-
Nabi Tidak Makan Sedekah
Jika kita dengar kata “Sedekah” maka sebagian besar fikiran tertuju kepada orang-orang yang meminta di pinggir jalan untuk dikasihani dengan uang receh, atau pikiran kita tertuju kepada kotak amal di mesjid yang lewat dihadapan kita disaat khatib sedang membaca khutbah Jumat, uang yang dimasukkan kedalam kotak amal itu pada umumnya jenis uang kecil, sisa kembalian belanja yang masih mengendap di dompet kita.
-
ISLAM BERLAPIS
Begitu sederhananya agama Islam hanya dengan berikrar lewat ucapan tentang Allah Yang Esa dan Muhammad sebagai Rasul-Nya maka seseorang sudah diakui menjadi orang Islam, itulah Kalimah Syahadat, kalimat begitu pendek yang membedakan seorang itu kafir atau Islam. Selanjutnya bagi orang yang sudah memilih Islam sebagai agama melengkapinya dengan melaksanakan kewajiban pokok di dalam Islam yang di himpun di dalam rukun Islam yang hanya 5 perkara. Rukun Islam hanya menilai gerak zahir dari seseorang apakah dia sudah Islam atau tidak, maka untuk mengukur kadar keyakinan diperlukan alat lain yaitu rukun Iman. Ada 6 hal yang harus diyakini di dalam Islam mulai percaya kepada Allah sampai percaya kepada Hari Akhir, Kadar dan…
-
Kurun 15 Sangat Berat
Hari ini kita telah memasuki awal tahun baru, 1440 H dan tentu saja kita berada pula dalam kurun (abad) ke 15, sebuah kurun yang penuh ketidakpastian dan tidak pernah diberitakan oleh Nabi kita. Beliau hanya mengatakan bahwa kurun ke 14 sangat berat, dan kurun 14 sangat berat itu telah 40 tahun kita lewati. Para peramal terdahulu juga hanya bisa memprediksi kejadian di abad ke 14, setelah itu tidak bisa diprediksi sama sekali.
-
Kembali Kepada Ulama
3 Tahun lalu saya menulis sebuah tulisan dengan judul “Bahaya di Balik Selogan Kembali ke Al-Qur’an dan Sunnah” dan mendapat respon beragam baik pro maupun kontra. Jika anda penasaran dimana letak bahaya dari ajakan itu silahkan di baca kembali tulisannya. Ini merupakan kelanjutan dari tulisan “Bahaya di Balik Selogan Kembali ke Al Qur’an dan Sunnah” untuk memberikan sedikit jalan kepada ummat Islam bagaimana dia harus bersikap agar bisa selamat di era akhir zaman yang penuh fitnah dan tipu daya ini..
-
Adab Ziarah Kubur
Sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat kita ketika Idul Fitri tiba mereka biasanya berziarah ke kubur, kadang di lakukan sebelum Idul Fitri. Saya sejak kecil dibawa oleh orang tua berziarah ke makam kakek dan ketika orang tua telah tiada, saya setiap tahun berziarah ke makam orang tua saya. Rasanya belum lengkap Idul Fitri kalau tidak melakukan ziarah kubur. Tentang ziarah kubur Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka ziarahilah (sekarang)! Karena sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan kalian akan kematian.” (HR Muslim dari Abu Buraidah).
-
Orang Mampu Mengaku Miskin
Sering kita jumpai orang mampu tapi mengaku orang miskin. Pengakuan tersebut sebenarnya lebih dikarenakan faktor mental, yakni orang tersebut bermental miskin, karena keserakahannya terhadap harta yang ingin dimilikinya. Orang seperti itu tidak akan merasa cukup sebelum semuanya menjadi milik dia. Oleh karena itu, pengelola zakat harus berhati-hati dalam menyalurkan zakatnya jangan sampai salah sasaran ke tangan orang yang bukan mustahiq. Jika pemberian itu berupa hibah memang orang yang mampu berhak menerimanya. Asalkan penerima adalah orang yang membutuhkan atau pemberi hibah bermaksud mencari pahala.
-
Perayaan Maulid Nabi dan Kontroversi Makna Bid’ah
Pernyataan bahwa perayaan maulid Nabi adalah amalan bid’ah adalah peryataan sangat tidak tepat, karena bid’ah adalah sesuatu yang baru atau diada-adakan dalam Islam yang tidak ada landasan sama sekali dari dari Al-Qur’an dan as-Sunah. Adapun maulid walaupun suatu yang baru di dalam Islam akan tetapi memiliki landasan dari Al-Qur’an dan as-Sunah. Pada maulid Nabi di dalamya banyak sekali nilai ketaatan, seperti: sikap syukur, membaca dan mendengarkan bacaan Al-Quran, bersodaqoh, mendengarkan mauidhoh hasanah atau menuntut ilmu, mendengarkan kembali sejarah dan keteladanan Nabi, dan membaca sholawat yang kesemuanya telah dimaklumi bersama bahwa hal tersebut sangat dianjurkan oleh agama dan ada dalilnya di dalam Al-Qur’an dan as-Sunah.