Cerita Sufi

KELEDAI MEMBACA

Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata,”Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali ke mari, dan kita lihat hasilnya.”

Nasrudin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Nasrudin menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu si keledai menatap Nasrudin.

“Demikianlah,” kata Nasrudin, “Keledaiku sudah bisa membaca.”

Timur Lenk mulai menginterogasi, “Bagaimana caramu mengajari dia membaca ?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halam untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar.”

“Tapi,” tukas Timur Lenk tidak puas, “Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya ?”

Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca: hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol keledai, bukan ?”

 

 

18 Comments

  • fida

    kira-kira kenapa ya ada yang suka membuka-buka buku tapi ga ngerti isinya? malah menganjurkan yang lain melakukan hal yang sama…

  • sufimuda

    Kebanyakan manusia terjebak oleh hal-hal yang bersifat lahiriah, membaca yang “tersurat” tapi tidak bisa memaknai hal yang “tersirat” apalagi yang “tersembunyi”.
    Al-Qu’an sebagai kitab hanya dibaca saja dengan mengharapkan dapat pahala, cuma itu,
    paling mengartikannya. Selesai sampai disitu.

    Padahal dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang Mutasyabihat yang mempunyai makna mendalam.
    Al-Qur’an adalah firman Allah, hanya Allah dan Rasul beserta Wali-Nya yang tahu isinya, untuk tahu makna Al Qur’an yang sebenarnya tanyalah pada Ahli Zikir (Wali Allah), sebagaimana firman Allah “Fash alu ahladzikri inkuntum la ta’lamu” artinya Tanya lah ahli zikir apabila kamu tidak tahu, jangan tanya kepada ahli fikir. Kerena ahli fikir memaknai Al Qur’an dengan otaknya, fikiran dan kehendaknya, itulah kenapa terjadi kilafiah yang berkepanjangan, dan saling menyalahkan.
    sedangkan Ahli Zikir menanamkan Al Qur’an dalam Qalbu nya merasakan gatarannya dan mengalir dalam setiap nafas dan denyut nadinya sehingga apapun yang dilakukan semuanya dalam lingkaran getaran ayat-ayat Tuhan

  • Adinata

    Iya yah,, baru saya sadar kalau selama ini saya masih setolol keledai. Malah mungkin lebih tolol lagi.
    Tuhan, ampuni ketololan hamba yang sok tahu ini,,,
    Thanks sudah mengingatkan, sufimuda

  • tasya

    Ya ampuun……….
    luntur semua gelar duniaku karena cerita keledai itu…
    huhuhu…
    betapa malunya saya ya sufimuda….
    selama ini aku tak tahu apa yang saya lakukan…..
    ternyata saya menjadi orang yang merugi…
    Sok rajin baca al-qur’an tapi ndak mengerti maknanya apalagi mengamalkannya.jauh buanget.
    Ampun Tuhan deh…
    Ma kasih ya diingatkan. Terima kasih.

  • Adit

    Trims bg sm artikelnya mantab bnr, tapi sayang smp sekarang masih banyak orang2 yg bangga hanya bisa membaca alquran dan artinya saja, tanpa mau melaksanakan atau mempratekan isi alquran, hanya dengan bimbingan guru mursyid lah kita bisa mempratekan isi alquran, salam kenal dari jauh..

  • SAPIHITAM

    Ass. Wr. WB.

    Salam Kenal Buat Bang Sufi Muda
    Kalau boleh tanya siapakah ahli zdikir itu ??? gimana caranya tanya dan bagaimana cara menghubungi nya?? sebenaranya bagaimana makna al-quran itu ??? Sejak kecil aku sangat rindu akan makna AL-QURAN TAPI TAK PERNAH ADA YANG MAU NGEJAWAB tolong yah tolong sekali lagi tolong biar akutak tanya terus.
    Wass.

  • a.cangak

    tidak sedikit mungkin orang yang membaca seprti keledai,mereka hanya membaca membolak balik halaman kemudian selesai dan bila di tanya mereka tidak tau apa isi dan kesimpulan dari buku yang dibacanya.
    sudah waktunya kita memperbaharui cara membaca kita yang seperti keledai………mungkin juga termasuk saya hehehe…….

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca