anekdot sufi

GERAH DENGAN BUKU YANG MENGGUGAT SUFI

Dengan sikap emosional dan gerah, Parto menentang beberapa buku yang menggugat dunia Tasawuf. Sudah bisa ditebak buku itu isinya pasti menghujat, menyesatkan dan menyampahkan tasawuf.
“Ini bagaimana kawan. Kita dihabisi dengan penuh kehinaan. Apa yang harus kita lakukan. Apa kita bakar buku-buku ini?”
Kawannya, Sugih namanya,  yang diajak bicara tadi melihat satu persatu buku itu sambil senyum-senyum.
“Gih kamu kok malah tertawa-tawa seperti itu. Ini banyak orang bisa sesat membaca buku ini, dan mereka bisa anti terhadap ajaran tasawuf.”

“Ngapain kamu gerah To, lha wong zamannya Ibnu Sraby, zamannya Ibnu Athaillah saja, sudah dihujat oleh Ibnu Taymiyah yang begitu hebat. Tapi toh tak bergeming. Sedangkan buku-buku ini yang menulis klas kambing saja, penulis pinggir jalan, seperti penjaja kacang goreng saja…”

“Tapi ini kan ada juga penulis dari Syeikh Saudi?”
“Apalagi. Kan semakin jelas.”
“Jelas apanya mereka syeikh dan Ulama…”
“Nah semakin jelas pula, dan semakin gembira kita…”
“Saya nggak mudeng Gih, kenapa kamu begitu….?”
“Lha iya. Alhamdulilllah tasawuf digugat. Itu justru akan membesarkan pohon Sufi kita, menjadi pupuk bagi kagungan dan kerindangan ajaran Nabi yang paling inti…”

“Kamu ini malah bikin aku pusing…”
“Pohon itu besar karena pupuknya, rawatannya. Lebih baik kita pakai pupuk kandang anti pestisida. Kotoran-kotoran sapi itu lho…masak kamu nggak ngerti…”
“Aku nggak ngerti Gih…”

“Anggap saja mereka itu, ucapan mereka, ulasan mereka tu, kotoran yang menjadi pupuk bagi kita. Jangan dibuang. Biarkan saja. Lha wong para Nabi dan para  wali dulu musuhnya orang-orang munafik, orang-orang zalim, orang-orang fasiq, nah, kIta belajar dan bercermin saja di sana. Nggak usah pusing-pusing lah, malah alhamdulillah…”
Parto hanya geleng kepala sambil menghela nafas panjangnya.
“Jadi nggak perlu di counter  Gih?”
“Di counter sambil guyon, dan ditunggu sambil tidur saja…”

 

Sumber : http://www.sufinews.com

11 Comments

  • adiost

    sufi? aliran atau orang mana ya…. aku punya lo temen namanya sufi…. (just kidding friend)
    sebelum mengenal islam lebih dalam……
    sebelum tahu manisnya iman….
    sebelum mengerti makna cinta Illahi…
    tiada sufiesme dalam kalbu…
    —————
    menghujat……. siapa yang layak dihujat
    menggugat…… siapa yang pantas di gugat.
    kedewasaan fikir”, ah entahlah
    apa yang mesti terucap, bila hati tak menyatu dengan khitah

  • satria

    Mudah-mudahan Islam bersatu agar menjadi kuat, Ulama-ulama Saudi sudah diracuni dengan pemikiran sempit, licik sehingga mudah sekali membuat stempel sesat kepada yang tidak sefaham dengan mereka, Ulama zaman tidak walaupun beda pendapat tapi saling menghargai, tidak ada cap sesat menyesatkan

  • economatic

    Padahal ‘kan dilarang ngomong, ” Anal Haqq” seperti AlHallaj sementara sekarang ada ulama yang malah senada dengan dia dengan mengatakan bahwa ajaran kelompoknyalah yang paling benar. So, ngritik tasawuf malah jadi tasawuf ……
    Salam kenal http://economatic.wordpress.com/

  • hamba,79

    kalo gue mah..senyam – senyum ajah…
    yang menghujat belem tentu lebih baik dari yang di hujat…jalan teruuuuuussssss….
    hehehe…piss..

  • agam assumatrani

    tenang aja, tidak selamanya buku itu membawa kesesatan, toh dulu aq dulu masuk dan suka mempelajari tasawuf/tarekat setelah membaca buku tasawuf belitan syeitan 🙂

  • yudistira

    saya sepakat dengan hamba79
    salam kenal.

    ada pepatah lain mengatakan “syirik tanda tak mampu”

    heeeeeeeeeeee:-)

  • abumajnun

    cercaan, hinaan dan hujatan hanya sebab2, mari kita tingkatkan mujahadah agar shiddiq fana kita kemudian shiddiq pula baqa kita. saya punya 2 buku 1. ttg 7 lathifah dan 2O muraqabah serta 15 maqam kewalian. 2. ttg konsep martabat tujuh. bagi ikhwan tarekat yg berminat hub 0856 7368 179.

Tinggalkan Balasan ke satriaBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca