyid

        Assalamualaikum wr.wb,
        sdr Addulah.
        Di balik dinding dada manusia ada hati.
        Di hati manusia sajalah Allah bersemayam.

        Allah berfirman.
        Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah .Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala isi hati.

        bertemu bukanlah bertemu muka dengan muka mas.Apabila Allah bersemayam di hati untuk apa pertemuan lagi.

        wassalamualaikum wr.wb,
        sayyid

        • arkana

          “…bertemu bukanlah bertemu muka dengan muka……Apabila Allah bersemayam di hati untuk apa pertemuan lagi…..”

          ini kalimat yang tepat & pas…menggambarkan arti bertemu dan berjumpa dengan Allah…. mkasih bung Sayyid…

            • arkana0908

              @syahalam:

              Allah ada di hati mu… ada di hati semua manusia…. dekat sekali
              cuma beda channel nya. lain frequensi nya.

              itulah yang kami cari disini… cara men-tuning hati agar sama channel & frequensi nya dg milik Allah…

              supaya ngga salah sambung ke gelombang setan spt yg anda bilang itu…

      • Agil

        kallau alif, lam, mim memiliki arti
        Maka apa arti dari alif lam lam ha’ sendiri?
        Jika alif, lam, mim adalah Allah, jibril, muhammad
        Lalu ada huruf apa sebelum alif?
        Terimakasih,
        Mari berbagi 🙂

  • shawky

    Sekedar info.. banyak yang bilang kalau orang yg ikut2 tariqat bisa gila, kalau ilmu nya tdak sampaian.
    Jadi ssya mnyarankan jika anda mencari seorang mursyid, carilah mursyid yang mengenalkan anda kpda allah SWT , bukan yang mengajak anda untuk mencari allah SWT..

  • sayyid

    Assalamualaikum wr.wb,

    Ada 4 potensi pandangan manusia.
    jangan sebatas ilmu saja yg kita cari , hakikinya lah yg dicari.
    karena ada jasmani ,ruhani,nurani dan rabbani.
    tentang jasamani,ruhani,nurani dan rabbani itu tidak akan ada yg dapat mempaparkannya jika tidak ada karunia , kalau tidak ada karunia tidak lain kesana-sini itu berisi setan saja ceritanya,akhirnya dimabukkan oleh ilmu.

    pakailah kacamata yg sudah disediakan oleh Allah yakni,
    -kacamata jasmani ,banyak di jual di kaki lima
    -kacamata ruhani ada pada hatimu
    -kacamata nurani ada didalam hatimu sirr
    -kacamata rabbani ada dalam sirr hatimu
    dengan pandangan jasmani nyata dipandang dengan mata zahir berwarna-warni jasad manusia.
    dengan pandangan mata ruhani nyata berbagai bentuk makhluk
    dengan pandangan mata nurani lebih nyata baik busuknya
    dengan pandangan mata rabbani terlebih nyata wajib taubatnya akan kebinasaannya.

    wassalamualaikum wr.wb,

    sayyid

  • agus

    saya ini tinggal di daerah terpencil, bagaimana caranya kta mencari seorang guru/mursyd, cukupkah kalau kita berguru dengan pemimpin masjid/khatib di daerah kita, yg otomatis ilmunya lebih dari saya, Mohon saran admin sufimuda!

  • Addulah

    Manusia ada zhohir dan bhatin …… Engkau kenal dan melihat zhohir manusia tpi apa engakau knl dngan bathin manusia ……. Knlilah dia si bthin dia lah guru sejati yaitu guru musrid ada dlm dirimu…… Ia yg sllu mengajarkan kebaikan….
    Ingt cribathi yg bicara ia sllu menasehati yang benar dan bersabar…. Jngn terkecoh dngn stan … Ia juga ada dlm dirimu… Cri cri stan itu ia sllu memen cing emosimu… Iajuga yg bicara agar membuat kita bangga…. Dan angkuh .. Dan membuat kita berpersangka buruk

  • Addulah

    Ikuti syareaat rosul insya allah slmat dunia akherat…..krna allah ridho pada rosulnya….. Ingat syareat rosul tidak perna meng hijab allah. ……. jika ada seswatu yg mampu memberi manfaat dan mudarat selain allah itu bukan syareat rosul …., hai muhammad sunggh engkau tidak bisa memberi manfaat dan mudarat
    Tanpa seizin kami…….
    Amalan apa yang mampu menggantikan nafasmu
    Lalu zikir apa yang mampu menggantikan kalammu agar kau bza berzikir
    Jangan lah engkau menuntut seswatu padahal engkau sudah lebih dulu di sedekakahkan

  • sayyid

    Assalamualaikum wr.wb,
    setiap kli saya membaca alquran,Allah selalu mengingatkan saya mengenai kiamat yg amat dekat dan selalu menasehati agar selalu mengingatnya dengan sholat.

    wassalamualaikum wr.wb,
    sayyid

  • sayyid

    Assalamualaikum wr.wb,

    Allah berkata kepada saya, taukah kamu siapakah Saya?
    saya jawab: Engkau adalah Allah, Tuhanku.
    Kata Allah ,Saya berada di hati hamba-hamba Saya yg beriman.
    Allah menyuruhku membuka surat Yunus ayat 87 s/d 93.

    Wassalamualaikum wr.wb,
    sayyid

    • agil

      Assalamualaikum wr wb
      wahai sahabat saya ingin bertanya tentang makrifat dan orang yang mendalami ilmu makrifat itu sendiri

      Kalau makrifatullah sudah di dapatkan dan sudah mengenal Allah
      Apakah Allah akan mengenalinya sebagai makrifat ?

      Jika iya mobon jawabannya yang detail
      Beserta alasan dan dalilnya

      Islam sebagai agama yang sempurna
      Sempurnanya agama islam tidaklah ada celah untuk di tembus akan keraguan terhadap agama itu sendiri

      Terimakasih
      Mohon balasannya

      • agil

        Sedikit saya tekan kan agar tak ada keraguan
        Apakah makrifatullah akan di kenal oleh Allah karena kemakrifatannya?
        Apakah Allah akan menyebut namanya?
        Islam ilmu yang sempurna
        Karena kesempurnaan-Nya islam bisa di terima penjelasannya dengan akal sehat

        Mohon jawabannya

      • sayyid

        Assalamualaikum wr.wb,
        sdr agil,
        Banyak juga orang mengenal Allah tetapi tidak semua yg mencintaiNYA.
        cintailah Allah yg selalu bersemayam dlm kalbumu,sesungguhnya Dia selalu mengetahui apa bisikan hatimu.Bersihkan lah hatimu dari dosa.

        Wassalamualaikum wr.wb,
        sayyid

      • sayyid

        Assalamualaikum wr.wb,
        Islam sempurna oleh karena tidak mengajarkan KeEsaan Allah karena Allah sendiri sudah Esa.(ilmu tauhid)
        makrifat itu bukan ilmu karena ilmu adalah sesuatu yg didapat dari belajar.
        contoh makrifat ada pada Alquran surat Al Muddassir ayat 1s/d7.
        jika kita lihat ayat 4. yaitu dan pakaianmu bersihkanlah.
        Apa maksud Allah menyuruh junjungan kita nabi Muhammad s.a.w membersihkan pakaiannya? apakah pakaian beliau nggak pernah dicuci?

        semoga sdr Agil lebih mengerti.

        wassalamualaikum wr.wb,
        sayyid

    • sayyid

      Assalamualaikum wr.wb,
      mas sakapande,
      Kalbu ini sudah mengetahui dari yg Maha Mengetahui bahwa hari yg dijanjikan sudah amat dekat.jari telunjuk dan jari tengah sudah hampir rata.

      wassalamualaikum wr.wb,
      sayyid

    • akhmad

      Assalamu ‘alaikuum. Buat bu nuurhasanah …. Yakinkan DIRI anda bahwasanya AGAMA ISLAM (apapun yg ada dialamnya) bukan Milik satu kaum/golongan lebih2 milik laki2 saja itu sama sekali tidak benar dan tidak beralasan…… Jd tuntutlah islam yg menunjukkan jalan selamat dunia dan akherat kalaupun ddunianya kita menderita paling tidak di akherat bahagia …. Carilah guru yg btul2 mnunjukkan jalanNya… Insya allaah jika sungguh2 allaah akan membukakan jalanNya untuk kita lalui…… Amiiiin.. Wassalaaaaam……….

  • akhmad

    Assalamu ‘alaikuuum wr wb…. Ma af bukan sok pinter tapi sy tdk tega melihat saudara seiman “SAUDARA ASEP” begitu mdh memahami “TAFSIR” alqur’an hanya dr kulit luar ma’na saja,, coba kita lihat………… “DIBELAKANG TABIR” maaf mas ASEP ma’na dblakang tabir dsini bukan sperti ma’na yg tersurat sperti yg mas asep phami(Tetapi lebih kpada ma’na yang tersirat,,, dan akan saya buka ma’na yg tersirat dblakang tabir adalah.. Tabir=Dinding,Pelindung,Penghalang,Hijab,dan lain2 mnurut ma’na Harfiah (Tersurat)…. Tetapi sadarilah Tabir/Hijab yang paling halus dan paling kuat adalah DIRI KITA sendiri sehingga sampai2 kita sendiri tdk dpat melihat bahkan merasakannya karna dia terlalu halus dan terlalu dekat karna adanya pada Kita sendiri,,, dan yg dmaksud Tabir/Hijab inipun sgt2 banyak pada diri kita contoh,, iri,dengki,dendam,tinggihati,sombong,munafik,dll yg pokoknya bisa diambil satu kata yaitu “NAFSU DIRI” sifat yg jlek2 lah,,,, dan ada lg yg Paling halus dari pada itu smua yaitu Hijab yg terbuat dari amal ibadah kita kok bisa??….. Begini…….. Ketika kita melakukan amal atau ibadah kmudian kita “Merasa” kita telah beramal dan akan “mendapatkan pahala” atau dgn kata lain masih mengharapkan balasan apa pun alasanya itu tidak bisa dsebut ikhlas… Ini juga menjadi Tabir/Hijab pada diri kita dan biasa sebut dgn “AMAL DIRI”,,,, smentara para nabi dan Rasul itu adalah orang2 pilihan yg langsung dipilih oleh ALLAAH tanpa melalui Pemilu sperti pemilihan anggota dewan dan presiden atau sperti pmilihan ketua NU atau ketua MUI,,,, dan terlebih lg kepada junjungan kita muhammad rasul allaah tiada hijab bagi beliau kepada RobNya….. Dan Kepada nabi Musa bukan Nabi Musa terdinding kepada RobNya tetapi permintaan Beliau untuk Melihat tuhan itu maksudnya bukan Untuk Beliau tetapi menuruti permintaan kaum beliau yg meminta bukti Kberadaan Tuhan kpd Beliau,,,, bagaimana mungkin Beliau ingin Melihat tuhan smentara Beliau tdk terhijab dgn Tuhannya?? “RENUNGKANLAH SAUDARAKU”. itulah Uniknya al qur’an yg menjadi MU’JIZAT kpd junjungan kt Nabi Penutup dari Segala nabi dan Rasul MUHAMMAD RASUL ALLAAH….. Wassalaaaam

  • akhmad

    Assalamu ‘alaikum. Masa sih mas sayyid islam tidak mengajarkan KeEsaanNya ??? Ma’af siapa tahu mas Sayyid hanya khilaf…… Trus bagaimana dgn dgn ayat2 al qur’an yg begitu banyak ayat yg menjelaskan tentang keEsaanNya… Contoh yg paling gamblang dan paling nyata pada SURAH AL IKHLAS apakah surah itu tidak mengajarkan tentang keEsaanNya,,,, ?? Belum lg jika kita mengupas tentang kalimah TAUHID “laa ilaaha illa allaah”. Wah bisa panjang ceritanya mas,,, tolong skali lagi RALAT pernyataan anda Bahwa islam tidak Mengajarkan keEsaanNya,,, wassalaaam

    • sayyid

      Assalamualaikum wr.wb,
      mas Akhmad,
      saya ralat iya.
      islam mengajarkan ke Esaan tuhan,KEESAAN tuhan adalah yg bernama yaitu Allah.
      islam tidak mengajarkan keesaan Allah karena Allah sendiri sudah ESA.
      tiada tuhan melainkan Allah.yg esa itu adalah Allah bukan tuhan.

      wassalamualaikum wr.wb,
      sayyid

  • realrizky

    Biar shalat-nya beneran shalat, jadi gak dusta ato boongan. Jadi ngerti bener maksud niatan seorang hamba saat ngucap doa Iftitah, “inni wajahtu wajahiya (dan kutatapkan wajahku, dihadapan wajahMu)”…


    Tiada yang lebih nampak daripada Yang Tersembunyi, tiada yang lebih jelas daripada Yang Terlembut… (Tiong Yong, Bab I:3)

  • Adji Subchan

    Mohon berikan penjelasannya dalam artikel ” Nur Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Nur tersebut setelah Nabi Muhammad wafat diberikan kepada para ulama pewaris Nabi ?” Apakah bentuk wasilah tersebut ? yang diberikan secara estafet ke generasi berikutnya? Dalam sufi apakah wasilah itu personnal atau risalah ??

  • sahlanlan

    Assalamualaikum Wr.Wb, Bang S M. yang saya ingin tanyakan disini bahwa Jin dan setan selalu bersemanyam dalam diri manusia,pernah saya menyaksikan di salah satu acara TV sebegitu gampang dia mengambil jin dalam diri manusia dengan membacakan ayat” alqur’an dan jinnya dimasukkan dalam botol.bagaimana menurut bang Sufi Muda,Tolong dijelaskan.Terima kasih

    Wassalam Wr Wb

    Sahlan

    • SufiMuda

      wa’alaikum salam
      Setahu saya Wali Allah gk pernah ngurus2 jin atau setan, fokus kepada Allah.
      Biasa dukun suka berkelahi dgn setan. bisa jadi jin juga yg memasukkan jin ke dalam botol 🙂

      • sahlanlan

        Yang saya maksud Bang S M pengobatan dengan cara Rukiah yang sering kita lihat Di Televisi dengan menggunakan ayat” Alqur’an untuk mengusir Jin dan setan di dalam tubuh Manusia laginsekali tolong dijelaskan Bang Sm.

        Wassalam Wr Wb

        Sahlan

        • SufiMuda

          Kalau yang baca al Qur’an tersebut orang yang sudah mengenal Allah sudah pasti setan akan hilang tapi kalau tidak makan setan pura2 lari..
          Mudah2an nanti saya ada kesempatan untuk menulis tentang ini (Ruqyah)

    • DF

      Pantaskanlah diri kita, sebelum kita bertemu “yang sebenar-Nya”. Hening dalam rasa, fana tiada hamba dan tiada tuhan. Yang ada hanya nikmat.

  • usman

    ass. dengan membaca artikel dan tanya jawab di blog ini …saya meyakini penulis adalh salah satu diantara sekian banyak orang yang dapat membimbing……

  • rexon

    assalamualaikum,sy nak bertanya dengan saudara sekalian tentang wasilah…adakah pernafasan keluar masuk ITU boleh d kaitkan dengan wasilah..harap diberikan penjelasan untuk sy ngerti..

  • Mudjiono Supangat

    assalamualaikum wrwb,
    manusia itu sangat terbatas baik fisik maupun jangkauan pikirannya, sedangkan Allah itu tak terbatas dan tak terhingga. mungkin kita bisa membuat peta sederhana, berupa lingkaran dan sebut saja itu Arasy sebagai batas alam semesta. kita manusia sangatlah kecil, asumsikan saja berada di titik pusat lingkaran. Allah Yang Maha Besar, yang tak terbatas dan tak terhingga tentu saja berada di luar lingkaran yang dalam istilah Al Qur’an bersemayam di atas Arasy. disinilah tantangannya bagi manusia bagaimana caranya dapat mencapai Arasy, seperti Rasulullah Saw ketika ber mi’raj. Rasul diperjalankan oleh Allah, oleh sebab itu kita manusia biasa cukuplah selalu merasa diawasi oleh Allah. Yang terpenting kita harus menemukan tali Allah, yakni gelombang ruh yang dipancarkan Allah dari atas Arasy melalui ibadah yang ikhlas dan tulus. keterbatasan sulit mencapai ketidakterbatasan dan ketidakterhinggaan, namun sebaliknya Allah tidak sulit memancarkan sinyal kepada hamba Nya agar merasa selalu dekat dengan Nya.
    Wallahu ‘alam bissawab.
    wassalamu alaikum wr wb.

    mbah mudjiono

  • Afif

    “Selama engkau adalah engkau bagaimana yang wujud akan membangun dirinya dalam dirimu ? ”
    Sayyid faridhal atros al kindhy

  • embuh lah

    Sabar dan ikhlas saja… sabar sesabar sabarnya..ikhlas seikhlas ikhlasnya dalam suasana cinta dan kerinduan dlm mendekat kpd Allah … ntar Allah sendiri yang merangkul kita untuk bersua denganNya…! 🙂
    ehh…bener pora nekku ngomong iki..??? 😀 😀 😀

  • siti alladunni

    Assalaamu’alaikum wr wb,,
    Kak SM ,ijinkan sy bertanya,sy kan dikejar2 ustadz orang riau tp mondok di jawa-banten,ustadz ini pake gendam sampe sy pepleh/seperti wayang diambil gapitnya,hehehe,.kemudian sy ketemu ustadz yg lain dr jawa timur yg ternyata beliau ini seorang Guru Mursyid ,sy mencintai beliau,yg mana dalam pandangan batin sy beliau belum menikah.setiap kali sy diserang/didatangi tukang sihir/ustadz yg pake gendam itu,maka ustadz yg Guru Mursyid tadi selalu hadir dalam qolbu menuntun melantunkan dzikir//sholawat/doa,suaranya tiba2 di dalam hati dan wajahnya muncul di depan mata..
    Yang sy tanyakan apakah sy salah/tidak sopan telah mencintai beliau,maksudnya bukan cinta kepada kyai/guru ,melainkan di alam rasa beliau adalah sebagai suami sy dan sy patuh meskipin jarak jauh tp sulit diajak bicara,.
    Mohon pencerahannya Kak SM. Dan mohon maaf jika pertanyaan sy menyimpang dari topik pembahasan,,
    Sy tidak mahir mengoperasikan hp,,jawaban mohon dikirim ke WA 08113691994..
    terimakaih banyak..

Tinggalkan Balasan ke shawkyBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca