Tidak Ada Perantara Antara Manusia dengan Allah (Selesai)
Pada umumnya yang paling banyak di dunia ini adalah jenis “Langsung Disambar Setan”, melakukan hubungan langsung menurut pikirannya, menurut pengetahuan agama yang dia baca dan dia dengar tanpa mau berguru kepada orang yang sudah bolak balik kehadirat Allah SWT.
Hubungan “Langsung” versi ini yang banyak di propaganda oleh musuh-musuh Islam yang menyusup dalam Islam sebagai pemeluk yang taat dan fanatik, kemudian secara pelan tapi pasti menyesatkan ummat Islam seluruh dunia. Hubungan “Langsung” versi ini karena tidak ada hubungan rohani dengan Rasulullah kemudian membentuk pribadi yang kasar, brutal dan melakukan tindakan kekerasan atas nama Agama. Memecah belah ummat dengan cara mencari kesalahan ummat Islam yang tidak sealiran dengannya. Bid’ah, Syirik dan Kafir adalah tidak selogan yang selalu di dengungkan untuk melegalkan segala tindakan kebodohannya.
Seperti Maling teriak Maling, seperti jeruk minum jeruk, begitulah yang terjadi saat ini. Menuduh syirik dan bid’ah kepada pengamal tarekat, dan menyatakan dirinya paling bertauhid tanpa rasa malu, padahal hubungan seperti yang dilakukan pengamal tarekat itulah yang benar, hubungan secara jasmani dan rohani dengan Rasulullah SAW dan Allah SWT, bukan hubungan dalam kekosongan dengan hanya mewakini bahwa Allah mendengar doa-doa nya tanpa mau meriset lebih dalam tentang ibadah yang dilakukannya.
Tapi memang mungkin ini sudah menjadi takdir Allah seperti yang diramalkan oleh Rasulullah SAW bahwa di akhir zaman nanti ummat Islam banyak tapi seperti buih di lautan, di ombang ambing kesana kemari karena tidak perpegang kepada Tali Allah yaitu Wasilah yang diwariskan oleh Nabi SAW.
Tulisan dengan judul “Tidak Ada Perantara Manusia dengan Allah” memang menarik untuk di jadikan bahan kajian, tulisan ini sebenarnya kalau di tulis secara rinci beserta dalil-dalil akan sangat panjang dan bisa menjadi sebuah buku. Agar lebih mudah sahabat semua membaca maka tulisan dengan judul di atas, maka tulisan ini tidak saya teruskan, tapi ptetap akan dibahas tentang hubungan langsung manusia dengan Allah dengan judul yang berbeda.
Saya akhiri tulisan ini dengan mengutip sebuah hadist untuk jadi bahan renungan kepada kita semua tentang zaman di mana orang hanya bisa melihat al-Qur’an yang tertulis tanpa bisa menyentuh Cahaya Al-Qur’an yang ada dalam diri Nabi dan Para Kekasih-Nya, mesjid begitu besar dan ramai dengan kegiatan-kegiatan agama tapi tidak ada cahaya Allah (Wasilah) disana sehingga ummat tidak mendapat petunjuk langsung dari Allah dengan demikian hati selalu berada dalam kegelapan. Dan yang paling sedih adalah orang yang mengaku ulama tapi sangat senang melakukan fitnah yang tanpa sadar merusk ummat Islam sendiri.
Dari Sayyidina Ali r.a bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Hampir datang suatu zaman, di mana agama Islam hanya tinggal namanya saja, dan Al-Quran hanya tinggal huruf dan tulisannya saja. Masjid-masjid indah dan megah, tetapi sunyi daripada petunjuk. Ulama mereka adalah yang paling jahat di antara yang ada di bawah langit. Dari mereka (ulama) itu akan muncul berbagai-bagai fitnah dan fitnah itu akan kembali ke lingkungan mereka sendiri (umat Islam).” (Riwayat Baihaqi).
Semoga Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim senantiasa membimbing dan menuntun kita semua ke jalan-Nya yang lurus dan benar, amin ya Rabbal ‘Alamin
assalamu’alaikum, tetap menyimak di lailatul mubarokah, setuju mas sufimuda, bahasan ttg ini sangatlah panjang bila diwedar semua, semoga ridho,rohmat,barokah,maunah,taufik,hidayah dan inayah Alloh swt terlimpah untuk semua umat Muhammad.
Wa’alaikum salam
Mas uttama
Amin ya Rabbal ‘Alamin
aamiin Yaa Rabbal Alamiin……..