Tentang Mengadu Domba
Sudah menjadi bahasa yang umum dipakai mengadu domba bermakna memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan memecah belah antara keduanya. Saya pernah menulis tentang akibat dan bahayanya fitnah dalam tulisan Surat Kepada Sahabat dan lebih parahnya adu domba menggabungkan dua tindakan tercela yaitu fitnah dan menggunjing.
Beda fitnah dengan menggunjing kalau berbicara tentang kejelekan orang lain dan mencelanya disebut menggunjing jika benar, dan disebut fitnah jika tidak benar. Tentu saja, tidak ada seorang manusia pun yang bebas dari dosa. Orang bijak mengatakan, manusia itu tidak lepas dari kesalahan dan lupa. Dengan begitu, manusia itu memang tidak sempurna, ia bisa berbuat khilaf. Manusia pada umumnya hidup di balik tabir, yang oleh Tuhan –dengan kebijakan-Nya– digunakan untuk menutupi perbuatan-perbuatannya. Kalau saja tabir Ilahi ini diangkat untuk memperlihatkan semua kesalahan dan kekeliruan kita, niscaya semua orang akan lari dengan yang lain dengan rasa jijik dan masyarakat akan runtuh hingga ke dasar-dasarnya. Itulah sebabnya mengapa Allah melarang kita membicarakan kejelekan orang lain. Maksudnya agar kita terlindung dari pembicaraan orang lain mengenai diri kita.
Dalam keseharian di dunia yang semakin tidak teratur ini, tidaklah sulit kita menemukan contoh sikap mengadu domba, mulai dilingkungan terkecil sampai kepada level Negara. Coba anda menonton TV yang menyuguhkan berita, disana banyak informasi yang tanpa sadar mengajarkan kita bahwa adu domba adalah sikap yang wajar. Atau berita infotaiment yang hampir keseluruhan isinya bersifat tentang pergunjngan, fitnah, mengadu domba, melebih-lebihkan berita untuk membuat pihak lain tersinggung dan tanpa rasa bersalah mempertontonkan kepada kita sikap permusuhan diantara kedua pihak yang memang sengaja di adu domba.
Dalam dunia politik, adu domba adalah hal yang lumrah terjadi bahkan ada sebuah prinsip, “Tidak ada kawan abadi yang ada adalah kepentingan abadi”, selama masih dalam satu kepentingan selama itu pula hubungan masih ada dan ketika kepentingan berbeda maka selesai hubungan persahabatan tersebut. Karena dunia saat ini tidak lagi normal maka kita sangat perlu melihat kepada tuntunan Al-Qur’an dan Hadist sebagai penuntun kita gara selamat di dunia dan akhirat.
Tentang mengadu domba (Al-Namimah) Allah Ta’ala berfirman : “Dan janganlah kau ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah”. (QS. Al-Qalam, 10-11).
Rasulullaw saw bersabda, “Seorang yang suka mengadu domba sungguh tidak akan masuk surge.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Al-Imam Ahmad meriwayatkan hadist marfu’, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Maukah kalian kuberitahu siapa hamba Allah yang paling buruk?” lalu sahabat menjawab,”Tentu, ya Rasulullah.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “ Yaitu orang yang suka mengadu domba, memecah belah orang-orang yang saling mencinta, dan suka mencela orang-orang yang bersih”.
Di dalam riwayat dari Abu asy-Syaikh disebutkan,”Al-Hammazin (orang-orang yang suka mencela), al-lammazun (orang yang suka menjelek-jelekkan orang lain), orang-orang yang suka mengadu domba serta orang yang suka menuduh buruk terhadap orang yang baik, kelak akan dibangkitkan oleh Allah dalam rupa anjing”.
Syekh Amin Al-Kurdi dalam Tanwir al-Qulub berkata para ulama telah sepakat tentang keharaman mengadu domba. Mereka juga sepakat bahwa mengadu domba merupakan salah satu dosa terbesar dalam pandangan Allah ‘Aza wa Jalla. Karena itu sudah semestinya orang yang berakal menjauhi perilaku tercela ini dan berhati-hati terhadap semua orang yang senang mengadu domba, jangan sampai terpancing. Dia juga mesti tahu bahwa orang yang suka mengadu domba pasti akan diadu domba.
Mudah-mudahan tulisan singkat ini bermanfaat hendaknya terutama untuk saya pribadi, salam
7 Comments
Candra
Terima Kasih Abang Sufimuda sudah mengingatkan saya melalui tulisan ini.
hary_pare@yahoo.co.id
Aktif saya ikuti
simbah
betul tu sufi muda,,,,,,makasih banyak mengingatkan kami semua,,,,,, karena emang paling enak menggunjing orng lain ,,bahkan tanpa sadar pun kadang tanpa sadar simbah sempat gunjing Guru Mursid,,,,Mohon ampun atas semua kesalahan Tuhan….
baghdad
ya ‘tanpa kita sadari saya pribadi keceplosan mengunjing ‘ mencela ‘thanks sufi muda
Muhammad Basori
he..he…kalo ingat..sich sy ingat cuma…ngejalaninya yang agak ingat he..he..gitu dech…sulit…nggak juga …males kali (ni kali kebanyakan ndengerin bisikan syetan…he..he nggak boleh ngeyalahin orang..siapapun dia…tapi yg rasa malas itu yaa diri aku sendiri)…trims banyak mas pengasuh telah banyak memberikan hal-hal yg positive…cuma…kita aja yg kurang positip…maklum…lagi kaya PLN byar pet…byar pet iman-nya…he..he..he (maaf…malah nge-gibahin…orang)…pokonya aku do’a in semoga mas pengasuh sufi muda diberi kelimpahan rahmat dan rejekinya serta petunjukanya..dan kesehatan serta panjang umur…amin…biar kita bisa lanjut nyeritain Sang Maha besar dengan segala kebaikan…dan pastinya yg diperintahin kekita pasti yg baik-baik…wassalam
warga baru
terima kasih … saya sering mengunjing dan memfitnah begitu saya sadari kesalahan itu dan menyesalinya … tetapi selalu menguanginya… semoga saya bisa menghilangkan kesalahan ini. terima kasih sekali lagi buat tulisan yang mengingatkan ini
Julang Anak Jalanan
Partai golongan organisasi
Semenjak muncul perepormasi
Semuwah partai menjadi risi
Akidah politik beridolohi
–
Rosul bersabda tepat sekali
Menjadi nyata pakta dan bukti
Tiada berkah silih jeleki
Tida bersyukur hasud dan dengki
–
Aji dan baca pada alergi
Tanya dan uji katanyah gengsi
Berintrupeksi dan mawas diri
Tida berjalan malah tercaci
–
Isu gosip namimah ngerumpi
Jadi tradisi sore dan pagi
Alim ulama pendoktrin hati
Semalah dahsyat hasud dengki
–
Umaro aparat penjabat negri
Repot dengan pangkat tinggi
Memilih pangkat cara berjudi
Tetapi judi di musuhi
–
Kaya syariat di korupsi
Tetapi repot nuduh korupsi
Ber prinsip ber idologi
Bangga bila masuk telivisi
–
Beruntung bila ihlas mengaji
Ihlas mengaji mengikut nabi
Mangaji dengan dateng sendiri
Setelah tau arti mengaji
–
Mencari ngarah tujuwan diri
Jitu dalam berekonomi
Hasil rejeki bekel mengaji
Serba duwit di atas bumi
–
Bukan duwit memang pasti
Tetapi duwit sudah pasti
Bisa ke mekah ibadah haji
Itulah contoh pakta dan bukti
–
Sesudah haji duwit di caci
Tetapi bayar kiai mengaji
Pada keder ulah sendiri
Duwit terpenting malah di caci
–
Iman taqwa susah rejeki
Mengkorup hukum demi rejeki
Rejeki duwit paling ambisi
Pedahal duwit kajian diri
–
Dunia usaha wasiat ilahi
Tawakkal sambil berekonomi
Walau seperti garang gati
Punya alat penggaet rejeki
–
Alat si julang gaet rejeki
Qudrot irodat ezat ilahi
Wujud wanita atau lelaki
Suka suka Alloh sendiri
–
Pemburuk sangka pencurigai
Liyatin sajah di operasi
Mereka kompak pelit rejeki
Menyentimeni julang sendiri
–
Tetapi julang bukan sendiri
Sejuta kinin Alloh wujudi
Wanita cantik berbodi seksi
Buwat julang dowang sendiri
–
Epro dan kontra itulah bumi
Manusia sebelum mati
Ada yang hasud sirik dengki
Ada yang ihlas bersanubari
–
Julang legowo menjalani
Mengikuti saratnya ilahi
Walaupun hanya di dalam hati
Tapi ke harti buwat sendiri
–
Tida percaya ituh hak ajazi
Tida yaqin pun hak ajazi
Haknya julang nurut ilahi
Serba amanat julang sampei
–
Kehormatan pun harga diri
Julang gabruggin pada ilahi
Adapun manusia di atas bumi
Silahkan sajah berhak ajazi
–
Usil isu gosip ngerumpi
Coba pikirin hasud dan dengki
Adapun jail ya pakta bukti
Alloh kuasa ngedadakin mati
–
Ngecengin serem ya iri hati
Ngaco tersesat cobalah kaji
Yang jelas musrik hasud dengki
Cobalah tanya diri sendiri
–
Cemburu buta silih pojoki
Mari2nyah menyiksa diri
Serba kecewa ngorbanin ati
Ujung2nyah malu dan gengsi
–
Julang sih udah klumut tai
Resep kotor beboreh tai
Demi hidup enjoy sendiri
Tanpa pengganggu di atas bumi
–
Soal rejeki di atas bumi
Bumi langit milik ilahi
Julang minjem pada ilahi
Ora kasih julang taboki
–
Kehormatan dan harga diri
Bukan urusan iman hakiki
Urusan amal iman hakiki
Lancar dalam berekonomi
–
Pabila lancar di ekonomi
Guru ikut berkah rizki
Pabila macet di ekonomi
Mengaji juga malu hati
–
Dari itulah kita mengaji
Demi lancar Alloh ridoi
Anugrah Alloh seisi bumi
Bagi para pembangun bumi
–
Binatangpun di anuggrahi
Hingga mereka mencari rizki
Wajar binatang silih sakiti
Karna binatang ora ngaji
–
Manusia mah ada ngaji
Malu ribut di ekonomi
Silih hargai silih hormati
Ajaran tiep tempat mengaji
–
Kalau mengaji silih mencaci
Bukan ngaji tapi tetapi
Yaqin politik beridolohi
Gampang kecewa sakit hati
–
Namanyah juga sakit hati
Ulah bersaing di propesi
Di nasehati semalah gengsi
Bersalah tida rumasa diri
–
Salah dalam organisasi
Kelep ibadah pun ekonomi
Perebutan mencari porsi
Salahnyah merasa paling tinggi
–
Semustinyah silih syukuri
Bermusyawarah dan mengaji
Manpaat hidup rizki berbagi
Alloh rohmati Alloh ridoi
–
Kalaw masih doyan mancaci
Akibat rasa paling tinggi
Ingin harga di hormati
Jika tida ya sakit hati
–
Montong merasa iman hakiki
Tapi politik dan idolohi
Rumasa sajah berani ngakuwi
Mengharap Alloh mengampuni
–
Jika taklidnyah sejati
Kepada guru ta menghianati
Tida suka nyama nyamai
Atawa komo mendahuluwi
–
Namun bila gurunyah keji
Guru mihak banyak rejeki
Banyak pembagi di belai
Belain salah politik dengki
–
Dengki ituh ahlak memedi
Memedi rosul nabi wali
Di buwat musrik dalam hati
Menjadi hodam di yaqini
–
Yaqin pada pakta bukti
Sihir sulap di katah sakti
Ilmu tibang nyari rejeki
Dengan menipuh diri sendiri
–
Wali abdal imam mahdi
Nama julang pengimpormasi
Bukan untuk di percayai
Tetapi Alloh wajib yaqini
–
Esah soheh mengikut nabi
Alim ulama habib kiai
Kewajibannyah mengajari
Bukan semalah mencurigai
–
Waspadai dan curigai
Amal ibadah dengan mengaji
Mulai istinja wudu dan mandi
Wajib ain perempuwan lelaki
–
Baca sahadat wajib ngaji
Paseh baca dan tau arti
Alloh satu di yaqini
Muhammad rosul wajib ikuti
–
Nyurigai orang lupa diri
Buruk sangka mawas diri
Cilaka bila hasud dengki
Belum taubat udah mati
–
Jalan taubat yaituh ngaji
Walau pangkat sudah tinggi
Demi sadar rumasa diri
Kepada Alloh mohon di ampuni
–
Julang dowang udah ngampuni
Selain lama Alloh ta ngaji
Merotes julang di toat bakti
Alloh malah kaga ngarti
–
Bisa jadi ya bisa jadi
Hasud musrik sirik dengki
Serakah sambil banyak rejeki
Ya orang Alloh salah memberi
–
Orang yang taklid belajar ngaji
Malah repot mencari rizki
Dasar langit ama bumi
Hidup ora sadar diri
–
Paling sulit di atas bumi
Menyikapi si hasud dengki
Serakah sirik musrik mencaci
Mempitnah orang jadi tradisi
–
Intropeksi dan mawas diri
Amat alergi dan amat gengsi
Merasa lurus merasa suci
Komo sudah nuduh korupsi
–
Dalam akidah mencacih wali
Wali yang dari ilahi robi
Mereka gosip ngaku sendiri
Supaya kompak menyentimeni
–
Mereka repot ama mencaci
Buruk sangka dan nyurigai
Utusan Alloh mereka pojoki
Wali mereka duga sendiri
–
Inih penyebab wali yang asli
Hanya buwat diri sendiri
Juga pentaklid yang mengerti
Bila sudah lama mengaji
–
Ituhpun masih silih ngaruhi
Supaya juga berhenti sendiri
Alloh dowang yang mengerti
Julang Cuma bisa ngliyeti
–
Penampilan dan propesi
Paling utama pakta bukti
Ilmu instan pakta bukti
Cara musrik nyari rejeki
–
Adapun wali dari ilahi
Hidup tidak butuh rizki
Selain buwat anak istri
Buwat makan sore dan pagi
–
Alloh taala memberi bumi
Si wali malah ngasih ilahi
Merasa cukup yang Alloh beri
Buwat hidup sehari-hari
–
Ke konplikan penduduk bumi
Cuma kadar beri solusi
Walaw sering di kecewai
Si wali tida sakit hati
–
Malah Alloh yang sakit hati
Bila utusan di caci maki
Dimana orang memojoki
Maka Alloh mengutuk bumi
–
Lepas dari kutukan bumi
Bila bisa mengikut wali
Wali abdal imam mahdi
Nama julang buwat sendiri
–
Nazom syair puisi nyanyi
Demi bisa meyaqini
Utusan Alloh yaituh wali
Wali abdal imam mahdi
–
Pemecah belah istri sendiri
Mengadu domba kanan kiri
Tiep keluarga di pengaruhi
Untuk tidak mempercayai
–
Aneh julang resep sekali
Jadi bebas ngaku sendiri
Toat hanya pada ilahi
Tida ngaruh sihasud dengki
–
Julang Cuma buwat sendiri
Begituh pula soal rejeki
Kebutuhan diri sendiri
Alloh taala yang mencukupi
–
Bagi yang ihlas bagi rejeki
Alloh ganti sesuway membagi
Besar dan kecil Alloh ganti
Karena bumi milik ilahi
–
Alam bumi milik ilahi
Boleh julang ihlas bagi
Alloh taala di kasih bumi
Buwat Alloh mencari rizki