Nasehat,  Tasauf

Nikmatnya Celaan

Ingin saya menulis tentang kehidupan beberapa tokoh sufi yang kaya raya sebagai kelanjutan dari Dunia Sufi Yang Misteri (Bagian 2), namun malam ini, malam jum’at yang penuh rahmat hati saya tergerak untuk menulis tentang hal lain, tentang sebuah Maqam yang harus dilewati oleh para penempuh jalan kebenaran, maqam yang tidak meng-enakkan yaitu Maqam Celaan. Jarang sekali ada pembahasan tentang maqam celaan walaupun hampir semua kita yang menekuni tarekat, berguru, pernah mengalami hal seperti itu. Saya menemukan ulasan lengkap tentang maqam celaan dalam sebuah kitab Tasawuf Klasik yang berjudul Kasyful Mahjub karya Al-Hujwiri.

Untuk lebih mudah memahami saya akan mengajukan pertanyaan kepada anda, “Pernahkah anda dihina orang? Dicela atau dilecehkan orang?” Jawabannya tentu saja ada. Pengalaman orang yang berguru, menekuni tarekat lebih khusus lagi, tiba-tiba saja tanpa sebab setelah berguru orang yang selama ini menjadi teman kemudian menjauhi anda, bahkan orang tua yang anda hormati jadi ikut membenci anda. Ketika orang tua anda mengetahui anda telah berguru kepada Wali Allah apakah mereka langsung setuju? Jawabannya hampir semua orang tua tidak setuju dengan sebab atau tanpa sebab kecuali orang tua anda benar-benar paham tentang tasawuf/tarekat.

Ditambah lagi orang-orang sekitar anda sangat tidak senang dengan Tarekat, maka semakin bertambah-tambah hinaan dan cacian yang anda terima. Ada yang bisa melewati itu semua dengan tabah dan bisa mengambil hikmah dari kejadian yang menimpanya namun tidak mereka berputus asa menganggap menekuni tarekat membuat hidup jadi susah kemudian mengambil keputusan untuk tidak lagi berguru.

Pernahkah anda merenung kenapa anda dikucilkan dan dianggap aneh dan tidak hanya anda sayapun mengalami hal yang sama. Memang harus di akui ada faktor lain yang ikut menyuburkan kebencian dan ketidaksenangan orang terhadap Tarekat seperti tingkah laku pengamal tarekat sendiri yang terkesan eksklusif, tidak mau bergaul dengan lingkungan, tidak menjaga syariat dan lain-lain. Terlepas dari itu semua, saya juga melihat orang-orang yang bertingkah laku baik dan orang juga tidak tahu kalau dia pengamal tarekat namun anehnya orang tetap saja tidak senang. Setelah saya merenung dalam dalam akhirnya saya menemukan jawabannya dan saya uraikan secara singkat dalam empat point berikut ini :

Pertama, Kalau anda sebagai pengamal tarekat sebagai inti dari ajaran Islam dianggap aneh dan asing di zaman ini itu hal yang wajar karena telah terlebih dahulu Nabi mengingatkan dalam hadistnya :
“Permulaan Islam ini asing, dan akan kembali asing pula, maka gembiralah orang-orang yang dianggap asing”. (HR Muslim dari Abu Hurairah).
Kalau ada golongan lain yang merasa lebih “Islam” dari anda itupun wajar karena biasanya yang merasa itu berarti tidak memilikinya 

Kedua, anda menemukan mutiara yang dicari oleh seluruh dunia yaitu bertemu dengan Kekasih Allah. Kakasih Allah ibarat pengantin yang disembunyikan oleh Allah dan hanya diperkenalkan kepada orang-orang yang telah ditakdirkan oleh-Nya. Anda harus mensyukuri nikmat dan karunia yang luar biasa ini. Banyak cara Allah untuk menyembunyikan kekasih-Nya, salah satunya manusia terhijab oleh kekurangan yang nampak pada diri seorang wali sebagaimana juga musuh musuh Islam melihat kekurangan yang Nampak pada diri Nabi. Kalau ada orang mengatakan Guru anda sesat, itu juga wajar karena dia melihat Guru anda dibalik hijab yang dibuat oleh Allah.

Anda begitu yakin Nabi Muhammad adalah seorang mulia dan dimuliakan Allah, apakah musuh-musuh Islam dari dulu beranggapan yang sama? Apakah Abu Lahab dan Abu Jahal menilai Nabi seperti anda menilai? Apakah orang yang menggambar karikatur Nabi dengan penuh kebencian melhat Nabi dengan kemulyaan? Tentu saja TIDAK, mereka melihat nabi dibalik hijab.

Rasulullah SAW, yang menjadi teladan dan pemimpin orang-orang yang mengikut jalan kebenaran, dan yang mengunguli derajat pecinta pecinta Tuhan, Kemulyaan Beliau diakui dan kebenaran Beliau menerima wahyu dari Allah tidak diragukan sedikitpun. Namun dalam pandangan orang yang tidak senang, Belau dituduh dengan berbagai macam tuduhan, “Orang yang suka mengada-ada”, “penyair” bahkan Beliau dituduh Gila dan pendusta.

Orang-orang beriman yang mengalami celaan dilukiskan dalam firman Allah :
“Mereka tidak takut celaan seseorang, itulah rahmat Tuhan yang Dia anugerahkan kepada siapapun yang Dia kehendaki, Tuhan Maha Pemurah lagi Maha bijaksana” (QS 5:59).

Ketiga, Coba anda bayangkan disebuah desa ada seorang gadis paling cantik dan anda termasuk penduduk desa tersebut. Gadis itu diperebutkan oleh banyak laki-laki dan anda termasuk salah seorang yang berusaha mengambil hati. Bisa anda bayangkan bagaimana susahnya anda merebut hati si gadis diantara puluhan pesaing. Kemudian bayangkan juga anda berada disebuah kota dan dikota tersebut ada seorang gadis paling cantik, primadona kota dan seluruh pemuda di kota tersebut berlomba-lomba merebut hati sang gadis.

Bisa anda bayangkan pengorbanan harta, pikiran dan tenaga untuk bisa mendapatkan gadis pujaan anda, bisa jadi anda ditolak dan mengalami sakit hati. Sekarang bayangkan yang ingin anda rebut cinta adalah dari Sang Maha Cinta yang diperebutkan oleh Manusia seluruh alam ini, ada 5 milyar saingan anda untuk memperoleh perhatian dan cinta Dia Yang Maha Esa. Sekarang coba anda bayangkan pengorbanan apa yang harus anda berikan agar bisa mendapatkan cinta dari Sang Maha Cinta tersebut?. Apakah harta anda cukup untuk bisa mendekati Dia? Apakah pikiran anda cukup untuk dikorbankan kepada-Nya dan apakah perasaan anda siap untuk kecewa dan sakit hati untuk mencapai Cinta-Nya? Saya tidak melanjutkan uraian ini dan saya yakin ada menemukan jawabannya. Yang diminta dari anda oleh Sang Kekasih adalah sedikit kesabaran dalam menggapai cinta tersebut, pantaskah anda berkeluh kesah?

Ke empat, Orang yang masuk tarekat pada hakikatnya adalah memulai hidup baru dalam Taubat kepada-Nya, melangkahkan kaki setahap demi setahap menuju kehadirat Allah. Anda, saya dan semua kita di dalam hati ini bersemayam Jin, setan yang sejak lahir (buka surat An Naas) telah menemani kita siang dan malam selama 24 jam sampai kita mengucapkan kata perpisahan dengan mereka ketika kita menyatakan diri menjadi murid seorang kekasih Allah. Setan dan dalam diri anda itu kemudian keluar dari tubuh anda, keluar dengan nada kesal dan kecewa. Lalu rasa kecewa tersebut kemudian dia masuk ke tubuh sahabat anda, tetangga anda atau bisa jadi orang tua anda sendiri, lewat mereka para jin/setan tersebut dengan bebas mencaci maki anda sebagai orang yang telah meninggakan mereka. Lalu kenapa anda jadi marah kalau dicaci oleh tetangga yang pada hakikatnya adalah telah di masuki oleh “diri anda”, sekutu yang sejak lahir menemami anda. Kalau ada yang mencaci anda karena anda mengamalkan tarekat, dalam hati ucapkan, “wahai kawan lama, maaf, aku tak bisa bersamamu lagi, sekarang aku sudah jadi murid Wali” he he.

Memegang kebenaran itu ibarat memegang bara api, kalau digenggam tangan akan terbakar kalau dilepas maka bara itu akan terlepas dan hilang. Guru memberikan rahasia kepada saya, “Pegang kuat-kuat bara itu dan nanti bara itu akan padam ditanganmu dan kamu harus punya prinsip tangan yang terbakar atau bara api yang padam dan jangan pernah kau melapaskan bara tersebut”. Ditempat lain Guru juga memberikan gambaran bahwa seorang penempuh jalan kebenaran persis seperti orang yang berada diantara buaya dan dinding terjal. Di depan ada dinding terjal sementara dibelakang ada buaya. Kalau mundur akan mati dimakan buaya sementara kalau maju harus melewati dinding yang terjal dan sangat sulit. Guru memberikan rahasia, “Kalau Aku akan terus maju walau harus merangkak”.

Seorang teman seperguruan bertanya kepada saya, “Menurut anda apakah Guru kita termasuk orang yang benar?”. Saya jawab, “Pertanyaan itu ketika tahun pertama berguru saya masih bisa menjawabnya, tapi sekarang setelah belasan tahun saya berguru pertanyaan tersebut tidak bisa lagi terjawab”. Dengan penasaran dia bertanya lagi, “kenapa bisa begitu?”. Saya jawab, “Bertahun-tahun saya mencari Wali Allah, begitu banyak saya menjumpai Guru yang mengaku Wali Allah dan dan hampir saja saya putus asa karena tidak menemukan orang yang benar-benar Wali Allah dan saya pikir tidak mungkin orang seperti saya bisa berjumpa dengan seorang Wali Allah. Setelah berguru awalnya timbul keraguan dalam hati, dan saya membuka Al Qur’an dan Hadist untuk mencari kebenaran dari apa yang disampaikan Guru. Bukan hanya itu saya juga mempelahari  ucapan-ucapan ulama, kitab-kita tentang Tauhid dan tasawuf untuk Menelusuri kebenaran yang di ajarkan oleh Guru. Setelah setahun saya mengambil kesimpulan bahwa Guru kita benar-benar seorang Wali Allah, Ulama Pewaris Nabi dan Beliau benar Khalifah Rasulullah yang menegakkan Agama ini yang kebenarannya tidak diragukan lagi.” Kemudian saya melanjutkan, “Kalau anda saudaraku hari ini bertanya tentang kebenaran Guru kita, saya tidak bisa menjawabnya karena bagi saya saat ini berguru bukan karena benar dan salah tapi karena kecintaan saya kepada Beliau sebagai seoranng pengemban amanah Allah. Andai seluruh dunia ini mengatakan Guru kita salah atau sesat dan siapapun jadi murid Beliau dikatakan masuk Neraka, saya tidak peduli dan saya akan tetap menjadi murid Beliau”. Kemudian saya melanjutkan, “Saudaraku, Kebenaran mutlak itu hanya ada pada Allah dan Guru kita telah mengantarkan saya kepada Allah, Sang Kebenaran Mutlak, jadi untuk apa saya harus mendengarkan kebenaran versi manusia yang sangat besar kemungkinan salahnya?

Siapapun anda wahai saudaraku, apakah kita satu Guru atau berbeda Guru, saya memberikan nasehat kepada anda, siapapun Guru anda, hormati Beliau sayangi Beliau dan teruslah melanjutkan Berguru karena sesungguhnya bersama Kekasih Allah itu adalah sebesar-besarnya rahmat dan karunia dan sesungguhnya Guru Mursyid itu adalah pintu yang langsung menuju kehadirat Allah SWT.

Walaupun pandangan orang negatif terhadap anda, digolongkan anda kapada pengikut aliran sesat, dituduh sebagai pembuat bid’ah bahkan orang mengatakan anda kafir jangan membuat pribadi anda berubah menjadi pribadi pendendam, pribadi yang putus asa dan kemudian malah bertingkah laku aneh sesuka hati. “ah saya sudah terlanjur dianggap sesat, mendingan buat yang aneh-aneh sekalian”. Kemulyaan dan ketinggian derajat seseorang tidak tergantung dari penilaian orang, manusia itu bersifat baharu dan penilaiannya pun akan berubah termasuk penilaiaan terhadap anda. Jadilah pribadi yang mulia karena anda mengemban amanah yang mulia, dalam diri anda telah tertanam Nur Allah dan kemanapun anda melangkah Allah dan seluruh alam ini akan ridho kepada anda. Jadilah pribadi yang ketika orang melihat dan menilai anda maka orang akan mengatakan, “orang ini benar dan Gurunya juga benar”.

Bersyukurlah karena masih ada orang yang menghina anda, karena yang paling berbahaya justru ketika anda dipuji karena pujian sering kali membuat orang lalai dan lupa dan kemudian tanpa sadar menjadi sombong dan angkuh sementara dua sikap itu yang paling tidak disenangi oleh Tuhan dan sikap itu membuat anda jauh dari Tuhan. Hinaan manusia akan membuat cinta anda kepada Tuhan semakin menggelora dan hati anda selalu terjaga untuk selalu mengingat dan membesarkan nama-Nya. Ketika semua orang mencaci dan menghina orang maka anda hanya memikirkan satu saja, semain fokus pada satu tujuan yaitu Allah SWT. Yakinlah bahwa Orang-orang yang menghina anda itu sengaja diciptakan oleh Tuhan sebagai lawan tanding agar anda bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam menggapai cintai-Nya. Suatu saat nanti anda akan menangis dan selalu bersyukur karena anda dihina orang dan hal itu hanya bisa terjadi ketika anda benar-benar bisa memaknai Nikmatnya Celaan. Salam

72 Comments

  • muhibbin

    mas sufi ,saya sring ikut pngajian rutin al hikam oleh salah satu kyaih d jombang,tapi blom pernah silahturohmi k rmh pak kyai,apalagi bicara 4 mata,apkah pak kyai itu bisa d sebut guru saya….

  • Herry

    Nasehat yg sangat berharga, terima kasih saudaraku teman seperjalanan…dalam kesunyian…smoga sgalanya indah pd akhirnya..insyaAllah…

  • Ari

    @muhibin:kyai imron jamil orang baik,penganut tariqoh yg baik,pemahaman hakikatnya sngat baik,tp dia jg masih seorang murid Bukan GURU MURSID,carilah GURU MURSID-nya, jgn ber MURSID kpd seorang MURID. Demikian mdh2an brmanfaat.

  • Asrul Sani Kuntomo Adhi

    Luar biasa Abanda Sufi Muda semoga selalu dalam dekapan cinta kasihNYA tuk menuju kesana.

  • yazanul

    Yaa Alllaaaaahhhh……semua pernah saya rasakan…pedih…salam sufi muda….saya merinding membaca ini……..mohon izin copy paste tulisannya….Yaa Allahh….DIRI mohon limpahkan lah saudara sufi muda kemuliaan di dunaMU dan kesejahteraan di Akhirat kelak…
    Saya gak tau mau nulis apa lagi….saya tdk bisa berkata2 lagi….guru saya pernah di pukul orang sekampung pakai kayu sebelum saya berguru kpd beliau…setelah istri pertama beliau meninggal kemudian beliau kawin lagi dan tinggal dekat dengan desa tempat tinggal saya…di desa tsb pun guru saya sering di hujat dan di katakan sesat oleh orang2 kampung…saya tdk malu utk berguru kpd org sesat ini…saya merasa sangat nikmat ketika berada di samping beliau…sampai2 saya ingin tinggal di rumah beliau…tp saya sudah pya anak istri…beliau jg pernah memberi saya uang untuk membeli lauk pauk utk saya bawa plang…Yaa Allah belum pernah saya menjumpai seorang guru seperti ini…beliau adalah seorang wali Allah…Beliau tau apa yg saya lakukan dirumah dengan stri saya…beliau tau bagaimana cara saya menggauli istri saya…beliau tau isi hati saya ketika saya shalat maghrib di depan beliau…saat itu belau sedang berbaring…terbesit di hati saya “abu kenapa gak shalat sih”…setelah saya selesai shalat maghrib beliau bangun dari berbaringnya dan berkata kepada saya…sebenarnya saya yang mengajari kamu ini lebih baik dari shalatmu itu…saya langsung tertunduk malu dan meminta maaf kepada beliau…dan ketika beliau akan meninggal sekitar dua atau tiga hari sebelumnya beliau sempat mengunjungi salah seorang murid beliau dan berkata…nnti kamu aja yg memandikan saya dan kamu kafan kan dengan kain kafan yg sudah saya sediakan di rumah…beberapa hari sebelum beliau kembali kehadirat ALLAH SWT beliau juga penah berkata kepada istri beliau bahwa beliau akan pergi hari jumat sebelum shalat jumat…hari kamis di RS beliau sempat berkata kpd istrinya…aduh saya belum belanja ni utk hari saya pergi nnti…bagaimana ya…nnti kan banyak saudara2 saya dan murid2 saya yg datang melayat….Yaa Allah…
    Saudara sufi muda….semua yg anda tulis di atas pernah saya rasakan…jadi saya tdk tau harus tulis apalagi ….yg saya tulis ini adalah sedikit tentang kisah guru Mursyid saya….maaf saya tdk bermaksud riya disini….ini semua tertulis karena kehendakNYA…saya harap saya tdk ada di Dinia Allah ini…yg ada hanya DIRI yg sebenar2 DIRI…sekali lagi maaf klu koment saya terlalu panjang…salam ukhuwah sufi muda ..terima kasih…

    • Eko Choyo

      Assalamualaikum….

      Yah…kami tau ini yah…
      Tetap satukan kami dalam jubahmu, karena kami sesungguhnya murid2mu yang dhaif, bimbinglah kami.
      Amin

  • yazanul

    Yaa ALLAH Engkau hakikat guru yg sebenarnya
    DIRI suci mohon keluar dari golongan jin dan golongan manusia………
    MINAL JINNATI WANNAASS…

    • Gedibal

      Hidup tdk harus “begitu”, boleh juga hidup “begini”
      tapi terkadang keadaan yg memaksa kita untuk tdk bisa begini sehingga harus begitu…
      hidup ini kalo tdk begini yg memang begitu, karena Allah memang sudah membuat begini dan begitu..
      sebagai hamba kita harus ridho untuk dibeginikan dan dibegitukan oleh Allah.
      yg begini dari Allah, oleh Allah, dan utk Allah..
      yg begitupun dari Allah, oleh Allah, dan utk Allah..
      sehingga tdk ada yg lain kecuali hanya Allah..
      Allah…
      Allah…
      Allah…

  • nurie nisyah

    Bagus sekali tulisannya..
    banyak hal yg bisa dipetik hikmahnya disini..
    Keempat point yg sangat berharga ini mudah2an dpt kita resapi, sehingga kita menjadi orang yg benar – lurus krn Gurunya juga benar dan lurus untuk membesar2kan Tuhan sbg Rahmatan lil’ Alamin

  • arik

    be your self……..lakukan sesuatu dengan segala kemampuan terbaik yang kamu miliki

    succes is your right…..dan milik semua orang yang meyakini dan memperjuangkannya

    celaan hanya sedikit rintangan menuju sukses

    salam kenal

  • muhibbin

    @ari;thanks atas infonya…klo guru kh.imron jamil yaitu kh.jamaludin ahmad gmana mas ARI….mnurut sampeyan,,, beliau juga ada rutinan al hikam…

  • Gedibal

    “Kun jamilan tarol wujuda jamilan” Jadilah orang yg baik maka semua yg ada akan terlihat baik/indah olehmu.
    Maka ketika kita dihadapkan pada sesuatu baik itu cacian, hinaan, ataupun pujian dan sanjungan, semua itu akan terlihat indah yaitu indahnya Sang MAHA INDAH.
    salam kenal buat Bang SM. smoga slalu mendapat RidhoNya.

  • Gedibal

    “Kun jamilan tarol wujuda jamilan” Jadilah orang yg baik maka semua yg ada akan terlihat baik olehmu.
    Maka ketika masih ada sesutau yg terlihat jelek dihadapan kita, ketahuilah bahwa diri kita lah yg belum baik.
    Orang yg baik akan selalu mencari kebaikan dari apa saja yg di temuinya dan selalu mencari kejelekan dari kebaikan2 dirinya sendiri.
    sukses selalu buat Bang SM.
    Salam.

  • Gedibal

    “Kun jamilan tarol wujuda jamilan” Jadilah orang yg baik maka semua yg ada akan terlihat baik olehmu.
    Ketika kita dicela dan dihina maka sebagai seorang salik kita pasti akan bersyukur kepadaNya karena Dia telah menjadikan kita sebagai orang yg dihina dan dicela bukan sebagai orang yang menghina dan mencela.

  • Gedibal

    Wahai guruku…
    waktu pertama kali engkau mendirikan Pondok Pesulukan hampir semua orang memusuhimu, mereka mencorat-coret Pondok Pesulukan dengan tulisan2 yg menjijikkan, tapi apa yg ekau katakan kepada para murid ketika hendak menghapusnya…
    “jangan keburu dihapus dulu, kasian.. nanti yg mencorat-coret mengira kalau aku belum membaca coretannya, tunggu barang seminggu bolehlah kalian hapus untuk menjaga kebersihan Pondok…”
    engkau ajarkan kepadaku kesabaran dan juga cara menghargai karya orang lain..
    Idkholus surur walaupun kepada orang yg memusuhi kita…
    Salam buat Bang SM dan semua pengunjung Blog Mulia ini..

  • Ari

    @muhibin:GURU yg kt maksud dsini adl GURU RUHANIAH,KAMIL MUKAMIL KHALIS MUKLISIN, Guru yg mampu menuntun kita sampe ke hadirat-NYA,bkn guru jasmani yg mengajari otak,pikiran,imajinasi,intelegensia,dan struktur jasmaniah lainnya.

  • Ari

    Hidup TDK HRS BEGITU,TERSERAH ANDA MAU PILIH MANA.tetapi sayang pilihan hnya ada 2 tali/saluran/chanel/jurusan/frekwensi/arah/tujuan.TALI ALLAH ATAU TALI IBLIS?(eh..tau ga?iblis takut loh sm Allah,so jgn mo ngikut dia deh..APAPUN BENTUK REKAYASANYA)

  • Candra

    Terima kasih ABANGDA SUFIMUDA

    Sungguh nasehat yang Luar biasa yang bisa semakin memantapkan iman kepadaNYA.

    sMOGA SUFIMUDA terus exist dalam menyebarluaskan dan membesarkan Nama TUHAN di muka bumi

  • neni

    sungguh terasa sangat berat belajar itu saat orang anggap kita aneh….
    saya merasakannya….suatu pencerahan buat
    terimakasih ya

  • murid

    Ass b sdr q , mohon ijin sy minta artikel2 yg termuat di bog abg, buat berbagi mkn ada membutukan di luar sana ,walau hanya buat sekedar di baca

  • parjo

    setelah membaca tulisan anda ke inginan untuk mencari mursid semakin kuat.mohon ijin untuk share ke blog saya.trimakasih

  • Akel Azhari

    Assalamu`alaikum Sahabat,
    Semoga sahabatku sehat wal`afiat.
    Tantangan terberat bagiku adalah yang pertama sering emosi jika melihat manusia-manusia koruptor. Sehingga Kepalaku sakit, karena hukumannya di dunia hanya hukuman main-main. Yang kedua aku selalu berfikir apakah taubatku diterima Allah Swt mengingat dosa-dosaku seakan tak ada ampunan. Tolong dibantu Sahabatku…

  • kajul

    sedikit mau sharing bang SM,..kalau seseoang yang baru masuk tarekat menanyakan tentang kebenaran gurunya adalah sangat-sangat wajar karena sayapun pernah mengalami hal itu, apalagi ketika itu saya merasa sendiri dan tak mengenal siapapun di surau. saya hanya menerima nomor telpon seseorang penanggung jawab surau di jakarta kemudian karena keinginan yang besar untuk mempelajari tasauf maka saya pun bergabung di tarekat. mereka-mereka yang mencela tarekat sebenarnya karena belum tahu dan belum merasakan sendiri…. coba kalau sudah merasakan sendiri… niscaya orang yang mencela itu akan menangis karena dua hal, yang pertama menyesali dosa-dosanya dan kedua menangis karena merasakan keindahan islam yang sesungguhnya. saya juga termasuk orang yang lama sadarnya dan baru meyakini 100% jalan yang saya pilih setelah lebih dari setahun berguru, mungkin karena ‘jin’ dan ‘iblis’ dalam tubuh saya sudah sedemikian mendarah daging, hehehe… sedikit saran saya kepada ‘sang pencari’, carilah guru yang kamil mukammil dan teruslah bersemangat untuk belajar dan belajar..
    insya allah, allah akan menunjukkan jalan

  • Debu semesta

    Assalamu’alaykum,,,
    Salam kenal kang sufmud.

    Sebuah kemunafikkan jika menikmati celaan, caci maki namun tidak ada usaha utk introspeksi.

    Pernahkah qt berpikir, pernahkah qt berhusnudhon, bhw yg mencela qt adlh org2 yg sayang dan hanya berniat utk mengingatkan sesama sodara.

    Cuman menikmati, namun tdk introspeksi hanya akan menjerumuskan qt pada arogansi.

    • SufiMuda

      Rasulullah SAW di hina dan dicaci oleh musuh2 Beliau tidak menjadikan Beliau orang Munafik, Beliau tetap menjadi Hamba Allah yang baik.
      Apakah Beliau tidak instropeksi diri?
      Sebaik apapun yg Beliau lakukan tetap tidak baik dipandangan orang yg tidak senang dgn Beliau.
      Jadi, mari kita melihat dari sudut pandang berbeda agar kita memahaminya, salam

Tinggalkan Balasan ke SufiMudaBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca