Tasauf

MURAQABAH; SINYAL DARI ALLAH

Saidi Syekh Sulaiman Zuhdi Al-Khalidi Ahli Silsilah ke-32 dalam kitabnya Ar Risalah Majemu’atul Khalidiyah An Naqsyabandiyah mengatakan : “Zikir Muraqabah ialah berkekalannya seoang hamba ingat pada dirinya senantiasa dimonitor oleh Tuhannya dalam seluruh keadaan tingkah lakunya”.

Muraqabah artinya saling mengawasi, saling mengintai atau saling memperhatikan. Dalam kajian Tasawuf/Tarekat, muraqabah dalam pengertian bahasa tersebut, terjadi antara hamba dengan Tuhan nya. Muraqabah bisa juga digambarkan sebagai intai mengintai antara hamba dengan Tuhan nya. Sebagian Syekh menggambarkan Muraqabah itu adalah saat dimana ucapan salam seorang hamba dijawab oleh Tuhan.

Firman Allah SWT :

  1. Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu (Q.S. Al Ahzab 33:52)
  2. Adakah Zat yang Maha Menjaga tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya (Q.S. Ar Ra’da 13:33).
  3. Apakah Manusia tidak mengerti bahwa Allah itu Maha Melihat? (Q.S. Al Alaq 96:14).
  4. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (Q.S. An Nisa 4:1).
  5. Allah meridhai mereka dan mereka pun ridha kepada Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya (Q.S Bayyinah 98:8).

Sabda Rasulullah SAW :

Hendaknya engkau menyembah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, dan jikalau engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia itu melihat engkau” (H.R. Muslim)

Dari ayat-ayat dan hadist tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa muraqabah berarti mawas diri seorang hamba terhadap khalik nya bahwa Allah mengawasi, mengintai dan memperhatikan kita, niat dan amal-amal hambanya. Sebaliknya seorang hamba harus mawas diri terhadap hati, niat dan amal yang telah dikerjakan untuk melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Nya.

Al Qusyairi menyatakan, “Orang yang belum mengukuhkan rasa takutnya kepada Allah dan mawas dirinya terhadap-Nya, tidak akan mencapai kasyaf (terbuka tabir antara si hamba dengan Allah) dan syahadah (menyaksikan Allah”.

Saidi Syekh Der Moga Barita Raja Muhammad Syukur Al-Khalidi mengutip hadist Nabi mengatakan bahwa di akhir zaman nanti ilmu akan di cabut oleh Allah dan banyak ulama yang meninggal. Makna Ilmu dicabut tersebut menurut Beliau adalah hilangnya Muraqabah dalam diri seseorang sehingga sinyal-sinyal yang dikirim oleh Allah SWT kepada manusia tidak dapat ditangkap lagi dikarenakan hati manusia telah kotor oleh dosa-dosa.

Muraqabah menurut Beliau adalah suatu karunia yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang selalu berubudiyah kepada-Nya, selalu mengekalkan zikir dimanapun dia berada dan terus menerus menjaga hatinya agar tidak dikotori dengan sifat-sifat tercela. Lebih lanjut Beliau mengatakan bahwa muraqabah adalah bersifat teknis dan seorang hamba akan selalu bisa merasakan keinginan Tuhan. “Tidak wara’ kalau tidak menunggu” begitulah Beliau selalu berfatwa kepada murid-muridnya. Apa yang ditunggu? Yang ditunggu adalah sebuah gerak yang merupakan Kudrah dan iradah Allah sebagai bentuk persetujuan Allah atas apa yang akan kita lakukan. Ketika kita hendak melangkah keluar dari rumah, terlebih dahulu kita mohonkan izin kepada Allah. Oleh karena itu ucapan Insya Allah merupakan ucapan yang sangat tinggi nilainya. Insya Allah berarti “kalau Allah mengizinkan”. Pertanyaannya kapan kita meminta izin kepada Allah? dan bagaimana kita tahu Allah telah memberikan izin kepada kita?. Kebanyakan dari kita ucapan Insya Allah itu  tidak lebih dari ucapan basa-basi saja karena kita belum memiliki ilmu Muraqabah yaitu ilmu meminta izin dan persetujuan dari Allah.

Saidi Syekh Der Moga Barita Raja Muhammad Syukur Al-Khalidi yang bertempat tinggal di kota Batam mengatakan, “Apabila air tidak mengalir coba periksa ke hulu, barangkali ada sampah dan kotoran lain yang menyumbat sehingga air tidak sampai ke hilir. Singkirkan sampah itu barulah nanti air akan mengalir”. Jika muraqabah tidak datang dalam sehari, kita selaku murid sudah harus waspada, mengoreksi diri kesalahan apa yang kita perbuat sehingga sinyal Allah tidak bisa ditangkap oleh hati kita. Mungkin ubudiyah kita masih kurang, atau shadaqah kita masih belum ikhlas, mungkin juga zikir kita masih ada kurangnya. Berulangkali Beliau mengingatkan murid-muridnya bahwa, “Barang siapa yang tidak menjaga amalan zikirnya maka lambat laun akan hilang semua karunia Allah walau dia ahli Kasyaf (orang yang telah terbuka hijab) sekalipun

Muraqabah dalam pengertian teoritis berupa sikap mawas diri, tetap waspada terhadap ibadah yang dilakukan terhadap Allah bisa didapat lewat pelatihan, akan tetapi Muraqabah dalam pengertian praktek itu hanya bisa didapat atas karunia Allah tentu atas bimbingan dan syafaat dari  Guru Mursyid yang terus menerus mendo’akan murid nya agar selalu berada dalam karunia Allah SWT.

Ibnu Qayyim menjelaskan kronologi tentang proses turun nya wahyu dari Allah kepada Nabi salah satunya berupa bunyi gemerincing lonceng yang datang kepada beliau; peristiwa ini merupakan pengalaman yang paling berat bagi beliau dimana malaikat memakai cara ini hingga membuat keningnya mengerut bersimbah peluh. Ini terjadi di hari yang amat dingin. Demikian pula, mengakibatkan onta beliau duduk bersimpuh ke bumi bila beliau menungganginya. Dan pernah juga wahyu datang seperti kondisi tersebut dan saat itu paha beliau ditaruh diatas paha Zaid bin Tsabit yang seketika dirasakan olehnya (Zaid) demikian berat sehingga hampir saja remuk.

Bagaimana bunyi gemerincing lonceng tersebut? Apakah malaikat memukul lonceng seperti kode morse kemudian Nabi menterjemahkan dalam kata-kata? Atau kah sebuah kiasan tentang petunjuk atau sinyal yang dikirim oleh Allah SWT yang dikenal dengan muraqabah kemudian nabi menterjemahkan kehendak Allah tersebut kedalam kata-kata sehingga menjadi petunjuk kepada ummatnya.

Saya berandai-andai, misalnya bunyi gemerincing lonceng tersebut suaranya lebih besar di daerah perut kanan berarti tidak lama lagi akan ada yang mengantar makanan enak kepada Nabi, atau kalau suatu saat bunyi gemerincing lonceng tersebut dekat telinga kiri berarti musuh-musuh Nabi mempunyai rencana akan mencelakankan Nabi dengan demikian Beliau telah terlebih dahulu siap siaga.

Saya kan hanya berandai-andai dan tentu saja hanya Nabi sendiri yang mengetahui bagaimana bentuk bunyi gemerincing lonceng tersebut yang sangat berat bagi Beliau. Bisa jadi gemerincing lonceng yang saya maksudkan di atas salah namun bisa jadi benar juga.

Satu hal yang saya tahu bahwa orang-orang yang telah sampai kepada tahap Muraqabah seakan-akan mengetahui apa yang akan terjadi ke depan dan itulah karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang yang dipilih-Nya. Bahkan musuh akan datang pun akan bisa terbaca lewat muraqabah.

Apakah Muraqabah itu maqam tertinggi? Tentu saja tidak karena di atas muraqabah itu adalah lagi maqam yang lebih tinggi. Muraqabah itu hanya bisa merasakan tanda-tanda yang dikirim oleh Allah sedangkan maqam di atas nya adalah maqam dimana kita bisa berdialog langsung dengan Allah tanpa hijab.

Kalau Muraqabah merupakan aplikasi dari firman Allah Wa nahnu aqrabu Ilahi min hablil warrid (dan kami hampir kepadanya daripada urat lehernya) Surat Qaf ayat 16, maka maqam selanjutnya adalah Muqabalah dimana seseorang hamba dalam berzikir dalam tahap rohaninya berhadap-hadapan dengan zat Allah yang wajibul wujud sebagaimana firman Allah Dalam surat Al-Baqarah ayat 115, “Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka kemanapun kamu menghadap disitu wajah Allah”.

Dan tentu saja maqam tertinggi adalah Maqam Baqabillah sebagaimana firman Allah dalam surat Ar Rahman ayat 27, “Dan akan tetap akan kekal Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemulyaan”. Para sufi mengatakan : “Fana dalam kebakaan Allah dan lenyap dalam kehadiran Allah”. Lalu bagaimana kita bisa sampai ke maqam baqabillah? Tentu harus melewati maqam fana fillah dimana seorang hamba berzikir dalam taraf lenyap/lebur rasa keinsanannya ke dalam rasa ketuhanan, ia telah fana dalam kebakaan Allah. Sebelum mencapai maqam fana fillah terlebih dahulu kita harus melewati maqam dimana hati kita selalu disertai oleh Allah dimanapun kita berada sebagaimana firman Allah dalam surat Al Hadid ayat 4 “ Wa huwa ma’akum aina maa kuntum artinya Dia beserta kamu di mana pun kamu berada”.

Maqam Baqa Billah itu adalah maqam para wali dan maqam para Guru Mursyid yang setiap geraknya adalah gerak Allah sebagai firman Allah dalam hadist qudsi : “Mata-KU ada dimatanya kalau ia melihat, Tangan-KU ada ditangan-Nya kalau dia memegang…. Kalau dia berdoa niscaya AKU kabulkan

Selaku penempuh salik (penempuh jalan kebenaran) tidak layak rasanya kita bertanya kapan maqam kita dinaikkan? Kapan rohani kita diangkat oleh Guru, yang harus kita kerjakan hanyalah berbuat dan berbuat. Kalau ingin nomor 1 maka kerjakan perkerjaan nomor 1. Tujuan kita berguru hanyalah mengharapkan ridha-Nya semata-mata bukan untuk mendapatkan maqam yang mulia dan tinggi. Kalau pun maqam kita dinaikkan itu tidak lain karena kehendak Dia semata-mata bukan karena usaha kita.

Semoga Allah SWT berkenan menuntun kita agar bisa sampai kehadirat-Nya. Tanpa kekuatan dari-Nya kita tidak berdaya apa-apa. Kita hanyalah si daif yang tidak berdaya apa-apa yang selalu mengharapkan belas kasih-Nya. Kita hanyalah seorang pendosa yang terkadang sering kali angkuh dan merasa suci dihadapan-Nya. Semoga kita bisa menjadi hamba yang hina, daif dan papa dihadapan Zat Yang Maha Segala-gala nya. Amien Ya Rabbal ‘Alamin

Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad!

Allahumma shalli ‘alaa sayyidina wa maulana Muhammad!

Allahumma shalli ‘alaa sayyidina wa nabiyina wa habiibina wa syafii’na wa zukhrina wa maulana Muhammad!

72 Comments

  • padimuda

    T_T
    Ampuuuuuuun Tuhaaaaaan,,,
    Baru sedikit bisa mengerti akhirnya mengenai parade lonceng selama ini. Kadang seperti tukang jualan es, kadang seperti bel sekolah waktu SD dulu, kadang seperti lonceng gereja, kadang seperti lonceng jam kukuk, macem2 lah.
    Hmm,, begitu dalam maknanya yah.

    Sayang saya masih belum menjadi seorang wara’. lebih tepat saya masihlah seorang warok. Jadi cepet merasa bosan menunggu. Jadinya ya gitu, sering ga dapet ijin, sering salah mengartikan mauNya.

    Terima Kasih artikelnya sufimuda.

  • sufimuda

    Salam Kenal t PadiMuda,
    mudah2an nanti akan ada nickname DaunMuda, semua serba muda 🙂

    Saya jadi teringat sebuah hadist yang lupa perawinya, Rasulullah SAW bersabda :
    “Semakin banyak ilmu yang kau pelajari tanpa ber makrifat Kepada Allah maka tidak ada yang bertambah dalam ilmu mu itu kecuali bertambah jauh engkau dari Allah”

    Kita belajar banyak hal, ilmu Al-Qur’an berserta Tafsir, ahli dalam hadist dsb. Semakin banyak ilmu yang kita pelajari tanpa kenal dengan pemilik Ilmu maka tafsiran2 terhadap Firman-Nya justru akan menjauhkan kita dengan maksud yang sebenarnya dari Tuhan.
    Semakin banyak hapal ayat maka akan semakin timbul kesombongan di hati kita.

    Saya mengetahui banyak hal dari Guru Mursyid yang Beliau peroleh dari Guru nya yang bersambung kepada Rasulullah SAW.
    Semua Hadist yang Beliau sampaikan sudah pasti bisa dipertanggung jawabkan karena silsilah nya bersambung, tidak terputus.
    Sementara banyak orang menafsirkan hadist yang di tulis 1400 tahun yang lalu menurut pengetahuannya. Yang terjadi kemudian adalah perdebatan yang tiada berakhir…

    Dengan tiada bosannya saya selalu menganjurkan bahwa kunci dari Makrifat adalah Temukan Guru Mursyid.

    Salam

  • padimuda

    🙂 salam kenal kembali bang sufimuda,
    siapa tau juga nanti ada yang pake nick jandamuda, kawinmuda, matimuda, kacamata muda eh,, kuda deng hehehehe

    hmmm,,, berarti itulah maksud dari lagu tombo ati yang kelima, sering2 bekumpul dengan orang soleh/ulama/apalagi Mursyid baik secara lahir maupun batin. Agar selalu mendapat bimbingan dalam melangkahkan kaki menuju kehadirat Allah SWT.

    Alhamdulillah saya sudah mulai mencoba belajar melalui seorang Guru Mursyid yang Kamil Mukamil juga.

    Salam kembali saudaraku

  • awe

    Salam saudara sekalian…

    sungguh sebuah karunia yang sangat besar bagi umat Muhammad yang telah mendapatkan Muraqabah… semoga hal tersebut berkekalan dalam diri dan jiwa, tak berobah dan menghilang….

    Amin… 🙂

  • Sinta

    salam

    Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad!

    Allahumma shalli ‘alaa sayyidina wa maulana Muhammad!

    Allahumma shalli ‘alaa sayyidina wa nabiyina wa habiibina wa syafii’na wa zukhrina wa maulana Muhammad!

    ANEH…….KENAPA SHOLAWATNYA SEBAGIAN / BUNTUNG?????????? ??? !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!????????????????????????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!????????

  • ajak-ajak

    hihihihihihi,, ga jelas,,,

    bang sufimuda, muraqabah ada 40 tingkat??? Masya Allah…. Perlu meggali lagi neh kayaknya.
    However, dapet satu tingkat aja dah berat ngartiinnya, apalagi 40. Tapi terserah Allah lah. Toh itu pun atas ijinNya juga. Dapet syukuur, ga dapet … aku yang bodoh dan rugi.

  • putralangit

    permisi numpang komen…
    top banget, salut 1000x, 100% mendukung, maju terus
    akhirnya ada yg memulai, harus dipromosiin
    tambahan 1 lagi web yg wajib dikunjungi
    salam kenal ya…walaupun sudah kenal 🙂

  • Rindu

    Saya bergetar jika mengingat dosa dosa saya dimasa yang lalu … dan kemudian berkeringat jika saja ALLAH membuka aib aib saya.

    Ya ALLAH yang maha melindungi, lindungi aib aib saya dari manusia dan semua mahlkuk dibwawah naungan mataharimu…

  • Sinta

    @Rindu

    Salam kenal

    Saya juga bergetar, apa sih dosa-dosa ukhti ? sampai sebegitu dalamkah ?
    Cobalah berbagi rasa, mungkin akan lebih meringankan beban yang ada didalam dada.

  • Don Ruri

    Bang Sufi:
    paparan yang mantab

    Untuk para koresponden :
    Jangan yang hanya niat aja mencari “wara” itu, kalo Nabi bisa kenapa kita yang harus mencontoh Rasulullah secara keseluruhan tidak bisa..hehehehe.. kan ada yang missing nih metode yang ada sekarang hehehehe…. tanya2 lah lebih dalam sama bang Sufi…

    thanks and peace

  • iwan

    Assalamualaikum sufi muda.
    satu hal yang ingin saya ketahui sufi muda…. bagaimana caranya supaya kita bisa makrifat dan dimana mursyid yang dapat membentu saya?
    wasalam

  • 10

    Ass.wr.wb

    BISMILLAHIRROCHMANNIRROCHIM

    Sebaik2nya ciptaan ALLOH adalah MAKHLUK
    Sebaik2nya MAKHLUK adalah MANUSIA
    Sebaik2nya MANUSIA adalah NABI/ROSULNYA

    kalo NABI aja bisa untuk Muroqobah kenapa kita koq ada yang ngomong tidak bisa ber mUROQOBAH yach?
    yang gak bisa ILMUnya ato SALAH milih GURU kali yach…?

  • bisri

    Untuk bisa Muroqobah, kembali ke artikel pertama, tidak ada yang bisa merubah maqom kita kecuali Alloh SWT. Insya Alloh kalo ada guru mursyid akan di bimbing kalo nggak ada yang menuntun Iblis. Apabila di hati manusia tidak terbimbing oleh seorang guru mursyid maka yang membimbing hatinya adalah Iblis

    Sufi Muda :
    Setuju 100% 🙂

  • hinakelana

    Assalamualaikum wahai sufi muda

    Salam kenal, semoga anda slalu dalam naungan cintaNya…

    Thanks berat saya jadi mengerti bagaimana mengawasi Dia
    saya baru nyampe merasa diawasi oleh Allah, pernah saya baca kalimat indah itu saling awas mengawasi antara hamba Dengan Robbnya, tapi saya ga ngerti caranya mengawasi Allah.

    Jadi gitu ya……Subhanallah…
    Wassalam

  • BIILY

    slm kenal

    permisi numpang kopi paste
    ketinggian kali topiknya, yg muda mikirin bisa pusing…….
    cari yg ringan2 saja topiknya. yg rilexs .gitu loh.

    maju trus… sucses.

  • Aria

    Dulu, sebelum kenal yang MAHA GURU pernah juga dengar tentang muraqabah (maklum, mantan kader pii,simpatisan berat pks) yang artinya selalu merasa di awasi oleh ALLAH.
    Alhamdulillah, puji dan syukur ke hadirat MU,
    barulah terang benderang sekarang dunia itu 🙂

  • abenk

    gue bingung neeh baca coment2nya tapi ga bingung2 banget sih, rame banget ya kaya pasar kaget aja :
    “Hai orang orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan, bertasbihlah kepada-Ku diwaktu pagi dan petang.” (QS Alahzab [33]: 41-42).

    Allah SWT senantiasa menyanjung dan memuji hamba-hambanya yang selalu berdzikir. Dzikir adalah ruh dari perbuatan baik sebagai bentuk ketaatan menjalani perintah-Nya. Sebuah perbuatan yang baik jika tidak disertai dzikir, maka ia adalah laksana tubuh yang tidak mempunyai ruh. Tubuh yang tidak mempunyai ruh, maka ia dinamakan sebagai mayat. Mayat tak lebih berharga pula, maka dia disebut bangkai.

  • asep

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillah … dengan membaca dan memahami Muraqabah yang dituliskan oleh saudaraku Sufimuda, maka saya semakin yakin dan cinta kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, sehingga dapat merasakan kehadiran Allah Swt yang meliputi segala sesuatu.

    Hanya sayang dalam penutupannya, diakhiri dengan shalawat yang tidak lengkap.

    Saya hanya ingin menambahkan bahwa shalawat kepada Nabi Saw dan Ahlulbaitnya yg suci merupakan zikir khusus. Sebab mereka memiliki maqam yang tinggi disisi Allah Swt.

    Nabi saw bersabda : “Sesungguhnya bershalawat kepada kami termasuk zikir kepada Allah, sedangkan zikir musuh kami termasuk zikir kepada syetan” (‘Ilalusy Syara’i hlm 43, al-Adab was Sunan hlm 131)

    Allah Swt berfirman : “Bahwa orang-orang yang berjanji setia kepada kamu, sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka” (QS Al Fath:10)

    Adakah maqam kemuliaan dan keluhuran serta keagungan yang lebih tinggi dari pada itu? Yakni Allah Swt menyerupakan tangan-Nya dan kekuasaan-Nya dengan tangan kekasih-Nya Muhammad Saw.
    Oleh karena itu kehendak Rasulullah Saw adalah berasal dari kehendak Allah Swt.

    Janganlah anda melihat pada kesederhanaan ucapan shalawat itu. Sesungguhnya dengan shalawat, anda menyebut nama yang karenanya alam semesta ini tercipta, berdirinya bumi dan langit yang tujuh, gunung menjadi kokoh, sungai-sungai mengalir, terjadi penciptaan ruh dan makhluk, malam dipisahkan dari siang dlsb.

    Seandainya seluruh manusia mengetahui makna shalawat yg merupakan zikir khusus kpd Allah Swt, maka dalam kehidupan mereka akan memperoleh kelapangan, keluhuran, ketinggian, kemuliaan, tali silaturakhmi, kecintaan dan kasih sayang kepada Allah Swt. Adapun setelah kematiaannya, mereka akan memperoleh syafa’at, rakhmat, ampunan, perjumpaan dengan Allah Swt dan masuk ke dalam syurga yang penuh dengan kenikmatan.

    Wassalam Wr. Wb.

  • yudistira

    muraqabah merupakan karunia besar dari Tuhan, akan dib3rikan kepada yang dikehendakinya.

    mudah2an kita selalu mendapat petunjuk dan bimbingan dari YMM…
    amin…

  • az-zahra

    kalo gak salah ya bang ya, soal wahyu yang turun seperti bunyi gemerincing lonceng yang membuat Nabi berkeringat walaupun di musim dingin, itu berisikan berita buruk untuk Nabi.
    contohnya ; diberitahukan kepada Nabi bahwa kelak umatnya yang menyimpang dari ajaran Islam akan dimasukkan kedalam neraka, bagi Nabi itu berita buruk, sampai2 Beliau berkeringat.
    karena Nabi tak ingin satupun dari umatnya yang menyimpang dari ajaran Islam, apalagi sampe masuk neraka.

  • padimuda

    Jelas beda mbah. Saya dulu cukup lama ikut semacam meditasi gituh. Bener hasil yang didapat adalah ketenangan, tapi gak ada Allah disitu.
    Kalau bukan dari Allah, berarti dari selain Allah (note: pada dasarnya Hakekat segala sesuatu tetep dari Allah loh, cuma metodenya sesuai atau tidak dengan yang digariskanNya)
    Itu saya buktikan sendiri setelah menjadi sufi eh padi.
    hehehe

  • Samsul Ma'arif

    dengan nama Allah yang mha pengasih lagi mahapenyayang
    ampunkanllah hamba ya Allah dan anugrahkanlah kepada hamba keyakinan yang benar.amin.
    saya senang jiwa2 muda sedang berlomba2 dalam mencari kebenaran, mendalami suatu ilmu adalh kewajiban bagi setiap muslim, maaf menurut pendapat saya yang dikatakan guru Mursyid itu adalah Allah SWT, Tuhannya manusia, Rajanya manusia, karna yg namanya guru Mursyid itu Maha mengetahui segala2nya, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat ( kenalilah dirimu niscaya akan mengenal Tuhanmu)

  • dewa

    SYAIR PEMABUK SANG MURID

    Aku mati sebagai batuanl
    dan menjelma sebagai tumbuhan,
    aku mati sebagai tumbuhan
    dan lahir kembali sebagai binatang.
    Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
    Kenapa aku harus takut?
    Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku.

    Sekali lagi,
    aku masih harus mati sebagai manusia,
    dan lahir di alam para malaikat.
    Bahkan setelah menjelma sebagai malaikat,
    aku masih harus mati lagi;
    Karena, kecuali Tuhan,
    tidak ada sesuatu yang kekal abadi.

    Setelah kelahiranku sebagai malaikat,
    aku masih akan menjelma lagi
    dalam bentuk yang tak kupahami.
    Ah, biarkan diriku lenyap,
    memasuki kekosongan, kasunyataan
    Kerana hanya dalam kasunyataan itu
    terdengar nyanyian mulia;

    “Kepada Nya, kita semua akan kembali”

    Apa Yang mesti Ku lakukan

    Apa yang mesti kulakukan, O Muslim? Aku tak mengenal didiku sendiri
    Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Gabar, bukan Muslim
    Aku bukan dari Timur, bukan dari Barat, bukan dari darat, bukan dari laut,
    Aku bukan dari alam, bukan dari langit berputar,
    Aku bukan dari tanah, bukan dari air, bukan dari udara, bukan dari api,
    Aku bukan dari cahaya, bukan dari debu, bukan dari wujud dan bukan dari hal
    Aku bukan dari India, bukan dari Cina, bukan dari Bulgaria, bukan dari Saqsin,
    Aku bukan dari Kerajaan Iraq, bukan dari negeri Korazan.
    Aku bukan dari dunia ini ataupun dari akhirat, bukan dari Syurga ataupun Neraka
    Aku bukan dari Adam, bukan dari Hawa, bukan dari Firdaus bukan dari Rizwan
    Tempatku adalah Tanpa tempat, jejakku adalah tak berjejak
    Ini bukan raga dan jiwa, sebab aku milik jiwa Kekasih
    Telah ku buang anggapan ganda, kulihat dua dunia ini esa
    Esa yang kucari, Esa yang kutahu, Esa yang kulihat, Esa yang ku panggil
    Ia yang pertama, Ia yang terakhir, Ia yang lahir, Ia yang bathin
    Tidak ada yang kuketahui kecuali :Ya Hu” dan “Ya man Hu”
    Aku mabuk oleh piala Cinta, dua dunia lewat tanpa kutahu
    Aku tak berbuat apa pun kecuali mabuk gila-gilaan
    Kalau sekali saja aku seminit tanpa kau,
    Saat itu aku pasti menyesali hidupku
    Jika sekali di dunia ini aku pernah sejenak senyum,
    Aku akan merambah dua dunia, aku akan menari jaya sepanjang masa.
    O , aku begitu mabok di dunia ini,
    Tak ada yang bisa kukisahkan lagi, kecuali tentang mabuk dan gila-gilaan.

    wallahualam

  • jasmin

    waaaaah… abangda sufi muda oke berat tuh bahasannya…
    aku ga ngerti sampe segitunya sie.. tapiiii..
    o-nya jd tambah panjang… jadi gini..
    ooooooooooooooooooooooooo gitu ya.. p lebih panjang lg deh!

    ehm,,, pertama kali aku sadar bahwa aku di awasi oleh “NYA”..
    seneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng bngt..
    ternyata Tuhan itu emang “BENAR-BENAR” mengawasi kita… tadinya kan sok2 ngerasa diawasi doanx…
    tapi sekarang… indah deh pokoknya… (meskipun aku masih bandel..)hihi.
    satu lagi ! dan aku yang dungu ini, makin yakin bahwa DIA “WUJUD”..

Tinggalkan Balasan ke RinduBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca