Silahkan Order, PASTI Dikirim!
Ada ungkapan dalam bahasa Spanyol yang artinya seperti ini, “Tuhan memberikan apapun yang anda minta, anda tinggal meng-order-nya“. Artinya Tuhan yang Maha Kaya sanggup memberikan apapun yang di minta oleh hamba-Nya, apapun tanpa batas karena Dia tak berbatas atau tak terhingga. Begitu pengasih dan penyayang Tuhan kepada hamba-Nya sehingga Dia memberikan garansi 100% akan memenuhi apapun yang diminta oleh hamba-Nya sebagaimana firman-Nya: “Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan.” (QS. Al-Mu’min: 60).
Guru pernah cerita tentang anak kecil yang meminta sepeda mini kepada Bapaknya yang sangat kaya, anak tersebut menangis terus menerus karena keinginannya belum dipenuhi.
Bapaknya bertanya, “nak, kenapa kamu menangis?“.
“Aku pengen sepeda mini, tapi bapak gak belikan“.
Bapaknya tersenyum terus berkata, “nak, bukan gak bapak penuhi, bapakmu ini orang paling kaya di dunia dan permintaanmu terlalu kecil, jangankan sepeda mini, pesawat terbang pun bapak beli jikau kau minta“.
Dengan kesal anaknya berkata, “Aku pengen sepeda mini aja, untuk apa pesawat terbang, ban nya aja sebesar mobil, kalau bocor gimana tambalnya?“.
Karena ilmu anak tersebut masih terbatas, dia hanya meminta sepeda mini yang menurutnya sudah sangat hebat.
Cerita ini berulang kali diceritakan Guru dan Beliau berkata, “kadang kita meminta terlalu kecil untuk Tuhan yang Maha Besar, maka mintalah yang besar!“.
Kalau memang semua permintaan kita dikabulkan Tuhan, lalu kenapa begitu banyak doa yang kita panjatkan tidak dikabulkan-Nya? Kenapa harapan-harapan yang kita sampaikan tidak terwujud? Kelanjutan ungkapan bahasa spanyol di atas, “…Tapi kau harus membayar setiap yang kau order kepada Tuhan, karena semua ada nilainya“.
Setiap permintaan akan dikabulkan Tuhan, setiap order yang kita kirimkan akan sampaikan kepada Tuhan, akan tetapi kita harus membayar semua yang kita pesan agar pesanan tersebut dikirim .
Kalau kita meminta ingin dekat kepada-Nya, maka Dia PASTI mengabulkan permintaan tersebut cuma kita harus membayarnya dengan memperbanyak ibadah, zikir, berbuat baik kepada sesama, mematuhi aturan-aturan yang tetapkan-Nya dan syarat-syarat yang membuat kita dekat kepada-Nya.
Kalau kita meminta badan sehat, Tuhan pasti memberikan, tapi kita harus membayarnya dengan pola hidup sehat, makan makanan yang sehat,tidak merokok, rajin olah raga dan lain-lain.
Kalau kita meminta untuk menjadi orang kaya raya, PASTI Tuhan memberikan, kita juga harus membayarnya dengan kesungguhan, rajin bekerja, belajar ilmu tentang kaya dan hal-hal yg diperlukan untuk kaya.
Kebanyakan orang hanya bisa meng-order kepada Tuhan lewat doa dan munajatnya, tapi sayangnya dia tidak mau membayarnya sehingga apa yang telah di order hanya menumpuk di Gudang Tuhan, tidak dikirim oleh Sang Maha Segalanya.
Jadi segera lunasi apa yang telah anda order, PASTI Tuhan akan mengirim semua itu untuk anda!
18 Comments
Hendra Kusuma
Mantap bg…
Order besar harus bayar Besar juga…. (^,^)..
SufiMuda
Benar 🙂
anas
asalamualaikum wr, wb
kalo boleh, saya ingin bertanya… .
kenapa harus membayar, kepada Yang Maha Kaya, YANG SEBEGITU PENGASIH DAN PENYAYANGNYA ….
SUBHAANALOH, WALHAMDULILLAH, WALAA ILAAHAILLALOHUALLOHUAKBAR
.
karna itu yg BERNILAI
apa maksud bernilai di sini?
kalaupun benar ikhtiar itu di sebut membayar…
apakah sepadan dengan apa yg kita terima???
astagfirullohal’adziim…
Bukankah sebegitu banyaknya yang tlah kita terima tanpa sedikitpun kita pinta, ALLOHUAKBAR
lalu… bagaimana kita membayarnya?
maaf.. sekali, mohon pertanyaan dan pernyataan ini , jangan di lihat dri sisi negatif
saya hanyalah orang awam yg benar2 ingin belajar,
karna banyak yg sudah menjelaskan tentang usaha dan doa, ikhtiar dan berserah diri akan hasil akhirnya
tapi ketika menjawab panggilan adzan,
hayya ‘alasolaah &hayya ‘alalfalaah
setahu saya yg diajarkan adalah : laahaula walaquwwata illa billah
mohon penjalasannya…
trimakasih sebelumnya
wasalamualaikum wr, wb
ghozi
Assalamua’laikum…
Bayar tidaknya seorang hamba atau bahkan seluruh mahluk kepada Alloh SWT, itu tidak menjadikan soal bagi Alloh, sebab pada dasarnya mahluklah yang Butuh, dengan Maha Welas Asih Alloh SWT Melayani seluruh kebutuhan mahluk tanpa kecuali baik yang terlihat maupun yang tidak.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Ashr jelas digambarkan jika ingin bernilai dan metodelogi untuk berserah diri, Hanya Alloh SWT lah yang Maha Mengetahui lagi benar.
Wassalam…
SufiMuda
Benar, kata “bayar” akan memudahkan kita memahami karena lebih akrab. Sepadan dengan kata “bayar” adalah ikhtiar.
Dalam Al-Qur’an Allah mengingatkan kita bahwa Ikhtiar adalah wajib. Artinya kita wajib berusaha, wajib “membayar” terhadap apa yang kita pinta.
Ikhtiar tidak merendahkan kedudukan Allah yang maha kuasa, dengan ikhtiar justru Allah memberikan bagian kuasanya kepada Allah.
Ikhtiar bagian dari sunnatullah yang harus kita jalani.
Kalau manusia hanya berdoa tanpa berikhtiar maka dia telah melanggar perintah WAJIB dari Allah krn ikhtiar adalah wajib.
Dengan melakukan ikhtiar atau usaha dari apa yg kita lakukan maka kita telah membayar kewajiban2 kita kepada Allah.
Insya Allah tulisan di atas akan saya lanjutkan lagi pembahasannya.
Salam
Candra
Mas Anas: kalo bagi saya sederhana aja, apa yang mas utarakan itu sudah Benar, yaitu DOA, IKHTIAR kemudian PASRAH.
Hanya kalo menurut saya apa yang ditulis SM itu menjelaskan hubungan antara doa dan Ikhtiar, yang cara penyampaiannya lebih menggugah dan masuk akal. Dengan kata lain Berdoa dan pasrah saja tidak cukup.
Dari tulisan ini saya pribadi juga belajar sesuatu, kadangkala antara doa (keinginan atau mimpi) tidak sejalan dengan tindakan kita sehari2. Kemudian alhasil kita merasa doa kita belum dikabulkan, padahal rukun dan syarat belum kita penuhi.
Kesimpulannya: saya tidak melihat ada perbedaan yang subtansi antara tulisan SM dengan pendapat Mas Anas, hanya berbeda cara penyanyiannya.
Ruslianto
Mas Anas: kalo bagi saya (Candra); “sederhana aja, apa yang mas utarakan itu sudah Benar, yaitu DOA, IKHTIAR kemudian PASRAH”.
Bung Candra, upayakan TIDAK meng-artikan PASRAH, dengan Mudah-mudahan, sebab umat Hindu, Budha juga mengucapkan Mudah-mudahan (misal dalam ordernya) Masuk Nirwana,..umat Kristiani,dan Khatolik mengucapkan mudah-mudahan masuk Firdaus dan sorga,….. Beda dengan Umat Islam yang Tidak mudah-mudahan tapi “PASTI” memasukkan Kita kedalam Syurga.
Karena Islam adalah agama yg Paling benar dan tidak ada keraguan padaNYA. Tentu Bung Candra Meng-order (nya) dengan Wasilah.
Silahkan Order pasti Sampai dan dikirim (detik itu juga).
Shubanallah Walhamdulillah Wa Laila haillallah Wa Allahu Akbar.
Wass.
candrakirana777
Luar Biasa….
Penjelasan yang sangat sederhana namun sangat masuk akal.
Thank Ab.SM
Ruslianto
astagfirullohal’adziim…+(Si Anas,..nyeletuk dalam hati) Selanjutnya , si Anas berkata “kalaupun benar ikhtiar itu di sebut membayar…apakah sepadan dengan apa yg kita terima???”
Al Qur’an Suraah Al Mujadillah-12 :
Yaa ayyuhallaziina aamanuu izaa naajaitummur-rasuula faqaddimmuu baina yadainajwaakum sadaqah, zaalika khairul lakum wa athar, fa il lam tajiduu fa innallaha ghafurur rahiimm.
Wahai orang-orang yang beriman ! Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah, sebelum (melakukan) pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Tetapi jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Mengapa wajib bersedekah jika berbisik (order khusus) dengan Rasul ???
Semoga menjadi renungan.
Wass.
SufiMuda
Jawaban yang lugas dan tepat sasaran, trimakasih 🙂
Ruslianto
Ammiinn,..Ya Rabb.
arkana
bang Sufi…
menurut ayat ini:
“Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan.” (QS. Al-Mu’min: 60).
bukan nya kita, manusia ini memang cuma bisa meminta, bahkan mengemis terus ke pada Nya ?
bukan nya tanpa kita minta, Dia sudah memberikan terus?
sekalipun itu berupa musibah atau cobaan…
kadang saya malu dan segan meminta sesuatu…
Dzaky
“membayar” Tuhan,,
sama dengan ikhtiyar,”,,,
Hmmmbzt,,,,
sulit di pahami ‘ bagi saya yg tolol,,,
‘perumpamaan’ yg kurang nyambung,,walau udah sy paksa-paksakan nyambung,,,,( bener2 bodoh saya ini )
siapa yg mampu membayar Tuhan???
siapa yg mampu ber’ikhtiyar/berusaha???
berarti masih mengandalkan ‘ Ikhtiyarku’,,,usahaku,,,sholatku,,,doaku,,,orderku,,,,,
ya,,,,ya,,,ya,,,
berarti sy yg keliru,,,,saya kira ikhtiyar yg dilakukan seseorang adalah tidak lain ,tidak bukan adalah Allah jua yg menggerakan sehingga bisa ‘beriktiyar’,,
Haaduuww,,,
licinya ,,,terpeleset lagi ke tangga dasar,,,
ajari kami ya Allah,,,
embong ismail
O.K, Tq
Setiadi
Assalamualaikum Wr Wb
Salam Sufi Muda dan Saudara-saudaraku semua….
Saya yg bodoh ini kadang berpikir, kenapa urusan Do’a mengharap duniawi harus dimohonkan bukankah segalanya Allah Swt yg menggerakan dan menjamin-Nya (Rezeki, Jodoh dan kematian/umur). Padahal untuk hal ini yg kita butuhkan adalah RASA YAKIN yang AINUL YAKIN atas apa yg telah dikehendaki oleh-Nya dan kita wajib Ridho dan Iklas atas ketentuan-Nya. Untuk menimbulkan RASA YAKIN yang AINUL YAKIN ini yg seharusnya menjadi perhatian kita, bahwa kita harus lebih keras lagi terhadap diri kita sendiri untuk selalu belajar mengenai Ilmu-NYA, belajar kembali untuk lebih mengenal Allah Swt lalu mulai belajar mentaati dan menjauhkan larangan-Nya (syariat) untuk meningkatkan IMAN ISLAM kita, dan lain-lain yg dapat menimbulkan IMAN ISLAM yang YAKIN dan yang AINUL YAKIN. Pada dasarnya secara sifat manusia itu lemah, tidak berdaya. Jika do’a yg dipanjatkan untuk urusan duniawi dgn segala usaha dan iktiarnya tidak diijabah atau dikabulkan (tidak sabar dan tidak yakin) maka ditakutkan akan berpaling dan akhirnya membenci Tuhan-Nya. Intinya saya cuma ingin mengatakan “Lebih keraslah terhadap diri kita sendiri untuk urusan Iman yg Ainul Yakin dan untuk keselamatan diakhirat” maka sekali dayung dua tiga pulau terlampaui insyaallah dunia akhirat. Aamiiiinn
anas
aamin…
artikel yang ini lebih cocok dengan apa yg sya tahu dan fahami,
meskipun brasa ada yg kurang, tapi apa ya?
jdi bingung….
trimakasih,
asalamualaikum
all boy
cenderung kita lebih menagih,meminta,merengek akan hak dari Allah Ta Alla ketimbang memenuhi kewajibanNYA… tanpa memintapun,sesungguhnya DIA maha mengetahui apa yg tersirat di hati kita.. bila memaksakan kehendak meminta padaNYA tentu DIA maha kaya… hanya kepadaNYA kita bergantung.
Pingback: