Siapakah Wali Allah itu?
Ingatlah, sesungguhnya para wali Allah tiada ketakutan pada diri mereka dan tiada pula mereka berduka cita. (QS. Yunus : 62).
Tulisan ini saya tujukan kepada orang-orang yang ingin mencari dan bertemu dengan Kekasih Allah yang setiap zaman diturunkan oleh Allah SWT ke dunia untuk membimbing manusia agar tetap di jalan yang diridhai-Nya. Tulisan ini mudah-mudahan bisa membuka hijab orang-orang yang selama ini mengingkari adanya Wali Allah. Siapakah Wali Allah itu? Dan bagaimana kita bisa mengetahui kalau seseorang mempunyai derajat Wali? Berikut pendapat para Syekh tentang Wali Allah.
Abu Yazid al Busthami mengatakan: Para wali Allah merupakan pengantin-pengantin di bumi-Nya dan takkan dapat melihat para pengantin itu melainkan ahlinya. Mereka itu terkurung pada sisi-Nya di dalam hijab (dinding penutup) kegembiraan dan takkan dapat melihat kepada mereka seorangpun di dunia ini maupun diakhirat, yakni tiada dapat mengetahui rahasia mereka.
Tanda (alamat) bagi seorang wali itu ada tiga: yakni agar menjadikan kemauan kerasnya demi untuk Allah, pelariannya kepada Allah dan kemasygulannya dengan Allah. Pendapat lain menyatakan, bahwa tanda seorang wali adalah memandang diri dengan kerendahan dan merasa takut akan kejatuhan dirinya dari martabat yang ia berada di atasnya, sambil tidak percaya dengan sesuatu kekeramatan yang nyata bagi dirinya, tiada pula ia tertipu dengannya. Tiada ia memohonkan kekeramatan itu untuk dirinya dan tiada pula ia mengakui (kekeramatan itu).
Al Khaffaz telah berkata: Apabila Allah berkehendak untuk menjadikan hamba-Nya seorang wali, niscaya dibukakan baginya pintu dzikir. Apabila ia telah merasa lezat dengan dzikir itu, maka dibukakan pula atasnya pintu pendekatan. Kemudian ditinggikan martabat-Nya kepada majelis-majelis kegembiraan. Lalu ia didudukkan di atas kursi keimanan untuk disingkapkan (dibukakan) daripadanya hijab (tabir penutup) dan dimasukkannya ia ke pintu gerbang ke-Esaan serta diungkapkan baginya garis-garis ke-Maha Agungan Allah. Pada saat penglihatannya tertuju kepada ke-Maha Agungan serta kebesaran-Nya, niscaya ia akan tinggal tanpa dirinya dan akan menjadi fana (lenyap) untuk tiba menuju pemeliharaan (penjagaan) Allah, agar terlepas dari segala pengakuan dirinya. Baru kemudian ia pun menjadi seorang wali.
Mungkin seorang wali menjadi batal kewaliannya dalam sebagian hal ihwal. Akan tetapi, yang umum atas diri wali di dalam perjalanannya dari kebatalan menuju pada ketetapan adalah kesungguhannya menunaikan hak-hak Allah Swt berbelas kasih kepada para makhluk-Nya dalam segala hal ihwal dengan hati yang sabar, sambil memohon kepada Allah, segala kebaikan diberikan untuk para makhluk. (Mahmud Abul Faidi al Manufi al Husain, Jamharotul Aulia’ Terjemah Abu Bakar Basymeleh, th.1996, Mutiara Ilmu, Surabaya, hlm. 179).
Al Quthub Abdul Abbas al Mursi, menegaskan dalam kitab yang ditulis oleh muridnya, Lathaiful Minan, karya Ibnu Athaillah as Sakandari, “Waliyullah itu diliput ilmu dan makrifat-makrifat, sedangkan wilayah hakekat senantiasa disaksikan oleh mata hatinya, sehingga ketika ia memberikan nasehat seakan-akan apa yang dikatakan seperti identik dengan idzin Allah. Dan harus dipahami, bagi siapa yang diidzinkan Allah untuk meraih ibarat yang diucapkan, pasti akan memberikan kebaikan kepada semua makhluk, sementara isyarat-isyaratnya menjadi riasan indah bagi jiwa-jiwa makhluk itu.”
Dasar utama perkara wali itu, kata Abul Abbas, “Adalah merasa cukup bersama Allah, menerima ilmu-Nya dan mendapatkan pertolongan melalui musyahadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman: “Barang siapa bertawakkal kepada Allah, maka Dia-lah yang mencukupinya.” (QS. ath Thalaq : 3). “Bukankah Allah telah mencukupi hambanya?” (az Zumar : 36). “Bukankah ia tahu, bahwa sesungguhnya Allah itu Maha Tahu?” (QS. al Alaq : 14). “Apakah kamu tidak cukup dengan Tuhanmu, bahwa sesungguhnya Dia itu menyaksikan segala sesuatu ? (QS. Fushshilat : 53)”
Wali-wali itu merupakan orang-orang yang akan meneruskan hidup suci dari Nabi, orang-orang yang mujahadah, orang-orang yang menjaga waktu ibadat, yang rebut-merebut mengerjakan taat, yang tidak ingin lagi merasakan kelezatan lahir, kenikmatan panca indera, mengikuti jejak Nabi, mencontoh perbuatan Muhajirin dan Anshar, lari ke gunung dan gua untuk beribadat, melatih hati dan matanya untuk melihat Tuhan, merekalah yang berhak dinamakan Atqiya’, Akhfiya’, Ghuraba’, Nujaba’, dan lain-lain nama-nama sanjungan yang indah yang dipersembahkan kepada mereka.
Nabi berpesan, bahwa Tuhan mencintai Atqiya’ dan Akhfiya’, Tuhan mencintai Ghuraba’, yaitu mereka yang ke sana-ke mari menyelamatkan agamanya, yang nanti akan dibangkitkan pada hari kiamat bersama-sama Isa bin Maryam, Tuhan mencintai hamba-Nya yang membersihkan dirinya, yang melepaskan dirinya daripada kesibukan anak bini, cerita-cerita yang indah yang pernah disampaikan oleh Abu Waqqash, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Mas’ud, Abu Umamah dan lain-lain yang menjadi pembicaraan dalam kitab “Hilliyatul Auliya”, sebagai kitab besar yang menyimpan keindahan dan kemegahan wali-wali itu.
Diceritakan lebih lanjut dalam kitab-kitab sufi, bahwa wali-wali itu merupakan qutub-qutub atau khalifah-khalifah Nabi yang tidak ada putus-putusnya terdapat di atas permukaan bumi ini. Mereka meningkat kepada kedudukannya yang mulia itu sesudah mengetahui hakekat syari’at, sesudah memahami rahasia kodrat Tuhan, sesudah tidak makan melainkan apa yang diusahakan dengan tenaganya sendiri, sesudah tumbuh dan jiwanya suci, tidak memerlukan lagi hidup duniawi, tetapi semata-mata menunjukkan perjalanannya menemui wajah Tuhan.
Di antara para wali terdapat wali-wali Allah yang pangkatnya sangat digandrungi oleh para Nabi dan para Syuhada’ pada hari kiamat seperti hadits Rasulullah Saw :
Sesungguhnya ada di antara hamba Allah (manusia) yang mereka itu bukanlah para Nabi dan bukan pula para Syuhada’. Mereka dirindukan oleh para Nabi dan Syuhada’ pada hari kiamat karena kedudukan (pangkat) mereka di sisi Allah Swt seorang dari shahabatnya berkata, siapa gerangan mereka itu wahai Rasulullah? Semoga kita dapat mencintai mereka. Nabi Saw menjawab dengan sabdanya: Mereka adalah suatu kaum yang saling berkasih sayang dengan anugerah Allah bukan karena ada hubungan kekeluargaan dan bukan karena harta benda, wajah-wajah mereka memancarkan cahaya dan mereka berdiri di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Tiada mereka merasa takut seperti manusia merasakannya dan tiada mereka berduka cita apabila para manusia berduka cita. (HR. an Nasai dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya)
Kemudian Rasul membacakan firman Allah Swt:
Ingatlah, sesungguhnya para wali Allah tiada ketakutan pada diri mereka dan tiada pula mereka berduka cita. (QS. Yunus : 62).
Pernah Rasulullah Saw ditanya tentang siapa para wali Allah itu? Beliau menjawab: “Mereka itulah pribadi-pribadi yang apabila dilihat orang, niscaya Allah Swt disebut bersama (nama)-Nya.” Mereka terbebas (terselamatkan) dari fitnah dan cobaan dan terhindar dari malapetaka. Nabi bersabda :
اِنَّ ِللهِ ضَنَائِنَ مِنْ عِبَادِهِ يُعْذِيْهِمْ فِى رَحْمَتِهِ وَيُحْيِيْهِمْ فِى عَافِيَتِهِ اِذَا تَوَافَّاهُمْ تَوَافاَّهُمْ اِلَى جَنَّتِهِ اُولَئِكَ الَّذِيْنَ تَمُرُّ عَلَيْهِمُ الْفِتَنُ كَقَطْعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ وَهُوَ مِنْهَا فِى عَافِيَةٍ
Sesungguhnya bagi Allah ada orang-orang yang baik (yang tidak pernah menonjolkan diri di antara para hamba-Nya yang dipelihara dalam kasih sayang dan dihidupkan di dalam afiat (sehat yang sempurna). Apabila mereka diwafatkan, niscaya dimasukkan kedalam surganya. Mereka terkena fitnah atau ujian, sehingga mereka seperti berjalan di sebagian malam yang gelap, sedang mereka selamat daripadanya.
Jadi, seorang Wali akan mengalami hinaan dan makian sebagaimana yang dialami oleh Para Nabi dan itu tidak akan menyurutkan langkah mereka untuk berdakwah membesarkan Nama Tuhan. Saya jadi ingat ucapan Guru dari Guru saya kepada Beliau ketika Beliau masih berguru. “Nanti suatu saat nanti sejuta orang mengatakan kau masuk neraka tidak usah kau takut, kecuali yang SATU itu”
“Cintailah yang di bumi maka yang di langit akan mencintaimu” Semoga Allah SWT berkenan mempertemukan kita dengan Kekasih-Nya di muka bumi agar kita bisa mencintai kekasih-Nya dengan demikian maka Allah SWT pasti mencintai kita. Amin Ya Rabbal ‘Alamin
Salam kenal untuk Mas Sufi Muda, serta senior2 yd ada disini, saya sebagai peserta baru, mau ikut berbagi juga, karena pembahasan tentang wali, tentang mursyid ataupun tentang khaidir, memang selalu menarik,
Nah, menurut cerita, para Wali-wali Allah punya beberapa tingkatan, pertama 1 orang kemudian 4, 7, 40, dan 360, dibawahnya adalah para arifin billah yang mubtada, dan belum mendapat sertifikat kewalian, semuanya masih hidup dan berjasad, apabila meninggal maka yang terpilih dibawahnya akan naik, sehingga jumlahnya selalu tetap
412 orang, mereka tersebar diseluruh pelosok bumi.
Dalil yang mengatakan “tiada yang mengenal wali kecuali wali”, memang benar, bahkan yang derajat yang dibawah tiada mengenal siapa yang diatasnya, tapi yang diatas kenal dan tahu siapa2 yang dibawahnya, misalnya yang 360 gak tahu siapa yang 40, tapi yang 40 tau siapa yang 360 dan begitu seterusnya.
Saya kebtulan dikasih tahu, seorang yang masuk kategori 360, yaitu Al Faqir Mahdi Hasan Al Quddrotillah Al Muqoddam, pendiri Masjid Nurul Yaqiin (Pintu 1000) di daerah Tanggerang, Banten.
Mohon maaf, kalau saudara2ku ada yang tidak berkenan
atas nama allah, bang sufi muda memang sangatlah benar, siapapun orangnya yang akan bertemu dengan sang kekasih allah itu adalah orang-orang yang ingin benar-benar mendekatkan dirinya kepada sang pencipta, tidak ada yang mengetahui siapa dan dimana kita bisa bertemu sang kekasih allah, hanya allah yang tahu. moga kita semua termasuk orang yang dimuliakan allah, moga kita ditempatkan bersama orang-orang yang dimuliakan oleh allah. amin. mohon maaf saya cuma numpang lewat. mohon maaf atas kesalahan kata.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
mas asri, anda insyaAllah benar.
Beberapa saat yang lalu, saya sedang membuka Alquran dan sebelumnya memohon petunjuk kepada Allah, tiba-tiba tangan saya sangat erat memegang Alquran dan tiba-tiba Allah mengajak saya berbicara.
Pembicaraan ini melalui beberapa pertanyaan :
-milik siapakah Alquraan
-siapakah yg membawa turun dan kepada siapa diwahyukan
-apakah arti islam
-mengapa Allah tidak sama dengan makhluknya
-dimanakah Allah
-siapakah Allah
setelah saya jawab semua, saya mendapat jawaban yaitu percayalah padaKU.
saya terkejut dan melihat kursi Allah dan sambil menangis karena merasakan siksa yg amat keras.
mohon maaf, saya hanya ingin berbagi.
semoga Allah selalu membimbing kita.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
sayyid.
dagelan apa ini ??
apa ini cerita bohong yg sangat besar ???
Maaf, Apa yang anda maksudkan dengan kursi Allah, Sesungguhnya manusia Tidak dapat melihat Allah dan Bertemu dengannya. kita hanya dapat merasakan keberadaanya.
o
Aulia Alloh kasyaf/tersingkap hakekat ma’rifat ghoib keramat la yahzanun
S@lam kenal Wujudkhayal……..anda benar…….! Imajinasi yang nyata selalu bermakna…….semoga anda sering berkunjung ke blog mas SufiMuda utk belajar…..Belajar tersenyum……Belajar menangis…….”TIADA MUSUH YANG LEBIH KEJAM SELAIN KEINGINTAHUAN DAN PEMBELAJARAN”..Salam rindu damai utk orang yang aku cintai Bang SufiMuda,From “Fakir Pengembara KSA “.
Salam Warahmah utk para sufi. Saya org baru, mau belajar ttg kesufian dari senior2 disini.mungkin ada hubungannya dg frofesi saya sebagai penyembuh.Apa yg akan saya lakukan ? Sebab saya setiap hari berhubungan dg orang2 sakit.Saya kagum pada komentator2 diblog SufiMuda ini.mengenai hakekat makrifat yg tdk saya mengerti ,semoga ada yg mengajariku,sehingga saya bisa seperti kalian2 mengenal Allah,sekian dan tak lupa trima kasihku buat Baginda SufiMuda yg saya hormati.
ya Alloh ya Rasululloh permisiku kepadaMu, aku baca banyak hal baik dan menarik karenaMU,beliau2 diforum ini terus menggali kecercahan dng intinya menurutku adalah “tentang Engkau & perjalanan menujuMU” , aku ingat saat lampau waktu menurut hitunganku yg jg pernah kusindir dng bahasa puisi di FB sbb”.Aku merangkak dalam kesadaran dipadang lantai tak bertepi,
dan terdiam ketika telah kugapai telapak mulia sang kekasih,
tangisku sepilu kerinduan yg tak terjawab, kumenengadah dan kulihat keagungan dan kemuliaanMu,
dengan telapak tanganMu aku mendapat keteduhan saat itu,
tak kunjung reda tangisku menjadi, pengampunan sang kekasih membuat kepiluan hati,
bak sungai yg tumpahkan seisi……..
Lagi…haru dan bahagia ku…
gemetar kupandang kemuliaan surban putihMu..
ah….tak ada lagi yang lebih indah dalam pertemuan dialtar Mu ini…..
kau ampuni aku dengan usapan tangan dan senyumMu….
terus kupeluk kaki kananMu dengan erat…
namun waktu membatasi, smoga telah hapus noda hitam kehidupan dibelakang…….dan kedepan.” kini aku membaca forum mulia ini dengan keteduhan dan kerendahan sesama,tak ada kemenangan dan tinggi kata bagi sesama pula terlebih diri ini tak lebih dari Air Kotor di Comberan pepinggiran Kota2 besar, sungguh aku melihat keindahan2 yg Kau tampakkan kepadaku kala itu dan kemudianya , sesungguhnya sesiapa yg dapat mengajariku maka aku akan tanyakan terlebih dahulu”apakah Bapak dapat menyelamatkan aku?” dan sesungguhnya hanya Alloh dan RasulNYA saja yg dpt menyelamatkan kita semua dunia akhirat…..dan kiranya kewaspadaan kta harus berlebih kpd Jin apapun agamanya sebab Jin tetaplah Jin bgitupun kita keturunan manusia yg tentunya harus berkeinginan utk menjadi MANUSIA oleh sebab itu aku menyebut diri masih sbg keturunan manusia sebab aku belum menjadi manusia dan secara utuh apalagi menyebut hamba ooh..Gusti , sunggu mohon ampunan betapa besar arti penghambaan itu, bahkan aku menyaksikan sendir para AuliaMu saja tak berani yg berkata HAMBA …..semoga forum ini baik dan terus membuka pelajaran2 baru utk ku…..kini forum membicarakan tentang wali oh sungguh aku tak berani mengatakannya – kecuali seizinMu …amiin.
Asalamualaikum, mohon ijin numpang nimbrung saudaraku sufi muda
Beginilah Tuntunan Islam
Belum ketemu tapi sepaham
Islam jadi Rohmatnyah Alam
Bila sampurna Hawa dan Adam
Agama Ihsan iman islam
Tanpa Simbol Amal Islam
Beda kaipiat berbeda paham
Hanyalah kembang penyubur Alam
Allah Taala pencipta Alam
Mengawasi seluruh Alam
Hasud dengki sirik dendam
Alloh mengutuk siang dan malam
Ilmu putih ilmu hitam
Bagai kopi dua Alam
Barang luwar barang dalam
Tukang mitnah terburuk Alam
Pitnah itu lebih kejam
Dari kejamnyah ebom meriam
Hasud dengki sesama islam
Islam jadi penghancur islam
Sabdolangit amanat Alam
Coba ulama belajar maham
Bukan timbang simbol islam
Tetapi bijak dewasa paham
Adapun Julang kejuluk ayam
Di gosipin berilmu hitam
Ulama islam hasud dendam
Sirik dengki mengundang awam
Pancasila jika di paham
Isi ihsan iman islam
Tukang mitnah ya ditikam
Amanat Alloh pencipta Alam
Bukti pakta tuntunan islam
Semenjak Zaman Nabi Adam
Kiamat hanya buwat Alam
Manusia penghasud dendam
Silih menuding bagai di maksar
Sambil tida usaha sadar
Napsu emosi sering terbakar
Ulama silih menuding nyasar
Orang awam salah belajar
Para doktrin salah mengajar
Menjadi kompak ngaco nyasar
Sambil pada hilang sadar
Satu duwa orang sadar
Tapi tasabbuh pada nyasar
Jadi tibang bingung benar
Tungtungannyah semuwah benar
Nuju sorga tepat benar
Nuju naroka tepat benar
Hanya ilmu paling benar
Kenal Alloh Allohuakbar
Hasud musrik bermulut besar
Gambar sipetruk tepat benar
Mulut besar perut besar
Dewasa bijak picik benar
Alloh di adu saling gampar
Sesama iman kaga sadar
Sesama islam ora sadar
Katah Alloh sikurang ajar
Julang ketuduh ngaco nyasar
Terblokir tiep mengajar
Murtad kapir kupur kupar
Julang tibang berkelakar
Saudaraku nyang masih sadar
Sabdolangit patut mengajar
Ulama umaro wajib belajar
Supaya umat ketemu sadar
Lembaran ini penting di sebar
Kepenjuru dunya seputar
Agar orang iklas belajar
Paling tida rumasa sadar
Tuntunan sudah begini baik
Mengapa orang suka menampik
Mungkin dari sangat picik
Tidak sadar pasik munapik
Amanat tablig patonah sidik
Sipat rosul makluk terbaik
Menuntun umat kejalan baik
Seperti ini pabila cerdik
Terburuk mu’min hasud musrik
Menjadi sombong rasa terbaik
Tuntunan iman malah ditampik
Merasa dirinyah orang terapik
Ahli sunah cobalah lirio
Berjamaah hasud dan musrik
Dongeng rosul hanya hanya menarik
Demi pendukung bertambah baik
Lepada Alloh buta mendelik
Wujud Alloh ora kelirik
Cuma bonapid yang dilirik
Ingá tak sadar zolim munapik
Putus taklid si kapir zindik
Empat mazhab di obrak abrik
Taklid batil ulama musrik
Ulama pajal tidak tertilik
Merasa keras rasa tercutik
Nyinggung nyindir nyuruh cerdik
Kepada Alloh cermat cerdik
Jikalau benci itulah musrik
Julang bersukur pada peracik
Tiep tuntunan amatlah baik
Ini lembaran penyebab taupik
Jika pembaca tidak munapik
Musuh Alloh sihasud musrik
Hidup serakah teramat sirik
Sesama umat silih mencutik
Akhirnyah kompak Alloh neng nyutik
Julang 2
Hidup julang sebatang kara
Pendidikan tidak punya
Amal ibadah sekaba kaba
Entek anu Alloh kejumpa
Qur’an hadis kias ijma
Hanya itu padoman taqwa
Sampai Alloh ketemu juga
Tapi julang ketuduh gila
Begitulah cerita dunya
Dalam soal iman taqwa
Alim ulama cemburu buta
Mitnah tidak pernah rumasa
Untungnyah Alloh maha bisa
Nulung julang walau gila
Dateng sohib satu duwa
Mereka iklas beri harta
Semoga Alloh selalu bela
Pada sohib yang setia
Dunia berkah dan bahagia
Di akherat masuk sorga
Semoga teman suku bangsa
Bila betul telah membaca
Sabdo langit punya bicara
Jadi kajian sekujur jiwa
Kalau julang mah sudah gila
Sampai juga anak keluarga
Kompak ama banyak warga
Kaya ulama ngatain gila
Namur tida tiep ulama
Maíz banyak alim ulama
Aji baca uji dan tanya
Rendah hati iklas bertanya
Agama bukan kadar cerita
Simbol itu tida berguna
Tapi ngaji mengkaji jiwa
Sampai Alloh bisa kejumpa
Wujud Alloh montong di tanya
Tapi iklas yakin percaya
Islam iman ihsan agama
Husu taqwa Alloh kejumpa
Aparatur pemerintah
Jika mereka sadar pangkatnyah
Pasti hormat menghargainyah
Pada manusia insan kamilnyah
Insan kamil horikul adah
Ia istirahat ibadah
Alloh izinkan apa maonyah
Tapi hidupnyah semalah susah
Memang Alloh ituh sipatnyah
Alloh raja julukannyah
Tapi melarat ama duwitnyah
Alloh raja paling bugegnyah
Manusia pakar duwitnyah
Terutama pemerintah
Alloh juga ampe kalah
Bisa jadi Alloh kebantah
Amanat Alloh lihat sajah
Sawah ladang jadi rumah
Pepohonan abis semuwah
Bumi gundul Allohnya marah
Manusia gundul gede anunyah
Bumi gundul semalah lemah
Azab bahla tentu sajah
Melanda dunya seluruhnyah
Jika manusia coba sadarlah
Pancasila coba kajilah
Lambat laun amalkanlah
Insha Alloh duniya berkah
Sabdo langit serta jamaah
Jangan segan di solusinyah
Julang ini sudah rebah
Semuwah orang pada ogah
Semuwah tida semuwahnyah
Epro contra itulah rohmah
Jika sama bertuhannyah
Apah alasan amanta ogah
Hasud musrik dengki serakah
Montong nuduh montong mitnah
Tapi rumasa sadar dirinyah
Begitulah Alloh amanah.
Kobul Amal Makbul Iman
Puncak Sukses Taqwa Beriman
Meyaqinkan Hadis Alqur’an
Kemana Langkah Jadi Padoman
Irhas Mu’zijat Anugrah Tuhan
Kepada Rosul Allah Berikan
Karomat Maunat Rahmat Tuhan
Kepada Umat Ihklas Beriman
Ilmu Sakti Pengisi Badan
Mandra guna di Kehidupan
Seciduh Metu di Kebaikan
Bermanfaat ke Sesama Iman
Kesombongan hak nya Tuhan
Keorang Mukmin jadi Larangan
Ego Congkak Jago-jagowan
Akan merusak Kesempurnaan
Bagi Seluruh para ilmuwan
Ilmu Batin ke Dikjayaan
Ilmu jangan Bersaingan
Silih kalahkan Ambisi Setan
Rohman Rohim Sipat Tuhan
Silih Kasih Ber tolong2an
Tukang menolong di tolong Tuhan
Apapun langkah Bersama Tuhan
Jin Iblis Iprit Setan
Juga Malaikat Tuhan
Arwah Leluhur Keturunan
Hati2 lah meyaqinkan
Berhati hati yaitu dengan
Memahami tiap omongan
Kias Ijma Hadis Alqur’an
Itu terbaik tiap omongan
Am hos howasil howas
Ada tiga drajat Ihlas
Tingkat Umum pertama kelas
Janganlah dulu terlalu Keras
Tingkat keduwa hosnyah ihlas
Masih terlalu banyak was-was
Bila kesinggung suka dilepas
Tida rumasa cilaka Jelas
Tingkat ketiga howasil howas
Mereka hobi Nasehat Keras
Ibarat Pasir di Campur Beras
Pasir di Buwang Jikalau Awas
Ainul Yaqin Belajar ihlas
Hakhul Yaqin bertemu Jelas
Allah Bukan ada di Atas
Selagi Yaqin tida was was
Taklid Soheh terbaik ihlas
Ahli Maripat Puncak Ihlas
Suka di tuduh tidak waras
Disisi Allah dia Terwaras
Paseh kalam Bicara Jelas
Paseh Kalimah Tazwidayah Awas
Mutakalim Beramal Ihlas
Horikul Adah Hidupnya Bebas
Banyak sekarang beriman Was was
Gengsi belajar memperjelas
Pendapat orang silih tumpas
Gengsi Belajar teruslah was was
Jangan Ambisi Ketingkat Atas
Tapi Ambisi ingin ihlas
Yaqin Allah Maha Awas
Orang was was atawa ihlas
Rukun dan Syarat Ihlas ada 4
1. Ilmu = Mengetahui hukum
2. Khosot = Mentaati Perintah Allah yang Wajib maupun yang Sunah
3. Sabar = Dalam Mengerjakannya tidak tergesa – gesa
4. Kaipiat = Mengetahui Praktek Sah dan Batalnya
smillah itu permulaan kalam
Nama-nya Allahu khalikul alam
Jangan-lah dibiarkan hatimu kelam
Tidak dapat membozakan intan dan nilam
Empat perkara sudahlah sepakat
Barulah dicantum dan diikat
Bukannya memuji bukannya mengumpat
sekedar yang monasabah mana yang dapat
kertas putih terbang melayang
Barulah wahyu fikiran mendatang
Tidak peduli pagi dan petang
Sempurnalah namanya kita berdagang
sudahlah takdir tuhan rabbana
pikiran mendatang tidak semena-mena
Duduk sahaja tidak berguna
coba renungkan madah rencana
Madah rencana buku dituliskan
kertas dibentang baca diusahakan
musihatul muslimin lalu dikarang
seri ma’nikam benih dinamakan
kalam ditulis dengan lima jari
dawat berbakti kalam diedari
akal pun datang ilmu memberi
bolehlah dibuat sebarang peri
bukankah kita hidup didunia
sebagai musafir pinjaman diri
janganlah lalai diri teraniaya
akhirnya mati merana diri
seri ma’nikam namanya diberi
janganlah pula kita gusari
bukannya menunjukan bijak bestari
sempena namanya sesuai digelari
musihatul muslimin dimulakan kata
sajaknya janggal kedengaran gaya
sri ma’nikam diberi nyata
madah yang salah diubah serta
terang menerang tidak dapat dinyatakan
inilah madahnya coba diuraikan
sangatlah ta’ajub sesiapa memikirkan
pendita ulamak sangat-sangat mengamanatkan
sri ma’nikam intan gemala
memancar-mancar cahayanya bernyala
terangnya tidak dapat disamakan pula
meliputi alam terang segala
kelamnya hati tidak terperi
tidaklah dapat di khabari
terlentang tengadah seorang diri
mengenangkan nasib untung sediri
pesannya itu coba didengari
sri ma’nikam disuruh dicari
yang sangat elok amat berseri
dari pada tuhan yang empunya memberi
firman tuhan Kholikul rahman
ibarat kita turun ketaman
sri ma’nikam jadikan pedoman
janganlah sesat lupakan iman
apabila kita hendak kembali
sri ma’nikam bawalah sekali
amanat tuhan awal terjadi
janganlah lupa janganlah kali
kalau dilupakan ma’nikam itu
sesatnya kita sudahlah tentu
duka cita memikarkan berhati buntu
madah ulamak pendita ratu
disuruhkan paham amanah sedia
hendaklah mengenali akan rahasia
tingginya mutu drajat yang mulia
khabaran ulamak mursid yang bahagia
bila kita mengenal rahasia
senyum simpul tidak keceewa
tidaklah susah azab sengsara
tatamu tuhan bertemu segera
antal dalilul al-amanantu
illa ahliha habislah derita
kembalilah amanah yang satu
kepada empunya serah dan nyata
jika sudah semuanya dikembalikn
kenalkan pula tempat kedudukkan
jangan diubah mahulah ditetapkan
inilah tempat yang hendak dimusyahadahkan
terlalu susah hatinya pukta
mendengarkan madah dengan cerita
awal-awalnya rukun agama kita
kalimah syahadat yang punya warta
Haq
puisinya bagus saudaraku
salam kenal untuk sufi muda
semangat terus untuk menulis kebenaran
HUU HAQ
S@lam rindu utk Serpihandebu & Setiono dan dukun pijat…….dan Rinduku utk Bang SufiMuda…….From Aliran sungai yg menuju kesamudra KEABADIAN” FAQIR PENGEMBARA”
Dalam bukunya Gusti Al-Ghazali menerangkan dengan jelas ttg “perjalanan yg harus ditempuh bg umat manusia” banyak yg benar namun hati2 banyak juga yg sudah diganti dng paham2 kini,dimana kalau kita cermati maka akan ada kesan menyeret kpd kecintaan dunia,padahal di awal2 Bab2 lain dijelaskan -+utk konsentrasi penuh atau palingtidak lebih banyak dari pd konsentrasi kita kpd dunia. Itulah dunia kini melalui forum ini sekedar mengingatkan diriku sendiri bahwa “Kimia Kebahagiaan” dalam buku Al-Ghazali banyak yg masih utuh kebenaranya namun jg banyak yg sudah dilumuri dng kejahilan tangan2 kotor.
Begitupun perjalanan manusia2 yg dalam hari2nya selalu menginginkan kedekatan dan keingin tauan akan Alloh- maka berhati2lah cerdik dan tipu daya syetan dan jin-kita bisa terbawa olehnya kepada rupa2 syetan yg ironisnya telah menajdi panutan dikalangan umum dengan nama yg tak kalah keren bg nama2 Islam spt:Syekh AL…AL…Bin…, Habib AL..AL…, wah dengan kata2 Al..HAbib dan Syekh..secara umum seolah2 sudah top benar dan pasti ahli waris Ilmu Nya…, namun ingat yg mengerti wali hanyalah wali , dan tak seorangpun yg berani mengatakan dia adalah wali-walaupun dia sendiri adalah wali, kecuali kpd internal murid2nya sj dan murid2 tsb tak seorangpun yg berani menyebarkan kabar dia adalah wali kepd umum apalagi diforum-kecuali adalah kepalsuan dan kesombongan…maaf aku mengingatkan aku ,menurutku rekan2 semua benar kok.
Allahu la ilaha illa huwa ana ahlul bait ya akhi.
Biidznillah man ahli bait kulli khoir insya Allah.
Bismillahirrohmanirrohim
Antum telah dikaruniai oleh Allah dalam kondisi jiwa yang diliputi dengan dzikrullah. Alhamdulillah.
Sekiranya hamba diperbolehkan untuk memberi antum keadaan jiwa sebagai manusia yang bertaqwa, maka saya akan mencoba melakukan pendekatan secara batin.
Saya sebenarnya memahami setiap kalimat yang diuraikan dalam tulisan antum. Kedudukan seorang Wali Allah di muka bumi sesungguhnya merupakan Hak Allah yang tak satu makhluk pun mengetahui keberadaannya selain yang sudah dibukakan mata hatinya. Seandainya banyak manusia belum mengenal Wali-Nya, maka bukan berarti Dia bermaksud menyembunyikannya. Kedudukan seorang Wali Allah menempati keberadaan yang sulit dijangkau dengan pengetahuan lahir. Sekalipun para suluk yang sudah melampaui wilayah kesufian, sekiranya Allah Azza wa Jalla belum memperkenankannya maka mustahil baginya mengenali Wali-Nya.
Masyarakat secara umum meragukan kehadiran beliau sebelum benar-benar diperlihatkan oleh Allah Azza wa Jalla jati diri Wali-Nya. Pandangan manusia yang selalu mendasarkan kepada kemampuan lahir tak akan mampu menjangkau keberadaan beliau yang tak tampak secara kasat mata. Keberadaannya persis sebagai manusia biasa, sebagaimana Rasul Allah Shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, tetapi beliau diberikan izin oleh Allah Azza wa Jalla dapat menemui siapapun dalam Kekuasaan Allah. Sementara ini, antum dalam keadaan jiwa yang penuh gelora untuk mengenalinya, Allah Azza wa Jalla baru membuka kepada mereka yang sudah Diperkenankan melihatnya. Saya berdo’a semoga antum mengenal beliau siapakah saat ini yang telah dikaruniai sebagai Wali Allah di Indonesia.
Saya menyampaikan demikian sama sekali tanpa bermaksud menunjukkan diri paling tahu. Naudzu billahi min dzalik. Semua orang bertaqwa pasti mengetahui bahwa Allah Azza wa Jalla adalah Yang Maha Tahu. Sekalipun demikian, Wali Allah dengan izin Allah pasti secara berkesinambungan akan segera diperkenalkan langsung oleh Allah Yang Maha Kusa.
Sedikit saya ingin memberi masukan untuk pemahaman mengenai keberadaan seorang Wali Allah di bumi, khususnya di Indonesia. Tetapi, saya hanya menjelaskan dari sisi ciri-ciri fisik. Sebelum menunjukkan keadaan beliau lebih jauh, antum pasti bertanya, ‘siapa sesungguhnya saya/’ Seperti banyak mengetahui tentang Wali Allah yang sudah ditetapkan oleh Allah. Apa yang menjadi dasar dan bukti akan kewaliannya?
Saya bukan siapa-siapa sama seperti antum hanya sebagai hamba sahaya. Kedudukan manusia di hadapan Allah Azza wa Jalla adalah sama kecuali orang bertaqwa. “Sesungguhnya yang memuliakan kamu di sisi Allah adalah yang mau bertaqwa.” Saya tidak perlu merinci bunyi ayat suci ini. Termasuk tak perlu saya menguraikan siapa diriku, selain diriku adalah makhluk yang hina.
Kedudukan Wali Allah sungguh mulia karena dia hamba-Nya yang sudah berada pada maqam muqarrabin. Kedudukan yang sudah sangat dekat dengan Allah Azza wa Jalla. ‘Dekat’ merupakan kata kunci yang menjadikan seseorang dapat dipilih menjadi Kekasih-Nya. Jadi, inilah salah satu cirinya. Secara fisik, dia lahir dalam keadaan dekat dengan Allah Azza wa Jalla. Maknanya adalah seorang hamba dalam keadaan fana tak pernah begitu peduli pada fisiknya, kecuali hanya sebatas sepatutnya. Misalnya, jika kebanyakan manusia begitu mendambakan kegantengan sampai datang ke salon mencukur rambutnya, dia seadanya tanpa dipotong. Rambutnya panjang tapi disisir rapi. Ini ciri fisiknya. Berbaju rapih, mengenakan wewangian yang sederhana, beristri, memiliki keturunan, mengenakan kaca mata, biasa saja bukan orang penting di lingkungan masyarakat tetapi menjadi rujukan dalam banyak hal, pandai menulis syair dan esai tanpa referensi selain al-quran dan hadits, berpidato tanpa teks dan tak direncanakan, akalnya tidak mendahului hatinya, dan hal-hal lain yang secara umum dimiliki manusia lainnya tetapi dia lebih mumpuni dalam banyak bidang keilmuan. Sekalipun dia bukan seorang ahli secara akademis, tetapi penuturannya meluncur bagaikan seseorang yang sudah meraih gelar doktor.
Suatu saat antum akan didatangi oleh dia di hati. Penuturannya lembut menggunakan dialek bahasa jawa. “Assalamu ‘alaikum bagaimana kabarmu. Kedengarannya sampean demikian diam tak banyak bicara. Sampean jangan ragu aku ini Kekasih Allah.” begitu kata-kata yang disampaikan bila suatu saat ditemui dia. Dia menampilkan dalam bentuk seorang kakek berjenggot putih, bersurban, mengenakan baju panjang sebatas mata kaki, dan mengenakan butir-butir tasbih di tangannya. Dia tidak mengenakan kaca mata. Hanya di lahir memakainya, dan masih muda. Kakek adalah penampilan di wilayah goib. Allah Azza wa Jalla memperkenankan dia tampil sebagai perwujudan Ada-Nya di hati.
Saya sama sekali tidak berarti mendahului Kehendak-Nya. Tetapi saya sudah mengenalnya lebih dulu dari antum. Pada saatnya antum akan bertemu dengan dia insya Allah.
Semoga kesaksianku ini menjadi bukti bahwa saat ini telah ada seorang Wali Allah di Indonesia. Wallahu a’lam.
Salam semoga tercurahkan kepada antum.
Ahmad
Ya apapun itu ulasan rekan2 tetap kuhargai dan hormati, keyakinan seseorang akan hal/sesuatu adalah tiang yg sulit dirubuhkan oleh org lain-jd siapakan dpt membelokan keyakinan yg terpatri pd otak seseorang?-itulah hidup masing2 akan tau kelak ketika nyawa hendak dicabut secara gamblang dan saat itulah semua sudah terlambat-mari kt semua jng terlena dng penampilan dan kata2 indah dr seseorang….yg tau wali adalah seorang wali , beliau2 semua adalah bagai jarum2 yg tersembunyi ditumpukan jerami , kemana kau tengokan wajahmu disitulah Alloh berada..
Bara api di dada dapat menghantui seseorang untuk berbicara tanpa makna. Keluar pesan bagaikan tiada pesan untuk meyakinkan. Ada palsu yang tak mampu ungkapkan kebenaran. Semu tak berarti apa-apa selain kekacauan dalam mengungkap sebuah keniscayaan. Kebenaran bukan tak hampiri seorang yang punya kelebihan. Andaikan saja antum berada di dalam keniscayaan, maka tak mesti tiada. Ketidakmampuan hati berakibat fatal bila mengandalkan akal berbicara.
Allah Azza wa Jalla memberikan keutamaan kepada siapa saja yang Dikehendaki. Bukan berarti tak ada untuk diniscayakan. Kaum sesat selalu menyesatkan. Tak ada yang meraih kedamaian di hati. Sekiranya tak ada kemampuan mengungkap keniscayaan, jangan berkata tanpa ada petunjuk. Akal adalah tempat bersarang bisikan yang terpatri dalam bualan. Sayang antum tak menyadari.
Bukankah di dada selalu bergemuruh ketika orang bicara kebenaran? Itulah yang ada di dada. Dada antum terasa sesak tak karuan. Nafasnya terengah-engah. Mata selalu berbinar ingin marah-marah. Bicara dipenuhi dengan ambisi. Tangan gemetaran tidak jelas penyebabnya. Istri senantiasa dingin. Itulah sebagai akibat tak mudah menerima pesan yang muncul dari dalam hati. Bicaralah dengan hati yang tenang. Lafadzkan la ilaha illa Allah.
Salam dari jauh untuk antum yang tak mau mendengarkan suara hati.
Mohon maaf Saudaraku,maksud dr kata dan jawabanku adalah keyakinan bg seseorang yg telah membuktikan diri dng ulasan masing2 pula,namun kita tetap memberi masukan dan usul bg saudara2 kita yg lain yg sama sekali belum mendapatkan “nikmat wujud” dariNya ttg sosok mulia tsb,aku ini tak lbh dr debu yg terserpih,kotor dan tak berarti dan berada menempel ditelapak kaki2 saudar2ku(yg hingga kini terus berusaha dan berharap dpt menempel dikaki2 yg mulia dan Rajaku)-aku yakini dng ulasan saudaraku dan benar adanya-kita berdiri dilain desa-maka warna selalu berbeda-namun dasar hati sesungguhnya satu warna-semoga kita bersama searena…amin aku salah menguraikan kata2-memohon dimaafkan .
Betapapun kita sebagai makhluk Allah yang dilebihkan dengan akal, maka jangan jadikan akal semata-mata sebagai rujukan dalam mengambil kelihaian berkelit dari kenyataan. Lebih baik, jadikan hati untuk narasumber kita sebagai pijakan ketika mengatakan kejujuran. Allah Maha Tahu atas apapun yang tersembunyi, bahkan di dalam hati sekalipun. Atas nama Allah Yang Maha Perkasa dari kebohongan dada, saya memaafkan antum.
mas ahmad dan mas serpihan debu
njenengan adalah hamba Allah yg di rohmati Allah
semoga kita termasuk orang yang diberi Allah untuk dapat bertemu dengan Rosul dan Waluyullah
amin
hehehehe..gitu aja kok repot….
Pd saat Junjungan msh hdp hanya sedikit yg meyakini kenabiannya,ktk Baba Assyamasi hidup bahkan tak ada yg tahu kekasyafannya,bahkan abu yazid,ibnu arabi,dan banyak sufi yg qt agungkan hari ini pd wkt beliau hdp tak ada yg mengenalnya , mrk hdp dr menjual wol secukupnya,muridnyalah yg menceritakan keagungan mrk,dr 1 murid lahir 2 cucu murid,dr 2 cucu murid lahir 100 cicit murid,dr 100 lahir ribuan murid2 lain itulah satu2nya alasan knp mrk qt bicarakan hari ini,jd wajar klo hari ini hanya org2 trtntu pula yg mengenal waliyullah
assalamualaikum saya orang baru mo belajar tentang sufi, pertanyaan saya adalah lahir selamat maka pulang saya juga maunya selamat bagaimana caranya supaya semua jasad dan roh tetap bersatu saat pulang nantinya, yang kedua siapa yang akan menjadi wali saya???? tolong minta jawaban terima kasih sebelumnya
Waalaikum salam wr wb, salam kenal Mas Ical.
Ketika kita lahir dari rahim Ibu maka yg HIDUP dan yg MATI bersatu sehingga terjadilah kehidupan namun ketika kita wafat maka yg HIDUP & yg MATI kembali ke asalnya, yg HIDUP kembali ke Pemiliknya dan yg MATI kembali ke tanah.
Dalam mengarungi kehidupan yg HIDUP & yg MATI sama2 berjalan namun berbeda tujuan.
Manakah yg akan jadi pegangan hidup kita yg MATIkah atau yg HIDUP?
Temukanlah dia yang HIDUP karena dia berasal dari Yang MAHA HIDUP, dia selalu bersertamu, dia jauh dari tangkapanmu padahal dia ada didekatmu.
Carilah dia dan lahirkanlah dia.
ko komentar saya ga ada disini ya kemarin
s@lam bangsufi
jika kau sudah mengenalnya terlalu dekat,kau tak perlu memuja kekasihmu lagi,karna kau berada disampingnya dalam dekapannya.salam utk Bang Sufimuda”FROM FAQIR PENGEMBARA”
Assalamu Alaiku wrwb, mohon Maaf sebelumnya, ijinkan lah saya untuk ikut bergabung.
Saya sependapat, bahwa hati sanubari adalah wadah dari wahyu Allah kepada makhluk, itulah hati yang paling dalam, itulah hakekat Sirrullah, dimana Sirrullah ini tidak akan berada tanpa di dahului oleh Nurrullah dilapisah hati nurani.
Dalam Sirrullah ini maka Allah akan membukanan hijab ( mukasyafah ) bagi siapa-siapa yang memang dikehandakiNya sebagai bukti adanya Sifatullah. Maka bagi siapa yg sudah mendapat karunianya akan memiliki rasa Tidak Punya Rasa Punya, dan ia akan mendapatkan bimbingan melalui KEINGINAN RASA dari sanubari dan akalpun akan mengikutinya. Sebaliknya ia akan berusaha mengendalikan RASA KEINGINAN yang pada hakekatnya sebagian besar adalah bisikan nafsu dan akalnya.
Wassalamu alaikum wrwb.
Ass. Wr. Wb..
Saya kira masalah keberadaan wali tidak perlu di polemik kan lagi sesuai dengan firman NYA, Allah mempunyai para wali di dunia ini dan kita tidak juga di wajibkan untuk mengetahui hal keberadaannya, hanya dianjurkan untuk mempertebal iman kita sebagai Kekuasaan NYA….syukron… Wass..wr. wb..
senang tak sendiri , dalam penjara bumi
selain bunga rindu dan mewangi
dan semuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa yang menanti mlodi pagi abadie
Bismillaah..smoga ane jadi supir ALLAH SWT ..kemana.mana bawa ALLAH SWT…dan selalu diawasinya ketika ane nyopir…aamiin
Sallammun a’laikum, Wahai Shohib anna Sufi Muda,…… Taukah Saudara,…sejak saya mengenal situs ini dan membacanya,….terharu dan meneteskan air mata karena teringat kembali dengan seseorang Yang Sangat Mulia dihati saya, moga Sufi Muda,… Allah SWT melimpahkan rahmatNYA
saya sangat setuju
Umat islam harus hati-hati dan banyak istighfar, sekarang ini banyak sekali cucu-cucu snouck Hugrony berkaliaran dimana-mana, kali ini ada cucunya yang berbaju sufi, untuk merusak islam dari dalam.
Pada awal-awal tulisan yang menceritakan tentang wali bagus, tapi pada aker-akher kelihatan belangnya, wali itu kan hanya bisa dikenal oleh wali juga!!!
Afwan wahai sufi muda, setelah saya klak klik sana sini ternyata banyak juga manfaatnya, maka silahkan,,,,,`menulis m,apasaja, kita ambil yang baik dan kita buang yang buruk.
Afwan lagi wahai sufi muda, tadi keyboard saya baru rusak maka banyak tulisan saya diatas yang salah ketik, saya ketok-ketok e malah ngirim dengan sendirinya.
maksud saya, kita umat islam boleh membaca atau mendengar perkataan apa saja dari mana saja serta kita ambil yang baiknya, seperti yang tercantum dalam surat Azumar ayat 18.
Kalau kita sering mebaca Alqur’an dan mendalami isinya kita akan tahu mana tulisan yang baik dan mana yang buruk.
S@lam utk serpihandebusuci.Apakah kita masih sibuk dgn petunjuk2,jikalau kita mengetahui yg kita tunjuk………..ingat saudaraku Bumi ini semakin panas……..siramilah dgn airmata kita biar sedikit lebih dingin……..Ingatlah kamu tatkala Seseorang bertanya kepada ‘Ali.,”Apakah engkau mengenal Allah melalui Muhammad atau mengenal Muhammad melalui Allah? ‘Ali menjawab,”Bila aku mengenal Allah melalui Muhammad niscaya aku tidak menyembah-Nya.Dan bila aku mengenal Muhammad melalui Allah,maka aku tidak membutuhkan seorang Rasul.Tetapi,dia telah mengenalkan dirinya dengan sendirinya,tanpa suatu cara tertentu.”itulah saudaraku yg perlu kita renungkan………Salam Rindu utk Pujaan hatiku…….Bang Sufimuda”From sipendusta Faqir Pengembara Kerajaan Seluruh Alam”.
woow
assalamu alaikum saudara2 saya yg seiman
Aulia itu adalah anda sendiri ketika batin anda sudah bisa berlabuh di laut tauhid ALLAH
Ketahuilah bahwa kita berada dlm zat allah..yang ada cuma ALLAH…kita semua fana alias gak ada..
Laa ana illa fana yaa zal ghina antal baqaa
salam kenal sufi muda
saya baru disini
saya mohon maaf kalau komentar saya agak ekstrims…
alam kenal sufi muda
salam kenal sufi muda
Assalamu alaikum…
Ass Wr Wb
katanya :Hanya para wali lah yang mengetahui ke baradaan para wali itu. jika antum telah mengetahuinya berarti antum adalah seorang wali. Alhamdulillah.
Ass..
salam kenal
kebanyakan syair seakan2 mirip ayat al-quran atau hadits nabi…. sipendusta fakir aya…aya wae… duplikat syi’ah iran versi indon (ujung2nya golek duit sek) nyesatin umat dulu ntar bru tobat benaran… walah…walah… malah g’ngasi tw ntar sama umat yg udh disesatkan klw udh tobat duluan
tiap detik selalu sebut ” ALLAH ALLAH ALLAH….. ” SEBANYAK-BANYAKNYA..
Begitulah Ustad Hasbalah Thaib,MA (tamatan Al Azhar Kairo) terpana pada seseorang duduk di sudut masjid tua di irak,… orang tsb, ber pa kaian lusuh sedangkan tangannya memegang tasbih,…. Ustad menga matinya selama lebih seminggu, dan duduk orang tersebut tidak ber pindah,…..(dalam hati) Ustad berkata mungkin ini lah orang yang dicarinya selama ini yaitu seorang wali Allah,…ia berusaha mencari informasi pada orang sekitar masjid siapa orang tua yang duduk di su dut masjid itu,…. diantaranya mengatakan, ……bahwa ustad termasuk yang bersyukur bisa bertemu dan melihatnya karena “orang” tersebut dianggap misterius dan aneh bahkan diantaranya tidak tau tempat tinggal orang tersebut,…..hal ini menambah penasaran ustad untuk bertemu dan menunggu dan mendatangi orang yg dianggap misterius itu setelah sholat isa ,…………. setelah sekian lama menunggu dan bertemulah ustad dengan orang dianggapnya “wara” ,…setelah mengucapkan salam,… dibalaslah salam itu oleh orang yg dianggap misterius itu,…seraya memperkenalkan diri bahwa ianya dari Medan – Indonesia dan menyampaikan niat ingin mendapat tausiah atau bimbingan jika sekiranya “orang” tsb wali Allah,…………………………
Alangkah teperanjatnya Ustad Hasbalah Thaib,…..mendengar jawaban orang tersebut,…..”Anak-anak jauh datang,…sedangkan
yang anak cari orang tersebut ada di Kota tempat tinggal mu,……
Inilah sedikit kutipan ceramah “pandangan umum” Ustad Drs.Hasbalah Thaib,MA pada acara israk mi’rad di Medan tahun 1995
Al kisah sepulangnya ustad dari lawatan nya kenegeri irak itu…..
ia mencari,…. tapi sampai saat ini saya belum mendengar dari ustad apakah ia telah bertemu dengan wali Allah itu atau belum.
ingat ALLAH……? , ingat saja WAJAH WALI ALLAH , karena ALLAH selalu beserta WALINYA dimanapun DIA berada.
assalammualaikum
..salam knal untuk smua..
Salam Sdr Lebah Kelana dan sdr2 yang lain. Selagi hati kita bertaraf sanubari ( taraf syaitan) selagi itu kita tidak akan ketemu Rahsia Allah ( Sirrullah ) Oleh itu marilah kita sama-sama bersihkan hati ( dengan mujahidah) sehingga mencapai nurani( taraf malaikat ), anugerah Allah. Insyallah.