Bunga…Engkau Begitu Bahagia
Aku duduk di depan bangunan putih menanti mentari menyapa
Pandangan mata tertuju kepada sekuntum bunga indah
Teringat petuah dari Sang Guru, “Kalau cinta datanglah, bawa2 walau bunga tai ayam, lama2 nanti kau ganti dengan melati”
Aku tatap bunga, aku lihat makam itu, laksana bilal menatap menara dan pusara silih berganti ketika Rasul telah tiada
Air mata ini tanpa terasa mengalir deras membasahi pipi.
Bunga…begitu setia engkau menemani Sang Kekasih, siang malam, hal yang tak bisa aku lakukan.
Aku titip rindu ini kepada Sang Kekasih lewat aroma mu yang semerbak.
Aku abadikan keindahan mu untuk mengingatkan aku akan makna cinta dan kesetiaan.
Bunga… aku iri pada mu, engkau begitu bahagia.
12 Comments
sartika
Assalaamu’alaykum waromatullahi bi salaam
Abang.. Selalu saja hangatnya bahasamu mnjdkan kami bersyukur dan berzikir padaNya. Terimakasih abang.. Salam dan sejahtera kami haturkan bagimu..
bubukomando
Yaa allaaah kekalkan syair dan puji hambamu yang tiada ini
Yaa allaaah jadikan syair dan puji hambamu ini menjadi syair dan puji nya nur muhammad rasulullah wal awwalu wall akhiru
Yaa allaaah menjadilah syair dan puji mu ini memuji meng*agung kan DIRIMU sendiri;- see maha kekal zat mu, see maha agung zat mu,see maha suci zatmu, see maha sempurna zat mu SENDIRI …ALLAAAHUAKBAAAR semoga yaa allaaah sufi muda tetap sehat dan berkah saudaraku …al fateha sufi muda
bubukomando
I love u rasulullah muhammad saw fulllll
sahlanlan
Melalui Zikir ini aku sambut kedatanganMu sang kekasih…
Heri Pane
Rindu hati ini tuk bertemu denganmu Yaa Rasullah, Basah lidah ini ber Sholawat kepadamu Ya Rasullah, Berdegup jantung ini berharap menunggu sapa dari mu Ya Rasullah namun ….. ummatmu ini sadar …. dan berhisab thd diri sendiri ….. ternyata masih banyak kesombongan, ketidakjujuran dan dendam yang berkecamuk di sanubari ini. Maka pantas dan wajar lah ummatmu ini belum dapat ber-uluk salam kepadamu Yaa Kekasih ALLAH.
Ruslianto
Ada orang berziarah kubur menaburkan bunga dipusara seseorang yang pernah ia kenal dan ia sayangi,…. sembari melantunkan do’a-do’a. Lalu banyak orang mengatakan bid’ah,… Nabi Muhammad s.a.w meletakkan pelepah daun kurma (karena di arab tak tumbuh bunga),………. tapi tak satupun ada yang brani bilang Rasulullah melakukan bid’ah.
titik2015
Bahasa tulisan yang indah sekali, rasanya ingin menyatu dengan alam sana …..
Terima kasih Bang Sufi Muda………………
dewitya
bagusss
rudiyanto
alhamulillah…bg sufi menyetuh hati…sampai tak terasa air mata membasahi pipi…” MENCINTAI YG AKU CITA …. AKU CINTA ….
sirnafana
Assalamualaikum,
Semoga pemilik blog SUFI MUDA selalu diberi kerahmatan Allah dan selalu dalam lindungan nya,
Dalam hati kecil ini sulit untuk berbicara dengan bang SM bagaimana hamba yg hanya seorang hamba dapat berbicara dengan orang orang berilmu seperti bang SM…. Takut sekali rasanya berkata “saya” maka dari itu hamba mohon bimbingan melalui bang SM semoga bila berkenan diberikan sedikit saja pemahaman….
Pingback:
Aji Subhan Fahroni Nur
Benarkah “Bunga” tersebut yang bahagia? Lihatlah “Siapa” yang ada dibaliknya…???