-
Bukti Cinta Rasulullah SAW
Mahabbah, sebuah ungkapan kecintaan. Cinta yang muncul dari hati dan perasaan seseorang atas suatu hal. Cinta terhadap pasangan, cinta kepada orang tua, dan cinta terhadap anak, istri, serta kerabat. Kekuatan cinta mengalahkan kebencian. Mengikis permusuhan dan benih konflik. Begitu dahsyat arti cinta. Cinta, kata Imam Syafii, menggiring orang untuk mengikuti apa pun titah sang kekasih. Innal muhibbi lima yuhibbuhi muthi’.
-
Ketika Perut Rasulullah Berbunyi
Suatu ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat. Para sahabat yang menjadi makmum di belakangnya mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh Rasulullah bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai shalat, ”Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah Anda sakit?” Namun Rasulullah menjawab, ”Tidak. Alhamdulillah, aku sehat dan segar.”
-
Tujuh Kisah Kesabaran dan Kedermawanan Nabi
“Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang laki-laki yang ada diantara kamu, tetapi dia adalah rasulullah dan penutup para nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” QS: Al-Ahzab ayat 40 (33:40) “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. Saba’: 28) “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107) Nabi Muhammad saw adalah Nabi akhir zaman penutup para nabi yang di utus oleh Allah swt untuk mengajak dan membimbing manusia ke jalan yang di ridhai oleh Allah swt. Segala kebaikan dan kemulyaan telah dilimpahkan Allah swt kedalam…
-
Dahsyatnya Cinta Nabi
Ya, Allah, kumohon cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu Ya, Allah, jadikanlah Cintaku kepada-Mu melebihi cintaku kepada diriku sendiri, terhadap kerluargaku Dan air yang dingin (saat kehausan)
-
URAIAN RINGKAS MENGENAI ISRA’ DAN MI’RAJ RASULULLAH SAW DITINJAU DARI SUDUT ILMU METAFISIKA EKSAKTA
Hari ini tanggal 29 Juli 2008 bertepatan dengan tanggal 27 Ra’jab tahun 1429H, 14 abad yang silam telah terjadi suatu peristiwa yang luar biasa, menjadi tonggak sejarah baru ummat Islam, dimana Nabi Besar Muhammad SAW melaksanakan Isra’ dari Mesjidil Haram di Makkah ke Mesjidil Aqsa di Pelestina, kemudian melakukan Mi’raj dari Mesjidil Aqsa naik ke Sidratul Muntaha, menjumpai Allah SWT, pada saat itulah Beliau menerima perintah shalat sebagai salah satu rukun Islam. Saya tidak mengajak pembaca sufimuda untuk menelusuri sejarah terjadinya Isra’ Mi’raj, karena kisah itu sudah sering kali diceritakan oleh para mubaligh kita, terkadang jadi membosankan, dari kecil kita sudah mendengar kisah itu. Juga saya tidak menanyakan kepada anda…
-
SURAT UNTUK RASULULLAH
Jika pergi bawalah kami Kami ingin turut ber-bhakti Menelusuri pelosok negeri Menyebarluaskan kalam Ilahi Amin Ya Allah Salam Ya Rasulullah
-
Tabarruk Dengan Makam Nabi SAW
Dawud ibn Salih berkata: “[khalifah] Marwan [ibn al-Hakam] suatu hari melihat seorang laki-laki menaruh wajahnya di atas makam Nabi sallAllahu ‘alayhi wasallam. Marwan menegurnya, “Kau tahu apa yang kau lakukan?” Ketika Marwan dampai di dekatnya, barulah dia sadar bahwa orang tersebut adalah Abu Ayyub al-Ansari [salah seorang sahabat besar dari golongan Ansar, penj.]. Sayyidina Abu Ayyub Al-Ansari radiyAllahu ‘anhu. berkata: “Ya, Aku datang kepada Nabi, bukan ke sebuah batu.”