Sejarah Wahabi
Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab (lahir di Najed tahun 1111 H / 1699 M). Asal mulanya dia adalah seorang pedagang yang sering berpindah dari satu negara ke negara lain dan diantara negara yang pernah disinggahi adalah Baghdad, Iran, India dan Syam. Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan alirannya Wahabi.
Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikut madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayah dan guru-gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa dia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruh orang-orang untuk berhati-hati terhadapnya. Ternyata tidak berselang lama firasat itu benar. Setelah hal itu terbukti ayahnya pun menentang dan memberi peringatan khusus padanya. Bahkan kakak kandungnya, Sulaiman bin Abdul Wahab, ulama? besar dari madzhab Hanbali, menulis buku bantahan kepadanya dengan judul As-Sawa?iqul Ilahiyah Fir Raddi Alal Wahabiyah. Tidak ketinggalan pula salah satu gurunya di Madinah, Syekh Muhammad bin Sulaiman AI-Kurdi as-Syafi’i, menulis surat berisi nasehat: “Wahai Ibn Abdil Wahab, aku menasehatimu karena Allah, tahanlah lisanmu dari mengkafirkan kaum muslimin, jika kau dengar seseorang meyakini bahwa orang yang ditawassuli bisa memberi manfaat tanpa kehendak Allah, maka ajarilah dia kebenaran dan terangkan dalilnya bahwa selain Allah tidak bisa memberi manfaat maupun madharrat, kalau dia menentang bolehlah dia kau anggap kafir, tapi tidak mungkin kau mengkafirkan As-Sawadul A’dham (kelompok mayoritas) diantara kaum muslimin, karena engkau menjauh dari kelompok terbesar, orang yang menjauh dari kelompok terbesar lebih dekat dengan kekafiran, sebab dia tidak mengikuti jalan muslimin”.
Sebagaimana diketahui bahwa madzhab Ahlus Sunah sampai hari ini adalah kelompok terbesar. Allah berfirman : “Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu (Allah biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan) dan kami masukkan ia ke dalam jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” (QS: An-Nisa 115)
Salah satu dari ajaran yang (diyakini oleh Muhammad bin Abdul Wahab, adalah mengkufurkan kaum muslim sunni yang mengamalkan tawassul, ziarah kubur, maulid nabi, dan lain-lain. Berbagai dalil akurat yang disampaikan ahlussunnah wal jama?ah berkaitan dengan tawassul, ziarah kubur serta maulid, ditolak tanpa alasan yang dapat diterima. Bahkan lebih dari itu, justru berbalik mengkafirkan kaum muslimin sejak 600 tahun sebelumnya, termasuk guru-gurunya sendiri.
Pada satu kesempatan seseorang bertanya pada Muhammad bin Abdul Wahab, “Berapa banyak Allah membebaskan orang dari neraka pada bulan Ramadhan?” Dengan segera dia menjawab, “Setiap malam Allah membebaskan 100 ribu orang, dan di akhir malam Ramadhan Allah membebaskan sebanyak hitungan orang yang telah dibebaskan dari awal sampai akhir Ramadhan” Lelaki itu bertanya lagi “Kalau begitu pengikutmu tidak mencapai satu person pun dari jumlah tersebut, lalu siapakah kaum muslimin yang dibebaskan Allah tersebut Dari manakah jumlah sebanyak itu? Sedangkan engkau membatasi bahwa hanya pengikutmu saja yang muslim.” Mendengar jawaban itu Ibn Abdil Wahab pun terdiam seribu bahasa. Sekalipun demikian Muhammad bin Abdul Wahab tidak menggubris nasehat ayahnya dan guru-gurunya itu.
Dengan berdalihkan pemurnian ajaran Islam, dia terus menyebarkan ajarannya di sekitar wilayah Najed. Orang-orang yang pengetahuan agamanya minim banyak yang terpengaruh. Termasuk diantara pengikutnya adalah penguasa Dar’iyah, Muhammad bin Saud (meninggal tahun 1178 H / 1765 M) pendiri dinasti Saudi, yang dikemudian hari menjadi mertuanya. Dia mendukung secara penuh dan memanfaatkannya untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Ibn Saud sendiri sangat patuh pada perintah Muhammad bin Abdul Wahab. Jika dia menyuruh untuk membunuh atau merampas harta seseorang dia segera melaksanakannya dengan keyakinan bahwa kaum muslimin telah kafir dan syirik selama 600 tahun lebih, dan membunuh orang musyrik dijamin surga.
Sejak semula Muhammad bin Abdul Wahab sangat gemar mempelajari sejarah nabi-nabi palsu, seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Aswad Al-Ansiy, Tulaihah Al-Asadiy dll. Agaknya dia punya keinginan mengaku nabi, ini tampak sekali ketika ia menyebut para pengikut dari daerahnya dengan julukan Al-Anshar, sedangkan pengikutnya dari luar daerah dijuluki Al-Muhajirin. Kalau seseorang ingin menjadi pengikutnya, dia harus mengucapkan dua syahadat di hadapannya kemudian harus mengakui bahwa sebelum masuk Wahabi dirinya adalah musyrik, begitu pula kedua orang tuanya. Dia juga diharuskan mengakui bahwa para ulama besar sebelumnya telah mati kafir. Kalau mau mengakui hal tersebut dia diterima menjadi pengikutnya, kalau tidak dia pun langsung dibunuh.
Muhammad bin Abdul Wahab juga sering merendahkan Nabi SAW dengan dalih pemurnian akidah, dia juga membiarkan para pengikutnya melecehkan Nabi di hadapannya, sampai-sampai seorang pengikutnya berkata : “Tongkatku ini masih lebih baik dari Muhammad, karena tongkat-ku masih bisa digunakan membunuh ular, sedangkan Muhammad telah mati dan tidak tersisa manfaatnya sama sekali”. Muhammad bin Abdul Wahab di hadapan pengikutnya tak ubahnya seperti Nabi di hadapan umatnya. Pengikutnya semakin banyak dan wilayah kekuasaan semakin luas. Keduanya bekerja sama untuk memberantas tradisi yang dianggapnya keliru dalam masyarakat Arab, seperti tawassul, ziarah kubur, peringatan Maulid dan sebagainya. Tak mengherankan bila para pengikut Muhammad bin Abdul Wahab lantas menyerang makam-makam yang mulia. Bahkan, pada 1802, mereka menyerang Karbala-Irak, tempat dikebumikan jasad cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib. Karena makam tersebut dianggap tempat munkar yang berpotensi syirik kepada Allah. Dua tahun kemudian, mereka menyerang Madinah, menghancurkan kubah yang ada di atas kuburan, menjarah hiasan-hiasan yang ada di Hujrah Nabi Muhammad.
Keberhasilan menaklukkan Madinah berlanjut. Mereka masuk ke Mekkah pada 1806, dan merusak kiswah, kain penutup Ka’bah yang terbuat dari sutra. Kemudian merobohkan puluhan kubah di Ma’la, termasuk kubah tempat kelahiran Nabi SAW, tempat kelahiran Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali, juga kubah Sayyidatuna Khadijah, masjid Abdullah bin Abbas. Mereka terus menghancurkan masjid-masjid dan tempat-tempat kaum solihin sambil bersorak-sorai, menyanyi dan diiringi tabuhan kendang. Mereka juga mencaci-maki ahli kubur bahkan sebagian mereka kencing di kubur kaum solihin tersebut. Gerakan kaum Wahabi ini membuat Sultan Mahmud II, penguasa Kerajaan Usmani, Istanbul-Turki, murka. Dikirimlah prajuritnya yang bermarkas di Mesir, di bawah pimpinan Muhammad Ali, untuk melumpuhkannya. Pada 1813, Madinah dan Mekkah bisa direbut kembali. Gerakan Wahabi surut. Tapi, pada awal abad ke-20, Abdul Aziz bin Sa’ud bangkit kembali mengusung paham Wahabi. Tahun 1924, ia berhasil menduduki Mekkah, lalu ke Madinah dan Jeddah, memanfaatkan kelemahan Turki akibat kekalahannya dalam Perang Dunia I.
Sejak itu, hingga kini, paham Wahabi mengendalikan pemerintahan di Arab Saudi. Dewasa ini pengaruh gerakan Wahabi bersifat global. Riyadh mengeluarkan jutaan dolar AS setiap tahun untuk menyebarkan ideologi Wahabi. Sejak hadirnya Wahabi, dunia Islam tidak pernah tenang penuh dengan pergolakan pemikiran, sebab kelompok ekstrem itu selalu menghalau pemikiran dan pemahaman agama Sunni-Syafi’i yang sudah mapan.
Kekejaman dan kejahilan Wahabi lainnya adalah meruntuhkan kubah-kubah di atas makam sahabat-sahabat Nabi SAW yang berada di Ma’la (Mekkah), di Baqi’ dan Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan dengan tanah dengan mengunakan dinamit penghancur. Demikian juga kubah di atas tanah Nabi SAW dilahirkan, yaitu di Suq al Leil diratakan dengan tanah dengan menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir onta, namun karena gencarnya desakan kaum Muslimin International maka dibangun perpustakaan. Kaum Wahabi benar-benar tidak pernah menghargai peninggalan sejarah dan menghormati nilai-nilai luhur Islam. Semula AI-Qubbatul Khadra (kubah hijau) tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan juga akan dihancurkan dan diratakan dengan tanah tapi karena ancaman International maka orang-orang biadab itu menjadi takut dan mengurungkan niatnya. Begitu pula seluruh rangkaian yang menjadi manasik haji akan dimodifikasi termasuk maqom Ibrahim akan digeser tapi karena banyak yang menentangnya maka diurungkan.
Pengembangan kota suci Makkah dan Madinah akhir-akhir ini tidak mempedulikan situs-situs sejarah Islam. Makin habis saja bangunan yang menjadi saksi sejarah Rasulullah SAW dan sahabatnya. Bangunan itu dibongkar karena khawatir dijadikan tempat keramat. Bahkan sekarang, tempat kelahiran Nabi SAW terancam akan dibongkar untuk perluasan tempat parkir.
Sebelumnya, rumah Rasulullah pun sudah lebih dulu digusur. Padahal, disitulah Rasulullah berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itu juga putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.
Islam dengan tafsiran kaku yang dipraktikkan wahabisme paling punya andil dalam pemusnahan ini. Kaum Wahabi memandang situs-situs sejarah itu bisa mengarah kepada pemujaan berhala baru. Pada bulan Juli yang lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam di wilayah tersebut mengatakan bahwa beberapa bangunan dari era Islam kuno terancam musnah. Pada lokasi bangunan berumur 1.400 tahun Itu akan dibangun jalan menuju menara tinggi yang menjadi tujuan ziarah jamaah haji dan umrah.
Saat ini kita tengah menyaksikan saat-saat terakhir sejarah Makkah. Bagian bersejarahnya akan segera diratakan untuk dibangun tempat parkir, katanya kepada Reuters. Angawi menyebut setidaknya 300 bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah dimusnahkan selama 50 tahun terakhir. Bahkan sebagian besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjak Arab Saudi berdiri pada 1932. Hal tersebut berhubungan dengan maklumat yang dikeluarkan Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun 1994. Dalam maklumat tersebut tertulis, “Pelestarian bangunan bangunan bersejarah berpotensi menggiring umat Muslim pada penyembahan berhala.”
Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi memang sangat menyedihkan. Mereka banyak menghancurkan peninggalan-peninggalan Islam sejak masa Ar-Rasul SAW. Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis oleh modernisasi ala Wahabi. Sebaliknya mereka malah mendatangkan para arkeolog (ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan sebelum Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata. Kemudian dengan bangga mereka menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi ini merupakan pelenyapan bukti sejarah yang akan menimbulkan suatu keraguan di kemudian hari.
Gerakan wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan ekstrim, mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung oleh keuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid’ah. Itulah ucapan yang selalu didengungkan di setiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri. Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng-Islam-kan penduduk negeri ini.
Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih kecampuran kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali itu telah meng-Islam-kan 90 % penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-wahabi itu meng-Islam-kan yang 10% sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkaman orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Justru mereka dengan mudahnya mengkafirkan orang-orang yang dengan nyata bertauhid kepada Allah SWT. Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwah ke negeri kita ini, tentu orang-orang yang menjadi corong kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir. (Naudzu billah min dzalik).
Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-aku sebagai faham yang hanya berpegang teguh pada Al-Qur?an dan As-Sunnah. Mereka berdalih mengikuti keteladanan kaum salaf apalagi mengaku sebagai golongan yang selamat dan sebagainya, itu semua omong kosong belaka. Mereka telah menorehkan catatan hitam dalam sejarah dengan membantai ribuan orang di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang dinamakan Saudi). Tidakkah anda ketahui bahwa yang terbantai waktu itu terdiri dari para ulama yang sholeh dan alim, bahkan anak-anak serta balita pun mereka bantai di hadapan ibunya. Tragedi berdarah ini terjadi sekitar tahun 1805. Semua itu mereka lakukan dengan dalih memberantas bid’ah, padahal bukankah nama Saudi sendiri adalah suatu nama bid’ah? Karena nama negeri Rasulullah SAW diganti dengan nama satu keluarga kerajaan pendukung faham wahabi yaitu As-Sa’ud.
Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau SAW dalam memberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan lainnya. Diantaranya: “Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana,” sambil menunjuk ke arah timur (Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan)
”Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).” (HR Bukho-ri no 7123, Juz 6 hal 20748). Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu Hibban.
Nabi SAW pernah berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” Para sahabat berkata: Dan dari Najed, wahai Rasulullah, beliau berdo’a: Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman, dan pada yang ketiga kalinya beliau SAW bersabda: “Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta di sana pula akan muncul tanduk syaitan.”, Dalam riwayat lain dua tanduk syaitan.
Dalam hadits-hadits tersebut dijelaskan, bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul). Dan ini adalah merupakan nash yang jelas ditujukan kepada para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena dia telah memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikuti tidak diperbolehkan berpaling dari majlisnya sebelum bercukur gundul. Hal seperti ini tidak pernah terjadi pada aliran-aliran sesat lain sebelumnya. Seperti yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal: “Tidak perlu kita menulis buku untuk menolak Muhammad bin Abdul Wahab, karena sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits Rasulullah SAW itu sendiri yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul), karena ahli bid?ah sebelumnya tidak pernah berbuat demikian?. Al-Allamah Sayyid AIwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub Abdullah AI-Haddad menyebutkan dalam kitabnya Jala’udz Dzolam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib dari Nabi SAW: “Akan keluar di abad kedua belas nanti di lembah BANY HANIFAH seorang lelaki, yang tingkahnya bagaikan sapi jantan (sombong), lidahnya selalu menjilat bibirnya yang besar, pada zaman itu banyak terjadi kekacauan, mereka menghalalkan harta kaum muslimin, diambil untuk berdagang dan menghalalkan darah kaum muslimin?” AI-Hadits.
BANY HANIFAH adalah kaum nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad bin Saud. Kemudian dalam kitab tersebut Sayyid AIwi menyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul Wahab. Adapun mengenai sabda Nabi SAW yang mengisyaratkan bahwa akan ada keguncangan dari arah timur (Najed) dan dua tanduk setan, sebagian, ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk setan itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahab.
Pendiri ajaran wahabiyah ini meninggal tahun 1206 H / 1792 M, seorang ulama? mencatat tahunnya dengan hitungan Abjad: “Ba daa halaakul khobiits” (Telah nyata kebinasaan Orang yang Keji) (Masun Said Alwy).
Diambil dari rubrik Bayan, majalah bulanan Cahaya Nabawiy No. 33 Th. III Sya’ban 1426 H / September 2005 M
100 Comments
hamba berdosa
PENGUMUMAN KEPADA SELURUH SALIFIERS & WAHABIERS:
IBNU TAIMIYAH TOBAT !!
di artikel ini ada tentang taubatnya ibnu taimiyah dari aqidah tajsim:
http://salafytobat.wordpress.com/2009/06/09/bantahan-terhadap-situs-dan-blog-penentang-ahlussunnah-bag-ii/
saya tobat juga (tp yg ditobatkan beda dengan ibnu taimiyah)…
Ayo! ibnu taimiyah aja tobat, ga wahabi lagi, ga salafi lagi..
hare gene masih salafy?!?!
hare gene masih wahabi?!?!
cape deh..
Mariah
assalamualaikum…..
Islam mengaiarkan kita untuk berlapang dada agar mudah menerima kebenaran ( bukan bersempit dada ataupun melapangkan dada kpd kekufuran….)….
Apabiloa menerima berita , Islam ajarkan supaya diselidiki kebenarannya….
Mestilah berlaku adil..termasukklah dlm hal menilai dakwaan mana2pehak tentang seseorang..berdasarkan apa yg dengar dar i org lain…dengarlah dari dua2 pehak…
Apa sudahnya jika orang yg kita daawa atas dasar mendengar daawaan orang lain tanpa kita selidiki betul2 itu adalah tidak seperti yg didakwa, ..jadilah kita penyebar fitnah…….
malah orang yg kita ikut dawaannya itu tentunya sama2/menyesal dan rugi…..kerana bila dah mati , ketika itu..tak ada hijab lagi dan segalanya jelas seperti yng sebenarnya…….
semoga Allah memperlihatkan kebenaranNya pada kita dan melapangkan dada kita dan mebersihkan jiwa kita ..dari perkara2 yg menghalang dari menerima petunjuk kebenaran……..
Basri bin darwis
benar itu……:)
al-faqir
Islam itu selamat, berserah diri..bacaan diatas adalah bagian dari sejarah. Esensinya adalah tentang ketauhidan yang harus nyata ditegakan. Menghamba pada Allah yang tidak mau diduakan. ( Al-Ikhlas ). semoga kita termasuk orang yang dimampukan Allah memikul amanat kebenaranNYA. amien..
Pingback:
mashri
kalau orang mencoba memurnikan ajaran islam kenapa kita tidak coba dengar dalilnya , kl ajaran nya berdasarkan al-qur’an dan hadist yg shahih/ hasan maka wajib kita taat, walaupun pemikran kita / akal kita menyangkalnya, cerita anda tentang aliran wahabi harusnya dikonfirmasikan lg dgn sejarah aliran wahabi dari sumber mereka sendiri
dadank
Emang Rasullullah mempunyai anak berapa??
qobiltuman
mau wahabi mau salafy mau sufy mau torekot mau ahlu sunnah wajamaah atau mau yang lainnya biarkan mereka dengan aliran masing-masing toh kebenaran hanya Alloh yang Maha Benar salinglah mengasihi jangan merasa benar sendiri asal prinsip menjalankan perintahNya dan tidak melanggar perintahNYa serta tidak merugikan sesama dan alam itu lebih dari cukup apabila disitu ada kelegaan , mungkin itu ikhlas namanya
Basri bin darwis
apa yang di tulis di sini bayak bohongya,
tolong berika saya penjelasan yang terperinci masalah yang anda tulis itu<hati 2 dengan apa yang anda tulis.jangan sampai tulisan anda tdk sanggup anda pertanggug jawabkan di alhirat kelak
SufiMuda
Silahkan dikoreksi dibagian mana yang bohongnya, semua yang ditulis ini fakta..
Zaid5678
Saya sanggup mempertanggung jawabkannya tapi kata komentar komentar sebelum anda kita ikuti sesuai nash al qur’an dan hadits itu artikelnya pakai hadits shahih muslim dan tirmidzi apa anda merasa lebih benar daripada syaikhul syaikhul islam ini, tidak tau anda hadits mengatakan tidak akan datang kiamat jika masih ada orang yang berkata allah allah allah
Dan kenapa saya pilih jalan ini karena seduai nash al qur’an dan hadits yang jelas,dan dapat kita lihat di indonesia khususnya di jawa, sumatera, sulawesi, kalimantan ,bahkan sampai timur indonesia siapa yang menyebarkan islam kalau bukan para ulama thariqatullah di aceh syekh abdur rauf singkel, di sumbar syekh burhanudin orang apa thariqat syattariyah
Dan yang paling penting daulah al islamiyah yang mutlak mulai dari dinasti umayyah sampai kekhilafahan terakhir abad ke 20 adalah negara pengamal thariqatullah, usmaniyah adalah pengamal thariqat jallaludin rummi (mevlevi) dan yang terbaru chechnya kenapa bisa menahan gempuran pasukan rusia mereka adalah pengamal thariqat naqsabandiyah rusia sampai kewalahan siapa yang cerita presiden chechnya ramzan kadyrov veteran perang rusia chechnya dan kenapa kita terys ditekan kaum kafir karena menurut mata mata inggris kekuatan umat islam berada pada keistiqomahan/ kesungguhan mereka dalam mengamalkan dzikrullah dengan bimbingan syekh mereka : lawrence of arabia
Kesimpulan daulah al islamiyah usmani adalah pengamal thariqat dan para raja para panglima usmani selalu melingkar untuk berzikir dengan mengatakan allah allah tujuannya agar allah memberikan mereka kemenangan dan kekuatan
Wahai orang yang beriman bertakwalah kamu kepada allah dan carilah WASILAH berjihadlah / bersungguh sungguhlah kamu dijalanNya supaya kamu mendapat keberuntungan ( Al Maidah :35)
Wallahu ‘alam
Semoga kamu diberkahi allah
ragil
weleh weleh belajar yang bener toh hati2 nanti fitnah timbulnya, coba koreksi tuh wali songo hanya dipulau jawa sampeyan jangan bilang 90% penduduk negeri ini di islamkan oleh wali songo, namanya aja wali songgo artinya 9 wali coba tanya ama yang di indonesia timur sana ama kenal mereka, kecuali yang turunannya jawa ….
???? apa aja
wah yang nulis ama yang punya blok perlu belajar lagi ni, lagian nulis gak ilmiah asal coret aja, emang nya lu dapet dari mana ni karangan kayak gini coba mana deh bukunya???? paling juga yahudi yang buat>>> btul gakk??
Pingback:
Imran Nazar Hosein
Rasulullah Sholallaahu ‘Alaihi Wa Alihi Wassalam bersabda :
Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.”
[HR Ahmad dan Baihaqi dari Nuâman bin Basyir dari Hudzaifah]
Dalam hadits shohih Muslim, Rasulullah Sholallaahu ‘Alaihi Wa Alihi Wassalam bersabda:
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim 5161)
Dalam hadits tersebut, Rasulullah Sholallaahu ‘Alaihi Wa Alihi Wassalam menerangkan bahwasanya imam Mahdi memiliki 4 misi untuk mencapai manhaj nubuwwah di babak ke-5 masa umat islam. Yang pertama mememerangi Arab, yakni mengambil alih jazirah Arab dari bani Su’ud yang merampas jazirah Arab dari khilafah islamiah yang bersekutu dengan Yahudi/Inggris (yang merupakan strategi Yahudi untuk menjatuhkan kekhalifahan islami demi mendapatkan tanah Israel-Jerussalem-Palestina/holly-land) dan membersihkan/memerangi fitnah Najd yang diramalkan Rasulullah Sholallaahu ‘Alaihi Wa Alihi Wassalam, sehingga yang ada hanyalah manhaj nubuwwah yang dibawa Imam Mahdi AS. Yang kedua memerangi persia/iran, yakni mengambil alih Iran yang akan menjadi tempat munculnya dajjal disaat masa 1 harinya dajjal = 1 hari manusia dan memerangi/membersihkan paham syi’ah, sehingga yang ada hanyalah manhaj nubuwwah yang dibawa Imam Mahdi AS. Ketiga memerangi Ruum/Romawi/Eropa/Nasrani, mengambil alih kekuasaan Ruum/Romawi/Eropa dan memerangi/membersihkan paham nasrani, sehingga yang ada hanyalah manhaj nubuwwah yang dibawa Imam Mahdi AS. Memerangi Dajjal yang akan muncul di Isfahan-Khurasan-Iran-Arah Timur dengan wujud sebagai manusia (disaat masa 1 harinya dajjal = 1 hari manusia), dalam perjuangannya ini Imam Mahdi akan dibantu oleh Nabi Isa AS (karena hanya Nabi Isa AS-lah yang mampu melawan dajjal sesuai dengan takdir Allah SWT yang disabdakan oleh Rasulullah Sholallaahu ‘Alaihi Wa Alihi Wassalam.
Dalam istilah injil pada kaum nasrani, keempat perang itu dinamakan perang ARMAGEDDON (perang yang maha dahsyat atau paling besar sepanjang sejarah kehidupan manusia)
Kapan hal itu akan terjadi?
Dalam sebuah hadits shohih muslim, Rasulullah Sholallaahu ‘Alaihi Wa Alihi Wassalam bersabda:
“…Ia (laki laki besar yang terikat itu) berkata: Beritakanlah kepada saya tentang pohon-pohon korma yang ada di daerah Baisan. Kami bertanya: Tentang apa yang ingin kamu tanya darinya? Ia berkata: Saya menanyakan apakah pohon-pohon korma itu tetap berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Adapun pohon-pohon korma itu, maka ia hampir saja tidak akan berbuah lagi. Kemudian ia berkata lagi: Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberia. Mereka berkata: Tentang apakah yang ingin kamu tanyakan perihalnya? Ia bertanya: Apakah ia tetap berair? Kami
menjawab: Ya. Ia berkata: Adapun airnya, maka ia hampir saja akan habis. Kemudian ia berkata lagi: Beritakanlah kepada saya tentang mata air Zugar. Mereka bertanya: Tentang apa yang kamu ingin tanyakan perihalnya? Ia bertanya: Apakah disana masih ada air dari mata air Zugar itu? Kami katakan kepadanya: Benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air tersebut. …”
(HR. Muslim dari Fathimah binti Qais, Ahmad dari Abi Hurairah dan ‘Aisyah, Ibn Majah dari Fathimah, Abu Dawud dari Jabir)
Salah satu indikator sudah dekatnya trio manusia tanda akhir zaman muncul (Imam Mahdi AS – Nabi Isa AS – Al Masih Dajjal) yakni nyaris keringnya danau Thabariyah/ Tiberia/Galilee di kota Tiberia, Israel. Sekarang kedalaman danau tersebut maksimal 43 m (141 kaki), cekidot di wikipedia dan di link berikut :
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=kedalaman%20laut%20galilee%20kini&source=web&cd=7&ved=0CE0QFjAG&url=http%3A%2F%2Fwww.kaskus.us%2Fshowthread.php%3Ft%3D8388221&ei=i9CYT5L0BcG4rAfDlpXZAQ&usg=AFQjCNG0QVLgwdIgbW7jXRpyP1Vh8IL88w&cad=rja
Dan berangsur-angsur permukaan air pada danau tersebut semakin surut (tidak pernah bertambah lagi).
Maka diprediksikan dengan perhitungan secara ilmiah bila penyusutan permukaan danau Thabariyah/ Tiberia/Galilee terus terjadi, maka danau Thabariyah/ Tiberia/Galilee akan mengering dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun lagi.
Maka bersiap-siaplah, memasuki masa umat islam babak ke-5.
Aa
Ooh,,, jadi WAHABI itu Buatan Inggris??pantesan Kalo begitu..!!!orang Awam bisa tertipu kalo gitu,
Ia begitu BENCI trhadap kaum muslimin..pengikutnya Berdalil tentang sunah..padahal Ia membenci dan mengkafirkan yg melaksanakan Sunah ya??
Benar2 MUSUH DALAM SELIMUT kalo begitu..!!! iiiy Takut terpengaruh ah..
Katanya CIRI2 Aliran WAHABI itu Doyan ngucapin istilah Bid’ah,sirik ya..??terus Doyan Menuduh Bid’ah..jadi qt gampang membedakannya dgn Golongan Sunni..ya..
anjar
Katanya ngerti, Katanya paham?
Kok masih seneng menyalahkan?
Belajar yang ringan-ringan dulu
Tentang diri sendiri, Tentang Aku
Nantinya akan ngerti sendiri kenapa jadi begitu
Nanti akan paham sendiri siapa yang membuat jadi begitu
Karena semua gebyar dunia ini ada sutradara dibalik layar
AISYAH
BERTAQWALAH KEPADA ALLAAH…
WAHAI SAUDARAKU, JANGANLAH MEMBOHONGI KAUM MUSLIMIN…
BERITAKAN SEJARAH YANG BENAR, DARIMANA SUMBER KISAH “WAHABI” INI?
BERHATI-HATILAH DENGAN SALAH SATU NAMA ALLAAH INI (AL-WAHHAAB)…
SEMOGA ALLAAH MEMBERI KITA SEMUA PETUNJUK UNTUK MEMAHAMI KEBENARAN, DAN MENJAUHI SIFAT SOMBONG; MENOLAK KEBENARAN &MEREMEHKAN MANUSIA,
ALLAAHUL MUWAFFIQ, WALLAAHU A’LAM
Ruslianto
Sebenarnya Kaum Wahabi ini pula,.. yang menutup tempat-tempat suluk di Makkah ?
Supriadi mubaraq
Naudhubilah min zhalik.. Ya ROB .. Tuntunlah aku & generasiku untk sllu mnjadi ahlus shunah yg bner… Amin
asli warisan jawa
Sebenarnya, Al-Wahabiyah merupakan firqah sempalan Ibadhiyah khawarij yang timbul pada abad ke 2 (dua) Hijriyah (jauh sebelum masa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab), yaitu sebutan Wahabi nisbat kepada Tokoh Sentralnya Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum yang wafat tahun 211 H. Wahabi ini merupakan kelompok yang sangat ekstrim kepada Ahlus Sunnah,dan sangat jauh dari Islam.
Untuk menciptakan permusuhan di tengah Umat Islam, kaum Imperialisme dan kaum munafikun memancing di air keruh dengan menyematkan baju lama (Wahabi) dengan berbagai atribut penyimpangan dan kesesatannya untuk MENGHANTAM dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab atau setiap dakwah mana saja yang mengajak untuk memurnikan Islam(Penegak Sunnah).
Karena dakwah beliau sanggup merontokkan kebatilan, menghancurkan angan-angan kaum durjana dan melumatkan tahta agen-agen asing, maka dakwah beliau dianggap sebagai penghalang yang mengancam eksistensi mereka di negeri-negeri Islam.
Contohnya: Inggris mengulirkan isue wahabi di India, Prancis menggulirkan isu wahabi di Afrika Utara, bahkan Mesir menuduh semua kelompok yang menegakkan dakwah tauhid dengan sebutan Wahabi, Italia juga mengipaskan tuduhan wahabi di Libia, dan Belanda di Indonesia, bahkan menuduh Imam Bonjol yang mengobarkan perang Padri sebagai kelompok yang beraliran Wahabi.
Semua itu, mereka lakukan karena mereka sangat ketakutan terhadap pengaruh murid-murid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang mengobarkan jihad melawan Imperialisme di masing-masing negeri Islam.
Tuduhan buruk yang mereka lancarkan kepada dakwah beliau hanya didasari tiga faktor:
1. Tuduhan itu berasal dari para tokoh agama yang memutarbalikkan kebenaran, yang hak dikatakan bathil dan sebaliknya, keyakinan mereka bahwa mendirikan bangunan dan masjid di atas kuburan, berdoa dan meminta bantuan kepada mayit dan semisalnya termasuk bagian dari ajaran Islam. Dan barangsiapa yang mengingkarinya dianggap membenci orang-orang shalih dan para wali.
2. Mereka berasal dari kalangan ilmuwan namun tidak mengetahui secara benar tentang Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan dakwahnya, bahkan mereka hanya mendengar tentang beliau dari pihak yang sentimen dan tidak senang Islam kembali jaya, sehingga mereka mencela beliau dan dakwahnya sehingga memberinya sebutan Wahabi.
3. Ada sebagian dari mereka takut kehilangan posisi dan popularitas karena dakwah tauhid masuk wilayah mereka, yang akhirnya menumbangkan proyek raksasa yang mereka bangun siang malam.
Dan barangsiapa ingin mengetahui secara utuh tentang pemikiran dan ajaran Syaikh Muhammad (Abdul Wahab) maka hendaklah membaca kitab-kitab beliau seperti Kitab Tauhid, Kasyfu as-Syubhat, Usul ats-Tsalatsah dan Rasail beliau yang sudah banyak beredar baik berbahasa arab atau Indonesia.
FATWA AL-LAKHMI DITUJUKAN KEPADA WAHABI (ABDUL WAHHAB BIN ABDURRAHMAN BIN RUSTUM) SANG TOKOH KHAWARIJ BUKAN KEPADA SYAIKH MUHAMMAD ABDUL WAHAB
Mengenai fatwa Al-Imam Al-Lakhmi yang dia mengatakan bahwa Al-Wahhabiyyah adalah salah satu dari kelompok sesat Khawarij. Maka yg dia maksudkan adalah Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum dan kelompoknya bukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya.
Hal ini karena tahun wafat Al-Lakhmi adalah 478 H sedangkan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab wafat pada tahun 1206 H /Juni atau Juli 1792 M. Amatlah janggal bila ada orang yg telah wafat namun berfatwa tentang seseorang yg hidup berabad-abad setelahnya. Adapun Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum maka dia meninggal pada tahun 211 H.
Sehingga amatlah tepat bila fatwa Al-Lakhmi tertuju kepadanya. Berikut Al-Lakhmi merupakan mufti Andalusia dan Afrika Utara dan fitnah Wahhabiyyah Rustumiyyah ini terjadi di Afrika Utara. Sementara di masa Al-Lakhmi hubungan antara Najd dgn Andalusia dan Afrika Utara amatlah jauh. Sehingga bukti sejarah ini semakin menguatkan bahwa Wahhabiyyah Khawarij yg diperingatkan Al-Lakhmi adl Wahhabiyyah Rustumiyyah bukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya. [Lihat kitab Al-Mu’rib Fi Fatawa Ahlil Maghrib, karya Ahmad bin Muhammad Al-Wansyarisi, juz 11.]
Islam News
ente sih bisa baca ga bro, Wahbiyah dengan Wahabiyah itu beda, baca yang teliliti, ngaji sama ulama dan kyai jangan gengsi, malah ngaji sama ulama suu’.
http://www.leadernasional.in/2015/10/antara-nisbah-wahhabiyyah-rustumiyyah.html
tuh baca teliti
Neji Cool
Assalamualaikum wr.wb ..untuk saudara sufimuda ..jangan berhenti mencari tahu dan mempublikasikan hal2 seperti ini ..saya 100% mendukung tentang post2 beginian ..dan jangan terjebak dengan kata2 kotor kaum wahabi yang memang hampir seluruh indonesia kepercayaannya telah di kuasai oleh kaum ini….maka dari itu banyak diantara koment2 yang menjelek2kan anda….anggaplah mereka sebagai orang2 yang telah lama disesatkan dan baru menyadari sehingga hati mereka hancur lebur,,….semangat saudaraku sufimuda .!!katakanlah yang benar walau itu menyakitkan
saya
Sebagian di sini membenci Wahabiy tapi mengikuti cara wahabiy (dari pandangan mereka)
Ach hartono
Segeralah bertaubat karena engkau telah berbuat fitnah.
Zaidhrts
Fitnah itu datang tanpa bukti yang jelas sedangkan artikel ini kan berdasarkan hadits shohih bukankah al minhajus salaf pengikut salaf apa itu salaf rasulullah pernah bersabda sebaik baik umat adalah pada masaku kemudian satu abad setelah itu kemudian satu abad setelah itu
Kalau masalah hadits pelajarannya itu berarti masalah fiqh, kitab ushul dan kitab kitab yang berkaitan mesti pelajari nahwu, sharaf dan lain lain sekarang apabila ada orang yang tidak bisa belajar hal itu jan ada ulama kan ada auliya wali allah. Ulama warasatul anbiya ulama pewaris para nabi jadi apa kita pakai ilmunya dan jangan bertaklid pada satu orang saja tapi berlaku adil semua referensi, kajian kita dengarkan setelah itu bertanya sekarang masalahnya ketika nabi muhammad bersabda beberapa firqah berusaha mencari pembenaran padahal dia itu yang disebut dalam hadits, kalau kita berpikiran orang orang sebelum kita salah mengambil jalan berarti mayoritas ummat pada masa usmani salah dan ini adalah suatu kemunkaran banyak orang pada masa itu sumbangsihnya pada islam untuk memajukan islam apa salahnya kita memberikan pendapat kan artikel ini memuat referensinya
Jadi kesimpulan kalau kita bertakwa kalau kita menjalankan suruh ilahi,kita realisasi guna cipta umat seluruhnya, ciptaan manusia diatas dunia ini bukan begitu saja ciptaan itu untuk menyantuni hidup manusia begitu besar rahmat dan rahim allah. Bulan dan bitang beredar bertukar tukar ,hewan hewan berkembangbiak semua itu untuk menyantuni hidup manusia tujuan cuma satu agar ia beribadat, dalam sejarah nabi dalam sejarah khulafaur rasyidin juga sering kejadian yaitu pengendoran daripada iman tak pelak lagi bala datang, segala bala segala bencana tidak ada yang mampu menghindarkannya teknologi tertinggi tak mampu mengendalikan gempa bumi bencana dimana mana huru hara dimana mana itu adalah tanda tangan allah agar engkau harus awas dan waspada engkau harus kembali kepada kami agar engkau kembali menang kita yang dapat mengerti kita gali ibadah kita, kita ilmiahkan ibadah kita kita tingkatkan kita mulai dengan mengangkat tangan meletakkan dahi kebumi kita buka hati kita mohonkan ampun kehadirat allah subhanahu wata’ala wahai kaumku yang aku kasihi tiada guna kita hidup diatas dunia jika tidak kembali pada allah.
“Fatwa nenek guru ( Prof Dr SS Kadirun Yahya Muhammad Amin Naqsabandyah Al
Khalidiyah Ma.,MSc Qs)”
copasqr
Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian, ” pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Albaqarah;8)
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api,
maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya
(yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. (Albaqarah;17)
Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu,
ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah.
Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu tidak mengetahui mereka,
Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali
kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. (at taubah 101)
Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu). (Al-anfal;23)
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya
itu melewati batas. (al-kahfi;28)
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Yunus;44)