-
JANGAN MEMIKIRKAN HASIL
مِنْ عَلاَمِة الاِعْتِمِاد على العَمَلِ نُقْصانُ الرجَّاءِ عِند وَجُودِ الَّزلَل “Tanda seseorang bergantung pada amal dan karyanya adalah bahwa dia akan cenderung pesimis, kurang harapan manakala dia mengalami kegagalan.” (Ibn ‘Athaillāh) Di awal saya berguru, kira-kira baru 1 tahun, saya membawa seorang teman beragama Kristen Protestan kepada Guru saya. Sebelumnya sudah banyak diskusi yang saya lakukan dengan dia sampai kemudian tertarik dengan tarekat dan ingin berjumpa dengan Guru saya. Saya memperkenalkan dia kepada Guru dan setelah Guru ceramah kira-kira 15 menit, saya disuruh membawa kawan ini masuk ke dalam surau untuk diperlihatkan silsilah Tarekat Naqsyabandi. Silsilah ini menunjukkan bahwa dari Guru sekarang bersambung kepada Nabi Muhammad SAW.
-
..Dan Batu pun Bisa Berlobang..
“Air mengalir setetes demi setetes akan mampu melobangi batu, namun jika diganti dengan air satu drum atau jumlah yang sama dengan yang telah menetes tapi dituang sekaligus, tidak akan mampu melobangi batu, itulah hebatnya istiqamah.” (Guru Sufi).
-
Jangan Menilai Saat Sulit
Seorang ayah menyuruh keempat anaknya melihat pohon pir di dalam hutan pada empat musim yang berbeda. “Pohon pir itu pohon jelek, tidak berdaun, kering dan bengkok pula batangnya,” komentar anak pertama saat musim dingin. “Pohon pir itu menggembirakan dan penuh dengan kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan,” komentar anak kedua pada musim semi. “Pohon pir itu pohon yang cantik yang dipenuhi oleh bunga-bunga bermekaran yang berbau harum,” komentar anak ketiga ketika musim panas. Anak keempat tidak setuju dengan pendapat ketiga saudaranya.
-
Belajar Dari Lebah
Rasulullah SAW mengumpamakan Muslim itu seperti lebah. “Mukmin itu bagaikan lebah. Jika hinggap pada tanaman berbunga, ia memakan sarinya yang baik, tidak mematahkan maupun merusak yang dihinggapinya.” (HR Ahmad, Abu Syaibah, dan Thabrani).