Kami Rindu Padamu ya Rasulullah…
Laki-laki tua itu mengangkat tangan dekat makam Nabi dengan linangan air mata dia mengucapkan salam dengan penuh khidmat seakan-akan Nabi berada di depannya, “Assalamu’alaika ya Rasulullah, Assalamu’alaika ya Habibullah”. Polisi yang berjaga dekat makam mengusir orang tua tersebut dengan ucapan “Syirik-syirik!”, maksudnya perbuatan yang dilakukan itu mengarah kepada syirik (menyekutukan Allah). Kemudian di pintu keluar, dengan penuh khidmat, dia kembali melambaikan tangan dan dengan linangan air mata sambil mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW.
Malam itu begitu berkesan bagi saya ketika ikut berziarah ke makam Nabi SAW. Cinta ummat yang terpisah jarak dan waktu dengan Baginda tidak pernah luntur, terus hidup dan menggelora. Siapa yang menanamkan rasa cinta itu ke dalam hati mereka? Siapa pula yang mengajarkan mereka cara menghormati Nabi nya? Mereka semua dibimbing oleh Allah SWT bagaimana cara mencintai dan memperlakukan kekasih-Nya.
“Bid’ah”, “Syirik”, “Sesat” atau apapun stempel yang diberikan kepada para pecinta tidak akan menyurutkan langkah mereka untuk mewujudkan cinta mereka kepada Nabi. Nun jauh dipelosok desa, para pecinta memelihara kambing, Ayam dan ternak lain khusus diberikan untuk acara memperingati kelahiran Junjungan Alam.
“Kalau saya niatkan untuk maulid Nabi, maka hasil tanaman akan berlimpah dan rizki juga bertambah”, itulah fenomena yang dialami oleh ummat Nabi diseluruh dunia. Hal ini membuktikan bahwa Beliau adalah kakasih Allah, siapapun yang mencintai Beliau maka Allah akan mencintainya dan ketika Allah mencinta hamba-Nya maka alam ini ikut serta mencintai.
Boleh jadi seluruh dunia ini melarang manusia mencintai Nabi, melarang orang memperingati kelahiran Nabi, melarang para pecinta bergembira atas lahirnya kekasih Allah, namun hal ini tidak akan menghapus rasa cinta mereka kepada Nabi yang telah berjasa menyelamatkan ummat manusia dari lembah jahiliyah kepada alam yang terang benderang.
Muhammad SAW kekasih Allah telah memberikan teladan luar biasa kepada seluruh ummat manusia. Ketinggian derajat Beliau disisi Allah tidak serta merta Beliau bersikap tinggi hati. Sebaliknya dalam keseharian Beliau hidup sederhana dan rendah hati, melayani umat dengan segenap perasaan. Kecintaan Beliau kepada ummat yang sangat besar inilah yang menyebabkan ummat juga mencintai Beliau dengan sepenuh hati.
Begitu banyak kisah tentang kesederhanaan dan ketinggian akhlak Nabi yang ditulis dalam sejarah salah satunya tentang kehidupan sehari-hari Beliau di rumah. Dari Aisyah, ia pernah ditanya apa yang dilakukan Rasulullah SAW di rumah. Aisyah Radhiallahu ‘anha menjawab, “Beliau menjahit pakaiannya sendiri, memperbaiki sendalnya, dan mengerjakan segala apa yang (layaknya) para suami lakukan di dalam rumah.”
Dari Anas bin Malik: ‘Bahwasanya ada seorang dari penduduk desa (Arab badui) yang bernama Zahir, dia selalu menghadiahkan berbagai hadiah dari desa untuk Nabi. Jika Nabi hendak keluar, beliau menyiapkan perbekalannya. Lalu bersabda: ‘Sesungguhnya Zahir adalah desa kami (maksudnya beliau bisa belajar darinya sebagaimana orang Badui mengambil manfaat dari padang Sahara) dan kami adalah kotanya (yang membuka pintu Madinah lebar-lebar untuk kehadirannya, ini adalah salah satu bukti pergaulan yang baik).
Nabi mencintainya, dia adalah seorang yang jelek (tidak tampan) namun baik hatinya. Suatu hari Nabi mendatanginya sementara ia sedang menjual barangnya, lalu beliau mendekapnya dari belakang, sementara dia tidak bisa melihat beliau. Dia berseru: ‘Siapa ini? Lepaskan aku!’ Kemudian ia menengok ke belakang dan ia tahu bahwa itu adalah Nabi. Ketika dia tahu, dia tetap merapatkan punggungnya agar bersentuhan dengan dada Nabi. Lalu Nabi berseru, ‘Siapa yang mau membeli hamba sahaya ini?’ Zahir menjawab, ‘Wahai Rasulullah, kalau begitu demi Allah, engkau akan mendapatiku (terjual) sangat murah.’ Nabi bersabda, ‘Akan tetapi, di sisi Allah engkau tidaklah murah.’ atau ‘Di sisi Allah engkau sangat mahal.’ (HR. Ahmad).
Begitu luar biasa cara Nabi bergaul dengan para sahabat-sahabat Beliau. Cara Beliau memberikan kejutan dengan memeluk Zahir dari belakang tentu akan sangat berkesan dan dikenang seumur hidup Zahir. Andai anda masih hidup dan mendapat kejutan dipeluk oleh Nabi dari belakang, bagaimana perasaan anda?
Begitulah Nabi kita, diceritakan dan ditulis berulang kali tidak akan habis-habisnya. Beliau di cintai dan dirindui oleh seluruh ummat sampai akhir zaman. Dengan rentang waktu dan zaman berbeda, kami akan selalu mengenang mu dengan cara menghidupkan sunnah mu, dengan berziarah ke makam mu dan bergembira atas hari kelahiran mu dan dengan cara mencintai ulama pewaris mu, dengan cara itu Ya Rasul.. Engkau selalu dekat di hati kami.
Kami semua rindu pada mu ya Rasulullah…
Kami semua rindu padamu Ya Rasulullah…
ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ‘ALA ALI SAYYIDINA MUHAMMAD
YA ALLAH kapankah ENGKAU bawa tubuh ini menziarahi makam kekasih dan RasulMU…
Rindu kami padamu yaaaa Rasulullah !
Untunglah meerkat yang per ah bertemu Baginda s.a.w. didunia. Mereka pasti akan bertemu Baginda s.a.w di negeri kekal abadi.
Rindu diriku dan mereka atas drimu ya rasul ingin rasanya aku menziarahi mkammu dan bermimpi bertemu denganmu,,,ya rasul kami rindu denganmu dan ingin bertemu denganmu
ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ‘ALA ALI SAYYIDINA MUHAMMAD ….. Rindu kami padamu YA RASULULLAH
artikel yang bagus. thanks
trims bang sufi.. jazakallah khairaan….smg sll dlm SYAFAAT GURU MURSYID.
Pingback: Kami Rindu Padamu ya Rasulullah… | daunjatuh
Ingin sekali rasanya dipeluk nabi, tapi mana mungkin itu terjadi. Tapi masih ada harapan dipeluk oleh Khalifah Allah dan pewaris ilmu Rasulullah Saw yg tercinta Abuya …….
Ingin sekali rasanya dipeluk nabi, tapi mana mungkin itu terjadi. Tapi masih ada harapan dipeluk oleh Khalifah Allah dan pewaris ilmu Rasulullah Saw yg tercinta Abuya …….