RAMADHAN

PUASA DAN BIDADARI

 

Melaksanakan shalat tarawih malam pertama Ramadhan sungguh menyenangkan, suasana ramai dan meriah, orang yang tidak pernah datang ke mesjid di bulan-bulan sebelumnya tiba-tiba muncul dengan busana muslim lengkap dengan peci haji sebagai lambang kesalehan. Bula Ramadhan seperti tahun-tahun yang lalu berhasil mengajak sebagian besar kaum muslim di seluruh dunia untuk memperbanyak ibadah, mengisi kekurangan selama bulan-bulan yang lain, dengan harapan menjadi orang yang Taqwa sebagaimana ayat (Al-Baqarah, 183) yang sering di baca oleh Imam atau Penceramah, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu ber puasa sebagaimana Telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”

Semalam penceramah menceritakan tentang pahala ibadah di bulan Ramadhan, imbalan berlipat ganda, dia ceritakan pahala malam pertama sampai malam ke-30, sekalian dihitung jumlah shalat wajib dikalikan 70 dan shalat sunnat di hitung sebagai shalat wajib. Angka yang keluar luar biasa! Saya jadi heran, ini ustad penceramah atau guru matematika ya?  

Apa memang tujuan puasa untuk mengharapkan imbalan semata-mata? Mengharapkan pahala? Bukankah setiap ibadah dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apa-apa selain karena Allah semata-mata. 

Siang kemarin saya singgah disebuah mesjid untuk shalat dhuhur berjama’ah, setelah selesai shalat diadakan ceramah oleh sekelompok orang berjubah putih dan berjanggut. Pimpinan mereka memberikan pengumuman kepada seluruh jamaah mesjid: “mari merapat, mari membuat lingkaran, kita mengikuti sunnah nabi, zaman Rasulullah SAW ketika Beliau ceramah seluruh sahabat mengelilingi Beliau”. Saya ikut merapat dalam lingkaran tersebut. Ceramahnya dimulai dengan puji-pujian kepada Allah SWT kemudian shalawat kepada Nabi, kemudian diteruskan dengan kata-kata dalam bahasa Arab sampai 15 menit lamanya, saya jadi bingung, ini mau ceramah biasa atau khutbah Jum’at ya? Tiba-tiba penceramah tadi mengakhiri ceramahnya dengan “wasalammu’alaikum wr.wb”.  Kemudian disambung oleh penceramah kedua, mirip juga dengan penceramah pertama, Cuma yang ini dilanjutkan dengan bahasa Indonesia. 

Penceramah kedua menceritakan pahala puasa, pahala jihad dan berbagai pahala lainnya, pokoknya semua tentang pahala. Juga diceritakan tentang bidadari di surga. Topik tentang bidadari ini yang mengganggu pikiran saya karena penceramah menceritakan tentang bidadari lengkap sekali, mulai keindahan tubuhnya sampai bagaimana para bidadari itu nanti menyambut suami nya, yaitu orang yang mendapat pahala surga. Cerita tentang keindahan bidadari ini dikemas sedemikian rupa sehingga hampir mendekati cerita-cerita romantis yang bisa merangsang pendengarnya. 

Saya jadi tertegun, kalau model begini ceramahnya bukan hikmah yang didapat tapi bisa membatalkan puasa karena bisa menimbulkan rangsangan serta bisa membuat orang menghayal tentang wanita cantik. Ketika ceramah berakhir dan jamaah bubar, saya melihat sekelompok anak muda berumur sekitar 17-an keluar mesjid dengan wajah yang memerah dan ceria. Saya dekati mereka: “dik, ceramah tentang bidadari tadi keren ya?”, keren kali bang, mudah-mudahan saya dapat pacar seperti itu” jawabnya sambil tertawa, teman-teman dia yang lain juga ikut tertawa. Mudah-mudahan saja pulang dari mesjid anak muda ini tidak kawin dengan syetan, ber onani sambil membayangkan wanita secantik bidadari.

Mengharapkan surga dengan segala kenikmatannya merupakan hal yang wajar, akan tetapi kita harus hati-hati karena  bisa mengurangi keikhlasan kita dalam beribadah. Penceramah tidak menceritakan bahwa kenikmatan tertinggi di dalam surga kelak adalah memandang wajah Allah bukan menggauli bidadari. Penceramah lupa menceritakan bagaimana kedudukan wanita di surga, kalau satu orang pria mendapat ribuan bidadari apakah wanita dapat ribuan suami juga?? 

Bagi saya ibadah tidak lain untuk mengharapkan ridho Allah semata. Saya selalu bersyukur kehadirat-Nya karena di dunia ini telah diberi kesempatan untuk memandang wajah-Nya sebagai kenikmatan luar biasa yang dijanjikan kelak di akhirat kepada penduduk surga. Saya tidak lagi mengharapkan surga beserta ribuan bidadari nya. Allah telah memberikan wajah-Nya untuk saya pandang disetiap zikir dikala malam telah larut untuk mengobati rasa rindu yang menyesakkan dada. Dia selalu hadir dalam mimpi-mimpi saya, dalam setiap hembusan nafas dan setiap derap langkah dalam menapaki hidup di dunia ini.   Allah juga menganugerahkan saya seorang wanita sebagai istri, bagi saya dialah bidadari yang dijanjikan itu dan saya selalu mensyukuri atas segala karunia-Nya. Wallahu’alam!

45 Comments

  • Achmad Yusuf

    Allah Swt berfirman : ” Fa ainama tuwallu fatsama Wajhullah ”

    Artinya : ” Dan kemana saja engkau menghadapakan/memalingkan Wajahmu disitu lah Wajah Allah”.

    Sungguh Pandangan yang tak kan lepas lagi, Zikir yang tiada lupa lagi, Sadar yang tiada pingsan lagi, Selalu terjaga yang tiada tidur lagi. Itulah kehidupan yang Hakiki.

    Kenyataannya ia di Dunia tetapi pada hakikatnya ia Hidup sudah di Akhirat.

    Sungguh LUAR BIASA!!!!!!! itulah kebahagiaan yang sebenarnya. Mana Nikmatnya Surga itu……. Mana Cantiknya Bidadari itu……….. semuanya tidak ada bandingannya dan tidak ada nilainya dimata “Orang Tuhan” karena baginya hanya Allahlah segala-galanya.

    Allah berfirman : ” Segalanya akan binasa, yang KEKAL hanyalah Wajah Tuhanmu yang Maha Agung dan Maha Mulia”

  • quantumillahi

    Setuju sekali bang sufimuda, banyak umat islam yg hanya sungguh2 di bln romadhon dan bulan yg lain dianggap biasa-biasa pdhl semua bulan adalah sama-sama mulia dan harus bersungguh2 dlm beribadah. (persis spt sy sewaktu sebelum mengenal WALI QUTUB).
    Syukur alhamdulillah, yg kami rasakan semua bulan adalah bulan romadhon.
    Silahkan sdr2 segera saja mencari tahu informasi di dalam menikmati semua bulan adalah bulan romadhon. Kl ingin belajar, silahkan calling bang SUFIMUDA, pasti akan ditunjukkan.
    Sukses dan mhn maaf jika ada yg tdk berkenan.

  • yudistira

    keren posting:-)

    sepakat dengan ABANG SUFIMUDA.
    masa kita beribadah semata-mata mengharapkan pahala.
    bukankah jin dan manusia itu diciptakan oleh ALLAH SWT hanya untuk menyembah dan mengabdi kepada NYA.

    disamping itu juga setelah kita menghitung amal2 (pahala) yang sudah kita perbuat, apakah pahala itu sanggup membayar nikmat yang telah diberikan oleh ALLAH kepada kita???

    jangankan untuk mendapatkan bidadari disurga, untuk bayar nikmat mata yang telah diberikan TUHAN aja kayaknya belum cukup?

    heeeeeee:-)

  • tabah

    Ampun TUHAN,,

    itu penceramah atau tukang obat, ampe bisa buat orang menghayal yang ga perlu.

    pa ampe segitunya ceramah stelah shalat dhuhur, kan biasanya yang kayak gitu cuma stelah jum’atan, mungkin penceramah tu udah sampai di tingkat langit ketujuh… hehehe, tapi ga tau lah..

    SUFIMUDA memang cepat menilai dan menanggapi semua keadaan yang ada. tiada daya dan upaya tanpa diri-NYA untuk mengatasi semuanya..

    maap ya klo ada yang salah..

  • moonlight

    deuuu..
    enaknya yg jadi laki2 shaleh…
    bisa dapat bidadari banyak2 di surga…
    lha…
    klo yg wanita gmana?
    apa dapat bidadara-bidadara jg disono?

    hallaah..
    capek aja mikir yg jauh2 di akhirat..
    ngabis2in energi doank ..
    mending nikmati aja dl bidadari yg uda ada di dpn mata..
    kayak mas sufimuda 😉

  • sufimuda.I.Luv.You

    @sufimuda
    =========================================
    ……saya selalu mensyukuri atas segala karunia-Nya.
    =========================================

    hidup itu indah, kalau qt pandai mensyukurinya,
    dan ikhlas menjalani ketetapanNYA..

    mudah2an qt bs menjadi org2 yg pandai bersyukur ya..
    spt sufimuda… 🙂

  • moslem gaul

    saya cuma ingin menambahkan…. semalam juga mendapat ceramah yang sama seperti diungkapkan oleh abang SUFI MUDA.

    seperti pahala memakai sorban yang dikali dengan faktor 700 jika tidak memakai sorban dikali dengan faktor bulan puasa (700 x), pahala menyambung salawat setelah mendengar nama muhammad dan tidak lupa dikali 700(faktor bulan puasa), dan juga diingatkan pahala shalat dimalam lailatul qadar dimana shalat wajib + shalat sunat mutlak + shalat tarawih (dengan fakor kali yang beda lagi)….. pokoknya kayak orang jualan lah di mesjid smalam. saya aja sampai buka kalkulator di HP untuk membantu kali2 sang penceramah (just kidding)

    aqu pikir benar2 ne penceramah belum tahu ILAHI ANTA MAKSUDI WARIDHAKA MATHLUBI…. 🙂

    salam ramadhan 🙂

  • esensi

    Benar-benar bahaya sekali jika teks-teks suci Al-Qur’an dimaknai secara literer begitu saja. Justru Al-Qur’an sendiri menimpali, kalau surga hanyalah “gambaran” semata. Qur’an itu sebuah kitab yang kaya akan metafor. Lain lagi, Allah berfirman, bahwa apa-apa yang datang kepada kita, semuanya adalah ujian, tidak terkecuali Al-Qur’an. Ia menguji kita dengan (iming-iming) surga dan (ancaman) neraka; kira-kira kita akan terjebak atau tidak. Kurang lebih begitu.
    .
    Analogi sederhana, mana yang kita takuti, pedang Raja atau kemurkaan Raja itu sendiri? mana yang kita pilih, hidup bersama setumpuk roti enak yang mudah basi, atau hidup bersama Pembuat roti itu sendiri?
    .
    Salam,

    • ocha

      assalamu alaikum,
      utk memaknai alqur-an harus dengan hati bersih yang selalu disertai zikir kepda Allah swt. mohon maaf bila tdk berkenan

  • bangirfan

    Substansinya puasa itu memberikan manfaat bagi kita sendiri. Barangkali bagi jama’ah lelaki substansi itu baru terinternalisasi dengan mengambil analogi bidadari itu. Sayangnya pemahaman kita beranjak semakin jauh. Jadi sang penceramah baiknya mengupdate literaturnya lagi biar anak-anak muda ga berfikiran melenceng malah.
    Saya sepakat bung sufimuda. Saya juga sering mendengar hal yang sama dan ada rasa tak nyaman dihati.

  • secretLove

    setuju………..!!!!!!

    keren abis neh posting mas sufimuda, jadi buat yang malas2 shlat, shalatnya wajibkan full dibulan puasa, biar dikalikan ratusan sampe ribuan x, so taon depan gitu lagi, tenang aja ga abis2 kok pahalanya, apalagi kalo berjamaah …..
    ehehe

    maap buat yang tidak berkenan,
    abisnya harre gini ngarapin pahala………
    kacian deh luuu………….

    ampun TUHAN

    rugi deh pokoknya yang belum bisa berjumpa ma TUHAN,
    coba nih gw tanya sama yang rajin shalat,

    “berapa % kah shalat anda dikatakan KHUSYUK?”
    “apa arti KHUSYUK?”
    “dalam bacaan shalat ada yang berarti….”kuhadapkan wajahku ke WAJAHNYA “, nah WAJAH yang manakah itu?”
    “kalo khusuk diartikan dengan membaca sesuai dengan makhroj n tau arti, bukankah hal tsb yang bisa membuyarkan kekhusyukan, takut2 salah baca:
    nah looo
    buat yang ngerasa udah shalat KHUsyuk, tolong jelasin dong ke gw.
    thanks
    :>
    loveU
    mau dung jadi bidadariNYA
    kayak lagu astrid ni……
    “jadi kan aku yang ke-2”
    .
    .
    .
    “walaupun hanya dalam mimpi……….. :> ”
    ampun TUHAN

  • indar

    Semua yang diceritakan pengajian di masjid itu kan ada asal-usulnya yaitu Qola rasulullah, bukan Qola ulama atau Qola Imam anuu.
    jadi penyampaiannya supaya ada ghirrah pada agama, ada semangat untuk masuk syurga, orang yang niat masuk syurga gak mungkin onani sambil membayangkan bidadari, jauh sekali saudara ini suudzon bahasa kasarnya, justru secantik apapun wanita dunia ini, ingat asal usulnya dari tanah, setetes mani, sedangkan bidadari terbuat bukan dari itu semua.. kalau lelaki mendapat ribuan bidadari itu kehendak
    ALLAH, kita jangan mengatur ALLAH, justru wanita yang masuk Syurga itu lebih cantik daripada BIDADARI, karena wanita masuk syurga dengan perjuangan yang berat seperti menegakkan sholat, menjaga kehormatan, taat pada suami dll. sedangkan bidadari enggak menjalani itu semua, aku kadang rada aneh sama orang yang mengikuti pengajian sunnah rasullullah tapi mencibir, kita jangan seperti itu, dalam sunnah itu ada kejayaan, kalau kita beribadah semata-mata karena mencintai ALLAH, itu bohong, dusta, ibadah yang manaaaa, ibadah itu khan perintah ALLAH dengan sunnah Rasulullah, bagaimana mencintai ALLAH kalau kencing saja masih berdiri, kadang minum tanpa sadar dengan tangan kiri, wah wah wah
    jangan merasa kita sudah mencintai ALLAH lalu sudah merasa Aku Cinta Allah, jangan-jangan bertepuk sebelah tangan, karena iblis sudah menipu kita. kalau kita cinta Allah, gak ketahuan seperti halnya para wali Allah, gak ada yang tahu derajat kewaliannya, karena pada umumnya jika ketahuan derajat kewaliannya, biasanya umur wali ALLAH ini tak akan lama lagi, Oleh karena itu rada Aneh bila ada orang dinobatkan wali tapi gak mati-mati setelah ketahuan dia itu wali. bisa juga wali gadungan dari pulo gadung..
    insya Allah wali itu makannya gak ketahuan, tidurnya gak ketahuan, minumnya gak ketahuan kapan, apalagi nonton tv dengan aroma goyang-goyang ancur..
    memang sih perasaan enak kalau jiwa ini pengen disebut sufi, atau apalah, tapi itu masih angan-angan saja mudah-mudahan kita bisa jadi orang sholeh yang bermanfaat bagi Allah dan Rasulnya, amin

  • sufimuda

    Makasih Indar udah mampir dan memberikan komentar disini…
    Saya juga tidak mengatakan isi ceramah itu bukan perkataan Nabi, semua perkataan nabi, akan tetapi saya ingin perkataan nabi itu bukan di tafsirkan secara harfiah, tapi lebih kepada hakikatnya, makna yang dalam.

    Tentang beroni saya kan mengatakan mudah2an mereka tidak melakukan itu

    kalau kita cinta Allah, gak ketahuan seperti halnya para wali Allah, gak ada yang tahu derajat kewaliannya, karena pada umumnya jika ketahuan derajat kewaliannya, biasanya umur wali ALLAH ini tak akan lama lagi, Oleh karena itu rada Aneh bila ada orang dinobatkan wali tapi gak mati-mati setelah ketahuan dia itu wali. bisa juga wali gadungan dari pulo gadung..

    Wah berarti anda belum jumpa dengan wali dunk, kalau anda jumpa wali langsung sang wali meninggal karena ketahuan ama anda 😀 lucu dech…

    Syekh Abdul Qadir Jailani semasa hidup beliau sudah diketahui derajat kewalliannya, Beliau di nobatkan sebagai Sulthanul Auliya, (pimpinan para wali), tapi kan Beliau gak langsung meninggal….

    Pendapat anda itu sama persis dengan pandangan orientalis yang ingin menjauhkan ummat Islam dengan wali, satu sisi mereka menyatakan wali itu tidak ada, kita semua sama di hadapan Allah, satu sisi mereka mengatakan wali itu tidak ada yang tahu, kalau ketahuan dia wali langsung meninggal dunia.

    Pengetahuan tentang wali yang di dapat dari buku dan dari film terkadang bisa meracuni fikiran….

    insya Allah wali itu makannya gak ketahuan, tidurnya gak ketahuan, minumnya gak ketahuan kapan, apalagi nonton tv dengan aroma goyang-goyang ancur..

    kalau gitu wali itu mirip manusia gaib ya, atau seperti superhero, 🙂

    Tulisan saya hendaknya jangan dibaca sekali aja, coba di ulang, mudah2an makna nya tidak seperti yang anda komentarkan…
    Salam

    • ocha

      assalamu alaikum wr.wb.
      wali itu hanya seorang manusia biasa, bisa makan,minum, sakit namun seorang wali dekat kepada Alloh dan Rasulnya dan dia adalah penerus nabi saw. mohon maaf bila tidak berkenan

  • mysabul2u2

    ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄
    ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄
    ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄
    ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄

    BERITA BAIK!!!
    Mari kita liat nich blog. keren abiss!

    Masuk sini= http://mustahil-kristen-bisa-menjawab.blogspot.com/

    ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄
    ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄
    ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄
    ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄

  • sufi wanita

    maaf bang sufi muda tanpa maksud lancang atau mendahului bang sufi muda saya ingin menanggapi pertanyaan dari secret love dan untuk secret love kalau mau dikatakan 100% bagai mana ? khusyuk iyi adalah jiwa yang tenang di dalam pandangan bathinya hanya tertuju kepeda ALLAH,DAN FIKIRANpun di kosentrasikan hanya kpd Allah melalui rasa yang merasakan adanya Allah bukti adanya Allah yaitu diri kita jahir batin. rasakanlah gerak di dalam sholat itu, dan suara yang keluar dari mulut kita adalah sebagai bukti adanya Allah. pada waktu mengangkat takbir ratul ihram itu rasakanlah bahwa gerak itu terjadi karena Allah yang menghendaki kemudian yang mengucap kalimah Allahhu Akbar,karena bisa mengucap itu pun Allah yang menghendaki.sampai salam apapun gerak dan kelakuan sholat dan apapun bacaan sholat yg keluar dari mulut pd saat sholat itu semua bi idradatillah(dengan kehendak Allah). jadi letak kekhusyukan sholat itu ada pada diri kita sendiri, merasakan hidup pada diri bergerak dan bersuara semua itu menunjukan bukti adanya Allah.dan menunjukan bahwa Allah tidak pernah jauh dari kita. di manapun kau menghadap disitulah wajah tuhan bukankah Allah meliputi seluruh sekalian alam, dan pikiran yang melintas itu pun siapa yang menghendaki Allah juga kan ? makanya banyak-banyak lah berserah diri kpd Allah SWT.
    Buat saya apa yang terjadi di mesjid atau ceramah di mesjid itu adalah ujian bagi yang mendengar dan ujian bagi yang menyampaikan dan saya setuju yang di katakan bang sufi muda megenai ibadah semata -mata karena Allah SWT dan megenai bidadari wanita yang solehah di surga nanti kecantikannya melebihi bidadari dan bidadari lah yang akan menjadi dayang bagi para wanita yang solehah di surga nanti, walahualam

  • Aria

    “rasakanlah gerak di dalam sholat itu, dan suara yang keluar dari mulut kita adalah sebagai bukti adanya Allah. pada waktu mengangkat takbir ratul ihram itu rasakanlah bahwa gerak itu terjadi karena Allah yang menghendaki kemudian yang mengucap kalimah Allahhu Akbar,karena bisa mengucap itu pun Allah yang menghendaki.sampai salam apapun gerak dan kelakuan sholat dan apapun bacaan sholat yg keluar dari mulut pd saat sholat itu semua bi idradatillah(dengan kehendak Allah).”

    rasanya kalo sempat2 lagi sholat betul2 DIA hadir, semua gerak tiada terasa lagi, lidah tak mampu berucap lagi,hanya getaran yang Maha Dahsyat yang hampir2 tak mampu diterima secara fisik, yang hanya bisa diterjemahkan oleh tubuh dengan ‘getaran2’ dan isak tangis yang seakan2 meluap begitu saja.

    kira2 seperti itulah sholat kusyuk menurut aria.
    ampe2 dulu sempat ga mau sembahyang jamaah, lebih enak sholat sendiri2 n sembunyi2 karena takut asal sholat langsung nangis,… ga nahan,…
    Ampun TUHAN,…
    Manalah ku tahan menatap wajahMU,…

  • abdullah

    Saya stju bnget bang, TJUAN IBADAH HANYA ALLAH, bkn ganjaran.. mgkn ustadz yg cramah td tau kalo majelisnya dihadiri berbagai kalangan, ada ya imannya cetek ada jg yg udah mantap, jd ga bisa bliau cramah dengan tingkat keilmuan seorang sufi.. ada lho orang2 yg untuk mau melakukan ssuatu harus di iming2 hadiah dlu, mdh2n aja kelak dia bs iklas n ga harapin hadiah lg., tp itu cuma sbuah awal bagi seorang pemula, jd kita maklumi, kita doakan jg.. ga perlu berburuk sangka pada orang laen, krna mgkn aja mereka punya ilmu yg kita ga tau, misalnya ilmu menarik hati para pmuda untk mau du2k d majlis ta’lim.. stiap org punya kelbihan n kkurangan,

  • Adinata

    hehehe ,, bentul,,,
    Yang bisa menilai khusyuk-tidaknya sholat/ ibadah seseorang ya cuma Allah. Daripada kita menilai2 apakah sholat kita khusyuk/tidak, lebih baik kita usahakan supaya pas sholat bener2 beserta ALLAH.. bener2 berkomunikasi (2 arah tentunya, bukan monolog hapalan bacaan sholat saja),, bener2 ALLAH saja yang ada dalam pandangan kita, ucapan kita, gerak kita, nafas kita, detak jantung kita.
    Saat Sholat yang ga sampe 15 menit aja susah, Gimana 24 jam beserta Allah ya? Sangat Hebat,,,

  • samsul_alipha

    Setuju Banget dengan Kang Sufi Muda.
    Kunci Keikhlasan adalah karena Allah SWT. ada 3 tipe manusia, yang pertama adalah tipe Budak (dia beribadah karena takut dengan neraka atau siksa) tipe kedua adalah tipe pedagang (dia beribadah mengharapkan keuntungan yang lebih) dan yang ketiga adalah tipe manusia Ikhlas. Ada yang terinspirasi Manjangin jenggot supaya banyak mendapatkan bidadari, emangnya mau dapat bidadari berapa????? kalau orang sudah ikhlas tidak akan lagi mengharapkan itu hanya Keindahan-Nya lah yang diharapkan.

  • abdullah

    apakah seseorang yg ibdah itu karna pahala bs dbilang ga ikhlas? untuk orang awam hal itu saja sudh mending, ketimbang dia ga mau sama sekali.. jgn salahkan shalat seorang hamba jika shalatnya karna takut neraka.. itu adalah modal awal bg mereka untuk dkat dngan ALLAH, skecil apapun usaha hamba pasti ga akan sia2, karna Allah itu ARRAHIIM.. ALLAH ga pilih kasih.. sbgai seorang yg mendalami tasawuf alangkah indahnya jika kita mau sdkit mengakui kelemahan kita, ga setiap detik lho iman kita ini kuat.. MENCINTAI DAN MENGHARAP CINTA ALLAH dalam ibadah pun mgkn jg bukan keikhlasan jika dbandingkan dngn seorang hamba yg shalat/ibdah sbgai rasa syukurnya, apalagi jk dbandingkn dgn hamba yg taat pada ALLAH krn dia tau diri sbgai hamba. jd jangn kucilkan/kecilkan hamba yg ibdah krn takut neraka, krn boleh jadi ALLAH lbh mencintai dia krn ketakutanya

  • sufi wanita

    Assalamualaikum sdr abdulah takut sich boleh-boleh aja tetapi alangkah baiknya jika rasa takut tersebut di ganti dengan rasa cinta , cinta kpd Allah SWT tentunya.takut jangan di jadikan modal nggak baik , alangkah baiknya kalau modal takut di gantikan dengan iman dan taqwa. kelemahan kita tidak sedikit kelemahan kita amat amat lemah. tergantung juga sampai di mana maqom kita apakah kita orang yang di tetapkan keimanan atau yang tidak di tetapkan. dan jangan suka mengobral cinta kpd Allah SWT karena pada dasar nya manusia itu doif , lemah, hina , fakir manusia tidak mampu untuk mencintai Allah . bagai mana mungkin mahluk yang fakir, doif, lemah, hina mampu mencintai Zat maha mutlak yang teramat sempurna , mulia, agung , king of king di bandingkan kita yang……alangkah baiknya jika Allah yang mencintai kita dan kita di tarik lebur kedalam ZAT Maha MUtlak . emang kita nggak baik mengucilkan hamba yang takut neraka makanya kalau punya ilmu jangan di pakai sendiri, bagai mana ilmu itu bisa menjadikan rahmatan lil alamin dan bantulah mereka agar mereka kembali kepada tujuan yang sesungguhnya. bukan kah kita hidup saling tolong menolong dan menasehati di dalam kesabaran di dalam kasih sayang. Allah mencintai hamba nya tanpa melihat sebab dia takut berani atau apapun bentuknya Allah mencintai orang-orang yang yaqin , sabar, berserah diri, ridho. karena sebaik-baik yang mengetahui hannya Allah SWT

  • secret love

    salam mas Sufimuda
    makin lama makin keren ni yang di posting :>
    buat mbak sufi wanita, terimakasih atas tanggapanya, tapi saya tetap kurang setuju, yng mau saya tanyakan
    mbaka bilang :

    khusyuk iyi adalah jiwa yang tenang di dalam pandangan bathinya hanya tertuju kepeda ALLAH,DAN FIKIRANpun di kosentrasikan hanya kpd Allah melalui rasa yang merasakan adanya Allah….

    apanya ALLAH yang kita tuju dalam pandangan bathin, apa tulisan ALLAH dalam bahasa arab, atau lafadz2 ALLAH dalam bacaan shalat,atau apa???
    bagaimana bisa khuhuk, sedangkan berjumpa dengan ALLAH saja ga pernah???
    bagi saya khusuk yg dimaksud sama seperti mas aria, pada waktu shalat bila getaran kehadiranNYA terasa, lidah menjadi kelu, getaran badan sudah tak terasa lagi, rasa-rasanya pada waktu itu walaupun nyawa melayang pasti bahagia sekali, rasanya ingin menangis,karena rasa yang amat rindu padaNYA
    ampun TUHAN, sungguh indah rasa itu……..
    kalo mbak mau tau lebih jelas gmana rasanya berjumpa TUHAN, coba deh tanya2 sama mas SUFIMUDA
    salam Mbak, semoga mbak sufi wanita segera terbuka hijabnya
    :>
    wa

  • sufi wanita

    Salam manis saudariku secret love, trimakasih atas kritikannya ini adalah nikmat terindah yang Allah berikan kepada saya melalui anda agar menjadikan diri saya lebih baik dan lebih baik lagi . Allah menegur hambanya kan tidak harus menegurnya secara langsung bisa saja melalui perantara contohnya saya yang di kritik oleh anda ,dan setiap perkataan yang kita ucapkan kita wajib untuk mempertanggung jawabkannya . sebenarnya saya tidak ingin memperdebatkan masalah ini karena ini akan membuat kita su’uzon dan berselisih bukan kah sesama umat muslim kita harus saling menyambung tali silatuh rahmi. seharusnya ilmu tidak harus di perdebatkan tetapi alangkah baiknya kalau kita saling mengisi satu dengan yang lain. dan bukankah kita ini orang yang buta tuli dan bisu manusia yang tiada daya upaya tanpa qudrat iradhat ALLAH SWT. langsung ke pokok persoalannya, tuhan memang tidak bisa di lihat tetapi bisa dirasakan melalui tarikan nafas yang berbunyi HU……Allah……rasakanlah tarikan nafas itu secara naik dan turun perlahan-lahan dan rasakanlah tarikan nafas tersebut dengan lembut karena tarikan nafas itu adalah tali penghubung antara hamba dengan tuhan, apakah saudari bisa melihat bentuk nafas itu seperti apa ? tidak kan ? , saya sudah pernah melihat tuhan jauh sebelum saya lahir ke dunia .dan tuhan menciptakan kita kedunia ini agar kita kembali kepada ……sebelum kita tercipta didunia . Sayydina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : ” Tidak syah shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus megenal Allah “. begitu di tanya apakah engkau megenal/ melihat akan ALLAH , maka jawab beliau aku tidak mengabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat . bukankah diri kita ini adalah cerminan dari Allah ta’ala nah… kalau yang di maksud bang aria karena rasa rindu dan cintanya yang menjadikan bang aria seperti yang di tulis di atas , Sekarang saya mau tanya yang manahkah yang di katakan rokok, bungkus rokonya atau isi rokoknya . saya nggak usah belajar dengan bang sufi muda , maaf… bang sufi muda.
    karena suami saya guru tasauf mau belajar tasauf dari bawah lagi ! entar saya kirimkan bukunya yach….. berbicarahlah melalui hati, dan hati terbagi menjadi tiga .hati sanubari hati yang selalu tergesa-gesa , 2 hati nurani: hati yang tenang , 3 hati latifah hati yang lembut . buanglah bicara anda melalui hati sanubari karena di sana penuh keegoan , kegelisahan , dan keragu-raguan . tetapi gunakanlah bicara atau lisan anda melalui hati nurani, dan hati latifah karena di sana ada kedamaian, ketenagan dan kelembutan , orang yang hatinya hidup atau terbuka adalah mereka yang apa bila di ingatkan tentang kebenaran, mereka mau mendengarkan dan mau merenungkanya serta bangun dari kelalainya selama ini . intinya adalah ” Manusia itu mati , kecuali orang yang berilmu , orang- orang yang berilmu banyak yang tertidur , kecuali orang-orang yang mengamalkan ilmunya. dan orang -orang yang mengamalkan ilmunya banyak yang tertipu kecuali orang-orang yang ikhlas semata- mata karena Allah ” . orang yang ikhlas semata -mata karena Allah lah yang bisa melihat …… tau aja khan…Tanamkanlah di dalam hati kalimah ” ALLAH “, dan resapilah serta rasakanlah kalimah “ALLAH ” menyentuh akan hatimu . kemudian yakinilah bahwa ALLAH meliputi jahir dan batin dan selali serta mu di mana saja kamu berada . Melalui tarikan nafas engkau rasakan bahwa ALLAH meliputi akan dirimu dan selalu serta di dalam ke adaan apapun.
    dengan sifat kasih sayang ALLAH, maka jadilah engkau orang-orang yang saling tolong- menolong antara sesama umat islam. jangan tegang bacanya yach… senyum dulu dong….nach…..gitu kan manisssss.senyum itu adalah sedekah biasakanlah selalu tersenyum untuk orang lain dan diri sendiri karena di balik senyum itu ada kekuatan yang luar biasaaaa, jika kita membiasakan tersenyum pada diri sendiri maka jiwa kita akan terhibur dan efek dari senyum itu akan mengikis dari pada ke kotoran-kekotoran jiwa. sehingga sedikit demi sedikit jiwa kita menjadi lapang , damai dan bahagia. dan sebaik -baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya. maka hiasilah diri dengan ketentraman jiwa tenangnya fikiran dan bijak sana dalam tutur kata dan sopan. salam hangat selalu buat saudariku secret love mudah-mudahan kita di pertemukan Allah dan bisa menjadi seorang sahabat yang baik dan bukan sebagai orang yang berselisih . trimsssss

  • komala

    ass. wr wb . menurut saya , mengenal bisa dengan cara memahami Al quran dan assunnah sesuai pemahaman para sahabat . Misalnya seperti yang diutarakan sufi wanita. hanya saja dlm praktek ibadah dan beramal, apakah kita sudah sesuai syar’i? kita tidak mungkin mengenal Allah SWT bila kita tidak mengerti Al quran dan assunah. krn Islam adalah Agama Allah SWT

  • Adinata

    Saya dulu pernah satu kali ke cendana, ke istana presiden, beberapa thn yg lalu. Saya ikut dalam suatu delegasi, saya menunggu petugas istana menyampaikan kedatangan saya (kami), trus setelah presiden berkenan menemui kami, kamipun dipersilahkan masuk. Saya ketemu langsung sama presiden, bisa jabatan tangan, bisa komunikasi 2 arah (tanya jawab). Sejak itu saya belum kesana lagi, sebab saya ga bisa sendirian masuk kesana, dan juga ga berani sendirian sok-sok kenal presiden, penguasa negeri ini .
    Apa kita mau menghadap penguasa alam semesta sendirian dengan bekal hapalan 30 juz alquran dan beberapa ribu hadist serta ibadah yang tidak mampu mengganti sebuah biji mata kita?
    Lebih hebat kita dari Muhammad SAW yang memang manusia pilihan. Mau menghadap saja ada tata caranya, belum saat berkomunikasi, ada tata cara sendiri pula. Dan tatacara ini memang ditetapkan (dijadikan aturan) oleh Istana untuk siapapun yang mau menemui presiden. Kalau tidak pakai tata cara ini, mustahil diperkenankan menghadap, apalagi berkomunikasi.
    Yang ada kita cuma merasa kenal, merasa sudah menghadap, merasa sudah berkomunikasi. Padahal,, sapa lu?

    • ocha

      assalamu alaikum wr.wb
      sependapat dengan bapak adinata untuk menghadap penguasa tunggal perlu etika dan adab tiada kata lain hanya bertawassul kepada junjungan kita rasulullah saw. mohon maaf bila tdk berkenan wassalam

  • No matter who i am

    Assalamualaikum wrwb. Bismillahirrahmanirrahim
    Membicarakan kesalahan sesama manusia apalagi sesama muslim juga adalah hal yang kurang bijaksana apalagi pada media yang semakin menglobal. Alangkah eloknya jika ada sesama saudara ( tidak harus muslim) mengalami kehilafan atau kesalahan memberi tahu secara langsung dengan cara yang sopan. Semoga kita senantiasa diberkatiNya dan dibukakan hati untuk memaknai kihmah dibalik setiap kejadian di alam fana ini sehingga berakhir dengan pengayaan jiwa yang hakiki sebagai modal pada saat kita menhadapNya, amien.
    Wassalam

  • Marin

    Assalaamualaikum warohmatullahiwabarokaatuh.
    Bermacam-macam komentar telah saya baca. Disatu sisi ada yg sejalan dan di satu sisi ada pula yg berlawanan. Begitu juga di situs2 internet yg lain. Terus terang, saya yg kurang tau banyak dalam agama ini, jadinya agak sedikit bingung, maklum masih awam..
    Begini. Agak menyimpang dari konteks diatas.
    Yang pokok dulu. Saya mau minta penjelasan tentang tata cara sholat wajib kpd Sufimuda, yaitu tata cara sholat wajib yg sesuai dgn tuntunan Baginda Rosulullah. Beserta dengan dalil-dalilnya. Karena banyak pendapat (entah aliran apalah) mengatakan di dalam sholat fardhu ada penambahan bacaan yg tdk sesuai dgn tuntunan Rosulullah. Dan memponis pula dgn kata Bid’ah.
    Kalau bisa kirim ke email saya aja. Atau kalau ada situsnya, alamat situsnya pun boleh.
    Trmks sblmnya. Ditunggu.
    Wassalam.
    MARIN.

    • Ruslianto

      Sholat bersama Rasulullah s.a.w :
      …….Dari Abu Sa’id Al-Khudry, Dia mengatakan, “Jika Rasulullah s.a.w telah mengangkat kepala nya dari ruku’, beliau membaca “Rabbanaa laka al-hamdu mil’a as-samaawaati……”
      Diriwayatkan dari Rifa’ah bin Rafi’ Al-Zuraqy, ketika Nabi Muhammad s.a.w mengucapkan “Sami’a Allahu liman haamidahu”, ada seorang laki-laki di belakang Nabi mengucapkan “Rabbana wa laka al-hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi” (wahal Tuhan Kami, (dan) hanya milik-Mu segala pujian yang banyak, bagus, dan berkah (pada pujian tersebut). Setelah sholat selesai, Nabi Muhammad s.a.w bertanya, “Siapakah yang berkata (mengucapkan kata-kata itu)?” Dia menjawab, “Aku”, Rasulullah s.a.w bersabda : “Aku melihat tiga puluh sekian malaikat yang berlomba-lomba/berburu untuk mendapatkannya dan siapakah diantara mereka itu yang paling duluan mencatatanya”.
      ++++HR.Imam Bukhari dalam Sahih-nya (II:284). Hadist tersebut mengandung (dibolehkannya) bid’ah hasanah, karena orang tersebut mengucapkan suatu do’a yang tidak pernah dia dengar dari Nabi Muhamma s.a.w dan tidak pula diajarinya. Tetapi ketika ia mengucapkannya di dalam sholat, Nabi Muhammad s.a.w justru “menyanjungnya” dan tidak menolaknya, serta tidak menuduhnya melakukan suatu bid’ah (yang sesat).
      Ada sebagian berkata, “Kalau begitu Nabi menetapkannya sehingga menjadi sunnah(nya)”.
      ****Mengomentari hadist tersebut, Ibn Hajar Al-Asqalany dalamAl-Fath (II:287) mengatakan, “Hadist tersebut dijadikan dalil untuk membolehkan membawa suatu dzikir dalam sholat yang TIDAK DIBERI CONTOH OLEH NABI (ghair ma’tsur) jika ternyata dzikir tersebut tidak bertolak belakang atau bertentangan dengan dzikir yang ma’tsur—-(yang) dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad s.a.w Disamping itu, hadist tersebut meng-isyaratkan bolehnya “mengeraskan suara” bagi makmum, selama tidak mengganggu orang yang ada di dekatnya.

      Wass, semoga bermanfa’at menjawab sebagian pertanyaan Sdr.Marin diatas.

  • Anthy

    Kebenaran hny milik AlLAH semata,sementara kt adalh tempatx slh n lupa….yg jlsx buat sy ibadah ya memang menghrp ridha allah u mendpt kebhgan akhrt yaitu msk surga,namax jg manusia jngx tdk dijanjix sesuatu,dijanjix sj sering lalai apalg klu tdk ada jnj indah.hidup hny perlu dijalani n dinikmati tdk u dibuat susah,yang menjd ti2k sentral adalah berusaha m’jlnx pernthx n menjauhi larnganx.pendpt 6rng awam

  • aba cilik Jr,

    hahaha……….., buat apa para bidadari itu ? wong diakherat tinggal roh saja.., emang bisa apa roh ? bertabrakan saja tak berasa apa-apa.., hahaha…….emang roh ada batangnya ? ada-ada aja.., 😛

  • 111270

    hmm…..kita komunitas bodoh yang harus terus belajar…..agar tidak terlalu bodoh….walaupun akan tetap bodoh dihadapan -Nya

  • Firdaus

    Diambil Hikmahnya saja Ceramahnya Bang Sufi Muda, Mungkin Ceramah Tadi Dikhususkan Bagi Orang Awam (Termasuk Saya) Dimana Dalam Melakukan Ibadah untuk mendapatkan imbalan Hehe,Toh Pada Akhirnya Tujuannya Juga Sama “Melakukan Ibadah dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apa-apa selain karena Allah semata-mata” Seperti Kata Pepatah Bahwa “Bayi harus merangkak dulu sebelum Dia bisa berlari” Mohon Maaf Apbila Ada Salah Kata..Wassalam

  • Cecep Supandi

    Setuju…saloout atas komentar2nya, ber’isi’ n dlm maknanya. Sy sendiri pernah hitung2 pahala, soalnya ada sih haditsnya.. tp memang harus dimaknai lbh dalam lg. jgn meng artikan scr harfiah saja, tp makna jg bahkan sampe makna yg berlapis-lapis ampe lapisan makna yg ke tujuh. Bingung2 deh

  • Ruslianto

    PUASA BERISIKAN DZIKRULLAH DAPAT MENGHANCURKAN SINAR IBLIS (1)

    Adalah menjadi kemakluman setiap manusia, bahwa nafsu mengandung ajakan yg dapat disamakan dgn insting hewan, antaranya insting lapar,..insting menghindar dan mencari perlindungan,..insting loba, insting rakus,tamak,..insting berkelahi,perang,..insting ingin menguasai yg bukan miliknya,.. dan semacamnya.
    Semua nafsu tsb adalah berbentuk seperti api yg abstrak yg mengandung ajakan berupa keinginan yg berkobar untuk mencapai maksudnya.tak bedanya bagaikan api yg berkobar untuk menjilat apa saja yg berada disekitarnya.
    Api yg abstrak (itu) hanya mempunyai hubungan saling “menggetar-resonansi” dgn makhluk yg tersusun dari api yg abstrak (pula), yaitu iblis dan setan.
    Iblis n setan menurut kejadiannya berasal dari electron hidup berujud berupa daya-daya elektro magnetic, semisal dgn sinar pembunuh (dodende straal) yg memiliki gelombang 0,000,01 sampai 0,000,001 atau lebih pendek dari gelombang arus listrik tehnik bolak-balik, lebih pendek dari telegraph tanpa kawat, lebih pendek dari gelombang radio, bahkan lebih pendek dari sinar ultra violet.
    “Innan nafsa la ammaratun bissu’i,….sesungguhnya nafsu (kerjanya) menyuruh kepada kejahatan.”
    (Al Qur’an suraah Yusuf ayat 55).
    Oleh karenanya, siapa yang tdk dapat mengendalikan hawa nafsunya akan menjadi korban sinar iblis (setan) dan pikiran serta jiwanya selalu dikendalikan iblis, yang mengajak berbuat buruk dan jahat sesuai dgn ide yg dimiliki iblis (setan), bahkan ajakan jahat tsb bisa terjadi datangnya secara tiba-tiba tanpa disadari oleh manusia itu sendiri, karena begitu pendek daya jangkauannya BAHKAN, tidakLAH disadari si iblis (setan) telah (pula) membuat suatu ruang bertempat tinggal di relung jiwa Bani Adam itu sendiri.
    Jadi, manakala cara berpikir Cuma didasari atas kecakapan tubuh lahir tanpa memperoleh “daya dukung” unsur Yang Maha Suci atau Ruh Yang Kamil Mukamil, maka akan mewujudkan hasil yang serba “salah”, dan dipastikan celaka.

    Sebab hakikatnya ia akan mengingkari peristiwa yang tak dapat ditimbang, diukur, yang tak mampu disaksikan oleh pancaindera, meski bukti-buktinya selalu berkembang. Dan jika dikaji lebih dalam (lagi), pastilah pikiran bertumpu pada pengaruh dan keinginan yang mementingkan diri sendiri, angkara murka, tamak serakah, bahkan nafsu kanibalisme dan semacamnya.
    Maka untuk mencegah agar nafsu-nafsu tidak bertindak leluasa di dalam tubuh, WAJIB senantiasa diusahakan “sesuatu alat yang ampuh”, Untuk menaklukkannya si iblis (setan) ialah daya-daya yang mempunyai gelombang lebih pendek daripada gelombang iblis, yaitu Sinar Tuhan “Nurullah”.

    Pernyataan Populer Seorang Guru Besar Sufi (Silsilah ke-35 Tarekat TN) ; Gelombang/frekwensi “tak Terhingga” (itu) dapat diperoleh seluruh ummat manusia,….” asal saja” mereka bisa menghubungkan roh mereka dengan roh Tali Allah.
    Hadist riwayat Ahmad dari Wahab bin Munabih ;
    Lam yasa’nii ardhiwala samaaii wa wasi’anii qalbu ‘abdiil mu-minul layyinul waadi
    Allah ta’ala berfirman “Tak ada yang dapat memuat zat-Ku bumi dan langitKu; yang dapat memuat zat-Ku ialah hati hamba-Ku yang mukmin, lunak dan tenang.
    (bersambung).

  • Ruslianto

    PUASA BERISIKAN DZIKRULLAH DAPAT MENGHANCURKAN SINAR IBLIS (2)

    Ada suatu kelaziman Para Ulama dizaman doeloe,.. mengumpulkan masyarakat jiran tetangga dan para muslimin dan muslimat menjelang bulan Ramadhan tiba,.. yg mereka sebut dengan “punggahan” yg isinya saling bermaaf-maafan sesama dengan dalih membersihkan diri dan hati,… menyambut bulan yg suci tentu berhasrat ikhlas dengan niat perasaan dan jiwa yg suci (pula).
    Namun kebanyakan umat salah kaprah,..membersihkan diri menjelang bulan Ramadhan dgn mandi-mandi disungai Gangga.
    Manusia yg terdiri (jasmani dan rohani) diwajib membersihkan diri (terutama rohaninya), kapan saja dan bukan karena menjelang bulan Ramadhan ini saja tentunya.
    Pembersihan jiwa, adalah “sesuatu” yang dianjurkan Allah, (karena dianjurkan Allah, Maka hukumnya menjadi wajib) dan orang yg melakukan pembersihan jiwa tersebut dianggap orang beruntung dunia dan akhirat, (Lihat Al Qur’an Suraah Asy Syam ayat 8,9 dan 10)-Dan Allah menyatakan pula “Orang paling berguna” diakhirat adalah orang yang bersih hatinya (Lihat Al Qur’an suraah Asy Syuara 89).
    Mengapa wajib membersihkan jiwa ?? Karena jiwa manusia yg dikuasai iblis (setan) dipastikan tidak akan dapat mengendalikan hawa nafsunya,… alasan kedua memang sang iblis telah bertekad dalam dendamnya, menggoda Bani Adam, dan hal telah mendapat izin dari Allah, kecuali orang yang bertakwa. Namun sayang disayang tidak semua rata-rata Bani Adam setelah akil baligh langsung menjadi takwa.

    Bagaimana (pula) jika orang yg berpuasa namun masih ada si iblis didalam jiwa ?? Inilah orang yg berpuasa seperti yg dikatakan Rasul s.a.w : “Beberapa banyak orang berpuasa, tetapi puasanya tiada berarti kecuali hanya menahan lapar dan dahaga saja” dan ,……
    Sabda Rasul s.a.w ; “Siapa yang tidak dapat menahan kata-kata buruk dan berbuat buruk maka Allah tiada guna ia menahan lapar dan dahaganya”.
    Siapa dan apakah sumber keburukkan dialam semesta ini ?? tidak lain tidak bukan adalah iblis laknatullah.

    Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang banyak bertobat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri (Lihat Al Qur’an suraah Al Baqarah ayat 222).
    Maka apakah diantara umat Nabi Muhammad masih lengah dengan metode (ini)??,…

    Yaitu suatu metode, dalam upaya untuk menghancurkan iblis (setan) tsb, sekaligus membersih jiwa, adalah seperti yang dianjurkan oleh Guru Besar Tasauf tsb diatas, yaitu menggabungkan roh kita dengan Tali Roh Allah. Agar mendapatkan Nurullah dimaksud, dan jika secara ilmiah gelombang/frekwensi-NYA lebih pendek dari gelombang iblis. Perhatikan ayat-ayat Al Qur’an dibawah ini ;

    Al Qur’an Surah Asy Syura ayat 52 :
    Dan begitulah Kami wahyukan kepadamu satu jiwa dari urusan Kami, padahal engkau tidak tau apa dia kitab, apa dia Iman, tapi Kami jadikan dia nur (cahaya) yang Kami pimpin dengannya siapa yang Kami kehendaki dari hamba-hamba Kami sesungguhnya engkau akan memimpin (manusia) ke jalan yang lurus.

    Al Qur’an Surah At-Thaabun ayat 8 :
    Maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNYA dan kepada cahaya yang telah Kami turunkan dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

    Al Qur’an Suraah Ali Imran ayat 103 :
    Dan berpegang teguh lah kamu semuanya pada tali Allah,…

    (bersambung)…..

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca