THE BIG WHY

Kebanyakan orang menjalani hidup dengan normal, lahir ke dunia ini kemudian menjadi remaja, menikah, tua dan meninggalkan dunia fana ini. Seiring berjalan waktu namanya pun hilang di telan masa tanpa meninggalkan apapun. Namanya bahkan tidak lagi dikenal oleh 4 atau 5 generasi sesudahnya. Sementara ada orang yang lahir menjalani hidup dan kemudian menemukan alasan kuat kenapa dia harus sukses dan harus hebat, kenapa dia harus menjadi beda dengan yang lain. Ketika memiliki alasan yang kuat maka dia kemudian berubah sesuai dengan tekad yang dimilikinya, menjadi besar, hebat bahkan menjadi tokoh dunia.
Jika Nabi Muhammad SAW tidak memiliki motivasi kuat, tidak memiliki alasan yang kuat, “MENGAPA” Beliau harus meneruskan dakwah menyebarkan kebenaran Islam, maka dakwah Beliau pasti akan redup karena tantangan dan halangan yang Beliau alami sangat luar biasa. Beliau dimusuhi bahkan oleh keluarkan terdekat, paman Beliau sendiri menjadi musuh utama. Beliau dikucilkan dari kehidupan sukunya, di boikot bahkan sampai kepada ancaman pembunuhan. Tidak cukup itu, Beliau juga di iming-iming harta, wanita dan kekuasaan andai Beliau mau menghentikan dakwahnya. Kita semua tahu bahwa Nabi SAW tidak terpengaruhi oleh itu semua dan Beliau tetap melanjutkan dakwah dalam segala kondisi.
Beliau setelah berjumpa dengan Jibril AS, mendapat wahyu yang pertama mengalami pencerahan. Kebenaran sejati telah bersemayam di dalam hati paling dalam dan itu tidak akan mungkin bisa digoyahkan oleh apapun dan siapapun. Beliau telah mengenal Sang Pemilik Kebenaran dan telah menjadi yang terpilih untuk menyampaikan kebenaran. Nabi SAW telah menemukan THE BIG WHY, alasan paling besar dan paling kuat kenapa Beliau wajib berdakwah, menyebarkan kebenaran, menjadi Rahmat bagi seluruh alam.
Para Sahabat Nabi kemudian sukses menaklukkan dunia mempunyai alasan kuat kenapa mereka wajib berhasil. Umar bin Khattab tidak memiliki ambisi pribadi sedikitpun, hanya ingin mewujudkan cita-cita Nabi sehingga kehidupan Umar bin Khattab begitu sederhana karena memang fokus Beliau bukan untuk menyenangkan diri sendiri. Umar ingin sekali mewujudkan impian Nabi SAW, menaklukkan Romawi dan Persia. Persia takluk di zaman Umar sedangkan Romawi baru takluk hampir 1000 tahun kemudian dibawah kepemimpian Muhammad Al-Fatih dari Turki Ustmani. Alasan kuat yang di miliki Nabi memiliki spirit yang besar sehingga mampu bertahan sampai ke zaman kita sekarang ini.
Nelson Mandela dipenjara selama 27 tahun, namun hal tersebut tidak menghilangkan semangatnya untuk memperjuangkan nasib bangsanya, karena Beliau memiliki alasan yang kuat, alasan diluar dirinya yang tidak mampu digoyahkan olah apapun bahkan tidak terhapus oleh waktu. Mandela berjuang untuk menghapus sistem apartheid, yaitu sebuah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan pada sekitar awal abad ke-20.
Kita menjalani hidup di dunia ini harus mempunyai THE BIG WHY, alasan kuat dan besar kenapa kita harus sukses paling tidak kita menemukan alasan dasar, “Untuk apa Allah menciptakan kita ke dunia ini?”
Seluruh alam ini diperuntukkan untuk kesejahteraan manusia. Rumput dimakan kambing dan kambing di makan manusia. Plankton di makan ikan dan ikan dimakan manusia. Manusia posisi puncak dalam rantai makanan dan jika manusia tidak menemukan alasan yang kuat kenapa dia menjalani kehidupan di dunia ini maka nilainya tidak lebih dari apa yang dimakan tersebut.
Jika manusia meyakini bahwa dia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya, segala ikhtiar, bahkan hidup dan mati diperuntukkan untuk Allah, maka dia akan menjalani hidup di dunia ini dengan tenang dan bersemangat. Nabi SAW karena mengenal Allah dan meyakini bahwa hidup semata-mata untuk mengabdi kepada Allah, maka Beliau berdakwah dengan penuh semangat, pantang menyerah dan tetap teguh memegang prinsip yang Beliau yakini.
Orang yang sudah memahami bahwa hidup adalah untuk mengabdi kepada-Nya, maka langkah awal adalah mengenal dengan baik Allah SWT, tempat dia mengabdi. Tanpa mengenal dengan baik maka kehidupan yang dijalani di dunia ini hanya fatamorgana saja. Lahir, besar, menikah, tua dan mati dan kemudian di lupakan.
Mengenal Allah itu mempunyai tingkatan atas alasan itulah kita belajar dan berguru seumur hidup. Belajar dari ayunan sampai ke liang lahat seperti nasehat Nabi. Dunia ini memang penuh tipu daya, licin dan terjal, mudah sekali manusia tergelincir dari jalan-Nya.
Hanya orang yang senantiasa ber-istighfar melazimkan memohon ampun kepada-Nya, menjaga dzikir pagi dan petang yang memiliki kesempatan untuk selamat sampai ke tujuan.
Jika hidup dijalani terasa “flat”, datar, membosankan dan hilang gairah, barangkali alasan yang kuat selama ini untuk menjalani hidup telah bergeser…dari alasan spiritual kepada alasan material…

3 Comments
Dani
Terima kasih.
ADA
Motivation serves as the driving force that propels individuals towards their goals and aspirations. It’s the internal engine that fuels determination, perseverance, and the willingness to overcome challenges. With a strong sense of motivation, individuals are more likely to push their boundaries, embrace continuous learning, and persist through setbacks. Whether in personal endeavors or professional pursuits, motivation ignites the spark of enthusiasm and propels individuals towards success, turning aspirations into tangible achievements.
ADA
good article