Rasulullah

Mengambil Berkah Dari Rambut Nabi

rambutnabi-1Di kalangan umat Islam menjadi hal yang biasa mengambil berkah dari sesuatu tempat atau suatu benda yang ada hubungannya dengan orang yang dekat dengan Allah atau Wali Allah. Tradisi ziarah ke makam wali sudah berlangsung sejak lama dan bertabaruk atau mengambil berkah dari benda-benda yang berhubungan dengan Wali Allah juga sudah dilakukan oleh umat Islam sejak lama. Tradisi ini bukanlah suatu hal yang di ada-adakan (bid’ah), tapi sudah ada sejak zaman Nabi. Umat di zaman Nabi sudah terbiasa mengambil berkah dari apa-apa yang berhubungan dengan Nabi, baik benda maupun bagian dari tubuh Nabi, salah satunya rambut.

Berkata Imam Muslim; Menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, menceritakan kepada kami Sofyan, Aku mendengar dari Hisyam bin Hassaan, di ceritakan dari Ibnu Sirin, dari Anas bin Malik, beliau berkata: “Manakala Rasulullah telah melaksankan lemparan jumrah, dan menyembeleh korbannya, dan mencukur rambutnya, Si pencukur memulai dengan mencukur bagian rambut Rasul yang sebelah kanan, kemudian Rasul memanggil Abu Tholhah al-Ansori, dan Rasul beri rambut itu kepadanya, kemudian si pencukur memegang bagian yang kiri, Rasul berkata: “Cukurlah “maka si pencukur pun mencukur (Rambutnya Rasul yang bagian kiri), Rasulullah memberikan rambut itu kepada Tolhah, kemudian beliau berkata: “Bagi-bagikanlah kepada orang-orang).

Hadist dari Imam Muslim di atas keluarkan juga oleh Bukhari dengan lafadz yang sedikit berbeda, di keluarkan juga oleh Abu Daud, Tirmidzi, Sohih Ibnu Hibban, Mustadrak Imam Hakim, Musnad Imam Ahmad, artinya informasi tentang perintah Nabi untuk membagi-bagikan rambut itu adalah shahih dan bisa dijadikan sebagi dalil.

Nabi secara fisik sama dengan manusia lain tapi beliau bukan manusia biasa. Beliau adalah orang yang senantiasa bersama Allah, apapun yang ada di tubuh nabi semuanya mengandung berkah. Itulah sebabnya kenapa Nabi menyuruh Abu Tholah al-Ansori untuk membagi-bagikan rambut kepada orang-orang, agar berkah pada rambut nabi mengalir kepada ummatnya.  Kalau memang itu perbuatan yang di larang oleh Allah, tentu hal tersebut tidak dilakukan oleh Nabi. Itulah sebabnya para ulama dari zaman dulu berdasarkan hadist di atas memberikan pendapat bahwa kita dibolehkan untuk mengambil berkah dari rambut Nabi.

Berkata Imam Nawawi didalam menjelaskan hadits ini : “Sebagian dari pengajaran yang diambil dari hadits ini adalah bertabarruk dengan rambut Rasulullah s.a.w dan boleh menyimpannya untuk bertabarruk” (Syarah Shahih Muslim : 62 / 5, Dar Hadits).

Berkata Muhammad Syamsul Haq al-Azhim Abadi : “Berkata Syaukani : ” Pada hadits ini menyatakan di syari`atkannya bertabarruk dengan rambut orang-orang yang mulia dan seumpamanya. (Aunul Ma`bud Syarah Sunan Abu Daud : 94 / 4)

Berkata Imam Mubarakfuri : “Hadits ini menunjukkan disyari`atkannya bertabaruk dengan rambut orang-orang yang mulia dan seumpamanya” (Tuhfatu al-Ahwadzi Bi Syarhi Jami at-Tirmidzi : 347 / 3, Dar Hadis).

Berkata Imam Badar al-Aini : Ummu Salamah memiliki beberapa rambut Rasulullah s.a.w yang di masukkan didalam tempat yang khusus, jika orang-orang sakit maka mereka bertabarruk dengan rambut tersebut dan mereka berobat dengan keberkatannya, mereka masukkan rambut itu kedalam cawan yang berisi air kemudian mereka minum air tersebut, maka mereka pun sembuh dari penyakit, demikian juga dilakukan oleh keluarga Usman bin Affan, mereka letakkan rambut Rasul kedalam cawan perak maka mereka minum airnya, dan mereka pun sembuh dari penyakit (Umdatul Qari Syarah Shahih Bukhari : 49 / 22).

Demikian juga Khalid bin Walid bertabaruk dengan rambutnya Rasulullah ketika turun didalam peperangan, suatu ketika Khalid mencari sesuatu di tanah, sementara musuh sudah menyerang tentera umat islam, bertanya seorang sahabat : Apa yang kamu cari-cari? sementara musuh telah menyerang, Khalid berkata : ” Aku mencari rambut Rasulullah s.a.w yang terjatuh dari serbanku, rambut tersebut selalu ku bawa didalam perperangan sehingga Allah memberikan kemenangan kepada umat islam.

Berkata Abdullah bin Ahmad bin Hanbal : “Aku melihat ayahku (Ahmad bin Hanbal mengambil beberapa rambut Nabi s.a.w, kemudian dia letakkan ke mulutnya dan diciumnya, dan aku juga melihat beliau letakkan ke matanya, dan beliau celupkan kedalam air, dan kemudian dia minum untuk menjadi obat (Siyar A`lami an-Nubala` :121 / 11).

Dalil-dalil yang sangat menguatkan akan tabaruk kepada rambut Nabi yang saya kutip dari Artikel-Sufi ini akan membuat kita tidak ragu sedikit pun tentang hal ini. Karena banyak orang yang dengan keterbatasan ilmu sangat mudah memberikan stempel syirik dan bid’ah kepada hal-hal yang tidak dipahaminya.

rambutnabi-2Rambut-rambut Rasul sampai saat ini masih ada tersimpan baik di berbagai tempat, diantaranya di Turki, di Masjid Sayydina Husein dan Masjid Sidi Ahmad Badawi Mesir. Tentu Tidak semua orang bisa mendapatkan rambut nabi, menyimpan dan mengambil berkah dari rambut tersebut. Syukur Alhamdulillah, setelah Nabi wafat, Allah masih menempatkan para kekasih-Nya yang meneruskan dakwah dari Nabi. Islam secara zahir dan bathin diteruskan oleh ulama pewarisnya, mewarisi ilmu-ilmu zahir dan mewarisi ilmu-ilmu bathin berupa Nur Ilahi yang ada dalam diri Nabi. Dengan mendapatkan warisan itu pula maka kita akan bisa mengambil berkah dari apa-apa yang ada dalam diri Guru Mursyid sebagai mana umat di zaman Nabi masih hidup mengambil berkah dari Nabi.

Demikian.

14 Comments

  • arkana

    Bang SM;
    sepertinya ini:
    “….Nabi secara fisik sama dengan manusia lain tapi beliau bukan manusia biasa….”
    tetap menjadi hal yang tidak bisa diterima sebelum seseorang mengikuti tareqat dan mengerti tasawuf.

    kisah bertabarruk dari bagian tubuh Rasul ini pernah saya baca di buku yg ditulis kang Jalal, Islam Alternatif. diceritakan seseorang sahabat menampung keringat Rasul yang menetes ketika beliau sedang tidur atau bagaimana para sahabat yang memperebutkan air yang tumpah ketika Rasul sedang berwudhu, dan banyak kisah lain nya dan semua hal-hal itu dibenarkan dan tidak dilarang oleh Rasul.

    bagi banyak kalangan buku itu termasuk karangan kontroversial dari kang Jalal dan saya sempat setuju sebelum saya bertemu Ayahguru.

    saya jadi ingat seseorang ikhwan di surau. beliau sudah berumur cukup tua. setiap minggu tawajuh hadir di surau, beliau selalu membawa sebotol air aqua untuk dilletakkan di ruang tawajuh di dekat mimbar. dan diambil kembali ketika pulang. ini kebiasaan rutin hampir semua ikhwan surau.
    tapi cara satu orang ini memperlakukan botol air aqua itu yg membuat saya tertegun. hati-hati sekali. dibungkus rapi. dimasukkan ke dalam tas dan tidak pernah diletakkan di bawah. beda dengan orang lain yg meng-handle sekedar botol air aqua plastik.
    dan saya sempat mendengar alasan kenapa beliau seperti itu, ujarnya: “kan di botol itu ada do’a Ayahguru…”

    • SufiMuda

      Benar, dalam berguru memang begitu. “Aku sebagaimana sangka hamba-KU”.
      Maka semakin tinggi sangka seseorang maka akan semakin ber efek pada dirinya.
      Orang yg mengambil air tawajuh tanpa bersedekah dgn org yg mengambil dgn sedekah hasilnya akan beda.
      Yang paling tinggi dalam tarekat adalah Adab bukan amal.
      Amal sedikit tapi adab/hadab nya tinggi maka hasilnya akan luar biasa.

  • Ruslianto

    Ass,..Bang SM,..saya tiba2 merinding dan muncul rasa haru, dan air mata berlinang, teringat Guru saya,….membaca koment diatas,… Shubanallah.
    Wass.

  • arkana

    Bang SM;
    boleh dilanjutkan dikit diskusi nya, maaf rada penasaran nih… 😉
    komentar Abangda ini:
    “….“Aku sebagaimana sangka hamba-KU”…..Maka semakin tinggi sangka seseorang maka akan semakin ber efek pada dirinya…”

    saya pernah ikut seminar ttg hipnotis yang diaplikasikan pada marketing. menurut pembicaranya, metode hipnotis itu bukan ilmu mistik. tapi memanipulasi daya sugesti yang ada di bawah sadar manusia.
    pembicara itu bahkan bilang sugesti terbesar dalam diri manusia itu adalah keimanan.

    apakah menurut Abang iman adalah bentuk sugesti, sedemikian hal nya sangka itu adalah sugesti?
    karena semakin tinggi sangka seseorang ini saya artikan semakin tinggi seseorang men-sugesti dirinya bagaimana dia bersangka terhadap Tuhan nya…

    makasih Bang..

    • SufiMuda

      Apa yang disebut sebagai metafisika pada suatu saat akan bisa di aplikasikan secara fisika.
      Hipnotis atau hypnosis memang bukan mistik, itu kekuatan pikiran. Dulu dianggap mistik karena pengetahuan manusia belum mampu menguraikan tentang ini.
      Saya sedikit belajar tentang hypnosis dan NLP, kedua ilmu ini sebenarnya berkaitan erat dengan kesufian.
      Bedanya kalau hypnosis mengajarkan sumber sugesti dari kekosongan sedangkan sufi bersumber dari Tuhan Yang Amat Nyata.
      Misalnya kita melakukan afirmasi. Kita ingin sebuah rumah, kita membayangkan atau kita tempelkan gambar sebuah rumah di kamar kita dan alam semesta nanti akan mewujudkan, ini lah kekuatan luar bisa dari pikiran.Banyak contoh lain…
      Satu hal yang harus di ingat bahwa di dunia ini tidak ada yang kosong, pasti ada isinya: Haq atau Bathil.
      Seorang murid yang mempunyai Guru Mursyid, maka afirmasi nya untuk memperoleh kekuatan dari alam semesta di hubungankan dengan Guru Mursyid, sehingga “power” yang di dapat terjamin.
      Sebenarnya hipnosis ini sudah sangat lama di gunakan oleh masyarakat kita, cuma mereka tidak menyebutnya begitu. Hampir semua praktek ilmu hitam zaman dulu menggunakan teknik ini.

      Pertanyaan mas arkana, “apakah menurut Abang iman adalah bentuk sugesti, sedemikian hal nya sangka itu adalah sugesti?”
      Jawabannya : Pada awalnya begitu.
      Namun nanti beriring berjalannya waktu, bukan sugesti lagi yang bermain, Tuhan akan menitipkan “rasa” kedalam hati sehingga keyakinan kita menjadi full. Baik atau buruk, suka atau tidak, surga atau neraka tidak lagi memberikan pengaruh kepada kita.

      Tentang Hipnosis Menutup komentar ini, saya teringat pesan dari Ayahanda Prof. Dr. Kadirun Yahya MA, “Hynotis dan ilmu sejenisnya berada di alam bawah sadar sedangkan energi Ketuhanan dzikrullah berada di alam atas sadar”.
      Jadi, alam bawah sadar bisa di susupi oleh unsur-unsur lain sedangkan alam Dzikir yang berada di alam atas sadar adalah murni energi Ketuhanan.
      Demikian, mudah2an berkenan…

      • Ruslianto

        Yaa,Rabb,… biiznillahi dalam do’a-do’aku, ini,… Engkau Buka-lah seluas-Luasnya Cakrawala ilmu Laduni kepada Abangda Sufi Muda ini,.. Yaa Allah,… perkenankan-Lah, Sesungguhnya Engkaulah ZAT Maha Agung yang memenuhi janji-janji.
        Allahu La illaha illa Rabbul-‘Arsyil ‘Azimm.
        (Allah, tidak ada tuhan melainkan DIA, Tuhan Yang Mempunyai ‘Arsy Yang Agung)…. Amin.

  • Ruslianto

    Ibn Sirin (seorang tabi’in) berkata: “Sehelai rambut Nabi sall-Allahu álayhi wasallam yang kumiliki lebih berharga daripada perak dan emas dan apa pun yang ada di atas bumi maupun di dalam bumi.” (riwayat Bukhari, Bayhaqi dalam Sunan Kubra, dan Ahmad)

    Dari Ibnu Abbas r.a : Abu Bakar r.a berkata kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah saw, anda telah beruban.” Rasulullah saw bersabda, “Yang membuatku beruban adalah Surah Hud, Al-Waqiah, Al-Mursalat,An-Naba’ dan At Takwir.” (Riwayat Tirmidzi, Ibnu Sa’d dan Hakim)

    Dalam Bukhari dan Muslim: Para shahabat berebut mendapatkan sisa air wudhu’ Nabi sall-Allahu álayhi wasallam untuk digunakan membasuh muka mereka.
    Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim berkata: “riwayat-riwayat ini merupakan bukti/hujjah untuk mencari barokah dari bekas-bekas para wali” (fihi al-tabarruk bi atsar al-salihin).

    Nabi sall-Allahu álayhi wasallam pernah menyuruh setiap orang di Madina kemudian Makkah untuk membawa bayi-bayi mereka yang baru lahir, kepada siapa beliau sall-Allahu álayhi wasallam membacakan doa dan memasukkan campuran nafas dan ludah (nafs wa tifl) beliau ke dalam mulut bayi-bayi itu. Beliau kemudian memerintahkan pada ibu-ibu mereka untuk tidak menyusui sampai malam.
    [Hadits riwayat Bukhari, Abu Dawud, Ahmad, Bayhaqi dalam Dala’il Nubuwwah, Waqidi, dll].

  • Azhar lubis

    Jangan buat sekutu bagi tuhanmu . Kalau benar hadits yang anda paparkan disini , sebutkan nomor haditsnya dan sanad serta riwayatnya. Tidak ada tabarruk dengan rambut orang siapun dia apalagi orang biasa jaman yg jauh dari rasul . Orang yang jahillah yang melakukan hal tersebut.

    • arkana0908

      @Azhar lubis :

      ini jawaban nya…

      “…. Nabi secara fisik sama dengan manusia lain tapi beliau bukan manusia biasa. Beliau adalah orang yang senantiasa bersama Allah, apapun yang ada di tubuh nabi semuanya mengandung berkah….”

      jika anda tetap gagal paham, tidak mengapa… banyak umat Islam yang berpendapat seperti anda itu….dan itu pula penyebab tasawuf jadi asing dalam Islam sendiri

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca