Tasauf

TASAWUF BUKAN BERASAL DARI ISLAM?

Dalam sejarahnya, tasawuf tak pernah lepas dari hujatan orang. Menurut mereka, tasawuf adalah bid’ah, mengada-adakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dala agama. Bahkan, tasawuf adalah suatu aliran yang sesat dan menyesatkan, baik karena kejahilan, motif menutupi ketidaksetiaan mereka kepada syariat, maupun malah untuk menghancurkan agama sendiri dari dalam. Apa yang menyebabkan sikap-sikap bermusuhan seperti ini terhadap tasawuf? Yang pertama adalah keyakinan tasawuf bahwa selain syariat, ada thariqah dan hakikat. Keyakinan inilah yang menyebabkan penolakansecara total terhadap tasawuf. Sedang yang kedua adalah adanya kepercayaan-kepercayaan tertentu yang diungkapkan sebagian sufi, seperti hulul,ittihad,wahdah al-wujud, dan sebagainya. Keberadaan-keberadaan kepercayaan yang heterodoks (nyeleneh) dan rumit seperti ini menyebabkan para penentangnya hanya mempersoalkan kepercayaan-kepercayaan ini tanpa mesti menolak keseluruhan tasawuf-kecuali sekelompok orang yang memang cenderung mengafir-ngafirkan kelompok lain yang bukan kelompoknya.

Mengenai sebab yang pertama, kaum sufi memang percaya bahwa syariat-dalam makna melaksanakan kewajiban-kewajiban keagamaan secara lahiriah dengan kriteria fiqh semata, dan bukan dalam makna agama itu sendiri-tak akan mampu membawa seorang Muslim kepada tujuan puncak keberagamaannya. Tujuan ini, menurut kaum sufi adalah hakikat (haqiqah), sesuatu yang besifat batiniah dan pada akhirnya berpuncak pada hilangnya ego (nafs) dalam Tuhan secara total,serta menyatunya (tauhid) manusia kembali (ma’ad) dengan Tuhan yang juga sumber- awal (mabda’)-Nya. Untuk mencapai tingkat ini orang harus menjalani thariqah, yakni maqamat dan ahwal yang merupakan esensi tasawuf itu sendiri. Seperti “syariat” juga, istilah thariqah bermakan “jalan”. Hanya saja, jika “syariat” berarti jalan raya, “thariqah” berarti jalan kecil atau sempit. (Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa menempuh thaiqah jauh lebih sulit ketimbang menempuh “syariat”). Nah, dalam konteks ini, syariat “hanyalah” kendaraan untuk thariqah, dan thariqah, pada gilirannya, adalah kendaraan untuk mencapai hakikat. Nah, sebagai konsekuensi keyakinan seperti ini, terkadang-dalam segala kesetiaannya kepada syariat- kaum sufi memiliki pendapat yang berbeda mengenai fiqh dengan pendapat para ulama fikih itu sendiri.

Untuk membuktikan ketidak-islaman tasawuf, biasanya orang menggunakan dua cara. Pertama, istilah atau ilmu yang bernama tasawuf itu tak terdapat, baik dalam Al-Quran maupun Sunnah. Kedua, banyak diantara kepercayaan tasawuf bisa ditunjukkan sebagai berasal, atau setidak-tidaknya sama, dengan sumber-sumber lain di luar islam-baik sumber Yunani, Kristen, Hindu, Buddha, maupun Persia.

Menanggapi pandangan-pandangan seperti itu, para pendukung tasawuf biasanya mulai dengan menyatakan bahwa penamaan tasawuf hanyalah sekadar suatu cara untuk menampilkan ciri-ciri khas kelompok ini. Persis seperti Rasul dan para sahabatnya dulu menjuluki Bilal si orang Etiopia dengan Al-Habsyi, atau Shahiba atau Suhail Al-Rumi (orang Romawi), atau Salman Al-Farisi (orang Persia). Bahkan Al-quran tak cukup menyebut orang-orang Mukmin yang baik-baik dengan hanya menyebut mereka sebagai Mukmin, melainkan terkadang menyebut sebagian di antara mereka al-ta’ibin, atau sebagian yang lain al-mutashaddiqin, al-abidin, al-hamidin, al-shalihin, dan banyak lagi lainnya. Lagi pula, kenapa kenapa hanya penamaan Shufi saja yang diperdebatkan padahal dalam sejarah kaum Muslim, umat ini di kelompokkan di bawah nama-nama Mu’tazili, Asy’ari, Maturudi, Salafi, Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanbali dan tak terhitung nama-nama lainnya. Selanjutnya, jika asal kata tasawuf itu dipersoalkan karena tidak terdapat di dalam Al-Quran, maka kita dapati banyak sekali ilmu yang tidak disebut di dalam Al-Quran tapi tak pernah dianggap sebagai bid’ah. Tentu saja kita harus memulai dari fiqh karena, meskipun kata ini dipakai di dalam Al-Quran, ia tak pernah dipakai untuk menunjuk tentang ilmu hukum-hukum ibadah seperti yang kita kenal sekarang ini. Lalu ada ushul al-din, musthalah al-hadits, ilmu tafsir, ilmu nahwu (tata bahasa), ilmu al- kalam, dan sebagainya. Apalagi jika argumentasi ini kita perluas hingga ke ilmu-ilmu non-agama yang, dalam sejarah islam awal diterima luas oleh kaum Muslim, seperti ilmu falak, ilmu kedokteran, ilmu kimia, dan sebagainya. Argumentasi seperti ini sekaligus menunjukkan bahwa sesuatu ilmu bisa saja berkembang melewati apa yang secara eksplisit terkandung dalam Al-Quran an Al-Sunnah, tanpa harus dianggap sebagai bid’ah atau malah sesat.

Untuk menjawab keberatan orang mengenai asal-usul tasawuf, para pendukungnya cukup sigap untuk menunjukkan sumber-sumber Qurani pahamini. Tapi, sebelum itu kiranya mudah dipahami bahwa adanya kesamaan antara ajaran-ajaran tasawuf tertentu dengan ajaran agama Kristen, Hindu, Buddha, bahkan pemikiram Yunani sama sekali tak otomatis berarti bahwa ajaran-ajaran tasawuf itu sesat. Karena, jika argumentasi seperti ini dibenarkan, maka hukum fiqih tertentu yang ternyata sama dengan hukum Kristen haruslah dianggap sesat pula. Padahal kenyataan seperti ini amat banyak terjadi. Demikian pula dengan kesamaan-kesamaan pandangan dalam ilmu Kalam dengan teologi Kristen. Dan seterusnya. Lagipula, bukan hanya penganut pandangan tasawuf yang berpendapat bahwa sesungguhnya hikmah itu tercecer di mana-mana. Bukankah Rasulullah sendiri bersabda bahwa “Hikmah adalah barang kaum Mukmin yang hilang” dan bahwa kita diperintahkan untuk memungutnyadi manapun ia kita ketemukan? Belum lagi jika kita memercayai bahwa, sampai batas tertentu, ajaran-ajaran agama itu bahkan mungkinjuga pemikiran Yunani tertentu adalah perintah peninggalan para Nabi dan Rasul yang diturunkan Allah kepada berbagai bangsa. Apalagi agama Kristen, yang jelas-jelas pada awalnya adalah memang merupakan wahyu Allah, sebagaimana juga agama Yahudi dan agama-agama samawi lainnya.

Ada lagi yang bersikap anti tasawuf karena dalam tasawuf terdapat paham-paham atau pandangan-pandangan yang dianggap sesat. Terhadap keberatan seperti ini, pendukung tasawuf akan balik bertanya: apakah kita harus membuang hadis hanya karena di dalamnya menyusup hadis-hadis palsu, atau mencampakkan ilmu tafsir karena di dalam sebagiannya terkandung issra’iliyyat, atau ilmu fiqih karena adanya upaya manipulatif dalam bentuk perumusan berbagai hilah yang sering kali mengada-ada, tidak bertanggung jawab, bahkan melecehkan syariat itu sendiri? Bahkan pun jika para pendukung tasawuf sepakat mengenai kesesatan-kesesatan yang ada dalam sebagian paham atau pandangan dalam tasawuf, maka yang perlu dilakukan adalah membersihkan tasawuf- persis seperti yang kita lakukan terhadap ilmu-ilmu laind ari kesesatan-kesesatan, dan bukan mencampakkannya sama sekali.

 

Sumber : BUKU SAKU TASAWUF, karangan Haidar Bagir,2005

78 Comments

  • dedeslebor

    Salam Kenal sufimuda 🙂
    saya salut ulasan dari sufimuda, BERANI
    awalnya saya ragu dengan pemikiran saya sendiri tentang agama agama sebelum islam. ternyata dengan membaca tulisan ini saya jadi yakin tentang yang saya fikirkan ternyata tidak semuanya salah. bahwa semua agama barasal dari tuhan yang sama tuhan yang maha esa. hanya berbeda utusan dan masa agama tersebut dianut
    dan mengenai ilmu yang berasal dari al-qur’an, menurut saya ilmu yang sebenarnya adalah berada di alam raya tuhan ini, karena tuhan lebih dahulu menciptakan bumi ini ketimbang menurunkan wahyu wahyu yang dicatat dalam al-qur’an
    seperti yang kita lihat dinegara2 lain, justru orang yang tidak bisa membaca al-quran malah lebih pintar dari orang-orang yang hapal alquran
    bagi pembaca lainnya juga saya mohon maaf. tulisan yang diatas adalah pemahaman saya, saya juga siap bila saya akan dikatakan sesat
    mohon dikoreksi 😉

  • sufimuda

    salam kenal saudaraku dedeslebor,
    Al-Qur’an adalah kitab suci yang sangat luar biasa, sebagai menyempurna dari agama-agama di dunia, jadi kalau ada dalam Al-Qur’an unsur2 Yahudi, Kristen, Filsafat, dan lain2 bukan berarti Al-Qur’an itu tidak Islami akan tetapi justru menunjukkan kelengkapan.

    Benar, Kita hanya terfokus kepada Firman Kitabi, dan melupakan Firman Afaki (Alam ini adalah ayat2 Tuhan).
    Mereka Membaca Al-Qur’an yang terdapat dalam alam, mereka benar2 meriset isi Al-Qur’an, mereka mengembangkan teknologi Al-Qur’an sehingga menjadi Ilmu yang sangat canggih, sementara kita ummat Islam disibukkan dengan perdebatan tentang isi Tekstual Al-Qur’an, kita hanya bisa meng-alunkan ayat2 Al-Qur’an dalam perlombaan MTQ tapi kita tidak pernah merisetnya.

    Dalam Al-Qur’an disebutkan: “Kalau Al-Qur’an diletakkan di atas bukit maka niscaya bukit itu akan hancur karena takut kepada Allah…”
    sekarang Al-Qur’an yang mana yang apabila diletakkan di atas bukit bisa menghancurkan bukit?
    Kalau Al-Qur’an dalam bentuk Kitab, walau 5 truk kita letakkan yang hancur bukan bukit tapi ya Kitab itu sendiri karena terbuat dari Kertas 🙂

    Yang dimaksud dengan firman itu adalah, kita harus menggali isi kandungan Al-Qur’an agar bisa menjadi teknologi yang Maha Dasyat.

    Sama seperti ucapan Thomas Alva Edison sebagai penemu Listrik, “Apabila KItabku ini diletakkan dalam gelap niscaya gelap menjadi terang”
    apa lantas kita letakkan buku karangan edison itu dalam gelap, saya yakin gelap tidak akan terang malah nanti buku edison di gelapkan orang alias di curi 🙂

  • mirah delima

    saya setuju dengan mas dede
    nama islam sendiri ada setelah haji wada’
    dan juga bila tasauf bukan berasal dari islam hal tersebut juga cocok. golongan tasauf sendiri merupakan golongan paling dasar dari suatu agama
    hanya pada metode para sufi yang bisa dan berani menerangkan tuhan itu seperti apa
    seperti pada budha, jelas yang mereka sembah adalah patung budha, pada hindu dengan beribu patung-patung dewa mereka, pada kristen dengan patung isa yang disalib dan lain-lain
    BAGAIMANA DENGAN ISLAM?
    apa yang disembah?

  • sufimuda

    ==========================================
    bagi pembaca lainnya juga saya mohon maaf. tulisan yang diatas adalah pemahaman saya, saya juga siap bila saya akan dikatakan sesat
    mohon dikoreksi
    ==========================================
    Bagi sufimuda, pendapat pencari kebenaran ini sudah benar, karena memang kenyataannya begitu..
    sufimuda gak mau menuduh orang sesat, kenapa?
    PERTAMA : sufimuda sudah kenyang di cap sesat oleh orang2 yang tidak sepaham 🙂
    KEDUA : Yang tahu siapa yang tersesat dan siapa yang mendapat petunjuk itu cuma Allah, jadi kita tidak mempunyai hak untuk memberikan stempel sesat, apabila kita berani menuduh orang SESAT berarti udah mengambil hak Allah, bukankah itu lebih sesat dan menyesatkan?
    Salam Damai dan salam kenal t saudaraku Pencari Kebenaran

  • hamba'79

    kayaknya lebih enak ” BERTUHAN ” daripada ” BERAGAMA ” ……

    TUHAN = Yang Maha
    Maha Penyayang
    Maha Rahmat
    Maha Pengasih
    Maha Kaya
    MAha Pemurah
    Maha Pemberi
    Maha Penguasa
    ………………………..

    AGAMA = Yang Serba
    Aturan
    Larangan
    Dosa
    Pahala
    Hapalan
    Sorga
    Neraka
    Halah……..

    ^ ^ V
    PiSS……..hehe..

  • Rindu Damai

    Sudah saatnya kita beragama bukan hanya dogma-dogma.
    Tasawuf lah yang bisa merealisasikan nilai2 agama kedalam tindakan….
    Membuang tasawuf /thariqat sama dengan mencampakkan mutiara yang amat berharga…
    Dan agama yang dipelajari dengan otak hanya akan menjadi budaya yang suatu saat akan ditinggalkan pemeluknya karena tidak lagi sesuai dengan zaman

  • pushing7x

    Adanya tasawuf atau tidak itu sudah menjadi kehendak ALLAH.SWT, dan pasti ada manfaatnya bagi umat. mengingat manusia tdk sempurna, dan ketika terlampau sibuk mencari ilmu dunia (kewajiban kalifah di dunia), insya Allah ajaran tasawuf dapat menjadi salah satu penyegar, termasuk juga pengajaran lainnya. mmg di umat lbh byk mbhs kitab scr kontek. tp lebih byk org menilai kelompok, sehingga melupakan manfaat dari kelompok tsb. yg disempurnakan ALLAH SWT adalah ajaran Islam bukan manusia. selama tdk menyimpang dari rukun islam dan rukun iman, seyogyanya kita ambil manfaat dan mendukung.
    //mhon koreksi jika ada salah

  • sufimuda

    Wa’alaikum salam wr wb.
    Silahkan netlog, jangan lupa dicantumkan URL sufimuda agar kalau terjadi perubahan dalam tulisan ini kelak pengunjung dapat melihat ke sumber aslinya, mudah2an artikel ini bisa bermanfaat
    Trimakasih atas kunjungannya
    wa’alaikum salam…

  • abdul shafar thariq

    Assalammualaikum..
    dalam hal ini, saya bermaksud menengahi kajian2 tasawuf.

    dalam kitab sheikh imam Syafi’i, Ghazali, Hanafi, Hambali.. smuanya bermuara pada tauhid ma’rifatullah.. yang didalamnya terkandung kajian2 dalam tasawuf..

    mohon koreksi.. thx..

    wassalammualaikum..

  • herman

    Assalamualikum….
    salam kenal sebelumnya
    Ilmu Tasawuf = Ilmu Ruh
    Banyak diantara kita2 yang bergulat dengan syar’i namun tidak bisa merubah pola hidup, sudah sholat, puasa, zakat dan haji tapi masih belum bisa memberikan akan rasa kedamaian di hati……mungkin selama ini semua yang kita lakukan hanya sebatas lahir tanpa menyentuh akan makna bathin…….dengan tasawuflah maka semua ibadah itu akan berasa adanya…….kebenaran hanya milik Allah, jika ada salah mohon koreksi……..t’kasih

    wassalammualaikum…….

  • farid

    tashawwuf benar2 sudah terlanjur menjadi istilah yang dianggap ‘baik’ entah siapa yang memulai memunculkan istilah tersebut, mengapa memilih kata2 tersebut, apa gak ada kata lainya yang lebih baik, yang juga mencerminkan niat baiknya. memang susah mencari nama, apalagi untuk suatu aktifitas yang sangat komplek seperti mencari tuhan, melihat tuhan,bertemu tuhan,menyucikan jiwa,mengenal diri,dll. istilah thariqat menurut saya lebih baik untuk mewakili aktifitas2 tersebut. dan tentunya thariqat itu harus sejalan dengan syariat. kalau tidak sejalan bukan syariat yang yang harus diubah atau di manipulasi sesuai selera dan perasaan, melainkan thariqatlah yang harus diubah sehingga sesuai syariat.

  • yudistira

    tasauf………… ya emang baik…..
    bukannya dianggapbaik mas……

    heeeeeeeeee

    saya kebetulan bukan orang2 yang banyak hafal ayat2 seperti mas farid…..
    tapi yang saya tahu kualitas sholat saya jauh lebih baik (kusyu’) pada saat saya sudah masuk thariqat dari pada dulu2…

    wajjahtu wajjhianya jelas…..

    peace

  • Harjo Santoso, S.St.Pi

    Subhanallah…bahasanya ikhwan sekalian yg sudah terpercik tasawwuf mendamaikan banget y…
    ngga suka menghujat, mengkafirkan, membidahkan…
    justru terasa adem ayem.
    Mari kta hidupkan ruh tasawwuf dalam setiap langkah kita…
    Syukron katsiron dan salam kenal buat SUFIMUDA, mudah2an blog ini menjadi sarana bagi anda bisa sampai kepada Gusti Allah ta’ala…
    Amin…

  • titi adi

    make sense juga…..yg selalu memancing perdebatan memang cuma sebuah nama, seperti antara lain tassawuf ini. menurut saya sih lebih baik g usah declare deh….jalankan dan ajarkan saja perintah2NYA dan ajarkan juga bagaimana agar mudah menjauhi larangan2NYA, insyaAllah g ada lagi pertentangan.

  • komala

    maaf sebelumnya , saya mempunyai teman yg mempunyai pemahaman dr al jaddid (salah satu tokoh shufi), dia mengatakan bahwa tasawwuf itu sudah ada 300 th sebelum kenabian Rasulullah SAW. pertanyaan saya adalah , bila benar demikian , tasawwuf itu sebuah ilmu atau budaya ?

  • UJANG

    wahai komala , sebaiknya pelajari saja al quran beserta artinya, assunnah dg hadits2 shahihnya juga penjelasan dr para sahabat . itu jaooooohhh lebih bermanfaat.

    Janganlah mempelajari ilmu yang komala tidak mengetahuinya sama sekali .

    ikutilah kajian2 rutin krn itu sumbernya dzikir.

  • asep

    Salam kenal semuanya,

    Apapun itu namanya/istilahnya, kalo bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya, why not ? Hemmm…mikir…., tapi harus hati-hati jangan sembarang memilih musyid, karena seorang mursyid harus bisa menjadi rujukan umat Islam seluruh alam semesta di dunia maupun akhirat. Di blog ini dlm judul posting yg lain, saya sedikit mengulas/menulis, mungkin bisa di interpretasikan disini. Yah…mungkin dan banyak lagi kemungkinan lainnya. Semua dalam proses menuju Allah Swt. Tidak ada paksaan dalam agama. Ya Allah, tunjukkan kami kepada jalan yang lurus kepada orang-orang yang benar dan takwa, yang Engkau ridhoi. Sempurnakan ikhtiar, tetaplah bertawakal kepada Allah Swt. Semua tergantung hidayah Allah Swt.
    Sufimuda, jalan menuju kebenaran yang hakiki sangatlah terjal dan berliku, penuh onak dan berduri. Terimakasih telah berbagi ilmu, semua pasti ada hikmahnya.

    Wass. Wr. Wb.

  • UJANG

    mau tanya kepada yang belajar tasauf, apa itu tasauf? bila bersumber dr dienul islam, kenapa Rasulullah SAW , para sahabat dan ulama ahlussunnah tidak pernah menyebutkannya ? apakah tasauf itu zuhud? ihsan? iman? kenapa seakan akan ilmu tasauf itu terlepas dari syariat?
    bila tasauf itu ilmu ruh, lalu apa itu ruh? siapa disini yang bisa mengusai ruh (ghoib) nya sendiri? mengapa banyak orang bicara tentang “tergantung hidayah Allah SWT” ? hidayah pada sebagian syariat?bukankah islam itu adalah hidayah yang nyata bagi pemeluknya?mengapa banyak orang berpikir tasauflah puncak kedekatan dengan Allah , lalu mempelajari tasauf dan meninggalkan membaca al quran , assunnah, penjelasan para sahabat , ushuludin, furu, fiqh , dan mengkaji apa yang terkandung didalamnya ?banyak yang mempelajari tasauf tetapi aqidahnya , ibadahnya dan amalanya menyelisihi al quran dan assunnah .

  • abu_taqiyyuddin

    assalamu alaa manittaba’a-l-huda

    … ikutan nimbrung …

    dr 73 golongan pecahan ummat Rasulullah s.a.w., beliau nyatakan yg 72 dhalal, kecuali 1 golongan: yg berpegang pd Al-Qur’an dan As-Sunnah sbgm dipahami dan diamalkan oleh Rasulullah s.a.w., keluarganya, para sahabatnya, generasi tabi’in, dan generasi tabi’u-t-tabi’in; 3 kurun terbaik yg beliau s.a.w. sendiri yg nyatakannya.
    sufisme/tasawuf dibiarkan tumbuh subur o/ musuh2 islam, krn bila muslimin menggumuli sufisme/tasawuf, negeri2 muslimin itu akan mudah mereka taklukkan. lihatlah sumber2 daya alam di negeri2 muslimin yg dijarah oleh kafirin shg negeri2 muslimin tetap terbelakang dan di bawah hegemoni kafirin.

    pd apa tasawuf/sufisme berpijak? jgnlah Al-Quran dan As-Sunnah diambil sepotong-sepotong dan dilarikan dari makna yg dipahami 3 generasi terbaik ummat ini di atas.

    kembalilah ke pangkuan islam, jgn membuat-buat/mengada-adakan hal-hal baru dan menisbatkannya pd islam seolah islam belum lengkap. islam telah kamil/syumul (QS.05:03). ambillah islam sbgm dipahami dan diamalkan oleh 3 generasi terbaik tsb secara utuh. jgn gunakan ra’yu di atas nash, tapi tundukkanlah ra’yu pd nash. jgn ta’wil al-qur’an dan as-sunnah sekehendak ra’yu/al-hawa. tidak ada yg mengetahui makna al-qur’an dan as-sunnah scr benar kecuali Rasulullah s.a.w. sendiri, yg kemudian beliau s.a.w. ajarkan kpd para sahabatnya radliyallahu anhum, dan kemudian kpd kalangan tabi’in dan tabi’u-t-tabi’in. ambillah islam dr mereka, krn amaliyyah berlabel islam yg disematkan pd yg selain islam a la ke3 generasi terbaik tsb akan tertolak (raddun). tidaklah Rasulullah s.a.w. berbicara dg hawa nafsu/ra’yu beliau, melainkan berdasarkan wahyu semata. in huwa illa wahyu-y-yuuha. wa maa atakumu-r-rasul fa-khudzuhu, wa maa nahakum anhu fa-n-tahu! ambil apa2 yg Rasulullah s.a.w. ambil/lakukan/perkenankan, dan hindari/jauhi/tinggalkan apa2 yg beliau s.a.w. meninggalkan/tidak melakukannya.

    wallahu ta’ala a’lam bi-sh-shawwab.

  • padimuda

    Wah, setelah syiah, sekarang wahabi lagi yang nimbrung.
    Mudah2an blog sufimuda bisa menjadi sarana pemersatu ummat dalam menegakkan keMaha Menangan Ruh Islam di akhir zaman ini.

  • sufimuda

    “Perbedaan diantara ummat ku adalah rahmat” begitulah Nabi mengingatkan kita agar tetap bisa bersilaturahmi dalam suasana yang berbeda.
    Allah tidak menjadikan ummat ini dalam satu warna, semakin banyak warna akan semakin indah agama ini.

    @abu_taqiyyuddin
    Terimakasih sudah mampir disini, dan sebelumnya saya minta maaf kalau tulisan2 di sufimuda kurang berkenan di hati anda, dan inilah kaum sufi, mengambil hikmah di balik ayat2 Al-Qur’an dan tidak hanya memahami Al-Qur’an dari sudut bacaan semata akan tetapi yang lebih pokok bagaimana Al-Qur;an itu bisa masuk kedalam hati yang kemudian disetiap gerakan kita selalu sesuai dengan aturan Al-Qur’an.

    Semua golongan Islam (73 golongan) dan bisa jadi lebih dari itu berpegang dengan Al-Qur’an. Coba anda sebutkan golongan mana yang tidak mengakui Al-Qur’an sebagai pedoman mereka?

    Pendapat anda yang menyatakan tasawuf disebarkan oleh kaum kafir itu wajar2 saja karena anda melihat tasawuf juga dari kacamata kafir atau dari kacamata musuh tasauf (baca: wahabi). Menurut saya, wahabi atau salafi adalah ciptaan orientalis untuk memecahbelah ummat Islam dan meninabobokan ummat ini dengan Al-Qur’an secara tekstual dan kaku, sehingga islam jauh dari kemajuan, Islam mudah sekali di jajah.
    Palestina dan Irak diserang, Arab saudi senyum2 aja, itulah bukti bahwa wahabi,salafi=…….
    Kalau anda membaca komentar saya lalu anda tersinggung, maka usahakan dilain waktu anda tidak semudah itu menuduh kelompok diluar anda dengan tuduhan seperti itu juga.
    Kelebihan musuh Islam adalah memanfaatkan kelemahan kita, diantara ummat diadu domba.

    Mengada-ngada hal2 baru?
    silahkan anda sebutkan hal2 baru yang di ada2 oleh kaum sufi?

    Disamping anda membaca borok2 sufi, ada baiknya anda baca2 juga tulisan yang positif terhadap tasawuf sehingga kita tidak menyimpan kebencian di hati terhadap saudara sendiri.

    Kalau ingin diskusi silahkan lewat email saya, sufimuda@gmail.com, atau kita bisa chating lewat YM, sufimuda@yahoo.com

    Semoga Allah memberikan petunjuk kepada anda ….

  • sufi baru

    @abu_taqiyyuddin

    Memang apa yang anda sampaikan ada benarnya tapi bahwa alquran itu hanya muhamad saja yang bisa memahaminya itu adlah kesalahan fatal dari apa yang anda dan ajaran anda pahami tentang islam itu sendiri…
    Apakah alquran itu hanya untuk muhammad sendiri..?
    Apakah sorga itu di peruntukan untuk muhammad sehingga hanya dia saja yang bisa memahaminya..
    ITULAH KEBODOHAN ANDA….

    padahal muhammad itu diturunkan sebagai rahmatan lilalamin.. dan alquran itu diturunkan untuk seluruh umat melalui perantara nabi muhammad..
    jadi nabi muhammad hanya perantara saja,,kemudia baru di sampaikan kepada seluruh umat yang meyakininya…
    banyak hadist mengatakan bahwa…”BARANG SIAPA YANG TIDAK MENGIKUTI AKU BUKAN UMMATKU.”

    dari hadist diatas jelas bahwa yang akan akan masuk sorga itu adalah umat muhammad dan yang mengikuti SEMUA AJARANNYA DAN AMALANNYA ..

    DAN KALAU ANDA berpikir umat yang terbaik itu adalah yang tiga generasi sesudah nabi…berarti anda umatnya siapa…?apa umatnya si SULAIMAN BIN ABDUL WAHAB ITU..?TOKOH KAFIR yang telah menceraikan umat islam dengan paham wahabinya…?
    trus apakah ilmu nabi itu hanya putus di tiga generasi itu saja..?
    namanya ilmu pastilah akan tetap diturun temurunkankan..dan islam itu sendiri juga diturunkan oleh nabi muhammad kepada orang sangat di percayaiinya yaitu abu bakar siddiq,,seperti dalam hadist..” APA YANG TELAH DI CURAHKAN ALLAH KEPADAKU TELAH KUTITIPKAN KESELURUHANNYA KEPADA ABUBAKAR ASSIDIQ”

    Artinya apa ..? bahwa ada pnerima tongkat estafet dari pemimpin rohani islam itu,,,dimana setela h abubakar diturunkan lagi ke salman alfarisyi…..terus ..terus…dan sampai saat ini pun ada pewaris yang ke 36 yang tetap menjalankan amalan nabi muhammad itu secara murni tanpa ada perubahan2..

    ITULAH YANG DINAMAKAN SILSILAH (TALI ALLAH/JALAN YANG LURUSSSSSSSSSS )dan para ahli silsilah itulah yang kita pergunakan sebagai wasilah untuk berhubungan dengan allah itu sendiri..(almaidah :35)

    dan itulah yang harus kita pedomani,,,

    SEMOGA BERKENAN….

  • abu_taqiyyuddin

    tak satu pun dr komen saya di atas yg nisbatkan diri pd “wahhabi” ataupun “salafiyyun”.

    yg nyatakan generasi terbaik adalah 3 generasi tsb di atas adlh Rasulullah s.a.w. sendiri. kita? normanya adlh ittiba’ pd ketiga generasi tsb, bukan ikut dlalal-nya aqidah zaman yg kita ada di masanya.

    palestina, iraq, afghan, pakistan, kaukasus, moro, pattani, rohingya, kashmir, pesisir utara afrika, …: di antara bumi jhad qital dewasa ini. perlawan thd hegemoni kafirin salibis-zionis terus berlangsung di sana. di bumi iraq telah berdiri daulah islam iraq dg amirnya abu umar al-baghdadi. bnyk rekaman video, audio, image, maupun teks, yg khabarkan perkembangan paling current dr berbagai bumi jihad qital. di bbrp medan, rezim2 boneka
    instalan kafirin telah digantikan dg imarah/daulah islam. stidaknya telah ada 3 imarah/daulah dewasa ini: imarah islam afghanistan yg diamiri mullah umar hafizhahullah, daulah islam iraq yg diamiri abu umar al-baghdadi hafizhahullah, dan imarah islam kaukasus yg diamiri abu utsman/dokka umarov hafizhahullah. perlawan mujahidin muwahidin thd kafirin yg dibiangi oleh amrik cs terus dan akan terus berlangsung. bahkan, amrik akui kalah mnghadapi mujahidin di afghan, dan kini amrik minta tambahan sekitar 30 ribu pasukan lagi. tanggapi wacana penambahan pasukan amrik tsb, amiru’l-mu’minin mullah umar nyatakan ketidakgentarannya skaligus optimisme bhw amrik akan tetap bisa ditekuk secara militer oleh mujahidin muwahidin. (silakan kunjungi http://www.theunjustmedia.com u/ coba tau perkembangan dr bumi2 jihad qital)

    di antara kewajiban qta dlm rngka jihad qital adalah melakukan i’dad, termasuk i’dad silahy (latihan ketrampilan penggunaan senjata). dan, bukan di sini t4nya u/ disclose klw mo i’dad silahy dimana t4nya. pun bukan dg korespondensi via e-mail.

    jgn terprovokasi o/ jargon2 propaganda kafirin, termasuk liberalisme, sinkretisme, pluralisme, dan disinformasi/misinformasi via media2 mainstream prokafirin.

    hadanallah wa iyyakum ajma’in.

    (jgn suka mengafir2kan muslimin)

    wallahu ta’ala a’lam.

  • sufimuda

    @abu_taqiyyuddin
    Setuju kita berjihad, terimakasih atas sarannya untuk berjihad melawan kafir (jihad kecil).
    Sekarang saya mengajak antum untuk melakukan jihad akbar yaitu melawan syetan dan kafir yang ada dalam dada kita sendiri. Musuh itu ada dalam diri kita saudaraku.
    Kalau dalam diri bisa dikalahkan maka musuh manapun pasti akan bisa dikalahkan. Itu janji Allah.

  • Aria

    Anak kecil ijin komentar ni..
    Mohon maaf sebelumnya kalau ada kata2 yang membuat tersinggung.
    Membaca komentar2 abu_taqiyyuddin di atas, sepertinya anda seorang yang “arab minded” itu kelihatan dari nickname yang anda pilih.
    Saya juga barusan membaca borok2 sufi bagian 2 (ada yang mengirimkan email) trus saya juga udah selesai membaca sebuah buku berjudul “salafi vs sufi”. Semua materi yang disuguhkan bacaan2 itu membuat pembaca awam cepat sekali terpengaruh dan terbakar emosinya. disitu juga penuh dengan tuduhan2 kafir, syirik, sesat, dsb. Kalau dibaca dari sudut pandang penganut tarekat, semua itu tidak lebih dari lelucon yang luar biasa.
    Saya tidak berniat adu dalil karena ilmu saya juga tidak terlampau tinggi.
    Saya hanya hendak mengajukan wacana kepada “bapaknya si taqiyyuddin”, bukankah kiblat anda itu arab saudi?pernahkah anda mencoba meneliti dan mempelajari sepak terjang kerajaan bid’ah (saya katakan bid’ah karena mengganti nama hijaz menjadi su’ud) itu di dunia jihad islam? tahukan anda bahwa osamah bin laden (yang anda idolakan juga berdasarkan komentar tentang jihad di afgan dan palestina) diusir oleh pemerintah arab saudi? tahukan anda bagaimana kehidupan pangeran2 saudi di luar negeri? tahukan anda berapa banyak harta yang mereka hambur2kan (sementara saudara2 di palestina mengerang karena kelaparan dan penjajahan) untuk kesenangan mereka?
    Kalaulah arab saudi begitu mengusung faham wahabi dan kalaulah faham wahabi itu yang diridhai ALLAH apakah sepatutnya lebih memprioritaskan memerangi saudara sesama muslim (kaum sufi) daripada memerangi musuh yang lebih jelas dan nyata (yahudi).
    Ada banyak sekali fakta yang (seandainya anda tidak sibuk mengkaji bacaan2 yang menyudutkan kaum sufi) bisa anda temukan tentang arab saudi (wahabi) yang rancu dan aneh.
    seperti kata pepatah, semut di seberang lautan kelihatan, gajah di depan mata tidak kelihatan.

    Sekian dulu lah komentar nya, kalu kebanyakan makin buat sakit perut.
    silahkan ditanggapi, dengan dalil2 yang rasional dan masuk akal. dan yang lebih penting, gunakan akal sehat ya 🙂

  • abu_taqiyyuddin

    @ aria

    skali lg, tidak satu katakan saya menisbatkan diri pd “wahhabi” atau “salafiyyun”, dan sejenisnya.
    pun, bila dilihat dr pengkhabaran ttg medan2 jihad qital, meminta saya u/ tengok posisi saudi, jg ga nyambung. bg kalangn yg coba akrabi perkembangn dr medan2 jihad qital insyaAllah posisi saudi akan nyaris sama dilihat: boneka amrik. sejak perang dunia kedua rezim saudi telah akrab dg amrik dg “oil-for-security policy”-nya. bhkn di antara bentuk keberseberangan kalangan mujahidin muwahidin dg rezim saudi terartikulasi dg skeptisme pd rezim saudi. (lihat link ini: http://tibyan.wordpress.com/2007/07/31/when-the-jihad-is-for-the-sake-of-america/ )

    (“abu_taqiyyuddin” is merely a nickname, that is nothing-to-do with “bapaknya polan atau polan”; dunia maya bukan t4 u/ disclose siapa jati diri qta.)

    @ brother sufimuda
    dunia tasawuf/sufisme, termasuk literatur2 tasawuf/sufisme (saya tidak hendak sebutkan literatur2 yg pernah saya santap itu), pernah saya jalani di masa lampau. konsep semisal penyibakan tabir/kasy bukan hal yg asing bg saya, dulu.
    pun, excuse yg sama dg anda bhw dg tasawuf/sufisme qta memerangi hal yg lebih besar, pernah terlintas jg pd diri saya, dulu.
    tapi, kecamuk perang o/ kafirin yg menzhalimi muslimin di brbagai negeri muslimin dg brbagai dalih yg digunakan kafirin (bukankah 2003 yg lalu amrik serang iraq dg dalih weapon of mass destruction (wmd), dan belakangn bush sndiri baru akui bhw iraq ga pernah punya wmd?), bangunkan saya dr terninabobokan dg jargon “jihad melawan hawa nafsu adalah jihad terbesar”, krn jargon itulah adalah kepalsuan yg pernah buat saya terbuai, sementara kafirin dg leluasa membantai muslimin. carilah tau, brother, bhw jargon tsb adalah hadits palsu/mawdlu’, yg sengaja disebarkan di kalangan muslimin agar qta terus terninabobokan sementara kafirin harbiyyin merajalela menjarah kekayaan alam negeri2 muslimin. minyak bumi di dalam perut bumi nusantara ini pun dah habis (shg qta keluar dari OPEC krn bukan lagi jd eksportir minyak, melainkan dah jd net importir minyak) siapa yg “meminum”-nya? kontraktor2 kafirin bukan? (dan kemiskinan tetap sj akrabi ratusn juta muslimin di nusantara ini).
    pd masa Rasulullah s.a.w. sendiri (pascaberdirinya daulah islam di madinah) melakukan/menjalankan misi2/ekspedisi2 perang bersenjata rata-rata 2-3 kali setahun.
    bgm qta hendak menutup mata atau pura2 tidak melihat ketika qta membuka misalnya QS. 08 dan QS. 09 dlm al-qur’an. bhkn, bukankah QS. 09 satu2nya surat dlm al-qur’an yg tidak ber-basmalah, krn ia adlh surat keberlepasan islam dr kafirin.

    pun, dulu, saya merasa menipu diri sendiri, misalnya bgm qta mengklaim mencintai Allah dan Rasul-Nya sementara (misalnya) praktik2 ribawi akrab dg qta. bgm saya hrs bersembunyi dan menutup mata dg ayat2 pelarangan riba, dan padahal riba jg menjadi materi wanti2 Rasulullah s.a.w. pd kesempatan haji wada’ agar qta tak lakukannya.

    jihad qital adalah puncak ketauhidan dalam diin ini. qital yg diajarkan islam adalah qital yg beradab, shg tak jarang qta dengar klw ada kafirin yg pernah diculik mujahidin muwahidin ternyata mereka diperlakukan sangat manusiawi, sampai akhirnya setelah mereka dibebaskan kemudian bersyahadat. ya, krn qital yg Allah serukan adalah mmg untuk menjadikan manusia hanya menjadi hamba bagi Allah saja, bukan menjadi hamba manusia lainnya. li-takuna-d-diin kulluhu li-llah, dan li-ila’i kalimatullah hiya-l-ulya.

    baraka-Llahu fii-kum, wa hadana-Llah wa iyakum ajma’in.

  • abu_taqiyyuddin

    maaf pd bbrp bagian mungkin ada mistype, d antaranya yg @ aria: bagian awalnya sharusnya bukan “tida satu katakan”, melainkan “tidak satu kata pun”

  • Aria

    Jadi teringat ada kata2 ini :
    “Kalau anda mengajak saya berunjuk rasa menentang perang saya tidak akan mengikuti anda. tapi kalau anda mengajak berunjuk rasa mengusung perdamaian saya akan menjadi yang peratama”

    tidak mengherankan, semakin kita berpikir dan mengajak jihad qital (asal katanya dari qatl kah?) / perang semakin perang dan penindasan itu menjadi2.

    umat islam telah kalah duluan dari perang propaganda/ghozwul fikr/psy war sehingga sangat gampang dikendalikan oleh musuh seperti sekarang. pikiran kita telah di ‘set’ sedemikian rupa sehingga kita sendirilah yang menciptakan begitu banyak kekacauan kepada agama kita sendiri.

    kalau ditanya sama saya kenapa begitu banyak perang dan situasi perang di timur tengah? jawabannya adalah tanpa ada yahudi/israel atau amerika pun mereka akan tetap berperang sesama mereka. kenapa? karena “ruh islam’ tidak ada lagi di dada mereka.

    Saya tidak percaya, ketika seseorang berpegang teguh kepada jalan yang benar mereka akan dibantai oleh kafir seperti binatang, karena ALLAH meng klaim :

    “Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”
    – Al Hajj, 22

    seandainya ALLAH betul2 maha kuat dan maha perkasa dan kita berpegang teguh kepadaNYA mungkinkah kita diperlakukan seperti debu yang tidak ada harganya? atau jangan2 kita salah pegang?

    “Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quraan ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir”
    – Ah Hasyr, 21

    apakah Al-Qur’an yang hebat nan dahsyat ini tidak dikenal di timur tengah? ataukah cuma perumpaan di alam rohani saja? lalu untuk apa agama ini dihebat2kan kalau umatnya terbantai dan terjajah. atau jangan2 kita patut bertanya, sudahkah kita berpegang betul2 kepada yang benar?

    “Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu , benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar”
    – Al Jin, 14-16

    tengoklah janji ALLAH dalam surat Al Jin itu. maksud dari air minum yang segar adalah kegemilangan seperti masa2 jayanya islam (mungkin seperti masa khalifah umar bin abdul aziz) tapi coba lihat umat islam sekarang? kalau kita merujuk kepada ayat itu, kita betul2 telah menyimpang dari jalan yang lurus sehingga kita bukannya mendapat air minum yang segar, tapi dibei minum darah dan peluru.

    semua komentar saya di atas cuma bermaksud menanggapi kata2 “bangunkan saya dr terninabobokan dg jargon “jihad melawan hawa nafsu adalah jihad terbesar”, krn jargon itulah adalah kepalsuan yg pernah buat saya terbuai, sementara kafirin dg leluasa membantai muslimin”.

    kalau anda pernah mencoba perang melawan hawa nafsu seperti pengamal tasawuf tapi masih berpandangan seperti sekarang, maka saya berani katakan, anda sudah kalah total, babak belur dihajar oleh setan anda sendiri, anda sama sekali belum menang sehingga anda tidak menemukan pencerahan. karena kalau anda sudah berhasil mengalahkan hawa nafsu (sesuai metodenya) seharusnyalah anda akan jumpai setiap ayat dari Al-Qur’an adalah benar, kecuali anda melakukannya dengan metode yang salah.

    Maaf lagi kalau ada kata2 yang menyinggung ya, saya cuma mencoba mengutarakan pendapat.
    Oya di borok2 sufi disebutkan kalau pengamal tasawuf sangat menjauhi belajar/membaca kitab2. well, orang2 yang saya kenal berbeda 180 derajat tuh 🙂

    Sufimuda :
    Mantap nich komentarnya 🙂

  • asep

    Perdamaian

    [Original by Drs. H. Abu Ali Haidar]

    Perdamaian, Perdamaian [4x]
    Perdamaian, Perdamaian [4x]

    Banyak Yang Cinta Damai Tapi Perang Semakin Ramai [2x]
    Bingung Bingung Ku Memikirnya [4x]

    Perdamaian, Perdamaian [4x]

    Banyak Yang Cinta Damai Tapi Perang Semakin Ramai [2x]
    Wahai Kau Anak Manusia Ingin Aman Dan Sentosa [2x]

    Tapi Kau Buat Senjata Biaya Berjuta Juta
    Tapi Kau Buat Senjata Biaya Berjuta Juta
    Banyak Gedung Kau Dirikan Kemudian Kau Hancurkan
    Banyak Gedung Kau Dirikan Kemudian Kau Hancurkan

    Bingung Bingung Ku Memikirnya [4x]

    Perdamaian, Perdamaian [2x]

    Banyak Yang Cinta Damai Tapi Perang Semakin Ramai

    Bingung Bingung Ku Memikirnya [4x]

    Sufi Muda :
    Lagu nya mantap Kang 🙂

  • asep

    Rumah sakit kau dirikan, orang sakit kau obatkan [2x]
    Orang miskin kau kasihi, anak yatim kau santuni [2x]
    Tapi peluru kau ledakan, semua jadi berantakan [2x]
    Bingung-bingung ku memikirnya

    Perdamaian perdamaian, perdamaian perdamaian [2x]

    Banyak yang cinta damai, tapi perang makin ramai[2x]
    Bingung bingung ku memikirnya (2x)

Tinggalkan Balasan ke Harjo Santoso, S.St.PiBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca