Seputar Akidah Sufi Terhadap Rasulullah
Diantara persoalan yang digugat oleh mereka yang anti Tasawuf adalah mengenai akidah kaum Sufi terhadap Rasulullah SAW. Mereka menuduh kaum Sufi bahwa, kaum Sufi berpandangan kalau Rasulullah tidak mencapai martabat dan kondisi para Sufi.
Rasulullah tidak mengetahui ilmu-ilmu para Sufi, sebagaimana ungkapan Abu Yazid al-Busthamy, “Kami menyelami Lautan yang para Nabi sudah berhenti di pantainya…”.
Bahkan Muhammad adalah puncak jagad semesta ini. Arasy, Kursy, Qolam, langit dan bumi diciptakan dari Cahaya Muhammad. Dan Muhammadlah yang pertama Maujud, dan dialah yang bersemayam di Arasy.
JAWABAN
Kenapa mereka yang kontra terhadap dunia Sufi sebegitu dangkal memahami metafor-metafor yang menjadi bahasa khas para Sufi? Sebegitu dangkalkah mereka memahami Al-Qur’an sehingga memiliki tuduhan terhadam kaum Sufi sebagai kelompok yang berpandangan sesat?
Para Sufi sama sekali tidak pernah berpandangan bahwa Rasulullah SAW. tidak mencapai martabat Sufi. Justru sebaliknya Rasulullah adalah tipe ideal Insan Kamil, sebagai puncak paripurna yang tak tertandingi dalam dunia Sufi. Rasulullah adalah teladan utama para Sufi. Rasulullah SAW, adalah panutan secara syari’at maupun hakikat dari para penempuh jalan Sufi. Rasulullah adalah par-exellent yang justru membimbing jiwa-jiwa yang rindu kepada Allah, dan kerinduan kepada Allah secara hakiki hanya dialami oleh para penempuh itu.
Coba jika mereka mau mencoba memahami karya Ibnu Araby maupun Al-Jily yang selama ini mereka tuduh sebagai biangkerok penyimpangan akidah. Mereka tidak memahami bahasa-bahasa hakikat dalam tradisi ilmu Tasawuf, yang mereka gunakan hanyalah akal rasional. Sedangkan wilayah akal rasional itu, tidak mampu menyentuh dunia batin, dunia ruh, dunia Rahasia Ilahi. Obyek rasional hanyalah teori, logika dan aksioma, dan terbukti gagal untuk Ma’rifatullah. Apakah mereka akan terus menerus berkubang dalam Lumpur tipudaya imajiner mereka?
Salah satu contoh betapa mereka dangkal memahami metafora dunia Sufi adalah cara mereka menilai Abu Yazid Al-Bisthamy. Kata-kata Abu Yazid itu bukan sama sekali menunjukkan bahwa Abu Yazid lebih unggul dari para Nabi dan Rasul. Coba renungkan dengan jiwa yang suci, kata-katanya, “Kami menyelami Lautan yang para Nabi sudah berhenti di pantainya…”. Kata-kata ini menunjukkan bahwa para Nabi dan Rasul sudah tuntas menyelami Lautan Ilahi. Nabi dan Rasul sudah sampai ke benuanya, sedangkan Abu Yazid masih mengarunginya.
Abu Yazid sedang mengarungi Lautan demi Lautan Ilahi, Lautan Malakut, Lautan Jabarut dan Lautan Lahut. Bahkan Tujuh Lautan Ilahi yang sedang diarunginya. Para Nabi dan Rasul sudah selesai, sudah sampai ke pantai benuanya, turut memberi syafaat dan mendoakan Abu Yazid dan yang lainnya.
Mengenai Nur Muhammad dan Muhammad sebagai awal wujud, memang benar. Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul di dunia, yang lahir dalam waktu dan ruang sejarah, tahun tertentu, dan dengan peristiwa historis tertentu, tentu berbeda dengan nama Muhammad yang menjadi awal maujud ini.
Mereka yang kontra dengan dunia Sufi memang tidak memahami apakah sesungguhnya hakikat Nur (Cahaya) itu sendiri. Berapa lapiskah Cahaya Ilahi itu, dan apa bedanya Nurullah dengan Nur Muhammad, apa pula bedanya dengan Nurun alan-Nuur, yang ada di Al-Qur’an itu. Justru para Ulama Sufilah yang bisa menafsirkan secara universal dan tuntas mengenai ayat Cahaya dalam Al-Qur’an itu.
Belum lagi makna dari Kegelapan (Dzulumat), bagaimana wujud dzulumat, apa pula lapisan dzulumat, fakta dzulumat, rekayasa dzulumat dan bagaimana strategi Iblis dan Syetan muncul dari wahana dzulumat?
Dalam hadits disebutkan, “Pertama kali diciptakan adalah An-Nuur”, dan hadits lain menyebutkan, “Awal yang diciptakan Allah adalah al-Qolam…” serta hadits lain berbunyi, “Awal yang diciptakan Allah adalah akal…”
Tiga hadits itu sesungguhnya sama sekali tidak bertentangan. Kalau mereka mau mempelajari Ushul Fiqh saja, akan tahu bagaimana sistematika istimbath manakala ada hadits satu sama lain yang terkesan kontradiktif. Maka ada jalan keluar untuk menyimpulkan secara al-Jam’u (kompromi) atau bersifat nasikh dan mansukh. Tetai hadits tersebut cukup difahami dengan penggunaan metode al-Jam’u, yaitu dengan memahami bahwa Nur, Qolam, Akal, adalah “satu kesatuan dalam keragaman”.
Karena satu kesatuan, Nur, Qolam dan Akal merupakan tiga dimensi yang saling berkelindan, baik secara eksistensial maupun fungsional. Artinya Nur adalah esensi dari akal, dan Akal adalah esensi dari Qolam. Nur adalah rahasia Akal, dan Akal adalah rahasia Qolam, dan Qolam adalah awal ayang membuat Titik dari huruf Nun dalam Kun itu.
Nabi Muhammad SAW dalam hal ini adalah Wujud Paripurna secara ruhani dari seluruh alam semesta, karena itu jika disebutkan dalam ayat Ar-Rahmaanu ‘alal Arsyi Istawa (Yang Maha Rahman bersemayam di Arasy) maka, hakikat Ar-Rahman secara makrokosmos adalah jiwa Muhammad, dan Muhammad adalah penyempurna Ar-Rahman yang termaujud dalam Ar-Rahim. Karena itu dalam Surat At-Taubah, dua ayat terakhir, menyebutkan sifat Nabi Muhammad adalah Ro’ufur Rohiim.
Maka, dengan akal yang dangkal dan pikiran rasional, manusia sering memaksa diri untuk memahami hal-hal yang metafisis, akhirnya malah gagal, lalu berujung menjadi sikap apriori terhadap dunia alam bathiniyah, yang menjadi wilayah hamparan pertumbuhan Cahaya Iman kita. Wallahu A’lam.
Sumber : Sufinews.com
Mantap x tulisannya, mudah2an yang terbaca bisa tebuka hijab seperti terbuka hijab waktu membaca penjelasan tentang kata2 Abu Yazid.
sebenarnya mereka hanya perlu memandang dari sisi yang berbeda, plus seorang guru Mursyid 🙂
“Kami menyelami Lautan yang para Nabi sudah berhenti di pantainya…” Sungguh dalam… 🙂
Mantap!
asa.w.w.
asa.w.w.allhammdulliah bangda semoga yang membaca tulisan abang ini,paham dan bertambah keimannanya,amin……….wass………….
ass….wr wb,lam knl bang sufi muda..manusia tempatnya salah,tapi manusia inginya benar terussssssssss…..salahnya buat SIAPA..?buat bang sufi muda thanxs atas tulisanya,sll berkah dan bermanfaat amien…….
BAGAIMANA MENDAPATKAN MUTIARA KALAU KITA NGGAK MAU MENYELAM
“diam” & “matikan dirimu”
“diam” & “matikan dirimu….
Maaf sebelumnya…saya ingin mengambil ilmu itu…tapi bisa mengartikan / menjabarkan arti sesungguhnya kalimat diatas…
Terima kasih sebelumnya….
Assalamu’alaikum…
“kami masih tenggelam di lautan yg para Nabi ‘alaihimus salam sudah selamat menyeberang ke pantainya”
Bagi yg sudah -merasa- sampai “isi” mohon ajari kami cara mengupas “kulit”nya, jangan bodohi kami dng cara instan saja.
Ya Allah, tuntunlah kami agar selamat sampai ke pantai sebagaimana yg ditempuh para Nabi ‘alaihimus salam.
Wassalam.
wahabi, memahami perkataan manusia aja salah, gimana mau memahami Quran dan Sunnah secara langsung tanpa taqlid kpd para mujtahid?
Subhanallah, sungguh jika seseorang itu menterjemahkan sesuatu tidak dgn akal, maka akan sempurnalah ilmu, akal, dan imannya.
SubhanAllah….
Sudah begitu gamlang dijelaskan.. Smg hijab yg menghujat terbuka…aamiiin…
semoga hatimu yg terbuka dari kesesatan….amin
siapa yang sesat sebenarnya bro…?
bang sufi muda minta tolong jelasin,alam lakut, alam jabarut,alam lahut
soalnya saya pernak denger istilah itu tp kurang penjelasanya.
terimakasih sebelumnya bang sufi muda
mencerahkan.
Perlu saya tambahkan sains sejalan dengan agama. ITU YANG BENAR
tatkala kita mempelajari struktur atom. Maka sifat atom masih berada di dalam aturan ruang dan waktu. namun kita kalau mempelajari elektron, ia sudah bersifat sebagai dualisme. Ia kadang sebagai gelombang atau cahaya, sedangkan suatu saat ia sebagai materi. Nah apabila kita menyelami sains yang lebih dalam penyusun materi yang ditemukan manusia yang paling kecil adalah quark sudah sepenuhnya bersifat sebagai cahaya.
Nah bila quark aja sudah bersifat sebagai cahaya, itu sudah menggambarkan kalau memang materi berasal dari cahaya. ILMU APA YANG BISA MENJELASKAN KALAU MATERI BERASAL DARI CAHAYA selain ilmu sufi yang diwariskan nabi.
Nah, jika kita belajar tentang dunia relativitas, bahwa cahaya itu abadi. Nah tatkala ISra Mi’raj mungkin menurut manusia secepat kilat, bahkan masih banyak pendapat yang memperdebatkan apakah hanya tubuh atau ruh saja yang isra mi’raj. Namun dipemahaman yang benar tatkala nabi Muhammad kembali ke usulnya yaitu Nur Muhammad, maka tidak ada lagi beda antara jasad dan ruh, sehingga bisa jadi isra mi’raj nya Nabi Muhammad itu sepanjang masa bukan hanya secepat kilat dari pemahaman relativitas
🙂
Maaf Sufi Muda numpang nyampaikan amanat
Kalau bukan karena rebutan
Masalah mudah diselesaikan
Tetapi kalau diperebutkan
Nunggu siapa mampus duluan
Apa rakyat yang duluwan
Atau seluruh para dewan
Atau aparat yang berjalan
Tergantung adu kekuwatan
Jin iblis iprit setan
Sudah menyatu dikehidupan
Manusia punya pilihan
Apah tersesat apah iman
Kalau piling di kesesatan
Unjuk rasa demo tauran
Kaga selesai sepanjang zaman
Hidup terus rampas2an
Kalau piling akidah iman
Ikut hadis dan Alqur’an
Dukung penuh pemerintahan
Tanpa banyak kecurigaan
Curiga ituh buruk sangkaan
Akibat kecewa di persaingan
Udah kalah meresahkan
Mempersulit pemerintahan
Politik sial dan dangkalan
Organisasi partai golongan
Budeg buta hadis Alqur’an
Walau baca hadis Alqur’an
Umaro juga kepengaruhan
Oleh politik sial dangkalan
Kaga bisa mendisiplinkan
Karena takut di jatohkan
Bertolak belakang banyak dewan
Tidak mihak pemerintahan
Semustinyah di mutasikan
Ke penjara atau kekuburan
Jika mereka di biarkan
Hianat terus kepada Tuhan
Amanat Alloh di abaikan
Bahla bencana terus2an
Perlu pikirkan anak turunan
Kalau terus rampas2an
Mendidiknyah di kekerasan
Bagaimanakah masa depan
Nazom inih hanya gugurkan
Amanat Alloh berjuluk Tuhan
Sekalipun banyak bantahan
Nazom inih terus berjalan
Guna memang tiada pisan
Sama halnya hadis Alqur’an
Selain baca dikepentingan
Organisasi partai golongan
Nazom ini lepas golongan
Organisasi partai golongan
Selain buat ekonomian
Usaha hidup bagai tanian
Masing tumbuhan punya bibitan
Kelapa tidak jadi durian
Lain bibit lain panganan
Tida silih merugikan
Bahkan silih saling nguntungkan
Kaya anjing sama macan
Walau ganas kepada lawan
Tetapi burung ikut makan
Binatang juga ada aturan
Cara hidup bergontokan
Bukan sepadu gegaresan
Kaya para kandidat dewan
Mustinyah malu ama lulusan
Pendidikan tinggi punya julukan
Tetapi ahlak liyat dewekan
Anak SD masih mendingan
Hujat debat dipertontonkan
Mirip dengan sinetronan
Sandiwara memang hiburan
Tida layak jika di dewan
Masyarakatpun punya aturan
Penulis nazom walaupun edan
Tida seperti memasarakatan
Unjuk rasa demo tauran
Penulis nazom syair nyanyian
Tida punya gelar lulusan
Cuma ada amanat Tuhan
Kadar amanat disampaikan
Bila pembaca punya tanggapan
Tanggapilah azabnyah Tuhan
Julang sendiri ketakutan
Mangkanyah terus di sampaikan
Malahan hidup bari melarat
Tetapi terus nebar amanat
Beri solusi pada penjabat
Rasanyah sih malu amat
Namun Alloh terus amanat
Kaga make malaikat
Walau Alloh abstrak ezat
Jika bisa ya melihat
Alloh tida berebut pangkat
Juga tida berebut umat
Cuma Alloh pernah amanat
Hidup inih satu amanat
Juwal Alloh amatlah jahat
Ngarah bisa beli pangkat
Nyebut Alloh keras amaat
Emang Alloh budeg amat
Orang pinter tida sehat
Di kalangan orang terhormat
Bersaingan berebut pangkat
Mengadu domba masyarakat
Kalimah musti kiamat
Manusia cobalah lihat
Budeg buta ama nasehat
Beridiologi berpendapat
Dunya penuh orang jahat
Jahat dalam tipuh muslihat
Kode etik berpendapat
Saking ambisi gelar pangkat
Ngeja gedung silih debat
Maen bola silih debat
Tiep pemilu silih debat
Begitukah orang terhormat???????????????
Agar supaya cepet wapat
Minum baigon para kandidat
Supaya tidak pabulingsat
Demi aman nyaman umat
Pidiyo porno ogah melihat
Tetapi nonton hujat debat
Para dewan para kandidat
Mending nonok kontol lihat
Judi mabok katanya jahat
Bisa merusak masyarakat
Para dewan silih debat
Kalau ituhmah katanyah hebat
Yang pingin tau amanat
Teliti dengan cerdik cermat
Susunan nazom tiep kalimat
Hurup ahiran tiep nasehat
Sekalipun jorok berkalimat
Atau kasar saat mengumpat
Semua ituh jujur nasehat
Hadis qur’an cobalah lihat
Bahasa Alloh di dalam ayat
Nyebut lelaki zakar terangkat
Bahasa kita kontol ngangkat
Celana dipake juga diangkat
Basain wanita unsta nikmat
Bahasa kita nonok hangat
Bahasa seloka jawa adat
Ngatah batok ama tongkat
Jika ituh cara sehat
Nikah mu’min walmuminat
Kecap solih dan solihat
Hidup juga aman selamat
Silahturohmi bermusyawarat
Bukan ngentot sepadu sikat
Nikah tibang muslim muslimat
Tibang gaul budaya adat
Ijab kobul berdekat-dekat
Atau belum pasih sahadat
Rusak nikah jadi tersesat
Anak jadah tambah meningkat
Semustinyah doktrin akidat
Menjelaskan pada umat
Penganten wanita montong dekat
Saat ijab munakahat
Tiang negara mumin muminat
Ada umaro dan masyarakat
Bila patuh dengan syariat
Hidup selamet dunya aherat
Sekarang ini coba lihat
Malah ulama bantah nasehat
Beridiologi dalam akidat
Amat sesat dan tersesat
Beridiologi berpendapat
Berlogika amal syariat
Imajinasi mahamin ayat
Atuh puguh gengsi taubat
Mahluk goib mahluk johir
Manusia wajib berpikir
Agar tida tergelincir
Pada dunia karakter kapir
Ada agama ahli berpikir
Ada agama ahli berzikir
Ada agama menuntun kapir
Mumin muminat wajib mahir
Cerdik cermat itulah mahir
Sidik tableg bahan berpikir
Amanat patonah bahan berzikir
Dewasa ilmu mengenal kapir
Bukan tuduhan nuduh kapir
Tapi amanat mereka pungkir
Walau rajin solat zikir
Bila hianat menjadi kapir
Sidik ituh benar mikir
Tableg tentang hari ahir
Patonah pandai dalam berpikir
Sarat dan rukun pengesah zikir
Istinjapun namanyah zikir
Mandi hadas sambil mikir
Wudu sambil zikir mikir
Alloh abstrak ezat muttahir
Arti muttahir abis mikir
Alloh montong di pikir-pikir
Tetapi inget saat berzikir
Istinja juga di sebut zikir
Inget Alloh artinyah zikir
Sekujur tubuh wajib di pikir
Bukan lagih di pikir-pikir
Tetapi Alloh serba terpikir
Tida sedikit orang berzikir
Kepada Alloh tida mikir
Sehingga tartil mereka pungkir
Solat juga seperti ngacir
Sarat rukun tida dipikir
Malah usaha yang terpikir
Ekonomi serba kepikir
Alloh kuasa tida terpikir
Alloh kuasa ngeja pakir
Ngeja kaya dari pakir
Kuasa Alloh abstrak esir
Kepada Alloh wajib naksir
Dalam Alqur’an bahasa kapir
Hadis rosul telah mentapsir
Tida perlu di pikir-pikir
Tetapi perlu dewasa mikir
Idiologi mikir-mikir
Beridiolohi dalam mentapsir
Logika jadi nuntun kapir
Imajinasi salah mengukir
Amal ibadah ibarat ngukir
Tujuwannyah supaya di taksir
Yang menyuruh kita mengukir
Minta yang terbaik ngukir
Dalil:
Yang pertama wajib kita pelajari
Ilmu mengenal kepada ilahi robi
Sebelumnyah kita toat berbakti
Lebih dulu wajib kenal pada ilahi
Dalil:
Tiep2 amal yang di perbuatnyah
Bila tida di sertai dengan ilmunyah
Maka amalnyah ituh tida diterimanyah
Di tolak di kembalikan kepadanyah
Bagi yang bisa memahami inih
Rendah hati rumasa bersalah
Kepada Alloh ia mohon hidayah
Untuk senantiasa belajar esah
Walaupun sudah esah tetap rumasa
Masih banyak kekurangannyah
Ketimbang mencukupinyah
Dengan begitu jadilah islam ituh
Pendirian orang-orang menyelamatkan
Hidupnyah dari sirik serakah
Yang membawa pada mentang2 mayoritas
Ketahuwilah dan sadarilah
Sipat mentang-mentang ituh yang
Menyebabkan silih tindas
Satu sama lainnyah
Itulah hal terburuk disisi Alloh taala.
mumeti
Assalamu’alaikum…
kunjungan silaturahmi dari kawan lama.
lama tidak bersua
gmn kabarnya kawan??^_^
Wa’alaikum salam
Trimakasih atas kunjungannya 🙂
Mudah2an dalam waktu dekat sy bisa silaturahmi ke tempat anda, salam 🙂
bagaimana mungkin Rasul SAW tidak mengetahui kondisi sufi padahal beliau mengetahui semua ilmu di dunia ini, bagaimana mungkin itu luput dari pengetahuannya….
mantabbbbbbbbbb bang…. di lanjut… perjuangan…
terus berjuang dalam menggapai ridho ILLAHI………………………………… slalu tetap konsisten,,,,,,,
“Mdh2an Beliau Baginda Kanjeng Nabi Muhammad Saw,Berkenan mengakui kita sebagai Umat Beliau,& dgn senang hati memberikan syafa’at kpd kita di Yaumul Qiyamah nanti..” Beliau,& dgn senang hati memberikan syafa’at kpd kita di Yaumul Qiyamah nanti..”
Assalamu’alaikum,,,, Ustadz Sufi Muda
Sekedar menyampaikan
Mohon maaf, jika selama berinteraksi disini saya bawel
Mohon maaf jika ada kesalahan kata saya (pasti ada lah ya…)
Baik yang disengaja maupun tidak
Baik secara langsung maupun tidak langsung
Sekali lagi mohon dimaafkan.
Terimakasih share ilmu, kesabaran dan perhatiannya selama ini…
Marhaban Ya Romadhon 1432 H….
Salam Paseduluran dari Semarang
Haris Samaranji
Saya juga mohon maaf lahir dan bathin, dan selamat berpuasa di bulan Ramadhan, semoga mendapat berkah, amin
teruskan… bang sufimuda met kenal..
assalamualaikum……….sufi muda salam kenal dari seorang hamba yang betul betul ingin mengenal TUHAN nya
pak ustadz, mohon maaf sebelumnya, kok blog ummati press kok gak bs d buka…? Mohon bantuannya.
Sufi muda @ Apakah benar dalam mengerjakan ibadah kita hanya berniat semata2 untuk ALLAH,SWT jangan sampai berharap masuk syurga atau takut masuk neraka…apakah ini termasuk syirik halus
untuk saudaraku mufran jaya…..”inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin”…..jika seluruh ibadah kita niatkan hanya lillahi ta’ala, insya allah “SANG PEMILIK” segala urusan akan menempatkan kita di SURGA-nya……..apakah termasuk “syirik” jika meniatkan ibadah karena ALLAH semata,…..bukan kah sebaik-baiknya niat itu hanya karena ALLAH,……mohon maaf sebelum nya…Salamun Qaulam Mirrabbirrahim…….
pencerahan yg bagus,setuju n di lanjut sufi muda,,,,,,,ia itu blog ummati kenapa ya g bisa dibuka?
kelewatan sekali mereka ! … (ikut2an marah .. 🙂 )
KEKASIH ALLAH MUHAMMAD SAW, ADALAH JUSTRU GURU BESAR PARA SUFI.
BISA JADI MEREKA MASIH MEMPERMASALAHKAN ISTILAH2 / SEBUTAN2. YANG MANA SEBUTAN / ISTILAH YANG TIDAK MASUK DALAM ZAMAN RASUL ADALAH BID’AH .
JIKA HAL2 YANG SEPERTI ITU MASIH SAJA MEREKA PERSOALKAN MAKA ISTILAH FIQIH, USULUDDIN, NAHWU SARAF DAN MASIH BANYAK LAGI DISIPLIN ILMU YANG MUNCUL SETELAHNYA RASUL WAFAT, MAKA SEMUA ITU NANTINYA ADALAH JUGA BISA DIKATAKAN BID’AH.
JIKA SEMUANYA SUDAH BEGITU, MAKA SUDAH BISA DIPASTIKAN BAHWA UMAT ISLAM SANGAT MUDAH DI ADU DOMBA.
YANG PERNAH SAYA TAHU BAHWA AJARAN SUFI PADA POKOKNYA SANGAT SEDERHANA SEKALI (tapi dalam prakteknya tidak mudah) ;
1. TAKHALLI (membersihkan DIRI dari segala perbuatan/perilaku yang dapat menimbulkan MAKSIAT DZOHIR dan BATHIN), kemudian
2. TAHALLI ( mengisi DIRI dengan segala perbuatan/perilaku yang selalu menjurus dan meningkatkan NILAI TAUHID) dan pada akhirnya
3. TAJALLI (hasil dari point 1 dan 2) —> berserah diri secara total dalam kehendak ALLAH SWT.
salam rindu selalu u/ sdr2ku.
setuju isinya bagus banget. Sufi saat ini menjadi barang langka sdh bayak dilupakan org. Org cenderung mengejar pangkat dan jabatan jadi kehidupan sufi menjadi tidak menrik. Ditambah lagi dgn stekmen bahwa sufi sesat dan menyimpang dari qur’an pas menjadi tambah kuat argumen mreka untuk menjauhi dunia sufi. Padahal dunia sufi adalah merupakan penyeimbang dari sekian banyak masalah kemanusiaan yg cenderung hidup serakah. Segala sesuatu dinilai dgn harta. Dunia sufi yg selalu mementingkan kejujuran untuk mencapai hakekat hidup merupakan pilihan tepat untuk kondisi saat ini.
Diberitakan oleh Yahya bin Mu’adz, bahwa dia pernah mendampingi Abu Yazid dalam satu “pemusatan rasa” di bidang Musyahadah (penyaksian), yg mana beliau semenjak selesai sembahyang isya, duduk bersimpuh,…….berjam-jam lamanya sampai terbit fajar diwaktu shubuh!
Pada saat itu beliau lalu sujud lama sekali kemudian duduk kembali dan berdo’a :
_ Wahai Tuhanku ada orang-orang yang memohon kepada-Mu lalu Anda kurniai kesanggupanberjalan diatas air bahkan di udara, dan mereka puas dengan ini
Tetapi daku berlindung kepada-Mu dari hal-hal begini.
__Ada pula orang-orang yang memohon kepada-Mu lalu Anda kurniai ilmu berjalan cepat berklebat, dan mereka senang dengan ini.
Tetapi daku berlindung kepada-Mu dari hal-hal begini.
___Ada pula orang-orang yang memohon kepada-Mu, lalu Anda kurniaperbendaharaan bumi dan merekapun merasa senang dengannya.
Tetapi daku berlindung kepada-Mu dari mas-intan ini!
….Begitulah halnya, sampai beliau hitung lebih dari duapuluh macam keramat para wali, kemudian beliau menoleh dan ketika terpandang kepadaku (Mu’adz), belaiu bertanya :
—-sejak kapan anda berada disini ?
—-jawabku : sejak tadi ! Beliau kemudian berdiam diri, ..Lalu ujarku : ” sudilah anda mencerikan sedikit kepadaku !”
—-Jawab beliau : Kuberitakan kepadamu hal-hal yang sesuai dengan tarafmu; Daku diijinkan Tuhan,…memasuki alam bawah, lalu aku diedarkan diorbit bagian bawah, diperlihatkan kepadaku lapisan-lapisan bumi sampai ke pusatnya, kemudian daku diijinkan Tuhan memasuki alam atas, lalu dibawa mengedar ke berbagai orbit di langit tinggi, kemudian “diperlihatkan kepadaku” Taman-taman Surga sampai ke sekitar Arasy. Akhirnya daku ditampilkan berdiri di antara kedua tangan-Nya (kehadapan Tuhan) dan Tuhan bertanya : Mohonkanlah kepadaKu apa saja di antara segala yang telah nampak oleh mu itu dan akan Ku-beri !
—–Jawabku : Wahai Tuhanku, tak ada kulihat suatu pun yang kusenangi dan akan kuminta kepada-Mu.
Firman Tuhan : Andalah hamba-Ku yang sebenarnya tulen. Anda menyembahku karena Diriku semata. Akan Ku kurniai anda ini dan itu,…lalu disebut beliau beberapa hal ajaib.
=====Yahya bin Mu’adz meneruskan ceritanya :
__Daku merasa kagum dan gentar serta penuh rasa ajaib mendengar hal-hal itu, lalu ujar ku :
“Tuan Guru, Mengapa tak anda mohonkan saja keputusan ilmu Makrifah ? Sedangkan Maraja Diraja telah menegaskan “Mintalah dan akan Kuberi segala kehendakmu!”
Mendengar ini, beliau berteriak :
__”Tutup mulutmu! Daku begitu di mabuk cinta, sehingga merasa cemburu terhadap diriku sendiri dan tak ingin Dia dikenal penuh oleh selain DIA !”
Salam Kenal Bang Sufi, Jadilah penerus perjuangan Rasulullah, jangan jadi pengikut, Belajar Mati sebelum mati, matikan akal pikir untuk menemukan yang satu, Allahu Akbar….
Allahu Akbar ♥
insyaallah sufi (sufi yang berpegang kepada syari’at) adalah golongan ahlu sunnah wal jama’ah.
wallahu ta’ala a’lam
Bismillah, Assalammu alikum warohmatulahi wa barokatuh, Yth, Sufi Muda, semoga selalu dalam lindungani Alloh SWT, sebagai sesama muslim saya hanya menyampaikan,: ” perbanyaklah salat malam dan belajar tentang islam yang sesungguhnya,” pelajaran mengenai dan tentang Sufi tidak ada dalam ayat-ayat di Al qur’an dan Nabi Muhammad tidak pernah mengatakan satu katapun dalam seluruh hadistnya…, Semoga kira semua termasuk golongan orang-orang yang di muliakan Alloh SWT, amien . Wassalam
Jika engkau ingin mengetahui Kebenaran ;
Tinggalkan perdebatan dan diskusi seperti dilakukan para pencari sejati.
Bergaullah bersama para Wali Allah dan berbaurlah dengan mereka,
Dan juga :
Kita terjun dalam diskusi-diskusi akademis tak berakhir,
Tetapi tak sanggup menguak misteri-misteri jagat raya,
Meski beberapa simpul telah diurai,
Tak sedikit pun Hari Akhirat bisa diketahui !
Mudah-mudahan engkau membumbung tinggi dengan sayap-sayap mereka.
http://zikir.spi-blog.com
benernya simple penjelasannya : ibarat orang naik pohon, kalau nabi/rasul itu talinya dari atas, sedangkan para sufi dan wali bikin tali sendiri untuk menuju ke atas
siapa yang dikenal siapa yang mengenal?
Waktu aku mengenal sufi:
Sesat terasa lezat
Salah ternampak indah
Kata diputar-putar, makin membingungkan dianggap makin pintar
Makin sulit dipaham artinya ilmu telah makin dalam
ritual nyleneh, amalan aneh tandanya orang soleh
Beramal tak cukup dengan tuntunan Rasulullah
Beribadah kreatif melampaui petunjuk Rasulullah
Ajaran gathuk-mathuk
kira-kra dan prasangka
pengalaman dan perasaan
diakal-akal supaya masuk akal
lalu dijadikan pedoman
Alhamdulillah
Sekarang aku mengerti
setelah tak lagi bersufi-sufi
Memang sulit melepaskan diri
bila telah tenggelam dalam gelora kesesatan sufi yang terasa nikmat menghanyutkan
Namun, dengan kehendak Allah tak ada yang tak bisa
Semoga Allah menolong dan menyelamatkan kita,
Saudaraku
Astaghfirullah….kasihan sekali anda!
1.bagaimana saudara sampai mengenal “sufi”……?
2.siapa yang mengajarkan gathuk-mathuk ?
Amin…Allah pasti menolong semuanya…Semuanya berasal dari SATU dan kembali ke yang SATU….Sufi atau tidak Sufi….
(kebetulan saya belajar Sufi ^__^)
Salam Kasih A.Charis ♥
Bismillah…
Byk yg beranggapan
Mengerti ttg hadis
Dan sgala perbuatan
Mengacu kpd Hadis
Tp yg menjadi
Pertanyaan adalah
sudahkan kebenaran
Hadist scara hakiki
Itu anda peroleh
?? Yg disayangkan
Adalah kebenarannya
Hnya sbatas pembahasan akal
Saja… Bila anda gagap
Mempelajari ilmu sufi
Sesungguhnya
Anda harus berfikir
Kenapa anda tdk mampu
Mempelajari ilmu yg sangat mulia ..
Yg mampu membedakan
Mana dzohir mana
Bathin.. Bila anda ditanya
apa itu iman ??
Dimana tempat’y?
Lalu siapa yg merasakan iman itu .. Apakah anda sudah tau??
Astaghfirullah… Jangan
Katakan mata org buta bila mata kita tiada bisa melihat..
Jgn pula katakan telinga org tiada mendengar
Bila memang telinga kita yg tuli…
Islam itu kaffah yaitu dzohir bathin… Tanyalah diri anda
Apa islam dan apa iman itu !
kasihan…… salah ambil guru kali…..
(banyak thariqat palsu looo… )
Innalillaahi wa inna ilaihi roji’uun. Inilah akibat bersufi tanpa guru, ya gak nyambuung…… Gitu kok merasa sudah bersufi. Kasihaan kasihan kasihan…………
Dari gaya tulisan anda, saya tahu anda bukan seorang sufi, baik dulu ataupun sekarang. Saudaraku, bagaimana bisa anda begitu berani berdusta dalam hal agama..??? Bagaimana pertanggungjawaban anda di hadapan Allah jika ternyata pendapat anda di atas salah???
setuju banget
=)
rasa adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat digambarkan kecuali dirasakan sendiri…
biarlah Sang Pemberi rasa memberi rasa bagi siapa saja yang ingin merasakan…
bagi siapa saja yang ingin tahu rasanya, maka rasakanlah dan jangan pernah lagi bertanya jika belum merasakannya…
jangan banyak nanya tentang spiritual sufi tapi lsg terjun n rasain aj sampai di asma ul jinsi or asma al wujud hehe .tb nurdaim