• Syariat (Fiqih),  Tasauf

    Kembali Kepada Ulama

    3 Tahun lalu saya menulis sebuah tulisan dengan judul “Bahaya di Balik Selogan Kembali ke Al-Qur’an dan Sunnah” dan mendapat respon beragam baik pro maupun kontra. Jika anda penasaran dimana letak bahaya dari ajakan itu silahkan di baca kembali tulisannya. Ini merupakan kelanjutan dari tulisan “Bahaya di Balik Selogan Kembali ke Al Qur’an dan Sunnah” untuk memberikan sedikit jalan kepada ummat Islam bagaimana dia harus bersikap agar bisa selamat di era akhir zaman yang penuh fitnah dan tipu daya ini..

  • Tasauf

    SALAH MINUM OBAT (Bag. 2)

    Di pagi Jumat penuh berkah ini saya ingin melanjutkan tulisan yang pernah saya tulis setahun yang lalu tepatnya 19 Maret 2017 dengan judul Salah Minum Obat. Salah Minum Obat adalah tulisan yang membahas tentang bagaimana seorang bisa menjalankan Tasawuf dengan benar. Tasawuf bisa menjadi hanya sekedar ilmu teori, membacanya kemudian melaksanakan apa yang tertulis untuk mengubah akhlak manusia menjadi lebih baik karena inti ajaran tasawuf adalah untuk menjadikan manusia berakhlak mulia sebagaimana yang di cita-citakan oleh Nabi Muhammad SAW.

  • Tasauf

    Salah Minum Obat

    Seorang dokter dengan ilmu dimilikinya mengetahui penyakit pasien dan memberikan obat sesuai dosis sehingga pasien memperoleh manfaat, menjadi sembuh. Bagimana kalau dokter tidak ahli atau dokter palsu maka bisa dipastikan resep obat diberikan keliru, bukan sembuh tapi bertambah parah sakitnya.

  • Tasauf

    Akhirnya…

    Al-Imam Ahmad bin Hanbal pernah berkata kepada puteranya, Abdullah, “Wahai anakku, engkau harus mempelajari hadis, dan berhati-hatilah jangan sampai engkau duduk bersama mereka yang menamai dirinya kaum sebagai Sufi. Tidak jarang di antara mereka ada yang bodoh terhadap hukum-hukum agamanya”.

  • Tasauf

    Pentingnya Ilmu Tasawuf (2)

    Fiqih, Tauhid dan Tasawuf adalah pilar pokok agama Islam yang harus dilaksanakan secara lengkap tanpa meninggalkan salah satu. Fiqih berhubungan dengan hukum-hukum Agama yang di gali dari al-Qur’an dan al-Hadist oleh para ahli yang kita sebut sebagai Imam dari ilmu fiqih yang kemudian melahirkan mazhab-mazhab. Dikalangan Suni ada 4 mazhab besar sebagai rujukan ummat yaitu Hanafi, Syafii, Maliki dan Hanbali sedangkan dari Syi’ah tidak memakai 4 mazhab ini, mereka mempunyai rujukan imam tersendiri.

  • Tasauf

    Pentingnya Ilmu Tasawuf

    Inti dari Tasawuf adalah akhlak terpuji sebagaimana tujuan utama Rasulullah SAW di utus ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia menjadi akhlak yang mulia (Akhlakul Karimah). Seorang yang mengamalkan tasawuf secara otomatis menjaga sikap dan tingkah laku agar selaras dengan apa yang diperintahkan Allah SWT. Mengubah akhlak manusia dalam jangka pendek bisa dilakukan dengan memberian nasehat serta pendidikan-pendidikan secara zahir baik pendidikan agama maupun pendidikan lain yang menekankan kepada moral. Akan tetapi untuk bisa mengubah akhlak manusia jangka panjang secara permanen harus dari dalam dimana hati manusia disinari dengan Kalimah Allah maka dengan itu pula hati dan seluruh badannya akan bersinar dan tunduk kepada hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah SWT.

  • Tokoh Sufi

    Ivan Aguéli Pelopor Tasawuf di Eropa

    Jika bertanya siapa yang pertama kali mengenalkan tasawuf di tanah Eropa? Ivan Aguelilah jawabannya. Cendekiawan Muslim asal Swedia ini dikenal amat ahli dalam metafisika sufi dan mengenalkannya ke benua biru.

Ia dikenal dengan nama ‘Abd al-Hadi Aqhili. Agueli lahir pada 24 Mei 1869 di Sala, Västmanland, Swedia. Nama kecilnya John Gustaf Agelii, putra dari seorang dokter hewan Johan Gabriel Agelii. 

Sejak muda, Agueli menunjukkan bakat seni yang luar biasa dan minat dalam sufistik agama. Pada 1879, ia belajar ke Gotland dan Stockholm.