• Tasauf

    MELAWAN EGO (Bag. 2)

    Jika kita tidak mampu melawan diri sendiri (boleh disebut setan dalam diri) maka sampai kapan pun akan menjadi kalah dan tidak bisa melakukan perjalanan kepada-Nya. Adam yang sudah sampai dengan selamat kehadirat-Nya pun bisa terusir kembali konon lagi kita manusia yang belum pernah sampai kesana, tentu lebih mudah lagi tergelincir. Adam itu digoda setan bukan di mall atau di kafe tapi di Surga yang dipenuhi Malaikat, maka manusia yang hidup di dalam dunia ini pun lebih mudah dijatuhkan oleh Iblis dan bala tentaranya.

  • Tasauf

    CAHAYA ALLAH

    Kita sepakat bahwa sumber utama penerang di bumi ini adalah cahaya matahari. Kita bisa melihat segala sesuatu karena ada cahaya masuk ke mata dan dengan cahaya itu kita bisa melihat benda-benda di sekitar kita. Gambar-gambar yang Anda lihat terdiri dari cahaya yang direfleksikan dari objek yang Anda lihat, yang kemudian masuk ke mata Anda melalui pupil. Bersama dengan lensa, kornea membiaskan cahaya untuk fokus pada retina di bagian belakang mata Anda. Retina ditutupi oleh jutaan sel sensitif cahaya yang disebut sel batang dan sel kerucut.

  • Tasauf

    BUTA MATA HATI

    Kita bisa melihat benda disekitar karena ada cahaya, kalau siang ada cahaya matahari dan kalau malam ada cahaya bulan atau lampu. Tanpa cahaya maka pengliatan kita tidak berfungsi sama sekali. Namun demikian, pada orang-orang tertentu yang cacat matanya (buta) walaupun diberi cahaya terang benderang tetap tidak bisa melihat apa-apa, tetap berada dalam kondisi gelap gulita. Sama halnya dengan mata hati (Qalbu) fungsinya untuk bisa menyaksikan (Musyahadah) Allah SWT. Penyaksian itu bisa terjadi dengan adanya cahaya-Nya yang menyinari hati, dengan sinar yang Maha tersebut maka manusia bisa sampai ke Maqam Musyahadah sehingga tanpa ragu dan bimbang sedikitpun dia berucap (setelah menyaksikan), “Aku Bersaksi (Bermusyahadah) tiada Tuhan selain Allah”.

  • Tasauf

    Ketiadaan Cahaya Allah

    Seorang profesor atheis berbicara dalam seminar dikampus. Prof: “Apakah Tuhan menciptakan segala yg ada?” Mahasiswa semua : “Betul, Dia yg menciptakan semuanya.” “Tuhan menciptakan semuanya?” tanya prof sekali lagi. “Ya prof, semuanya,” kata mahasiswa itu. Prof: “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan.” Mahasiswa itu terdiam dan kesulitan menjawab hipotesis profesor tersebut. Suasana hening dipecahkan oleh suara mahasiswa lainnya, “Prof, boleh saya bertanya sesuatu?”