Pemikiran

Menjumpai TUHAN di dalam kamar-NYA

Oleh : Abu Hafidzh Al Faruq

Dalam seminar-seminar bisnis yang pernah saya ikuti, para pembicara yang telah menjadi pengusaha sukses dan kaya raya  selalu menempatkan ‘dream’ atau cita cita sebagai titik awal dalam memulai segala sesuatu usaha. Begitu pentingnya ‘impian’ ini sebagai motivator yang sangat kuat sehingga  membangkitkan dan membakar semangat dalam menggerakkan kemauan dan aktivitas untuk mencapai tujuan dari semua proses usaha yang dilakukan. Impian adalah terminal perjalanan usaha. Dalam aplikasinya “dream” ini bisa sangat bervariasi muncul, bisa keliling dunia dengan kapal pesiar yang super mewah, punya pesawat jet pribadi, ingin punya istana disuatu tempat dan sebagainya… Saudara, silahkan anda ber”mimpi” seliar apapun jika itu dapat  membakar semangat anda untuk berusaha. Tak ada kekangan dari apapun dan siapapun untuk itu. Namun yang menjadi pertanyaan buat kita adalah dari sekian banyak impian dan cita cita, dimanakah kita menempatkan TUHAN dalam cita cita kita? Walau memang ada sebagian orang menjadikan ibadah haji atau umrah sebagai impian mereka, apakah cukup hanya dengan itu? Kalau mau jujur, seberapa dalamkah kita memaknai TUHAN sebagai motivator dan tujuan dalam hidup kita? Lalu ada apa dengan ‘Menjumpai TUHAN di dalam kamarNYA’?

Saudara, pernahkah anda merenungkan apa sebenarnya tujuan dari hidup anda? Ya, untuk apa anda hidup?! Hidup hanya sebentar, paling mujur anda bisa berusia 113 tahun seperti umur manusia tertua didunia yang pernah dilansir sebuah media, kalau usia harapan hidup orang Indonesia masih 65 tahun. Jadi sebaiknya anda mempunyai ‘dream’ atau cita-cita yang mengandung unsur kekekalan selain mimpi-mimpi singkat yang berakhir di dunia. Banyak orang bercita cita kalau mati masuk surga. Aha! Surga? Apakah masih ada cita cita yang lebih tinggi dari ‘ingin masuk surga’? Mampukah anda membayangkan anda berjalan jalan dalam kebun yang mengalir dibawahnya sungai sungai seperti yang digambarkan Al Quran? Quran menyebut surga itu dengan sebutan Jannah (kebun) dan Anda hidup kekal didalamnya. Apakah semudah itu? Apakah inti dari ‘masuk surga’? masak sih anda bercita cita masuk surga tapi gak tau atau gak mau tau dengan yang punya surga? Apa mungkin anda nyelonong masuk surga tanpa sepengetahuan yang punya tempat di akhirat sana? Berita baiknya adalah yang punya surga itu ada di dunia sekarang sehingga anda bisa mencariNYA, berkenalan, berbuat baik, mengambil hatiNYA agar kelak di akhirat SANG PEMILIK sudi memasukkan anda ke dalam JannahNYA. Lalu dari sekian banyak orang dan usaha untuk berlomba-lomba pengen masuk surga, adakah surga itu sebenarnya yang menjadi tujuan? Saudara, surga itu hanyalah permen bagi anak kecil agar mau disuruh. Tanpa kita sadari TUHAN itu sendirilah yang menjadi central dan titik fokus dari cita cita ‘pengen masuk surga’.

Saudara, , dalam sebuah ayat Al Quran dikatakan bahwa  ‘ALLAH bersemayam di ARSY’. Terlalu sulit bagi imaginasi kita untuk membayangkan TUHAN di atas arsyNYA di dalam surga dengan mencoba mereka-reka cerita perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Isra’ dan Mi’raj menjumpai ALLAH di langit ke tujuh. Kita coba beralih dengan ayat Al Quran yang lain, dikatakan bahwa ‘ALLAH itu memenuhi langit dan bumi’, ini agak lebih gampang karena dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa TUHAN ada dimana mana. TUHAN ada di mana mana? Hal ini mudah dipahami seperti gelombang elektromagnetik layaknya gelombang radio atau televisi yang konon teorinya sejak dipancarkan pertama sekali  gelombang ini tidak pernah musnah atau hilang dan secara terus menerus terakumulasi memenuhi jagat raya. Tanpa kita sadari udara atau ruang sekeliling kita yang kita sebut kosong ternyata penuh dengan gelombang gelombang radio dan TV, kita tahu setelah ada alat yang bernama radio atau tv yang berada pada frekwensi yang sama menangkap gelombang siaran tersebut. Jika ilmu ini kita pakai begitulah kira kira menurut kami TUHAN memenuhi langit dan bumi, TUHAN tidak pernah tidur, TUHAN selalu ‘on air’ dan ‘online’, selamanya. Kita tak akan merasakan kehadiran TUHAN jika tidak berada pada gelombang yang sama. Dengan demikian kalau TUHAN ada di mana mana tak ada salahnya jika kita mengimajinasikan TUHAN dengan hal hal yang lebih manusiawi (insani) yang lebih mampu kita jangkau dengan nalar kita dari pada bersifat alam TUHAN (Rabbani).

Lalu kenapa harus dengan kamar?

Kamar bagi penulis dan mungkin bagi banyak orang adalah ruang sakral yang tidak semua orang boleh memasukinya. Semisal kamar tidur orang tua, tidak seperti ruang keluarga apalagi ruang tamu yang siapa saja boleh masuk, kamar adalah ruang khusus dimana si empunya kamar beraktivitas dengan orang orang yang sangat terbatas dan menerima orang-orang terdekat yang diijinkan masuk seperti suami atau istri dan anak anak. Begitu sakralnya kamar ini sampai sampai seorang mbah dukun yang cukup dikenal melalui layanan ketik reg spasi … kirim ke… dalam sebuah tayangan televisi yang bertajuk rumah (atau saya lupa) memperlihatkan segala sesuatu artistik rumah sang dukun yang unik yang sesuai dengan seleranya. Semua ruang diperlihatkan kecuali sebuah kamar yang terlarang bagi siapapun kecuali bagi si mbah itu sendiri untuk berkomunikasi atau apapun dengan “yang berada” dalam kamar tersebut. Dalam cerita lain kita dengar ada hotel berbintang di Parang Tritis, sebuah tempat di pantai selatan Jogjakarta, yang mengkhususkan sebuah kamar bernomor 13 dan  tidak pernah disewakan kepada tamu manapun karena diperuntukkan bagi “ratu laut selatan” dan  di Bali juga demikian walaupun kelas hotel dan manajemennya bertaraf internasional tetap memperlakukan hal sama, mengkhususkan sebuah kamar bagi yang “diistimewakan” oleh pihak manajemen hotel. Konon kabarnya di keraton Jogja juga sudah sejak lama menerapkan hal sama, tidak seluruh kamar atau ruang diizinkan untuk diperlihatkan kepada turis, termasuk abdi dalem. Mengapa demikian? WaLLAHualam bissawab, pastinya ruang ruang tersebut adalah kamar ‘khusus’ yang teruntuk bagi orang yang khusus pula.

Saudara, Apa sih perbedaan ‘TUHAN bersemayam di arsyNYA’ diakhirat nanti dengan ‘TUHAN ada di dalam “kamar”NYA’ di dunia sekarang? Dengan mencoba menempatkan TUHAN dalam kamarNYA setidaknya memudahkan kita untuk menemuiNYA, buatlah jalan semudah mungkin untuk menemuiNYA dan bukankah TUHAN tidak suka orang menjadi sulit atau mempersulit orang untuk menemuiNYA? Lalu kalau TUHAN ada di dalam kamarNYA, apakah secara gampang dan sembarangan anda bisa menjumpaiNYA? Anda harus berusaha mempersiapkan diri untuk bisa diterima dalam daftar tamu TUHAN. Jika kita bandingkan dengan seorang presiden saja misalnya, tidak sembarang orang walau sesama manusia bisa menjumpai presiden karena jabatannya. Oleh protokoler kepresidenan mungkin anda akan ditanyai untuk kepentingan apa anda menghadap beliau, oleh paspampres anda mungkin diselidiki siapa dan dari mana anda sesungguhnya. Untuk masuk ke istananya saja anda harus melewati metal detector dan setelah diyakini anda “bersih” baru anda di izinkan masuk. Berita di Koran hari ini (31 Juli 2009) Kapolri dan semua pejabat Negara serta seluruh tamu diperiksa dengan alat pendeteksi suhu tubuh ketika akan masuk istana untuk pencegahan menularnya virus H1N1 (flu babi). Kalau demikian prosedur jumpa presiden, apalagi prosedur jumpa TUHAN?! TUHAN ada di dalam kamarNYA siap untuk dijumpai. TUHAN maha suci, maka yang sucilah yang bisa menjumpaiNYA, TUHAN maha bersih maka yang bersihlah yang diizinkan masuk. TUHAN maha pengasih lagi maha penyayang, maka orang orang yang terkasihlah dan orang orang yang tersayanglah yang diperbolehkan memasuki kamarNYA, orang orang yang paling dicintalah yang dipersilahkan masuk kebilikNYA. Tak banyak orang yang dapat predikat ini saudara. Tak mungkin yang maha bersih menerima yang kotor! Yang maha suci menerima yang hina!

Kalau diakhirat TUHAN bersemayam di arsy, mungkin di dunia anda boleh menyiapkan sebuah kamar untuk TUHAN agar anda bisa belajar dan berlatih berusaha untuk menjumpaiNYA walau abang saya pernah mengatakan bahwa TUHAN itu tidak suka dikurung. Ini bisa dalam arti yang sebenarnya didunia. Jika di dunia anda tak pernah jumpa, jangan harap di akhirat anda bisa ketemu. Sori, gak kenal!  mungkin demikian kata TUHAN kelak. Merujuk tulisan ‘lebih nikmat dari surga’ adalah memandang wajah ALLAH itu sendiri, maka sudah seharusnyalah kita menjadikan ‘menjumpai TUHAN di kamarNYA = memandang wajah ALLAH di arsyNYA’ sebagai ‘dream’ terbesar kita dalam hidup ini, dimulai hari ini, disini, didunia ini.

 

Kupandang pandang mata tak jemu

Tak puas puas rasa merindu

Walau nyata di pelupuk mata

Tak kuijinkan berkedip walau sekejap jua

44 Comments

  • hade_asyi

    MOHON AMPUN BERIBU AMPUN TUHAN untuk kami yang bodoh dan hina ini….. jangankan menyiapkan sebuah kamar untuk-MU, kamar yang sudah ada pun dibongkar kembali……
    Sungguh…. kami telah termasuk orang-orang yang lalai…..

  • iyans_sukma@yahoo.co.id

    kenapa ya semakin lama baca tulisan rasanaya aku kok tambah berdosa banget gitu. dan bertambah bodoh. mohon saran saran teman2 dan sufi muda

    • iseng

      bagus tuh bang…. karena tuhan sudah bersumpah dalam firmanNYA bahwa sesungguhnya manusia itu bodoh……. berarti sudah dekat2 kembali ke fitrah manusia itu sendiri.

      wassalam

  • jelatang

    keselamatan & kesejahtraan selalu tercurah keharibaan BAGINDA RASULULLAH SAW.

    @ abang SUFI MUDA
    “TUHAN itu tidak suka dikurung”
    di dalem kotak kecil di dunia yang luas maksudnya ya bang?

    @saraba.4
    “tidak serupa dengan sesuatu apapun”
    TUHAN maha segalanya…bila DIA berkehendak serupa dengan sesuatu/sese……. kan terserah DIA juga.

    semoga berkenan…

  • lintang

    assalamualiakum wr.wb
    jikalau yg di maksudkan,bahwa kamar adalah tubuh(dada)manusia maka isi di dlmnya adalah hati..
    jikalau yg di umpamakan kurungan adalah hati tersebut,maka yg bersingah di dlmnya adalah nurani…..

    jika demikian.. benarkah bahwa nurani adalah bahasa tuhan??

    lalu bagaimanakah caranya agar kita bisa memasuki kamar itu?sedangkan diriku sendiri penuh dg kekotoran jiwa..

    wahai adinda sufi muda…
    tuhan lebih dekat dg urat nadi..
    namun aku ta’ bisa berbahasa dgnya,meski ku coba untuk memasuki bilik itu lebih dalam lg….

    wahai sang duta do’a sufi muda…
    jikalau benar adanya…
    tuhan ada di kamarku,bersamaku…..
    berarti beliau sang raja manusia selalu mengetahui keada’anku…
    lalu apa yg harus aku lakukan sekarang jikalau harus berjumpa dgnya kelak??

    jiwaku belum pantas berbahasa dgnya…
    tetapi rinduku telah melmpaui kenyata’an..

    wahai sang pelita sufi muda…
    jadikanlah diku sahabatmu….
    agar ku mampu memasuki kamarku dan menjumpainya
    sang penggenggam langit dan bumi beserta isinya…

    tuntunlah aku…wahai sang khalik(sahabat tuhan)
    agar aku mampu melewati jalan yg lurus…
    menemui ruang tempat bergantungnya segala makhluk…..
    agar aku terbebas dari rinduku sepertimu….

    wassalam….wr.wb

  • Laila Sabila

    Assalamualaikum.

    Setelah membaca artikel SM ini makin yakin cita-citaku ingin membina sebuah surau. Aku ingin melihat semua manusia dibumi ini merasai apa yang ku rasa. Makanya aku tidak akan menghalangi sesiapa sahaja yang ingin bertemu Tuhan yang Maha Agung. Siapa aku untuk menghalang dan memberi syarat-syarat kepada mereka untuk bertemu dengan Pencipta??? Kerana aku sangat-sangat yakin, yang DIA pasti akan bertemu dengan sesiapa yang dikehendaki-NYA.

    Jika sebuah surau pun tak mampu ku bina, apalah ertinya aku diciptakan sebagai khalifah dibumi-MU ini ya Allah.

    Semoga Engkau memberkati cita-citaku ini. Amin.

    Every successful person, there is a painful story behind it.

    • Hilmi

      Assalam mu’alaikum, wr. wb.

      Saya sangat mendambakan bertemu Allah, jika mbak Laila Sabila tidak berkeberatan saya ingin berkenalan dengan mbak, terima kasih sebelumnya.

      Wassalam mu’alaikum

      Hilmi

  • SUFI GILA

    salam kasih selalu

    setiap manusia mempunyai kamar itu …. dan setiap manusia mempunyai cahaya ALLAH di dalam kamar itu …. yang perlu dilakukan adalah menyadarkan mereka semua agar mengetahui bahwa ALLAH selalu menyertai mereka dimanapun dan kapanpun …. bahwa ALLAH selalu ridho untuk Mengampuni karena ALLAH Maha Pengampun …. maka bebaskanlah jiwamu dari belenggu dunia …. apapun yg bersifat dunia adalah belenggu …. wahai para pencinta lepaskan segala atribut duniamu dan berjalanlah dalam jalan CINTA …. Dia lah ALLAH yg cahaya NYA selalu menaungi wajah wajah kekasih NYA di seluruh lapisan alam ….

    bukan mengenal/ma’rifat ALLAH serta RASUL NYA yg susah … tapi mengenal dan meyakini seorang kekasih ALLAH lah yg susah … karena kepatuhan kita pada kekasih ALLAH lah sebagai ukuran kadar kepatuhan kita terhadap ALLAH dan RASULNYA dan sungguh ALLAH menyembunyikan keberadaan para kekasih NYA di tempat yg teramat terang sehingga manusia tiada mengenalinya sebagai seorang kekasih ALLAH

  • eddy

    salam kenal bang sufimuda
    sangat mencerahkan, mimpi dunia tiada berarti akan sirna bersama ruh yang akan meninggalkan kita tapi mimpi sejati untuk melihat TUHAN akan kekal abadi terus, cari KamarNya terus kejar cintanya.

  • refa

    Inspirasi tanpa batas.
    Tidak ada jalan lain untuk menjumpaiNya kecuali dengan bersikap muslim (berserah diri). Sahabat @sufimuda benar-benar mampu membangun getaran yang selama ini sering tertidur.
    Salam dan terimakasih.

  • batjoe

    mas sufi….
    kamar, ruangan, hingga alam raya ini bila ingin dijadikan kamar maka jadilah…
    sebgaimana DIA berkata kepada sebuah tnah liat yang bernma adam hanya dengan perkataan “KUN” maka jadilah..
    sebuah artikel dengan pemahaman yang sungguh harus dicerna dengan bijaksana dan arif karena ARSYNYA harus bisa menjadi ALIF di tujuh lapis bumi dan 7 lapis langit.
    bagi saya kamar yang abadi cuma kamar hati..
    makasih ya mas atas kunjungannya.. harapan saya kita bisa bersama2 menjadi hamba Allah yang sebenar2nya.

  • Irfan

    Good Article, jadi teringat suatu ayat
    Dalam Surat Al Iklas
    artinya tidak seorangpun yg menyerupainya.
    “seorang” di sini adalah manusia, berarti Tuhan juga manusia, tp bedanya Tuhan tidak makan, tidak tidur dan lain sebagainya

    Tuhan bisanya menempati suatu ruang atau wadah, tp tiap generasi Tuhan itu beda bentuk wadahnya tapi isinya juga tetap sama

  • kafilah sufi

    maha suci Allah dan Segala Puji bagi Allah dan Tiada Tuhan selain Allah dan Maha Besar Allah dan Tiada Daya Upaya Hamba Selain Atas PertolonganMu

    Ya Allah, Semoga hati ini dapat menjadi jembatan yang dapat membawa diri ini menuju ke dalam KamarMu/ArsyMu

  • Ria

    salam damai

    hiiii, kalau tuhan seperti itu? kok rasanya janggal ya? DIA yg menciptakan jagad raya ini yg maha dasyat…., yg mengatur segala sesuatu dari gerakan bintang sampai ke zat yg paling kecil. bayangkan powernya mengapa tinggal di kamar ?? dan hanya melayani orang tertentu ???? menganalogikan birokrasi tuhan dengan presiden ?

    maaf kalo menyinggung.

    salam

  • Ria

    salam damai

    kita tidak akan masuk surga atau mendapatkan balasan yg setimpal dg apa yg kita perbuat di muka bumi ini – TANPA seijin Tuhan, jadi nggak ada istilah nyelonong di surga.

    dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, berbuat amal kebaikan, tolong menolong, memahami AlQuran dan menjalankannya, berpasrah diri kepada Tuhan-secara otomatis kita mengenalNya dan Tuhan telah berkomitmen bahwa semua amal kita akan dibalas dengan balasan yg setimpal.
    entah surga atau neraka, keputusannya ditanganNya.

    dan yg penting , jangan sampai kita menyekutukanNya dengan yg lain entah apapun itu juga.

  • muksal

    benarkah apa yang anda gambarkan dalam tulisan anda ini tentang menjumpai tuhan didalam KamarNya, apakah g ada bahasa yang lebih indah lagiiii,, kawan

  • ari dwi

    “Bacalah kitabmu, cukuplah hari ini kau sendiri mengkaji dirimu sendiri.”

    Menyusuri kedalam “mikrokosmos” mengenal Diri yang sejati, inilah jalan yang dimudahkan yang telah ditunjuki kepada kita.

    Diri yang sejati ini ada yang menyebutnya Kebenaran Absolut, ada juga yg menyebutnya Tuhan.

  • Ganang

    Jangan2 kita belum tentukan siapa yang akan kita akui sebagai Tuhan kita… sehingga belum kita siapkan kamar untukNya jika akan ketemu… apalagi kita berkunjung ke ‘kamar’ NYA….. apatah lagi menjadikan Tuhan sebagai satu2nya penyebab dari kita mengerjakan sesuatu…

  • poenoe

    subhanallah
    bang Allah itu nyata dan ghaib lalu bagaimana caranya saya berjumpa denganNya? apa mesti bisa melihat yang ghaib soalnya pas hidup di dunia kok rasanya sya belum bisa menemukannya dengan hati bukan khayalan pikiran, saya takut Allah akan berkata “siapa lo: diakhirat kelak

  • anissa

    Subhanallah.. good artikel..
    benar .. membacanya kita jadi merasa bodoh ya.. slama ini meremehkan keadaan kita saat menghadap Allah.(sholat),
    tempat dan pakaian kadang alakadarnya…
    bgmna dgn musholla yg biasa di lntai dasar sbuah gedung ya…?? perlu di perbaiki dimana letak penghargaan thd Allah ??
    astaghfirullah al adzhiim.. berilah hamba selalu petunjuk-Mu..
    jazakumullah..

  • hamba Allah

    Maha Suci Allah yang x ada sama sifatnya melainkan-Nya.. Allah tidak layak di samakan dengan sesuatu benda pun.. Sifat-sifat Allah hanya layak bagi Allah.. Wallahualam..

  • sufigadungan

    Aku sebagaimana persangkaan hamba-Ku (Al-Hadis)
    Aku mau ditempatkan dimanapun, di dalam kamar, di dalam rumah, di alam semesta, di dalam kata-kata, di dalam otak, di dalam hati, di dalam ruh, di dalam sirr, di dalam sirr al asrar di….? Di luar kamar… di luar rumah di luar….apapun. Sungguh Aku takkan marah, karena Aku tidak di dalam tidak di luar tidak dimana-mana, karena Aku meliputi segala sesuatu. Tak ada kata yang yang dapat menampung-Ku. Aku ada sebagaimana seharusnya Aku ada. Aku ada dalam semua persangkaan hamba-Ku…
    Akulah yang Awal sekaligus Akhir, yang Zhahir sekaligus Bathin. Apa ada sesuatu selain-Ku……

  • Datuk Melenggang Dilangit

    Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera … ALLAH memang tidak boleh diumpamakan dengan apapun jua, tetapi ALLAH ingin kita mengenalnya lalu bagaimana cara kita mengenalnya ? Apakah cukup dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki…”Bertanyalah kamu kepada Ahlinya kalau kamu tidak mengetahuinya”…Belajarlah hingga keliang lahat, itu kalimat yang sering terdengar dan sering dikemukan ,sampai dimanakah kolerasinya dalam kehidupan kita?. Buat yang terhomat Sufi Muda, saya pribadi senang dengan luasnya ilmu ALLAH dan doa saya semoga Sufi Muda tetap sehat dan sukses dalam melaksana niat dan tujuan dalam kebaikan …Amin

  • antony

    SESUNGGUHNYA TELAH KAMI CIPTAKAN MANUSIA DENGAN CARA YANG SEMPURNA, KEMUDIAN KAMI JERUMUSKAN DIA KE TEMPAT YANG SERENDAH-RENDAHNYA, KECUALI MEREKA YANG BERIMAN DAN MELAKUKAN AMAL KEBAIKAN, MEREKA AKAN MENDAPAT PAHALA YANG TIADA HABIS – HABISNYA (AT-TIN 95 :4-5-6)

    DITIMPAKAN KEPADA MEREKA KEHINAAN DIMANAPUN MEREKA BERADA , KECUALI BILA MEREKA MENJAGA HUBUNGAN DENGAN ALLAH DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA MANUSIA ( ALI IMRON 3 : 112 )

    BILA HAMBA-HAMBA KU BERTANYA TENTANG AKU KATAKANLAH BAHWA AKU DEKAT (AL BAQARAH 2:186) LEBIH DEKAT AKU DARI PADA URAT LEHER

    Sebelum wafat Rosulullah SAW berwasiat : AKU TINGGALKAN UNTUK KAMU SEKALIAN DUA PERKARA (PUSAKA), TIDAK AKAN KAMU SEKALIAN TERSESAT SELAMA KAMU SEKALIAN BERPEGANG TEGUH KEPADA KEDUANYA, YAITU KITABULLAH (AL QUR’AN) DAN SUNNAH ROSULNYA.

    KAMI TURUNKAN (AL QUR ‘AN) DENGAN KEBENARAN DAN DENGAN KEBENARAN DIA TURUN (AL ISRA 17 : 105)

    BARANG SIAPA YANG HATINYA DIBUKA OLEH ALLAH KEPADA ISLAM (KEDAMAIAN), MAKA DIA ITU MENDAPAT NUR DARI TUHANNYA (AZ ZUMAR 22)

    INILAH AL QUR’AN YANG TIADA DIRAGUKAN (ISINYA), SUATU PETUNJUK BAGI MEREKA YANG TAQWA (AL BAQARAH 2 : 2)

    SESUNGGUHNYA TELAH KAMI MUDAHKAN AL QUR’AN UNTUK DIPELAJARI MAKA ADAKAH ORANG ORANG YANG MENGAMBIL PELAJARAN (AL QOMAR 54 : 17)

    SESUNGGUHNYA DALAM AL QUR’AN ITU TERDAPAT RAHMAT YANG BESAR DAN PELAJARAN BAGI ORANG – ORANG YANG BERIMAN (AL ANKABUT 29 : 50-51)

    ALLAH MENGHENDAKI KEMUDAHAN BAGIMU, DAN TIDAK MENGHENDAKI KESUKARAN BAGIMU (AL BAQARAH 2 : 185)

    Rosullulah bersabda :
    YANG PALING BAIK DALAM SEGALA HAL ADALAH YANG DIPERTENGAHAN.

    Bila kita terlalu berlebihan mengejar kesenangan duniawi, maka kita akan terperosok menjadi manusia serakah, sebaliknya bila kita terlalu mengejar akhirat maka kita akan bisa menjadi manusia apatis yang tidak peduli lagi kepada keadaan sekitar kita.

    DAN CARILAH DENGAN APA YANG DIANUGERAHKAN ALLAH (akal, panca indra, harta kekayaan dsb) UNTUK KEBAHAGIAAN AKHIRAT, DAN JANGANLAH KAMU LUPAKAN BAGIANNMU DARI KENIKMATAN DUNIAMU DAN BERBUATLAH KEBAIKAN SEBAGAIMANA ALLAH TELAH BERBUAT BAIK KEPADAMU DAN JANGANLAH KAMU BERBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI, SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENYUKAI ORANG –ORANG YANG BERBUAT KERUSAKAN (AL QASHASH 28:77)

    BERJUANGLAH UNTUK DUNIAMU SEOLAH-OLAH ENGKAU AKAN HIDUP SELAMANYA DAN PERSIAPKANLAH UNTUK AKHIRATMU SEOLAH – OLAH ENGKAU AKAN MATI BESOK (HADITS)

    HIDUPLAH DI DUNIA INI SEBAGAI MUSAFIR YANG HANYA SEKEDAR SINGGAH (HADITS)

    Salam hangat untuk saudara2ku semua.

  • SAPIHITAM

    Ass. Wr. WB.

    Salam kenal buat mas antony. maksud tulisan pean apa???
    Abu salman Dari artikel diatas apanya yang aneh aku jadi binggung juga setelah sampean bingung. selama saya pergi kemasdjid aku ndak ada orang yang cerita ketemu Allah. tapi kenapa abu salman bilang suka Allah dimasdjid bukan kamar tidur. dan pencerahan diatas juga tak bilang kamar tidur hanya contohny saja kamar tidur.
    Lantas apa abu salman pernah ketemu Allah dimasdjid ???
    Kalau mau Ketemu Sama Allah tanya Alamat Nya. biar ketemu Ok.
    hayo mau tanya lagi siapa yang tahu ??? Banyak Jawabnya!!.
    Heheh maaf.

    • rifki

      yang melihat Allah bukanlah mata lahiriah tapi mata batiniah, Gimana mau ketemu Allah atau kenal sama dia sedangkan kita ngak kenal diri kita. pelajarilah Hadist MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU.

  • salafi muda

    Benar2 kalian ini tukang ngakal dan beragama dg hawa nafsu. Sipenulis artikel ini bertuhankan akal. Kias kalian bathil. Beginilah agamanya orang2 yg meninggalkan petunjuk dari al-qur’an dan as-sunnah dg pemahaman umat terbaik yakni para salafus sholeh. Ngeri rasanya baca artikel di blog ini. Alloh berfirman : waman adhollu mimmanittaba’a hawaahu bighoiri hudam minalloh (s. Al-qoshos:50), dan siapakah yg lebih sesat jalannya daripada orang2 yg mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Alloh.
    Mudah2an alloh melindungiku dari kesesatan ini. Amin

    • Mima

      jika hati anda keras tidak perlu berkunjung ke sini.bahasa yang orang tashawuf terapkan adalah bahasa halus, jika anda tidak mengerti maka tidak perlu komen juga
      =)

  • agus

    Aslkum wr wb. Yg sy pahami Sufi Muda mncoba mnjelaskan suatu hal dng kiasan & bahasa yg semudah mungkin agar bisa dipahami orang bnyak.
    Saya yakin tujuan sufi muda dgn artikel ini adalh mngajak kita untuk menyucikan diri dgn akhlak2 mulia & mnjauhi segala sifat yg tercela. Intinya adalah mengajak kita meningkatkn ktaqwaan kita.
    Tentang dpt melihat Allah atau tdk itu bukan kekuasaan makhluk.
    Tentang Zat Yg Mh Kuasa tak akan pernah ada yg pernah bisa mngetahui hakekat yg sbenarnya.
    Hati2 kang sufi dlm mmberi kiasan. Krn iman,akal,ilmu & pemahaman setiap orang tingkatannya berlainan. ”jangan memberitakan hikmah2 pd sembarang org” yg ditakutkn adalah menyesatkan orang2 yg tidak paham dgn apa yg ingin Sufi muda sampaikn. Inilh mngapa para imam dulu melarang ilmu kalam. Terlalu bahaya buat orang2 awam. Mohon maaf atas salah kata dr sy yg bodoh. ”ALLAH TAK MNYERUPAI DGN MAKHLUKNYA & TAK ADA MAKHLUK YG MNYERUPAI-NYA. Maha Suci Allah dr perkiraan2.”

Tinggalkan Balasan ke lintangBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca