Tasauf

Seputar Akidah Sufi Terhadap Rasulullah

Diantara persoalan yang digugat oleh mereka yang anti Tasawuf adalah mengenai akidah kaum Sufi terhadap Rasulullah SAW. Mereka menuduh kaum Sufi bahwa, kaum Sufi berpandangan kalau Rasulullah tidak mencapai martabat dan kondisi para Sufi.

Rasulullah tidak mengetahui ilmu-ilmu para Sufi, sebagaimana ungkapan Abu Yazid al-Busthamy, “Kami menyelami Lautan yang para Nabi sudah berhenti di pantainya…”.

Bahkan Muhammad adalah puncak jagad semesta ini. Arasy, Kursy, Qolam, langit dan bumi diciptakan dari Cahaya Muhammad. Dan Muhammadlah yang pertama Maujud, dan dialah yang bersemayam di Arasy.

JAWABAN

Kenapa mereka yang kontra terhadap dunia Sufi sebegitu dangkal memahami metafor-metafor yang menjadi bahasa khas para Sufi? Sebegitu dangkalkah mereka memahami Al-Qur’an sehingga memiliki tuduhan terhadam kaum Sufi sebagai kelompok yang berpandangan sesat?

Para Sufi sama sekali tidak pernah berpandangan bahwa Rasulullah SAW. tidak mencapai martabat Sufi. Justru sebaliknya Rasulullah adalah tipe ideal Insan Kamil, sebagai puncak paripurna yang tak tertandingi dalam dunia Sufi. Rasulullah adalah teladan utama para Sufi. Rasulullah SAW, adalah panutan secara syari’at maupun hakikat dari para penempuh jalan Sufi. Rasulullah adalah par-exellent yang justru membimbing jiwa-jiwa yang rindu kepada Allah, dan kerinduan kepada Allah secara hakiki hanya dialami oleh para penempuh itu.

Coba jika mereka mau mencoba memahami karya Ibnu Araby maupun Al-Jily yang selama ini mereka tuduh sebagai biangkerok penyimpangan akidah. Mereka tidak memahami bahasa-bahasa hakikat dalam tradisi ilmu Tasawuf, yang mereka gunakan hanyalah akal rasional. Sedangkan wilayah akal rasional itu, tidak mampu menyentuh dunia batin, dunia ruh, dunia Rahasia Ilahi. Obyek rasional hanyalah teori, logika dan aksioma, dan terbukti gagal untuk Ma’rifatullah. Apakah mereka akan terus menerus berkubang dalam Lumpur tipudaya imajiner mereka?

Salah satu contoh betapa mereka dangkal memahami metafora dunia Sufi adalah cara mereka menilai Abu Yazid Al-Bisthamy. Kata-kata Abu Yazid itu bukan sama sekali menunjukkan bahwa Abu Yazid lebih unggul dari para Nabi dan Rasul. Coba renungkan dengan jiwa yang suci, kata-katanya, “Kami menyelami Lautan yang para Nabi sudah berhenti di pantainya…”. Kata-kata ini menunjukkan bahwa para Nabi dan Rasul sudah tuntas menyelami Lautan Ilahi. Nabi dan Rasul sudah sampai ke benuanya, sedangkan Abu Yazid masih mengarunginya.

Abu Yazid sedang mengarungi Lautan demi Lautan Ilahi, Lautan Malakut, Lautan Jabarut dan Lautan Lahut. Bahkan Tujuh Lautan Ilahi yang sedang diarunginya. Para Nabi dan Rasul sudah selesai, sudah sampai ke pantai benuanya, turut memberi syafaat dan mendoakan Abu Yazid dan yang lainnya.

Mengenai Nur Muhammad dan Muhammad sebagai awal wujud, memang benar. Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul di dunia, yang lahir dalam waktu dan ruang sejarah, tahun tertentu, dan dengan peristiwa historis tertentu, tentu berbeda dengan nama Muhammad yang menjadi awal maujud ini.

Mereka yang kontra dengan dunia Sufi memang tidak memahami apakah sesungguhnya hakikat Nur (Cahaya) itu sendiri. Berapa lapiskah Cahaya Ilahi itu, dan apa bedanya Nurullah dengan Nur Muhammad, apa pula bedanya dengan Nurun alan-Nuur, yang ada di Al-Qur’an itu. Justru para Ulama Sufilah yang bisa menafsirkan secara universal dan tuntas mengenai ayat Cahaya dalam Al-Qur’an itu.

Belum lagi makna dari Kegelapan (Dzulumat), bagaimana wujud dzulumat, apa pula lapisan dzulumat, fakta dzulumat, rekayasa dzulumat dan bagaimana strategi Iblis dan Syetan muncul dari wahana dzulumat?

Dalam hadits disebutkan, “Pertama kali diciptakan adalah An-Nuur”, dan hadits lain menyebutkan, “Awal yang diciptakan Allah adalah al-Qolam…” serta hadits lain berbunyi, “Awal yang diciptakan Allah adalah akal…”

Tiga hadits itu sesungguhnya sama sekali tidak bertentangan. Kalau mereka mau mempelajari Ushul Fiqh saja, akan tahu bagaimana sistematika istimbath manakala ada hadits satu sama lain yang terkesan kontradiktif. Maka ada jalan keluar untuk menyimpulkan secara al-Jam’u (kompromi) atau bersifat nasikh dan mansukh. Tetai hadits tersebut cukup difahami dengan penggunaan metode al-Jam’u, yaitu dengan memahami bahwa Nur, Qolam, Akal, adalah “satu kesatuan dalam keragaman”.

Karena satu kesatuan, Nur, Qolam dan Akal merupakan tiga dimensi yang saling berkelindan, baik secara eksistensial maupun fungsional. Artinya Nur adalah esensi dari akal, dan Akal adalah esensi dari Qolam. Nur adalah rahasia Akal, dan Akal adalah rahasia Qolam, dan Qolam adalah awal ayang membuat Titik dari huruf Nun dalam Kun itu.

Nabi Muhammad SAW dalam hal ini adalah Wujud Paripurna secara ruhani dari seluruh alam semesta, karena itu jika disebutkan dalam ayat Ar-Rahmaanu ‘alal Arsyi Istawa (Yang Maha Rahman bersemayam di Arasy) maka, hakikat Ar-Rahman secara makrokosmos adalah jiwa Muhammad, dan Muhammad adalah penyempurna Ar-Rahman yang termaujud dalam Ar-Rahim. Karena itu dalam Surat At-Taubah, dua ayat terakhir, menyebutkan sifat Nabi Muhammad adalah Ro’ufur Rohiim.

Maka, dengan akal yang dangkal dan pikiran rasional, manusia sering memaksa diri untuk memahami hal-hal yang metafisis, akhirnya malah gagal, lalu berujung menjadi sikap apriori terhadap dunia alam bathiniyah, yang menjadi wilayah hamparan pertumbuhan Cahaya Iman kita. Wallahu A’lam.

Sumber : Sufinews.com

83 Comments

  • Arya

    Mantap x tulisannya, mudah2an yang terbaca bisa tebuka hijab seperti terbuka hijab waktu membaca penjelasan tentang kata2 Abu Yazid.
    sebenarnya mereka hanya perlu memandang dari sisi yang berbeda, plus seorang guru Mursyid 🙂

    • riswan tomi

      asa.w.w.

      asa.w.w.allhammdulliah bangda semoga yang membaca tulisan abang ini,paham dan bertambah keimannanya,amin……….wass………….

  • sakura hikari

    ass….wr wb,lam knl bang sufi muda..manusia tempatnya salah,tapi manusia inginya benar terussssssssss…..salahnya buat SIAPA..?buat bang sufi muda thanxs atas tulisanya,sll berkah dan bermanfaat amien…….

  • Samaranji

    Assalamu’alaikum…

    “kami masih tenggelam di lautan yg para Nabi ‘alaihimus salam sudah selamat menyeberang ke pantainya”

    Bagi yg sudah -merasa- sampai “isi” mohon ajari kami cara mengupas “kulit”nya, jangan bodohi kami dng cara instan saja.

    Ya Allah, tuntunlah kami agar selamat sampai ke pantai sebagaimana yg ditempuh para Nabi ‘alaihimus salam.

    Wassalam.

  • arif

    bang sufi muda minta tolong jelasin,alam lakut, alam jabarut,alam lahut
    soalnya saya pernak denger istilah itu tp kurang penjelasanya.
    terimakasih sebelumnya bang sufi muda

  • alipha84

    Perlu saya tambahkan sains sejalan dengan agama. ITU YANG BENAR
    tatkala kita mempelajari struktur atom. Maka sifat atom masih berada di dalam aturan ruang dan waktu. namun kita kalau mempelajari elektron, ia sudah bersifat sebagai dualisme. Ia kadang sebagai gelombang atau cahaya, sedangkan suatu saat ia sebagai materi. Nah apabila kita menyelami sains yang lebih dalam penyusun materi yang ditemukan manusia yang paling kecil adalah quark sudah sepenuhnya bersifat sebagai cahaya.

    Nah bila quark aja sudah bersifat sebagai cahaya, itu sudah menggambarkan kalau memang materi berasal dari cahaya. ILMU APA YANG BISA MENJELASKAN KALAU MATERI BERASAL DARI CAHAYA selain ilmu sufi yang diwariskan nabi.

    Nah, jika kita belajar tentang dunia relativitas, bahwa cahaya itu abadi. Nah tatkala ISra Mi’raj mungkin menurut manusia secepat kilat, bahkan masih banyak pendapat yang memperdebatkan apakah hanya tubuh atau ruh saja yang isra mi’raj. Namun dipemahaman yang benar tatkala nabi Muhammad kembali ke usulnya yaitu Nur Muhammad, maka tidak ada lagi beda antara jasad dan ruh, sehingga bisa jadi isra mi’raj nya Nabi Muhammad itu sepanjang masa bukan hanya secepat kilat dari pemahaman relativitas

  • Setiono

    Maaf Sufi Muda numpang nyampaikan amanat

    Kalau bukan karena rebutan
    Masalah mudah diselesaikan
    Tetapi kalau diperebutkan
    Nunggu siapa mampus duluan

    Apa rakyat yang duluwan
    Atau seluruh para dewan
    Atau aparat yang berjalan
    Tergantung adu kekuwatan

    Jin iblis iprit setan
    Sudah menyatu dikehidupan
    Manusia punya pilihan
    Apah tersesat apah iman

    Kalau piling di kesesatan
    Unjuk rasa demo tauran
    Kaga selesai sepanjang zaman
    Hidup terus rampas2an

    Kalau piling akidah iman
    Ikut hadis dan Alqur’an
    Dukung penuh pemerintahan
    Tanpa banyak kecurigaan

    Curiga ituh buruk sangkaan
    Akibat kecewa di persaingan
    Udah kalah meresahkan
    Mempersulit pemerintahan

    Politik sial dan dangkalan
    Organisasi partai golongan
    Budeg buta hadis Alqur’an
    Walau baca hadis Alqur’an

    Umaro juga kepengaruhan
    Oleh politik sial dangkalan
    Kaga bisa mendisiplinkan
    Karena takut di jatohkan

    Bertolak belakang banyak dewan
    Tidak mihak pemerintahan
    Semustinyah di mutasikan
    Ke penjara atau kekuburan

    Jika mereka di biarkan
    Hianat terus kepada Tuhan
    Amanat Alloh di abaikan
    Bahla bencana terus2an

    Perlu pikirkan anak turunan
    Kalau terus rampas2an
    Mendidiknyah di kekerasan
    Bagaimanakah masa depan

    Nazom inih hanya gugurkan
    Amanat Alloh berjuluk Tuhan
    Sekalipun banyak bantahan
    Nazom inih terus berjalan

    Guna memang tiada pisan
    Sama halnya hadis Alqur’an
    Selain baca dikepentingan
    Organisasi partai golongan

    Nazom ini lepas golongan
    Organisasi partai golongan
    Selain buat ekonomian
    Usaha hidup bagai tanian

    Masing tumbuhan punya bibitan
    Kelapa tidak jadi durian
    Lain bibit lain panganan
    Tida silih merugikan

    Bahkan silih saling nguntungkan
    Kaya anjing sama macan
    Walau ganas kepada lawan
    Tetapi burung ikut makan

    Binatang juga ada aturan
    Cara hidup bergontokan
    Bukan sepadu gegaresan
    Kaya para kandidat dewan

    Mustinyah malu ama lulusan
    Pendidikan tinggi punya julukan
    Tetapi ahlak liyat dewekan
    Anak SD masih mendingan

    Hujat debat dipertontonkan
    Mirip dengan sinetronan
    Sandiwara memang hiburan
    Tida layak jika di dewan

    Masyarakatpun punya aturan
    Penulis nazom walaupun edan
    Tida seperti memasarakatan
    Unjuk rasa demo tauran

    Penulis nazom syair nyanyian
    Tida punya gelar lulusan
    Cuma ada amanat Tuhan
    Kadar amanat disampaikan

    Bila pembaca punya tanggapan
    Tanggapilah azabnyah Tuhan
    Julang sendiri ketakutan
    Mangkanyah terus di sampaikan

    Malahan hidup bari melarat
    Tetapi terus nebar amanat
    Beri solusi pada penjabat
    Rasanyah sih malu amat

    Namun Alloh terus amanat
    Kaga make malaikat
    Walau Alloh abstrak ezat
    Jika bisa ya melihat

    Alloh tida berebut pangkat
    Juga tida berebut umat
    Cuma Alloh pernah amanat
    Hidup inih satu amanat

    Juwal Alloh amatlah jahat
    Ngarah bisa beli pangkat
    Nyebut Alloh keras amaat
    Emang Alloh budeg amat

    Orang pinter tida sehat
    Di kalangan orang terhormat
    Bersaingan berebut pangkat
    Mengadu domba masyarakat

    Kalimah musti kiamat
    Manusia cobalah lihat
    Budeg buta ama nasehat
    Beridiologi berpendapat

    Dunya penuh orang jahat
    Jahat dalam tipuh muslihat
    Kode etik berpendapat
    Saking ambisi gelar pangkat

    Ngeja gedung silih debat
    Maen bola silih debat
    Tiep pemilu silih debat
    Begitukah orang terhormat???????????????

    Agar supaya cepet wapat
    Minum baigon para kandidat
    Supaya tidak pabulingsat
    Demi aman nyaman umat

    Pidiyo porno ogah melihat
    Tetapi nonton hujat debat
    Para dewan para kandidat
    Mending nonok kontol lihat

    Judi mabok katanya jahat
    Bisa merusak masyarakat
    Para dewan silih debat
    Kalau ituhmah katanyah hebat

    Yang pingin tau amanat
    Teliti dengan cerdik cermat
    Susunan nazom tiep kalimat
    Hurup ahiran tiep nasehat

    Sekalipun jorok berkalimat
    Atau kasar saat mengumpat
    Semua ituh jujur nasehat
    Hadis qur’an cobalah lihat

    Bahasa Alloh di dalam ayat
    Nyebut lelaki zakar terangkat
    Bahasa kita kontol ngangkat
    Celana dipake juga diangkat

    Basain wanita unsta nikmat
    Bahasa kita nonok hangat
    Bahasa seloka jawa adat
    Ngatah batok ama tongkat

    Jika ituh cara sehat
    Nikah mu’min walmuminat
    Kecap solih dan solihat
    Hidup juga aman selamat

    Silahturohmi bermusyawarat
    Bukan ngentot sepadu sikat
    Nikah tibang muslim muslimat
    Tibang gaul budaya adat

    Ijab kobul berdekat-dekat
    Atau belum pasih sahadat
    Rusak nikah jadi tersesat
    Anak jadah tambah meningkat

    Semustinyah doktrin akidat
    Menjelaskan pada umat
    Penganten wanita montong dekat
    Saat ijab munakahat

    Tiang negara mumin muminat
    Ada umaro dan masyarakat
    Bila patuh dengan syariat
    Hidup selamet dunya aherat

    Sekarang ini coba lihat
    Malah ulama bantah nasehat
    Beridiologi dalam akidat
    Amat sesat dan tersesat

    Beridiologi berpendapat
    Berlogika amal syariat
    Imajinasi mahamin ayat
    Atuh puguh gengsi taubat

    Mahluk goib mahluk johir
    Manusia wajib berpikir
    Agar tida tergelincir
    Pada dunia karakter kapir

    Ada agama ahli berpikir
    Ada agama ahli berzikir
    Ada agama menuntun kapir
    Mumin muminat wajib mahir

    Cerdik cermat itulah mahir
    Sidik tableg bahan berpikir
    Amanat patonah bahan berzikir
    Dewasa ilmu mengenal kapir

    Bukan tuduhan nuduh kapir
    Tapi amanat mereka pungkir
    Walau rajin solat zikir
    Bila hianat menjadi kapir

    Sidik ituh benar mikir
    Tableg tentang hari ahir
    Patonah pandai dalam berpikir
    Sarat dan rukun pengesah zikir

    Istinjapun namanyah zikir
    Mandi hadas sambil mikir
    Wudu sambil zikir mikir
    Alloh abstrak ezat muttahir

    Arti muttahir abis mikir
    Alloh montong di pikir-pikir
    Tetapi inget saat berzikir
    Istinja juga di sebut zikir

    Inget Alloh artinyah zikir
    Sekujur tubuh wajib di pikir
    Bukan lagih di pikir-pikir
    Tetapi Alloh serba terpikir

    Tida sedikit orang berzikir
    Kepada Alloh tida mikir
    Sehingga tartil mereka pungkir
    Solat juga seperti ngacir

    Sarat rukun tida dipikir
    Malah usaha yang terpikir
    Ekonomi serba kepikir
    Alloh kuasa tida terpikir

    Alloh kuasa ngeja pakir
    Ngeja kaya dari pakir
    Kuasa Alloh abstrak esir
    Kepada Alloh wajib naksir

    Dalam Alqur’an bahasa kapir
    Hadis rosul telah mentapsir
    Tida perlu di pikir-pikir
    Tetapi perlu dewasa mikir

    Idiologi mikir-mikir
    Beridiolohi dalam mentapsir
    Logika jadi nuntun kapir
    Imajinasi salah mengukir

    Amal ibadah ibarat ngukir
    Tujuwannyah supaya di taksir
    Yang menyuruh kita mengukir
    Minta yang terbaik ngukir

    Dalil:
    Yang pertama wajib kita pelajari
    Ilmu mengenal kepada ilahi robi
    Sebelumnyah kita toat berbakti
    Lebih dulu wajib kenal pada ilahi

    Dalil:
    Tiep2 amal yang di perbuatnyah
    Bila tida di sertai dengan ilmunyah
    Maka amalnyah ituh tida diterimanyah
    Di tolak di kembalikan kepadanyah

    Bagi yang bisa memahami inih
    Rendah hati rumasa bersalah
    Kepada Alloh ia mohon hidayah
    Untuk senantiasa belajar esah

    Walaupun sudah esah tetap rumasa
    Masih banyak kekurangannyah
    Ketimbang mencukupinyah

    Dengan begitu jadilah islam ituh
    Pendirian orang-orang menyelamatkan
    Hidupnyah dari sirik serakah
    Yang membawa pada mentang2 mayoritas
    Ketahuwilah dan sadarilah
    Sipat mentang-mentang ituh yang
    Menyebabkan silih tindas
    Satu sama lainnyah

    Itulah hal terburuk disisi Alloh taala.

  • _FR

    bagaimana mungkin Rasul SAW tidak mengetahui kondisi sufi padahal beliau mengetahui semua ilmu di dunia ini, bagaimana mungkin itu luput dari pengetahuannya….

  • khidir ma'sum

    terus berjuang dalam menggapai ridho ILLAHI………………………………… slalu tetap konsisten,,,,,,,

  • gunawan sufi kudus

    “Mdh2an Beliau Baginda Kanjeng Nabi Muhammad Saw,Berkenan mengakui kita sebagai Umat Beliau,& dgn senang hati memberikan syafa’at kpd kita di Yaumul Qiyamah nanti..” Beliau,& dgn senang hati memberikan syafa’at kpd kita di Yaumul Qiyamah nanti..”

  • Samaranji

    Assalamu’alaikum,,,, Ustadz Sufi Muda

    Sekedar menyampaikan
    Mohon maaf, jika selama berinteraksi disini saya bawel
    Mohon maaf jika ada kesalahan kata saya (pasti ada lah ya…)
    Baik yang disengaja maupun tidak
    Baik secara langsung maupun tidak langsung
    Sekali lagi mohon dimaafkan.
    Terimakasih share ilmu, kesabaran dan perhatiannya selama ini…

    Marhaban Ya Romadhon 1432 H….

    Salam Paseduluran dari Semarang
    Haris Samaranji

  • Mufran Jaya

    Sufi muda @ Apakah benar dalam mengerjakan ibadah kita hanya berniat semata2 untuk ALLAH,SWT jangan sampai berharap masuk syurga atau takut masuk neraka…apakah ini termasuk syirik halus

    • bukan siapa2

      untuk saudaraku mufran jaya…..”inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin”…..jika seluruh ibadah kita niatkan hanya lillahi ta’ala, insya allah “SANG PEMILIK” segala urusan akan menempatkan kita di SURGA-nya……..apakah termasuk “syirik” jika meniatkan ibadah karena ALLAH semata,…..bukan kah sebaik-baiknya niat itu hanya karena ALLAH,……mohon maaf sebelum nya…Salamun Qaulam Mirrabbirrahim…….

  • m@sJK

    kelewatan sekali mereka ! … (ikut2an marah .. 🙂 )

    KEKASIH ALLAH MUHAMMAD SAW, ADALAH JUSTRU GURU BESAR PARA SUFI.

    BISA JADI MEREKA MASIH MEMPERMASALAHKAN ISTILAH2 / SEBUTAN2. YANG MANA SEBUTAN / ISTILAH YANG TIDAK MASUK DALAM ZAMAN RASUL ADALAH BID’AH .

    JIKA HAL2 YANG SEPERTI ITU MASIH SAJA MEREKA PERSOALKAN MAKA ISTILAH FIQIH, USULUDDIN, NAHWU SARAF DAN MASIH BANYAK LAGI DISIPLIN ILMU YANG MUNCUL SETELAHNYA RASUL WAFAT, MAKA SEMUA ITU NANTINYA ADALAH JUGA BISA DIKATAKAN BID’AH.

    JIKA SEMUANYA SUDAH BEGITU, MAKA SUDAH BISA DIPASTIKAN BAHWA UMAT ISLAM SANGAT MUDAH DI ADU DOMBA.

    YANG PERNAH SAYA TAHU BAHWA AJARAN SUFI PADA POKOKNYA SANGAT SEDERHANA SEKALI (tapi dalam prakteknya tidak mudah) ;

    1. TAKHALLI (membersihkan DIRI dari segala perbuatan/perilaku yang dapat menimbulkan MAKSIAT DZOHIR dan BATHIN), kemudian
    2. TAHALLI ( mengisi DIRI dengan segala perbuatan/perilaku yang selalu menjurus dan meningkatkan NILAI TAUHID) dan pada akhirnya
    3. TAJALLI (hasil dari point 1 dan 2) —> berserah diri secara total dalam kehendak ALLAH SWT.

    salam rindu selalu u/ sdr2ku.

  • Arsad@yahoo.com

    setuju isinya bagus banget. Sufi saat ini menjadi barang langka sdh bayak dilupakan org. Org cenderung mengejar pangkat dan jabatan jadi kehidupan sufi menjadi tidak menrik. Ditambah lagi dgn stekmen bahwa sufi sesat dan menyimpang dari qur’an pas menjadi tambah kuat argumen mreka untuk menjauhi dunia sufi. Padahal dunia sufi adalah merupakan penyeimbang dari sekian banyak masalah kemanusiaan yg cenderung hidup serakah. Segala sesuatu dinilai dgn harta. Dunia sufi yg selalu mementingkan kejujuran untuk mencapai hakekat hidup merupakan pilihan tepat untuk kondisi saat ini.

  • Ruslianto

    Diberitakan oleh Yahya bin Mu’adz, bahwa dia pernah mendampingi Abu Yazid dalam satu “pemusatan rasa” di bidang Musyahadah (penyaksian), yg mana beliau semenjak selesai sembahyang isya, duduk bersimpuh,…….berjam-jam lamanya sampai terbit fajar diwaktu shubuh!
    Pada saat itu beliau lalu sujud lama sekali kemudian duduk kembali dan berdo’a :
    _ Wahai Tuhanku ada orang-orang yang memohon kepada-Mu lalu Anda kurniai kesanggupanberjalan diatas air bahkan di udara, dan mereka puas dengan ini
    Tetapi daku berlindung kepada-Mu dari hal-hal begini.
    __Ada pula orang-orang yang memohon kepada-Mu lalu Anda kurniai ilmu berjalan cepat berklebat, dan mereka senang dengan ini.
    Tetapi daku berlindung kepada-Mu dari hal-hal begini.
    ___Ada pula orang-orang yang memohon kepada-Mu, lalu Anda kurniaperbendaharaan bumi dan merekapun merasa senang dengannya.
    Tetapi daku berlindung kepada-Mu dari mas-intan ini!
    ….Begitulah halnya, sampai beliau hitung lebih dari duapuluh macam keramat para wali, kemudian beliau menoleh dan ketika terpandang kepadaku (Mu’adz), belaiu bertanya :
    —-sejak kapan anda berada disini ?
    —-jawabku : sejak tadi ! Beliau kemudian berdiam diri, ..Lalu ujarku : ” sudilah anda mencerikan sedikit kepadaku !”
    —-Jawab beliau : Kuberitakan kepadamu hal-hal yang sesuai dengan tarafmu; Daku diijinkan Tuhan,…memasuki alam bawah, lalu aku diedarkan diorbit bagian bawah, diperlihatkan kepadaku lapisan-lapisan bumi sampai ke pusatnya, kemudian daku diijinkan Tuhan memasuki alam atas, lalu dibawa mengedar ke berbagai orbit di langit tinggi, kemudian “diperlihatkan kepadaku” Taman-taman Surga sampai ke sekitar Arasy. Akhirnya daku ditampilkan berdiri di antara kedua tangan-Nya (kehadapan Tuhan) dan Tuhan bertanya : Mohonkanlah kepadaKu apa saja di antara segala yang telah nampak oleh mu itu dan akan Ku-beri !
    —–Jawabku : Wahai Tuhanku, tak ada kulihat suatu pun yang kusenangi dan akan kuminta kepada-Mu.
    Firman Tuhan : Andalah hamba-Ku yang sebenarnya tulen. Anda menyembahku karena Diriku semata. Akan Ku kurniai anda ini dan itu,…lalu disebut beliau beberapa hal ajaib.
    =====Yahya bin Mu’adz meneruskan ceritanya :
    __Daku merasa kagum dan gentar serta penuh rasa ajaib mendengar hal-hal itu, lalu ujar ku :
    “Tuan Guru, Mengapa tak anda mohonkan saja keputusan ilmu Makrifah ? Sedangkan Maraja Diraja telah menegaskan “Mintalah dan akan Kuberi segala kehendakmu!”
    Mendengar ini, beliau berteriak :
    __”Tutup mulutmu! Daku begitu di mabuk cinta, sehingga merasa cemburu terhadap diriku sendiri dan tak ingin Dia dikenal penuh oleh selain DIA !”

  • M. Rahmat Setiawan

    Salam Kenal Bang Sufi, Jadilah penerus perjuangan Rasulullah, jangan jadi pengikut, Belajar Mati sebelum mati, matikan akal pikir untuk menemukan yang satu, Allahu Akbar….

  • Cakra Pamungkas Moegito

    Bismillah, Assalammu alikum warohmatulahi wa barokatuh, Yth, Sufi Muda, semoga selalu dalam lindungani Alloh SWT, sebagai sesama muslim saya hanya menyampaikan,: ” perbanyaklah salat malam dan belajar tentang islam yang sesungguhnya,” pelajaran mengenai dan tentang Sufi tidak ada dalam ayat-ayat di Al qur’an dan Nabi Muhammad tidak pernah mengatakan satu katapun dalam seluruh hadistnya…, Semoga kira semua termasuk golongan orang-orang yang di muliakan Alloh SWT, amien . Wassalam

  • adv4na

    Jika engkau ingin mengetahui Kebenaran ;
    Tinggalkan perdebatan dan diskusi seperti dilakukan para pencari sejati.
    Bergaullah bersama para Wali Allah dan berbaurlah dengan mereka,
    Dan juga :
    Kita terjun dalam diskusi-diskusi akademis tak berakhir,
    Tetapi tak sanggup menguak misteri-misteri jagat raya,
    Meski beberapa simpul telah diurai,
    Tak sedikit pun Hari Akhirat bisa diketahui !
    Mudah-mudahan engkau membumbung tinggi dengan sayap-sayap mereka.
    http://zikir.spi-blog.com

  • doniq

    benernya simple penjelasannya : ibarat orang naik pohon, kalau nabi/rasul itu talinya dari atas, sedangkan para sufi dan wali bikin tali sendiri untuk menuju ke atas

  • A. Charis

    Waktu aku mengenal sufi:
    Sesat terasa lezat
    Salah ternampak indah
    Kata diputar-putar, makin membingungkan dianggap makin pintar
    Makin sulit dipaham artinya ilmu telah makin dalam
    ritual nyleneh, amalan aneh tandanya orang soleh

    Beramal tak cukup dengan tuntunan Rasulullah
    Beribadah kreatif melampaui petunjuk Rasulullah

    Ajaran gathuk-mathuk
    kira-kra dan prasangka
    pengalaman dan perasaan
    diakal-akal supaya masuk akal
    lalu dijadikan pedoman

    Alhamdulillah
    Sekarang aku mengerti
    setelah tak lagi bersufi-sufi

    Memang sulit melepaskan diri
    bila telah tenggelam dalam gelora kesesatan sufi yang terasa nikmat menghanyutkan
    Namun, dengan kehendak Allah tak ada yang tak bisa

    Semoga Allah menolong dan menyelamatkan kita,
    Saudaraku

    • LIA

      Amin…Allah pasti menolong semuanya…Semuanya berasal dari SATU dan kembali ke yang SATU….Sufi atau tidak Sufi….
      (kebetulan saya belajar Sufi ^__^)

      Salam Kasih A.Charis ♥

    • ferry

      Bismillah…
      Byk yg beranggapan
      Mengerti ttg hadis
      Dan sgala perbuatan
      Mengacu kpd Hadis
      Tp yg menjadi
      Pertanyaan adalah
      sudahkan kebenaran
      Hadist scara hakiki
      Itu anda peroleh
      ?? Yg disayangkan
      Adalah kebenarannya
      Hnya sbatas pembahasan akal
      Saja… Bila anda gagap
      Mempelajari ilmu sufi
      Sesungguhnya
      Anda harus berfikir
      Kenapa anda tdk mampu
      Mempelajari ilmu yg sangat mulia ..
      Yg mampu membedakan
      Mana dzohir mana
      Bathin.. Bila anda ditanya
      apa itu iman ??
      Dimana tempat’y?
      Lalu siapa yg merasakan iman itu .. Apakah anda sudah tau??
      Astaghfirullah… Jangan
      Katakan mata org buta bila mata kita tiada bisa melihat..
      Jgn pula katakan telinga org tiada mendengar
      Bila memang telinga kita yg tuli…
      Islam itu kaffah yaitu dzohir bathin… Tanyalah diri anda
      Apa islam dan apa iman itu !

    • Hamba Allah

      Innalillaahi wa inna ilaihi roji’uun. Inilah akibat bersufi tanpa guru, ya gak nyambuung…… Gitu kok merasa sudah bersufi. Kasihaan kasihan kasihan…………

    • Salik

      Dari gaya tulisan anda, saya tahu anda bukan seorang sufi, baik dulu ataupun sekarang. Saudaraku, bagaimana bisa anda begitu berani berdusta dalam hal agama..??? Bagaimana pertanggungjawaban anda di hadapan Allah jika ternyata pendapat anda di atas salah???

  • wa-one cuk's

    rasa adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat digambarkan kecuali dirasakan sendiri…
    biarlah Sang Pemberi rasa memberi rasa bagi siapa saja yang ingin merasakan…
    bagi siapa saja yang ingin tahu rasanya, maka rasakanlah dan jangan pernah lagi bertanya jika belum merasakannya…

  • ame nurman

    jangan banyak nanya tentang spiritual sufi tapi lsg terjun n rasain aj sampai di asma ul jinsi or asma al wujud hehe .tb nurdaim

Tinggalkan Balasan ke AriBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca