Sahabat Nabi

Cinta Kepada Nabi SAW

CINTA KEPADA NABI SAW

Sebuah panah mengenai Rasulullah saw.. Peristiwa ini menjadikan beliau sakit, di tempat tidur dengan tubuh yang lemah. Maka datang Abu Bakar r.a. mengunjungi dan dia merasa sangat sedih ketika melihat Rasulullah saw. tergeletak lemah di tempat tidur.

Ketika Abu Bakar kembai ke rumah, ia terserang sakit akibat kesedihannya terhadap Rasulullah saw.. Dan mana kala Rasulullah saw. telah sembuh, beliau mengunjungi Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. Melihat kedatangan Rasulullah, wajah Abu Bakar r.a. berseri-seri dan ia sangat gembira mengetahui kesembuhan Rasulullah saw. yang akhirnya juga menjadikannya sembuh berkat melihat Rasulullah saw.

Kemudian Abu Bakar r.a. mendendangkan sebuah syair yang mengungkapkan rasa cintanya yang tidak ada bandingannya kepada Rasulullah saw,

 

Aku mengunjungi kekasihku yang tengah sakit

Maka aku juga menjadi sakit akibat rasa sedihku terhadap penyakitnya

Dan ketika kekasihku sembuh, dia datang mengunjungiku

Maka aku pun menjadi sembuh karena memandang dirinya

 

 

100 Qishshatin wa Qishashati min Hayaati Abu Bakar ash-Shiddiqiid r.a Karya Muhammad Shiddiq al-Minsyawi

 

 

6 Comments

  • dinda

    Sunguh dalam cinta ini pada Mu
    terkadang tiada sangup lagi tertahan

    cinta ini ku persembahkan semua untuk Mu
    seluruhnya pada Mu
    🙂

  • anggun

    cerita yag amat menggugah hati…
    andai akuhidup zaman nabi…
    akan aku cium tangan dan kakinya sebagai rasa cinta ini..
    tapi, apalah daya, aku hidup 14 abad setelah beliau tiada,
    I love u ya Rasulullah
    I Love u ya Habibullah..
    I love u ya Rahmatan Lil ‘Alamin
    trima kasih Sufimuda, sering2 tampilkan cerita begini, agar wajah Islam lebih teduh dan damai

  • Ruslianto

    Hasan Basri
    Semasa kecilnya Hasan Basri pernah meminum air yang berlebihan dari yang diminum Nabi Muhammad Saw dari sebuah gelas, Nabi mengetahui dan berkata; “Anak ini akan menerima dari Allah, ilmu sebanyak air yang diminumnya itu”
    Hasan Basri adalah seorang zahid yang masyhur dalam kalangan tabi’in.Beliau dilahirkan pada tahun 21 H,dan wafat pada tahun 110 H. Beliaulah orang yang pertama membicarakan ilmu-ilmu kebathinan keluhuran budi dan kesucian hati.
    Dasar pendirian Beliau adalah zuhud, menolak kemegahan dunia, semata-mata menuju kepada Allah,tawakkal,khauf dan raja’.
    Sebagian dari kata-kata hikmat dari mulut tertulis sebagai berikut :

    # “Perasaan takutmu sehingga bertemu dengan hati tentram, lebih baik dari pada perasaan tenteramamu, yang kemudiannya menimbulkan takut ;

    # “Orang yang beriman pagi-pagi berdukacita dan diwaktu siang berdukacita, karena dia hidup di antara dua ketakutan. Takut mengenang dosa yang telah lampau, balasan apakah yang akan ditimpakan Tuhan. Dan takut memikirkan sisa umur yang masih tinggal, dan tak tahu bahaya apakah yang sedang mengancam”.

    #”Akhir dunia dan awal akhirat ialah di dalam kubur”.

    Sebagian dari pesan Hasan Basri yang senantiasa menjadi buah bibir kaum shufi ialah :
    “Anak Adam,……..Dirimu,….Dirimu !
    Kalau dia selamat, selamatlah engkau
    Kalau dia binasa, binasalah engkau
    Dan orang yang telah selamat tak dapat menolongmu,
    Tiap-tiap nikmat yang bukan syurga, adalah hina,
    Dan tiap-tiap bala bencana yang bukan neraka,..mudah!”

    “Syurga” yang diutamakan disini ialah perasaan, karena menikmati ridho Allah. Dan neraka ialah puncak kegelisahan karena merasa murka-Nya”

    Semoga menjadi renungan bersama, ….mengapa “orang” yang di do’akan Para Nabi pada umumnya mengarah menjadi “zuhud dan menolak kemegahan dunia..?”
    Suraah Al Fatehah::….Ihdinas-siratal-mustaqimm,….Siratallazina- an’amta ‘alaihimghairil-magduubi ‘alaihim wa ladd dhoolinn,…
    tunjukkilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya;…dan BUKAN (pula jalan) mereka yang sesat.
    Akhirul kalam, mohon maaf,…Wass.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: