-
Bukan Sekedar Nama (3)
Kembali kepada Kalimah Allah, tentu saja ada yang mampu menyalurkan energi tersebut sementara banyak hanya mampu membacanya saja, menjadikan bacaan tersebut untuk memberikan ketenangan kepada mereka. Bacaan yang di ulang-ulang tanpa menggunakan metodologi seperti yang digunakan oleh Nabi dan Wali hanya menjadi bacaan saja, menjadi ibadah saja. Seperti mengucapkan pujian akan keagungan Allah setiap selesai shalat, itu bisa dilakukan oleh siapapun tanpa harus berguru secara khusus, namun jika seseorang telah berguru maka bacaan-bacaan yang selama ini hanya jadi rutinitas akan berubah menjadi spiritualitas, akan mendatangkan getaran luar biasa dalam hati yang membacanya, akan mempu mengubah perilaku seorang hamba sesuai dengan yang di ridhai Allah.
-
Bukan Sekedar Nama (2)
Pertanyaan dalam salah seorang pembaca membuat saya melanjutkan tulisan ini agar kita semua bisa lebih bisa memahami hakikat dari Nama Allah. “Kenapa dalam dzikir harus ada pembimbing (Guru Mursyid), sedangkan di blog sebelah diajarkan dzikir syariat, tarikat, hakikat bahkan dzikir makrifat”, demikian salah satu bentuk pertanyaannya. Di sini sudah banyak saya tulis tentang pentingnya seorang pembimbing dalam dzikir agar tidak tersesat di perjalanan.
-
Bukan Sekedar Nama…
Status BBM (53B096CC) saya tadi pagi “Dzikir itu artinya mengingat, Dzikirullah artinya mengingat Allah, kalau tidak ada yang diingat itu bukan dzikir tapi menyebut/memanggil”, ternyata mengundang banyak pertanyaan dan Alhamdulillah sudah saya jawab semua walau secara singkat. Lewat tulisan ini saya ingin menguraikan sedikit tentang maksud dari kata-kata tersebut.
-
Setelah Shalat Shubuh (5)
Seorang Profesor menjadi ahli dalam bidangnya dikarenakan ilmu yang dipelajari dan tersimpan dalam akal pikirannya, tanpa ilmu maka professor hanya menjadi anak dari seorang bapak, akan menjadi manusia awam. Seorang jenderal menjadi dihormati dan disegani oleh banyak orang terutama anak buahnya dikarenakan ilmu dan pengorbanannya kepada Negara, dengan ilmu kemiliteran yang dimiliki tersebut menjadikan dia seorang jenderal, tanpa itu maka dia hanya menjadi rakyat biasa. Begitu juga seorang Nabi, Muhammad bin Abdullah menjadi seorang Nabi/Rasul disebabkan karena wahyu yang beliau terima, tanpa itu maka beliau hanya menjadi seorang manusia biasa, anak Abdullah yang tinggal di mekkah, tanpa memberikan warna apa-apa kepada dunia.
-
Setelah Shalat Subuh (4)
Manusia pada hakikatnya diciptakan dalam keadaan suci, ruh yang “ditiupkan” oleh Allah ke dalam jasad manusia dalam keadaan suci, sebagai amanah tertinggi yang harus di jaga manusia. Karena ruh itu titipan Allah, maka setelah tiba waktunya nanti ruh itu akan di panggil kembali kehadirat-Nya. Ruh yang diterima oleh Allah SWT tentunya adalah ruh yang suci pula, seperti sejak awal dititipkan.
-
Menyembah Ka’bah Bag-3
Kiblat ke 4 adalah Allah. Syariat mengajarkan kita untuk menghadap kepada Ka’bah yang kita yakini sebagai Baitullah (Rumah Allah), kemudian setelah belajar metode mengenal Allah yaitu Tarekat maka diperkenalkan kepada kita Qalbu sebagai fokus dalam berzikir, kemudian ketika akan memasuki alam hakikat kita tidak boleh melupakan Mursyid yang wajahnya ada Nur Allah sehingga kita tidak bisa diperdaya oleh musuh semua manusia yaitu Setan. Atas bimbing Guru Mursyid itu kemudian kita mencapai tahap makrifat mengenal Allah SWT. Ketika telah mencapai tahap makrifat maka fokus kita bukan lagi kepada ka’bah, Qalbu ataupun Guru Mursyid akan tetapi langsung kepada Allah SWT.
-
Setelah Shalat Subuh (2)
Pagi ini badan saya terasa sudah membaik dan segar kembali setelah selama seminggu lebih kondisinya kurang stabil. Saya merasakan kondisi yang benar-benar segar, setelah selesai shalat shubuh tadi saya teringat untuk mencoba menulis karena sudah sekian lama saya tidak menulis. Tentang shalat subuh saya teringat nasehat Guru, “Tidak ada hakikat untuk orang yang meninggalkan shalat maghrib dan subuh” dan saya belum pernah melihat Guru meninggalkan shalat dalam kondisi sakit sekalipun terutama shalat subuh dan magrib. Tentang menulis, bagi saya menuangkan apa yang saya ketahui dalam bentuk tulisan sudah menjadi kebutuhan dan memberikan perasaan bahagia tersendiri bagi saya. Tanggal 20 Juni lalu saya memaksakan diri dalam kondisi sakit untuk berziarah ke…