-
DAHULUKAN ADAB-MU SEBELUM BER-AMAL (Bag 2)
Di dalam tarekat, adab menempati kedudukan yang sangat tinggi bahkan melebihi kedudukan ilmu dan karomah itu sendiri. Keseluruhan ajaran Islam yang diturunkan dari Allah SWT melalui Jibril AS kepada Nabi Muhammad SAW adalah adab, hanya itu. Maka diperlukan waktu sampai 13 tahun bagi Nabi untuk menerapkan adab kepada kaum Jahiliyah barulah kemudian Nabi memperkenalkan ibadah-ibadah termasuk shalat. Tarekat adalah metodologi atau cara atau jalan untuk bisa melaksanakan al-Islam yang sangat hebat ini, tanpa tarekat maka Islam hanya menjadi sebuah formalitas saja, menjadi sebuah budaya dan identitas tanpa memiliki getaran dan ruh nya. Ibarat orang mati, apa sih yang bisa diharapkan dari sebuah mayat? Hanya bisa menghias fisiknya, tidak lebih dari…
-
Dahulukan Adab mu
Adab yang kita bicarakan disini adalah sopan santun dan budi baik dari penempuh jalan kepada Allah (thareqatullah). Adab memiliki peringkat lebih tinggi dari sopan santun karena adab tidak hanya berupa gerak fisik tapi juga di ikuti oleh gerak hati. Seorang murid harus menjaga adab nya kepada Guru agar dia memperoleh ilmu dari Gurunya dan adab ini harus didahulukan dari yang lain. Guru berpesan, “Dahulukan Adab mu sebelum engkau ber-amal (berdzikir)”.
-
Pemimpin Pemaaf
Ka’b Ibn Zuhair penyair Arab kenamaan adalah penyair dari keluarga penyair. Ayahnya, Zuhair; kakeknya, Abu Sulma; kedua bibinya Khansa dan Sulma; saudaranya, Bujair; kedua sepupunya Tamadhir dan Shakhr; keponakannya, ‘Uqbah Ibn Bujair; dan cucunya, ‘Awwam Ibn ‘Uqbah; kesemuanya adalah penyair terkenal di zaman Jahiliyah. Ketika Nabi Muhammad SAW mendakwahkan keesaan Tuhan dan dimusuhi oleh kaumnya yang bertuhan banyak, Ka’b adalah salah seorang di antara sekian banyak penyair yang gigih melawan Nabi dengan syair-syairnya. Rasulullah SAW dan kaum muslimin menjadi bulan-bulanan puisi-puisi hijaa-nya.
-
Adab : Memberi Namun Tidak Merasa Membeli Gurunya
Ada seorang murid Abu Hafs yang menunggu dengan sikap dan kesopanan yang luar biasa. Junaid berkali-kali memandangnya, karena ia sangat terkesan dengan sikap murid Abu Hafs itu. Junaid bertanya kepada Abu Hafs, “Sudah berapa lama ia menjadi muridmu?” “Sepuluh tahun,” jawab Abu Hafs. “Tata kramanya sempurna, ia benar-benar bermartabat, anak muda yang sungguh mengagumkan.” Kata Junaid. “Ya,” ujar Abu Hafs, “Ia telah menghabiskan 17 ribu dinar uangnya untuk keperluan kami, dan telah meminjam 17 ribu dinar lagi untuk keperluan kami. Namun setelah semua itu, ia masih saja belum berani mengajukan satu pertanyaan pun kepada kami.”
-
Ketika Buya Hamka Mengimami Sholat Shubuh di Kediaman KH Abdullah Syafi’ie
Membaca tulisan yang saya kutip dari islampos.com dibawah ini membuat saya pribadi menjadi rindu akan sosok ulama kharismatik yang lebih mementingkan ukhwah islamiah dibanding ego pribadi, hal yang semakin lama semakin sulit di dapatkan. Maka menjadi benar pendapat yang mengatakan bahwa ketinggian ilmu seseorang bukan terletak banyak atau sedikit hal yang dia ketahui tapi terletak pada ahlak yang dimilikinya, silahkan di baca.
-
Dosa Yang Lebih Besar dari Zina.
Dalam sebuah mejelisnya bersama Abu Dzar, Rasulullah pernah memberi nasehat berikut : “Wahai Abu Dzar, hindari dari perlakuan ghibah (menggunjing) karena dosanya lebih berat dari pada zina”. “Ya Rasulullah apa itu ghibah?” “Ghibah yaitu menyebut-nyebut saudaramu dengan yang tidak disukai.” “Ya Rasulullah walaupun sesuatu itu ada pada dirinya” “Ya apabila kau sebut-sebut aibnya, maka kau telah menggunjingnya; namun bila kau sebut aib yang tidak ada pada dirinya maka kau telah memfitnahnya.”
-
Tasawuf adalah Ajaran Rasulullah SAW dan Para Sahabat
Saya pernah menulis tentang dukungan para ulama besar Fiqih pendiri 4 mazhab besar dan juga pendapat ulama besar zaman sekarang seperti Syekh Yusuf Al-Qardawi dalam dua tulisan yaitu Kesaksian Ulama Fiqih Tentang Tasawuf dan khusus pendapat Syekh Yusuf Qardawi terhadap tasawuf bisa di baca di Fatwa Al-Qardawi Tentang Tasawuf. Berikut adalah tulisan yang saya kutip sebuah komentar dari blog MutiaraZuhud tentang kehidupan Rasulullah dan Para Sahabat yang menjadi sumber ajaran tasawuf untuk meyakinkan kita semua bahwa ajaran tasawuf adalah benar-benar ajaran Rasulullah SAW.