Motivasi

JIKA TUHAN MENARIK PERHATIAN KITA

*Eko Jalu Santoso

Dikisahkan, seorang mandor bangunan yang sedang bekerja di sebuah gedung bertingkat, suatu ketika ia ingin menyampaikan pesan penting kepada tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Mandor ini berteriak-teriak memanggil seorang tukang bangunan yang sedang bekerja di lantai bawahnya, agar mau mendongak ke atas sehingga ia dapat menjatuhkan catatan pesan. Karena suara mesin-mesin dan pekerjaan yang bising, tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya tidak dapat mendengar panggilan dari sang Mandor. Meskipun sudah berusaha berteriak lebih keras lagi, usaha sang mandor tetaplah sia-sia saja.

Akhirnya untuk menarik perhatian, mandor ini mempunyai ide melemparkan koin uang logam yang ada di kantong celananya ke depan seorang tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Tukang yang bekerja dibawahnya begitu melihat koin uang di depannya, berhenti bekerja sejenak kemudian mengambil uang logam itu, lalu melanjutkan pekerjaannya kembali. Beberapa kali mandor itu mencoba melemparkan uang logam, tetapi tetap tidak berhasil membuat pekerja yang ada di bawahnya untuk mau mendongak keatas.

Akhirnya untuk menarik perhatian, mandor ini mempunyai ide melemparkan koin uang logam yang ada di kantong celananya ke depan seorang tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Tukang yang bekerja dibawahnya begitu melihat koin uang di depannya, berhenti bekerja sejenak kemudian mengambil uang logam itu, lalu melanjutkan pekerjaannya kembali. Beberapa kali mandor itu mencoba melemparkan uang logam, tetapi tetap tidak berhasil membuat pekerja yang ada di bawahnya untuk mau mendongak keatas.

Tiba-tiba mandor itu mendapatkan ide lain, ia kemudian mengambil batu kecil yang ada di depannya dan melemparkannya tepat mengenai seorang pekerja yang ada dibawahnya. Karena merasa sakit kejatuhan batu, pekerja itu mendongak ke atas mencari siapa yang melempar batu itu. Kini sang mandor dapat menyampaikan pesan penting dengan menjatuhkan catatan pesan dan diterima oleh pekerja dilantai bawahnya.

Sahabat yang baik, untuk menarik perhatian kita manusia sebagai hambaNya, Allah seringkali menggunakan cara-cara yang menyenangkan, maupun kadangkala dengan pengalaman-pengalaman yang menyakitkan. Allah seringkali menjatuhkan “koin uang” atau memberikan kemudahan rejeki yang berlimpah kepada kita manusia, agar mau mendongak keatas, mengingatNya, menyembah-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan lebih banyak bersyukur atas rahmat-Nya.

Tuhan seringkali memberikan begitu banyak berkat, rahmat dan kenikmatan setiap harinya kepada kita manusia, agar kita mau menengadah kepada-Nya dan bersyukur atas karunia-Nya. Namun, sayangnya seringkali hal itu tidak cukup membuat kita manusia untuk mau mendongak keatas, mengingat kebesaran-Nya, menengadah kepada-Nya, mengagungkan nama-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya.

Karena itu, kadang-kadang Tuhan menggunakan pengalaman-pengalaman menyakitkan, seperti musibah, kegagalan, rasa sakit, kelaparan dan berbagai pengalaman menyakitkan lainnya untuk menarik perhatian manusia agar mau mendongak keatas. Menarik perhatian untuk mau menengadah kepada-Nya, menyembah kepada-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya.

Dengan demikian, pengalaman-pengalaman menyakitkan yang kadang kala diterima manusia, hendaknya diterima sebagai peringatan dari Tuhan untuk menarik perhatian kita. Hendaknya hal itu membuat kita semakin mempererat hubungan dengan Allah atau “habl min Allah.” Hendaknya hal itu mengajarkan kita untuk mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah, dan menyadarkan kita adalah makhluk-Nya yang sangat lemah dan tidak berdaya.

Sahabat yang baik, sudah begitu banyaknya rahmat dan berkah Allah senantiasa mengalir setiap detiknya kepada kita semua manusia. Seperti memiliki pekerjaan yang baik, memiliki kesehatan yang kita rasakan, kelengkapan panca indra yang menopang kehidupan kita, mendapatkan rejeki yang kita nikmati setiap hari, keluarga yang bahagia yang kita miliki dan lain sebagainya. Semua itu sesungguhnya adalah rahmat dan berkah dari Allah SWT yang tak ternilai harganya.

Kini apakah Anda akan segera menengadahkan wajah kepada-Nya, ataukah menunggu Allah menjatuhkan “batu” kepada kita ?.

SEMOGA BERMANFAT !

http://www.ekojalusantoso.com

10 Comments

  • Arsyad Salam

    untuk menarik perhatian orang kadang memang perlu dilakukan hal ekstrim.. apakah tsunami di aceh dan lumpur lapindo adalah contoh bahwa Allah telah melempar uang koin itu???
    Salam

  • dinda

    ya Tuhan ku, smoga nikmat yg slama ini Engkau berikan tidak membuat aku lalai mengingat Mu.
    Bukakanlah dinding hijab yg membatisi kami dgn Engkau Allah, agar dapat kami pahami firman Mu ya Rabbi
    🙂 nice posting Ab SUFIMUDA

  • Adinata

    Loh, ini artikel sufimuda atau Eko Jalu Santoso?
    Whoeverlah,,
    Analogi nya sederhana dan mengena banget.
    Thanks dah bantu ngingetin.
    Tuhanku memang Maha Pintar lagi Bijaksana

  • moonlight

    namanya juga manusia,
    klo udah dapat nikmat sering lupa bersyukur…
    klo giliran dapat musibaaah aja, baru deh complain..
    untung ALLAH gak pernah capek ya ngurusin tingkah manusia ini…

  • secretLove

    ampun TUHAN……….

    ga ada kata2 yang bisa mengungkapkan isi hati ini untuk memohon ampun pada MU TUHAN ku,
    karena hamba yang hina ini sering melupakanMU, tapi kalau boleh nawar TUHANKU, sudahlah cukup batu2 yang ENGKAU lemparkan kepada ku untuk MENGINGAT MU
    kecuali batu yang terbuat dari emas agar aku bisa selalu berada didekatMU, untuk membesarkan namaMU, berjihad di jalanMU, karna hamba malu berjumpa dengan MU, jika hanya membawa diri dan dosa yang sudah menuumpuk

    ampun TUHAN KU
    Love U

  • shofa

    Allah memang punya cara yang luar biasa untuk menyentuh hati hambaNYA. dalam duka kita di buat bersabar, dalam senang kita di ingatkan untuk bersyukur.
    Ya Allah aku tak mampu hidup tanpa MU

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca