-
Mengambil Berkah Dari Rambut Nabi
Di kalangan umat Islam menjadi hal yang biasa mengambil berkah dari sesuatu tempat atau suatu benda yang ada hubungannya dengan orang yang dekat dengan Allah atau Wali Allah. Tradisi ziarah ke makam wali sudah berlangsung sejak lama dan bertabaruk atau mengambil berkah dari benda-benda yang berhubungan dengan Wali Allah juga sudah dilakukan oleh umat Islam sejak lama. Tradisi ini bukanlah suatu hal yang di ada-adakan (bid’ah), tapi sudah ada sejak zaman Nabi. Umat di zaman Nabi sudah terbiasa mengambil berkah dari apa-apa yang berhubungan dengan Nabi, baik benda maupun bagian dari tubuh Nabi, salah satunya rambut.
-
Kasih Sayang Nabi kepada Kedua Cucu Mungilnya
Pernah suatu kali jamaah shalat Jum’at dikagetkan dengan tindakan Nabi Muhammad SAW di sela-sela khotbahnya. Rasulullah mendadak turun dari mimbar lantaran kedua cucunya yang masih kecil, Hasan dan Husain, menangis. Nabi segera menghampiri Hasan dan Husain yang saat itu sedang ikut di masjid dan berusaha menenangkan keduanya. Melalui bahasa isyarat dan kelembutan hatinya, tangisan mereka mereda, dan beliau pun melanjutkan khotbahnya hingga selesai. Tak pernah Nabi membaca khotbah lebih panjang dari shalatnya.
-
Apakah Hanya Nabi Yang Memakai Buraq?
Hari ini tanggal 6 Juni bertepatan dengan 27 Ra’jab dimana seluruh ummat Islam memperangati sebuah peristiwa luar biasa yang dilakukan nabi yaitu Isra dan Mikraj nabi, perjalanan secara horizontal dari Mesjidil Haram ke Mesjidil Aqsa dan perjalanan secara vertikal dari Mesjidil Aqsa di Palestina menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa ini diperingati setiap tahun dan para penceramah yang mengisi acara Israk Mikraj menceritakan kembali peristiwa yang sudah berlalu 14 abad yang lalu secara berulang-ulang dan terkadang membuat kita menjadi bosan.
-
Muhammad SAW
“Wahai seluruh manusia, telah dalang kepadamu sekalian bukti kebenaran dari Tuhanmu (yakni Muhammad), dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (QS 4- 174). Betapa Muhammad saw. telah menjadi bukti kebenaran. Beliau dilahirkan yatim dan dibesarkan dalam keadaaan miskin. Dia juga tidak pandai membaca dan menulis serta hidup dalam lingkungan yang terkebelakang. Namun demikian, tidak satu pun faktor negatif itu membawa dampak terhadap dirinya.
-
Andai Kalian Tahu Apa Yang Aku Ketahui
Rasulullah saw adalah orang yang paling mengenal Allah dan paling mengetahui rahasia ilmu berhubungan dengan Allah, paling mengetahui apa yang di firman kan Allah dan rahasia di balik firman tersebut. Al-Qur’an sebagai firman Allah yang tertulis memiliki makna zahir dan makna bathin. Makna zahir akan ditafsirkan oleh ulama yang mengetahui ilmu tentang tafsir al-Qur’an sedangkan makna bathin yang terkandung dalam Al-Qur’an akan dipahami oleh hati yang telah disinari dengan cahaya-Nya.
-
Memaafkan Musuh
Perang Uhud meninggalkan kesan yang amat dalam bagi pribadi Rasulullah dan para sahabat. Tewasnya Hamzah bin Abdul Muthalib sang paman yang menjadi pembela utama mempunyai arti yang sangat besar. Sebenarnya bukan kematian itu yang menyedihkannya tetapi perlakuan yang diluar batas terhadap mayat pamannya oleh istri Abu Sufyan yang bernama Hindun. Perempuan itu benar-benar ingin melampiaskan balas dendamnya karena banyak di antara keluarganya yang terbunuh ketika perang Badar.
-
Bukti Cinta Rasulullah SAW
Mahabbah, sebuah ungkapan kecintaan. Cinta yang muncul dari hati dan perasaan seseorang atas suatu hal. Cinta terhadap pasangan, cinta kepada orang tua, dan cinta terhadap anak, istri, serta kerabat. Kekuatan cinta mengalahkan kebencian. Mengikis permusuhan dan benih konflik. Begitu dahsyat arti cinta. Cinta, kata Imam Syafii, menggiring orang untuk mengikuti apa pun titah sang kekasih. Innal muhibbi lima yuhibbuhi muthi’.