Tasauf

KEMATIAN!!!

Oleh : Abu Hafidzh Al-Faruq

 

Kematian, seberapapun keras usaha manusia untuk menghaluskan kata tersebut seperti “berpulang ke rahmatuLLAH”,”telah ditinggal pergi”,”meninggal dunia”,”menghadap Sang Pencipta”,… tetap saja tidak mampu mengurangi rasa yang sesungguhnya dari sebuah kematian. Nyawa atau ruh adalah peluru yang sesungguhnya setelah ditembakkan meninggalkan selongsongnya. Selebihnya adalah jasad, wadah yang digunakan oleh ruh untuk berbuat di dunia. Kematian adalah pintu masuk kealam barzah dari alam dunia, demikian kata ustadz yang suka berpakaian serba putih itu dalam khutbahnya di TV.

Kematian begitu menakutkan banyak orang (termasuk penulis sendiri), baik bagi yang menghadapi kematian maupun yang ditinggal mati. Pertanyaannya adalah apa sebenarnya yang membuat kematian itu begitu menakutkan? Mari kita simak! Kalaulah anda lihat orang orang yang ditinggal mati bersedih lalu berkata ‘tiada lagi tempat kami mengadu’ atau “dulu aku selalu ada yang menemani, kini tinggal aku sendiri’, atau “bagaimana dengan sekolahku, siapa yang akan membiayai?’ dan kalimat kalimat yang sejenis maka ketahuilah bahwa sifat egois telah menguasai orang orang yang ditinggal mati tersebut, dan memang seperti inilah kebanyakan yang kita jumpai. Orang orang yang gembira terhadap kematian orang lain karena berharap akan jatuhnya klaim asuransi juga digolongkan dalam kelompok ini.

Apa sebenarnya yang membuat orang yang menghadapi kematian begitu menakutkan? Bagaimana reaksi perasaan anda ketika anda divonis mati oleh hakim atau dokter? Mungkin anda pernah  melihat bagaimana terdakwa kriminal bersikap terhadap putusan ini? Atau seorang pasien kanker ganas yang takkan terobati dan tinggal menunggu waktu maut menjemput? Kenapa takut? Mereka gelisah, apa sebabnya? Makan tak sedap, tidur tak nyenyak, hidup tak bergairah, sampai sampai seorang terpidana mati yang baru baru ini dieksekusi menulis ‘bukan kematian yang aku takutkan tapi menunggu keputusan yang sangat menyiksa’, sesungguhnya dia juga takut mati karena yang dia tunggu adalah keputusan hukuman mati atau tidak.Bisa jadi bagi mereka kehidupan di dunia sekarang adalah segala-galanya, walaupun pengetahuan setelah kematian ada kehidupan lain sudah dijejal ke otak mereka, sikap ketakutan akan kematian telah memperlihatkan secara jelas siapa sebenarnya dirinya. Seperti pepatah barat mengatakan “everyone wish to heaven, but no one willing to die (semua orang ingin masuk surga, tapi tidak ada seorangpun yang mau mati)”, ironis memang…

Atau bagi yang merasa setelah kematian ada kehidupan, merasa amal perbuatannya masih belum cukup alias masih banyak dosa dan sedikit pahala. Apakah anda pernah menjadi saksi jiwa jiwa yang sedang sekarat, mulut menganga mata melotot, nafas terhenti satu satu seperti tercekik? Sebagian memang terlihat mengerikan dan anda takut karena teringat hal hal yang menyeramkan saat tubuh merenggang nyawa, dan anda semakin takut mereka-reka siksa kubur oleh Nunkar dan Nankir yang super dahsyat menunggu anda, sampai kiamat untuk menerima azab sesungguhnya yang abadi! Wow!!!

Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa kita semua tidak beralih kepada kematian yang menyenangkan, menyenangkan bagi yang menghadapi kematian dan menyenangkan bagi yang ditinggalkan. Lho kok bisa..?! Logikanya sederhana, bukankah sebaiknya anda sesegera mungkin mati jika anda mengetahui pada detik ini seluruh dosa dosa anda diampuni dan anda dijamin masuk surga, sebelum anda melakukan dosa berikutnya? Apakah ada orang orang yang memiliki riwayat mati menyenangkan? Para sahabat di zaman Nabi yang berjihad untuk ALLAH tidak hanya senang mati, tapi mereka memang mencari mati! Tapi tentu saja mereka tidak bunuh diri dengan membiarkan tubuh mereka ditombak dipanah dibacok begitu saja oleh musuh ALLAH. …dan kita juga mengetahui bahwa TUHAN menjanjikan surga buat mereka.

Menyenangkan bagi orang yang menghadapi kematian karena dia tahu bakalan masuk surga dan menyenangkan bagi orang orang yang ditinggal mati karena tahu orang yang mereka cintai masuk surga. Bagi mereka yang akan menjalani proses sakratul maut juga tak perlu resah karena mati seperti orang yang berangkat tidur, rebah dikasur lalu dengan sekali tarikan nafas panjang langsung terlelap, bedanya cuma terlelap untuk selama lamanya.

Saya mengajak anda bukan sebagai orang yang sudah berpengalaman, saya mengajak anda karena hal tersebut masih sangat mungkin dicapai. Contoh orang berjihad dengan Nabi adalah klasik dan jihad bukan satu satunya jalan untuk mencapai Khusnul Khatimah apalagi jihad yang sekarang banyak disangsikan. Mari kita menatap zaman di mana kita hidup sekarang.

Saudara sekalian, orang sakit, terbunuh, tenggelam, kecelakaan lalu lintas,… adalah alasan alasan agar TUHAN mencabut nyawa terdengar logis bagi manusia. TUHAN bisa saja mencabut nyawa anda seketika ketika anda sedang berdiri, duduk, berbaring apalagi sedang mengendarai mobil di lintasan Formula One! Bahkan bagi orang sakitpun yang  berusaha keras berobat untuk sembuh, kalau anda tahu ilmunya maka ‘tidak semua orang yang sakit harus sembuh!’

Maaf kawan, bukan saya tak hendak berbagi ilmu, mengutip kalimat Robert T. Kiyosaki dalam bukunya Guide To Investing dalam pendidikan dasar CashFlow-nya, saya ingin mengatakan bahwa “Ilmu ini tidak bisa dipelajari dengan membaca”.

Lalu bagaimana agar mati bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan? GURU saya mengatakan “Matikanlah dirimu sebelum engkau mati!”. Oh apakah ini proses latihan? Maksudnya? GURUnya GURU saya (NENEK GURU) dalam sebuah kesempatan saya dengar rekaman fatwaNYA mengatakan “Kalau engkau tidak bisa berenang, kemanapun engkau pergi kau tak kan bisa berenang! Kalau kau tak kenal Tuhan di dunia, maka diakhiratpun kau tak kenal Tuhan!” Pelajarannya adalah ‘Kau tak akan masuk surga jika tak kenal yang punya surga!’ masalahnya TUHAN diakhirat nanti adalah TUHAN di dunia sekarang. Kesimpulannya, wajar saja kau takut mati dan atau ditinggal mati sebab kau tak kenal Tuhan! NENEK GURU juga mengkritik para ustadz ustadz yang mengatakan ‘shalatlah yang khusuk insya allah masuk surga’, masalahnya adalah ustadz ustadz itu tidak mampu mengajarkan bagaimana yang dimaksud dengan shalat yang khusuk. “Ajaran kok spekulatif dengan insya allah masuk surga, kalau tidak, apa mau kembali ke dunia?” demikian kata NENEK GURU saya. Bagi saudara saudara yang sangat yakin akan masuk surga karena amal ibadah saudara, ketahuilah jika masuk surgapun anda bukan karena banyaknya amal ibadah anda! Umatku tidak masuk surga karena ibadahnya, melainkan karena Ridha ALLAH SWT, demikian hadisnya bung! Jadi sebaiknya anda tidak usah menghitung-hitung pahala! Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana TUHAN meridhai anda jikalau anda berdua belum saling mengenal?

Anda akan merindui kematian bila anda mengenal TUHAN anda yang menjamin seluruh dosa anda diampuni dan memastikan anda masuk surga! Saya tambahkan GURU saya juga berucap “Orang orang berTUHAN yang mati sesungguhnya tidaklah mati, mereka tetap hidup…”

 

Dilangit Tuan berkata, Dibumi Tuan bersabda

Dilangit Tuan bertahta, Dibumi Tuan menjelma

 

  

Catatan : Bila anda berminat bergabung mempelajari ilmunya, silahkan email sufimuda@gmail.com. Semuanya gratis.

Notes     : For you there abroad the country, if you would like to join us to learn the science, please email sufimuda@gmail.com. Please send  in English or Indonesia. Everything is free.

 

  

93 Comments

  • auto sufi

    Kematian…ohh indahnya..

    Seorang ibu muda nan cantik setelah 11 hari tergolek tak sadarkan diri di rumah sakit, dengan sakit kelainan darah yg diakibatkan oleh kandungannya yg sudah 8 bln..
    Di hari kesebelas itu 3 jam setelah si bayi dilahirkan dlm kondisi meninggal, begitu damai wajahnya…
    Kudekatkan bibirku ke telinganya…maksud hati ingin menuntun keberangkatannya bertemu sang Khalik..ternyata
    aku salah, kudengar suara itu..Allah…Allah…Allah..
    Aku sama sekali tidak menuntun.. nama itu disebut..yg aku yakin nama itu disebut, pasti beserta dengan yg punya nama… Sang Punya Nama tiba……
    Sejenak kemudian, ada suara kecil berbunyi “krekk”…begitu lembut laksana orang menggeretakkan gigi…
    Disaat itu pula terlihat Tuhan membopong sang ibu muda untuk kembali kesisiNya
    Yang kutahu, si ibu muda baru saja menyelesaikan suluknya… baru saja berlatih mematikan dirinya sebelum mati..
    Berangkatlah istriku… jika kerinduan dengan kekasihMu tak cukup hanya dengan 10 hari bersamanya…

  • Bu Beng

    Belajar mati??
    Memangnya ada pelajarannya?? Terus……… siapa yang ngajar?? Lulusnya kapan?? Ijazahnya ada nggak??
    >>>………?????????

  • rsi

    ass.eeee.bu beng.saran aja,maaf,ntuk orang yg baru masuk bagusnya baca 2x artikel lain-nya yg banyak skali ilmunya lagi tinggi bahasannya n fahami,supaya gak sperti emmm,bloon.gitu lo.oce

  • Bu Beng

    rsi,
    maaf kalau ada yang salah dari pertanyaan orang blo’on……. kalau ada yang salah mestinya yang pintar bisa membimbing bukannya malah menjatuhkan semangat begini. Padahal si blo’on sudah membaca 27x , lebih dulu daripada rsi. Biar blo’on qt masih mau belajar teman.

    kalau anda (rsi) memang sudah merasa pintar dan menguasai ilmu kematian tentunya sudah mengetahui dimana pendaratan anda. Syurga atau neraka. Syurga bukan tempat orang yang pintar tapi sombong…… kayak iblis gitu dan neraka bukan selalu menjadi terminal terakhirnya orang yang bodoh karena Tuhan itu mempunyai sifat Rahman dan Rahim. Bukan tempat orang pintar. Begitu yang pernah gw dengar dari obrolan seorang buruh petani, sewaktu menasihati istrinya yang bingung mencarikan uang buat sekolah di Upik. Gw kagum sama tuh orang, sayang dia masih merasa “sangat bodoh” sehingga dia tidak berani menasihati orang lain karena takut timbul kesombongannya.

    si pintar dan si blo’on pasti menemui kematian…….. teman……

    hehehheheh……..

  • 10

    BISMILLAHIRROCHMANNIRROCHIM
    @bu beng

    bu beng untuk pertanyaan bu beng?!?!??!?!?!?!?!?!?
    _________________________________________
    khan bu beng perintahnya di suruh kirim email ama bang sufi muda kalo bu beng tertarik? dengan begitu bisa ditarik kesimpulan kalo soal KEMATIAN memang ada pelajaranya….., ada ilmunya………, ada pembibingnya……..dan ada kululusanya(biasanya yang menentukan lulusadalah sang mursyid ato para kholifahnya) mengenai ijazahnya pasti ada!!!! dan berbeda dengan ijazah yang lainnya

    tapi ngomong2 mau sampean buat apa ijazah tersebut, buat ditunjukan pada tetangga2 anda,teman2 anda yang notebenenya masih di tingkat syriat, hati2lho bu? anda bisa di kira orang gila
    tapi saya yakin bu beng bukan sembarang orang ato blo’on karena sedikit banyak mengetahui hukum2nya buktinya anda katakan : si pintar dan si blo’on pasti menemui kematian…….. teman……

  • Jasmin

    Waduh.. Jd merinding nie bc tulisan bg sufi muda..Sungguh!
    Dtambah lg kisahnya bang auto sufi.. ya Tuhan..Makin rindu rasanya..

  • qai-chank

    semua ribut gara2 1 comentar!!!!

    apakah bangga dengan penjelasan yg didalamny malah menjadi deskripsi kalian sendiri bahwa kalian bukan dari orang sufi (hanya mengaku-ngaku)…..apa definisi dari sufi ja g pernah kalian dapatkan!!!!!

  • qai-chank

    semua ribut gara2 1 comentar!!!!

    apakah kalian bangga dengan penjelasan yg didalamny malah menjadi deskripsi kalian sendiri bahwa kalian bukan dari orang sufi (hanya mengaku-ngaku)…..padahal apa definisi dari sufi ja g pernah kalian dapatkan!!!!!

    ni cuma nasehat biar kalian sadar, g ada gunanya mengomentari seperti komentar saya ini….kalo g bisa ngomong “baik”lebih baik diam…

  • SufiMuda

    Tidak ada definisi tentang sufi….
    Ketika sufi di definisikan disitulah timbul perdebatan yang akan menjauhkan kita dari nilai2 sufi.
    Hanya orang yang sudah sampai di maqam sufi bisa mengetahui yang mana sufi yang mana bukan.

    Pelajaran mati bukan belajar menggantung diri, minum racun dan bunuh diri….
    Belajar mati adalah seperti yang disampaikan oleh baginda Rasul :
    “Matikanlah dirimu sebelum mati”.

    Kalau sekedar mati nafas berhenti semua bisa, akan tetapi mengalami mati sebelum mati itu harus ada Guru nya sesuai dengan tuntunan Al Qur’an Hadist.

    ORANG MERASA BODOH akan mudah mendapat hikmah dibandingkan dengan ORANG MERASA PANDAI.

    • liliana

      saya setuju banget… secara tdk lgsung anda jd guru saya walau lewat blog ini hehehe… makasih bang… ALLAH menuntun saya ke blog anda…

  • Bu Beng

    SM….

    Pelajaran mati bukan belajar menggantung diri, minum racun dan bunuh diri…. (hasil copy paste)

    kalo dilihat sekilas maksud kalimat ini maka yang dimaksud adalah jasmani atau fisik…….. jadi bukan fisik yang diajarin kematian. Berarti non-fisik = rohani atau ruh………..

    Apa mungkin mengajari ruh yang bersifat gaib dan lebih tinggi dimensinya dari jasmani yang cuma tiga dimensi??

  • SufiMuda

    @Bu Beng
    Terlebih dahulu salam kenal untuk anda, terimakasih sudah singgah di sufimuda,
    siapapun anda saya yakin niat anda bertanya dengan tujuan mulia, yaitu ingin mencari kebenaran bukan ingin sekedar adu argumen…
    Yang saya yakini dan ketahui bukan satu2nya kebenaran, yang saya tahu dan jalankan hanyalah secuil kebenaran diantara jutaan kebenaran yang ada dan sesungguhnya kebenaran itu hanyalah milik Allah semata.

    Sebenarnya kita terjebak dengan istilah “Pelajaran Mati” yang membuat kita hanya terbayang sebuah kematian. Dalam Tasawuf tidak ada pelajaran khusus tentang itu. Islam menganjurkan kita untuk mempersiapkan mati dengan cara mengisi hidup dengan kebaikan.

    Tujuan bertasawuf adalah untuk mengenal Allah dengan sebenarnya dimana nanti di akhirat manusia juga akan menjumpai Allah yang sama juga yang di jumpai di dunia.

    Ruh kita tidak bisa diajarkan secara zahir, harus diajarkan oleh dimensi yang lebih tinggi yaitu Nur Allah yang tersimpan dalam dada Rasulullah SAW yang disalurkan kepada para pewarisnya sampai zaman sekarang ini.

    Berbicara tentang mengajari RUH, kembali kita terjebak dengan istilah. Dalam Tasawuf tidak dikenal mengajari ruh, yang ada adalah disucikan ruh oleh Nur Allah, oleh Nur Muhammad.

    Kalau ruh telah disucikan maka dengan secara otomatis akan langsung mendapat petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT. Selama ini Hati kita telah kotor oleh hijab yang membuat antara kita dengan Allah menjadi terbatas sehingga tidak memperoleh ilmu langsung dari Allah SWT.

    Kalau rohani kita telah disucikan maka secara otomatis akan bisa berhampiran dengan ZAT MAHA SUCI sehingga terbuka semua rahasia-rahasia.
    Seorang harus melewati ALAM JABARUT, ALAM MALAKUT dan ALAM RABBANI barulah dia bisa berjumpa dengan ALLAH.

    Berulang kali saya menulis tentang kemungkinan manusia berjumpa dengan Allah di dunia, berulang kali pula timbul perdebatan dan bantahan. Kenapa orang tidak meyakini perjumpaan dengan Allah di dunia? karena dia menggunakan akalnya bukan atas bimbingan seorang Guru Mursyid.

    Di antara komentar saya yang panjang, saya persingkat bahwa di dunia ini semua bisa terjadi asal LENGKAP RUKUN DAN SYARATNYA.

    Salam

    • liliana

      pertama saya membaca post demi post bang sufi saya bingung serasa otak ini tak sanggup tuk menjangkaunya…. tp seiring berjalannya waktu dgn niat tulus n kesabaran benar2 ingin mengenal ALLAH… sedikit demi sedikit saya bisa menangkap maksut dr setiap yg anda post…. saya sadar butuh hati yg benar2 tulus dan rendah hati serendah rendahnya dlm memahami TUHAN… sedikit demi sedikit sudah merubah kehidupan saya… dlm berperilaku dan berucap… bahkan sekarang terbesit dlm pikiran berprasangka buruk saja seperti nyesel sekali… berbeda dgn saya yg dulu pemuja hawa nafsu saya sadar selama ini saya itu kafir,musyrik dan syirik… saya merasa ALLAH memberi anugrah kpd saya dgn memberikan kesadaran yg menabjubkan… walau semua bermula sering membaca tiap bloger2 siapapun… ga cuma bang sufi muda saja… tp bagi saya bang sufi muda sudah berjasa besar kpd saya…. terima kasih bang…

  • gotngS

    Ass.Wr.Wb.Wuuihh…damai..tenang..sabar dan fresh skali pencrahannya bang SM. Lagi fit ya. Jabtn tangan dan bagi bagi doong segarnya…He..He…Makaceeeh..

  • Bu Beng

    @SM

    Maaf…….. buat yang lain harap simpan dulu komentarnya…….. gw mulai nyambung nih…….

    Kalau rohani kita telah disucikan maka secara otomatis akan bisa berhampiran dengan ZAT MAHA SUCI sehingga terbuka semua rahasia-rahasia.
    Seorang harus melewati ALAM JABARUT, ALAM MALAKUT dan ALAM RABBANI barulah dia bisa berjumpa dengan ALLAH. (copy paste lagi…. ga papa ya…??!!)

    dibawah bimbingan seorang mursyid dan….

    ini semua bisa terjadi asal LENGKAP RUKUN DAN SYARATNYA.

    Its okay…. gw bisa terima. Nah sekarang kalau memang pensucian ruh ini sangat urgent sekali dalam ber Tuhan, kenapa tidak pernah disampaikan secara detil pada saat ada ceramah-ceramah agama dan bahkan tidak pernah membahas tentang mursyid. Apakah karena para penceramah atau mubalig tersebut takut dikenakan pernyataan Abu Hurairah ini (ngambil dari halaman sebelah)………

    “Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thabrani)

    Bukankah sekarang jaman keterbukaan?? Atau mungkin anda yang akan menjadi pionernya sehingga orang lain termasuk saya tidak buta terhadap essensi ber Tuhan…

    Thanks

  • teruterubozu-298.blog.friendster.com

    Pelajaran kematian?

    Done…

    And someone said “Sebenarnya kita(orang-orang yang “Sudah Tidur”)adalah orang-orang akhirat yang sedang “main-main” ato “berkunjung” ke dunia, dan sedang “menonton” Pertunjukan Spektakuler dari Sutradara Agung…

    Right sufiMuda?

    \\(^o^)//

  • Rindu Damai

    @bu neng dan sejenisnya

    Kenapa pembahasan tentang Mursyid tdk disampaikan di mesjid?

    Sebenarnya disampaikan, cuma mungkin anda cuma ngunjungi 1 mesjid aja, kalau mesjid wahabi ya ndak ada pembahasan ttg mursyid,

    ngunjungi pasantren2,

    Tidak semua ilmu itu di obral secara umum, logikanya begini, ka’bah itu kan kiblat umat Islam tapi kenapa tidak semua orang di Izinkan masuk kedalamnya. Cuma pemimpin negara Islam seperti SUkarno, suharto aja yang boleh masuk. Semua orang pengen tahu isi dalam ka’bah tapi gak bisa masuk karena tidak memenuhi kriteria.

    Saya sepakat dengan SM, kalau semua ilmu harus memenuhi rukun syaratnya.
    Sayarat masuk dalam: ka’bah ya harus jadi presiden negara Islam dulu. Anda protes, anda katakan tidak adil? sah sah saja, peraturannya emang gitu kok

    terus aja mencari, Tuhan Maha Pengasih Lagi Penyayang 🙂

    salam damai selalu

  • SufiMuda

    Itulah problemnya Bu Neng

    Ketika Tasawuf itu dibicarakan terang-terangan seperti di blog ini orang meragukan, apakah itu pernah dikerjakan Nabi atau hanya rekayasa sekelompok orang saja.
    Dan ketika ulama2 Tasawuf berdiam, hanya mengajarkan kepada kelompok tertentu karena kawatir menimbulkan fitnah, lalu orang berkata ” Kok ilmu tasawuf/tarekat dan mursyid itu tidak pernah saya dengar dari penceramah di Mesjid?”

    Setiap saya ke Mesjid dimanapun saya selalu mendengar penceramah berbicara tentang Tasawuf, zikir dan Mursyid cuma tidak secara langsung.

    “marilah kita selalu mengingat Allah”
    Begitu penceramah menganjurkan kita untuk mengingat Allah. Tapi di Mesjid tidak dibicarakan teknis mengingat Allah. Apa dari Allah yang harus di ingat:
    namanya kah (asma ul husna)?
    sifat2 nya kah (sifat 20)?,
    alam ciptaannya kah (langit, awan, ka’bah dll)?
    Kelanjutan dari ceramah itu ada pelaksanaan Teknis dari pengingat Allah, semuanya terjawab lewat pengamalan zikir Tarekat.

    “Insya Allah”
    Begitulah sering kita dengar ucapan dari penceramah, ulama, artis dan semua orang Islam.
    Tapi pernahkah kita dengan benar mempraktekkannya?
    “Insya Allah” artinya Kalau Allah mengizinkan.
    Pernahkah kita sunguh-sungguh meminta izin kepada Allah?
    Lalu bagamana kita tahu kalau Allah mengizinkan dan bagaimana pula kita tahu kalau Allah tidak mengizinkan, apa tanda2 nya?
    Saidina Ustman Bin Affan ketika hendak menulis Al Qur’an terlebih dahulu menunggu datangnya Nur di tangannya, barulah Beliau menulis.

    “Jangan takut jangan bimbang, Allah beserta kita” demikian para demonstran meyakinkan anggotanya dalam melakukan demontrasi membela agama.
    Pernahkah sang demonstran merasakan kehadiran Allah, apa tanda2 nya?

    Seluruh yang saya ungkapkan di atas adalah syariat yang pelaksanaannya harus dengan tarikat, hakikat dan Makrifat agar sempurna pelaksanaan agama.

    Kepada kita di ajarkan teknis pelaksanaan shalat, tapi tidak pernah diajarkan cara shalat yang khusuk. Kalau kita bertanya kepada ustad yang mengajari kita cara shalat yang khusuk jawabannya tidak memuaskan,
    “Hanya Allah yang mengetahui khusuk” begitulah jawaban pemungkas dari ustad kita.

    Tentang Mursyid,
    Kalau di pasantren tradisional, seorang tidak dibolehkan menjadi imam kalau dia belum berguru kepada salah seorang Mursyid. Kenapa? kalau kita berimam kepada dia, maka dia akan berimam kepada siapa?
    Bagaimana mempertanggungjawabkan shalat dan ibadah kita kalau hubungan sang imam dengan Allah tidak jelas?

    Demikian Bu Neng jawaban dari saya, intinya tidak ada ilmu yang dirahasiakan, cuma kita belum memahami saja.
    Mudah2an Allah akan memberikan pemahaman kepada kita ke arah hakikat dan makrifat
    Kalau masih ada yang ingin ditanyakan silahkan, boleh juga ke email saya, sufimuda@gmail.com
    salam

  • sandi

    Kematian akan menghampirimu suka maupun tidak suka, krn itu sudah Sunatullah bahwa semua yg hidup pasti akan mengalami kematian. Tinggal kita yg sekarang hidup sadar akan kemana kalo sdh mati, maka hiasilah amal ibadahmu dgn bermakrifat kpd Allah SWT dan Rasulullah SAW.

    Salam

  • young sufi

    Ass.wr.wb buat abang sufi muda
    Sudah Lama tak kasih comment nih 🙂

    Penjelasan yang sangat menarik buat dipahami dan dimengerti tentang kematian, buat yang belum mengerti atau penarasan tentang mursyid atau ilmu tasawuf saya hanya kasih saran teruslah berdo’a kepada allah dan mintalah ditunjukkan ke jalan lurus yang Allah maksud seperti yang tercantum pada surat al-fatihah karena dahulu saya seperti itu hingga saya dipertemukan atau ditunjukkan jalan tersebut hingga saya mengerti tentang ilmu tasawuf, tarekat dan mursyid karena jelas di dalam al qur’an tertulis awaluddin makrifatullah yang artinya awal beragama adalah mengenal Allah. makna dari ayat itu adalah dalam proses kita beragama kita harus tahu tentang Allah secara mendalam seperti yang dicontohkan oleh para Nabi sebelum hingga Nabi Muhammad SAW hingga ia ketahap haqqul yaqin tentang Allah sebelum mensyiarkan agama Allah SWT.

    wassalam.

  • hamba'79

    Hari gini takut matii…

    waaa..perlu kita tanyakan kepada para mujahid yang berangkat ke palestina tuh..
    mereka gak takut matii…

    permasalahannya adalah setelah mati..

    apakah dengan kematian itu kita dapat apa..kemana tujuannya…serta apa yang terjadi???

    mati hanya proses tertariknya ruh dari jasad.

    masalahnya lagi kemana ruh pergi???
    apakah selama ini ruh tau akan tujuannya atau hanya menjadi bagian dari jasad belaka…

    mengutip artikel di atas ,,,

    ” “Kalau engkau tidak bisa berenang, kemanapun engkau pergi kau tak kan bisa berenang! Kalau kau tak kenal Tuhan di dunia, maka diakhiratpun kau tak kenal Tuhan!”

    Hmmm…perlu pencermatan dan penghayatan dalam mengartikan kalimat diatas…

    wasalam….

    ^_^V
    Peaacee..

  • sufi gila

    salam cinta dan damai saudaraku

    mati …. mati …. mati …. apakah mati itu ? bukankah mati itu sama dengan hilangnya alam sadar kita ? atau saat fungsi otak atau akal kita sudah tidak ada ? atau saat pasokan oksigen ke otak tidak ada ? dan bukankah tidur adalah mirip dengan kematian atau mati kecil kata Rasul …..

    jadi tidakkah kita mulai bisa memahami apa maksud dari isyarat Rasul dan para pewaris Rasul tentang belajar mati ?

    selanjutnya masalah tidur …. otak selalu meremeh remehkan peristiwa tidur mimpi atau yg sejenisnya … pertanyaannya apakah saat kita terbangun dari mimpi buruk maka kita merasakan bahwa kita seperti benar2 mengalaminya ? jantung berdegup dan aliran darah semakin cepat ? maka kapan rasa itu ada ? rasa itu muncul dalam alam bawah sadar kita dan tidak perlu adanya jasmani untuk memahami rasa …. siapa yang kita panggil dalam alam bawah sadar kita ? Allah kah atau kekasih Nya yg disertai Allah atau yg lain ?

    Pelajaran Dzikr memberikan pengajaran alam bawah sadar sehingga saat alam sadar kita mati atau otak tidak berfungsi baik kita tetap mengenal Allah … setiap yg tidur pasti lupa tentang segala pengajaran alam sadar … tapi bila alam bawah sadarnya telah belajar menyebut nama Allah belajar mencintai kekasih Allah maka saat mimpi terburuk pun pastilah jiwa kita menghubungi apa yg sering alam bawah sadar kita panggil dan kita cintai yaitu Allah dan kekasih Nya …

    bayangkanlah apabila kita mimpi buruk dan kita nggak bisa bangun lagi atau mati kubro … dan tiada yg datang membantu kita dan menyelamatkan jiwa kita maka pastilah itu yg dinamakan mati dalam kondisi sejelek2nya … karena alam bawah sadar Rasul telah belajar menyebut nama Allah dan belajar mencintai Kekasih Allah (yg biasa kita sebut Jibril) maka datanglah Jibril mengiringi kematian Rasul dan pastilah Rasul ridho diiringi oleh Jibril yg dicintai Rasul …. begitu juga apabila para ahli dzikr mati maka mereka pasti dijemput oleh kekasih Allah yg telah dikenal dan dicintainya semasa mereka hidup sehingga kematian itu begitu indah dan tiada menakutkan …. dan Jibril bagi manusia jaman sekarang adalah para kekasih Allah di jaman ini

    dan sungguh tiada ada yg mampu melihat Allah karena begitu jauh dimensi kita dengan Allah … maka cukuplah kita memandang kekasih Allah yg selalu disertai Allah kapanpun dan dimanapun wajahnya hadir dalam hidup dan mati kita

  • Robot's36

    yah,, yah,,
    Aku pernah baca hadis bahwa di akhir zaman umat islam seperti buih dilautan yang mudah terombang-ambing gelombang karena telah hinggap penyakit ‘cinta dunia dan takut mati’.
    Para sahabat amat sangat mencintai mati dan rindu dapat mati syahid. Bagaimana bisa mereka yang dulunya jahiliyah bergelimang kesenangan dan kemewahan dunia berbalik 180 derajat jadi manusia 2 mulia yang mencintai kematian?
    Apa cuma karena dijanjikan dalam al quran keindahan yg akan diperoleh bagi syuhada? Kalo cuma sekedar ayat dan hadis, sekarang pun smua orang juga tau imbalan bagi syuhada. Toh tetap aja banyak yang takut mati.
    Trus apa yang membuat para sahabat seberani itu? logikanya ya karena mereka sudah pernah diajari tentang mati, dan sudah pernah mati, serta sudah tau apa yang akan mereka hadapi setelah mati.

    Kalau engkau tidak bisa berenang, kemanapun engkau pergi kau tak kan bisa berenang!

    kalau tidak bisa berenang di kolam renang belakang rumah, di kolam renang manapun ga bisa. Di sungai atau laut manapun juda ga bisa.
    Kalau Tidak bisa mati di …. (analogikan)
    Kalau Tidak bisa bertemu Tuhan di… (hehehe,, seru kan?)

    Mudah2an smakin bertambah umat Muhammad SAW yang cinta akhirat dan rindu kematian.

  • Bu Beng

    @SM
    Thank atas kesediaannya menjawab pertanyaan gw, u/ sekarang cukuplah……..

    @Rindu Damai
    sudah kayak setrika ayam jago gw baca your comment tapi sampai sekarang masih belum ketangkap ujung pangkalnya…… hubungannya dengan uneg2 gw dimana, gitu? Atau barangkali lo ketinggian ngasih contoh logikanya sehingga gw gak nyambung sedikitpun……….. maklum aja orang gak pernah makan bangku sekolah….

    Tolong kasih contoh yang lebih (lebih) super sederhana biar nih otak lebih gampang mencernanya……..
    sorry, ya, jadi nyusahin…..
    salam…………

  • Robot's36

    Mudah2an artikel 2 dan komen2 dalam Blog ini dapat memberikan pencerahan atas Bu Beng dan kawan2 lain termasuk saya sendiri dalam mencari Kejelasan akan Yang Maha Nyata.
    Bu Beng,, SM dah bersedia private tuh di email nya. Jangan di lewatkan,, tanya aja sedetil2 nya. Insya Allah akan tercerahkan.
    Tentunya saya yakin kita semua beranjak dengan i’tikad baik : menuju belaian Kasih dan Ridha- Allah SWT.

  • curious

    mmm.. masuk akal.
    kemudian bagaimana caranya buat kenal Tuhan menurut tarekat/tasawuf/sufi? Beberapa artikel lain dalam blog ini menyebutkan diantar oleh sang Guru. Siapakah dia? dimana posisinya?
    Saya pernah mendengar bahwa Guru Sejati ada di dalam diri, karena Tuhanpun ada di dalam diri hambanya.

    any answer?

  • OM-JES

    aslm alkm…..permisi …Al-Quran adalah pelajaran dan petunjuk…..ada satu hal…yg kita lupakan atau tidak di ketahui….ini adalah jawaban dari coment2 diatas saya yakin ada pada kami….silahkan baca….namanya Silabus penamatan 17 mata pelajaran dan putus kaji….semoga menjadi penerang bagi umat islam.ini adalah kaji yg bisa dibuktikan dan di pertanggung jawabkan

    http://kakakikikokokeke.wordpress.com/2009/02/05/silabus/

    waslm, OM-JES

  • OM-JES

    Al-Quran adalah pelajaran dan petunjuk,dalam memahami sesuatu kita harus punya tujuan dan arah yg jelas dan apa yg kita tuju….sekiranya apa ada yg lebih jelas dari silabus warisan kakek guru2 kami….ini lah pegangan seorang mursid yg merupakan pewaris AL-Quran,mursid ini lah merupakan permata Rosulullah yg ada Al-quran di dalam dadanya,,dan seorang pewaris tidak mungkin 2 dalam satu zaman.kita buktikan ….dan inilah bukti kebenaran Al-quran,jangan katakan ini salah itu salah jikalau tidak ada bukti yg hakiki/bukti2 yg jelas…..kami siap temu wicara datang/didatangi demi membuktikan kebenaran ini…kerja keras kita dibarengi kesetiaan,kecintaan,dan kesabaran….wslm…..love u All OM-jes

  • curious

    Maaf sebelumnya pak OM-JES,
    Pengalaman saya, kalau mengikuti suatu aliran/oraganisasi/kelompok/dsb yang menyatakan hanya mereka yang benar, biasanya sudah jelas-jelas banyak tidak benarnya.
    Saran saya pak OM-JES coba dibenahi lagi kata-katanya, terutama dibagian:
    sekiranya apa ada yg lebih jelas dari silabus warisan kakek guru2 kami….ini lah pegangan seorang mursid yg merupakan pewaris AL-Quran,mursid ini lah merupakan permata Rosulullah yg ada Al-quran di dalam dadanya,,dan seorang pewaris tidak mungkin 2 dalam satu zaman.kita buktikan ….
    ——————–

    Terus terang saya sudah berkali-kali pernah mengikuti bendera-bendera yang menggunakan kalimat yang sama seperti itu. Dan semuanya sama, gak ada bedanya. Mudah-mudahan anda berlapang dada tidak menganggap ini sebagai konfrontasi, dan mudah-mudahan pula yang anda usung sekarang ini memang benar-benar suatu kebenaran. Amiin.

    • liliana

      “ibarat org yg merasa suci sejatinya malah menjauhi kesucian tp org yg merasa hina malah mendekati kesucian…”
      “org yg merasa bodoh lebih gampang mendapat hikmah drpd yg merasa pintar”
      krn org yg merasa pintar ga bakalan mw menerima nasehat alias hati yg mati…”
      memang godaan org berilmu ada tingkatannya biasanya klo tingkat menengah kebawah bukan NUR(cahaya) yg dicapai tp NAR(api) yg baru dicapai…. dan terlihat dr karakter n sifat2nya klo GATOT(gagal total) alias terpenjara dan tertahan di posisi/tingkat tersebut sifat NAR: keAKUan
      merasa plg benar,merasa plg tau,merasa plg suci,merasa plg berilmu dan merasa merasa yg lain lagi klo ada yg membantah pasti ditanggapi dgn emosi yg berujung debat tanpa ujungnya yg hasilnya layaknya berebut tulang tak berisi paling parah yg lain ada dibawahnya ,cocok dgn sifat sifat IBLIS hehe

  • OM-JES

    walaikum salam,thaks sdr/sdri curious comentnya ,untuk kalimat “sekiranya apa ada yg lebih jelas dari silabus warisan kakek guru2 kami “materi pelajaran atau yg di ajarkan oleh ulama2 kita saat ini ada yg lebih kumlit tidak,jd silabus vs silabus ,sekiranya curius sblmnya sudah melihat materi silabus kami,

    http://kakakikikokokeke.wordpress.com/2009/02/05/silabus/

    untuk konfrontasi ga la yah kayaknya,karena saya disini mau berbagi, courius >>”Terus terang saya sudah berkali-kali pernah mengikuti bendera-bendera yang menggunakan kalimat yang sama seperti itu. Dan semuanya sama, gak ada bedanya.” maaf sebelumnya dari mana courius tau kalau kami juga sama dengan tempat2 yg courius katakan itu,kita kan disini bicara harus ada bukti2 yg jelas itu sama atau beda,contoh soal Al-quran ada dimana2…apa bisa kita katakan setiap orang yg memiliki Al-quran pasti mengerti Al-quran,tentu tidak kan,jadi pasti ada bedanya…., yg jelas salah satu silsilah kami Wali Qutub Maulana Al-Mursid junjungan Mulia Karamallah Abuya As-Seikh Haji Ibrahim Bonjol Aulliyah Allah ( pondok kelapa medan ) dari beliau lah silabus yg ada putus kajinya ini di ijazahkan kpd mursid kami,silsilah kakek2 guru kami adalah orang2 besar dizamannya,saya jawab kalimat courius “dan mudah-mudahan pula yang anda usung sekarang ini memang benar-benar suatu kebenaran” jelas yg kami usung memang benar2 kebenaran karena kami dibawah bimbingan beliau2 yg sangat menjunjung kebenaran.

    sudi kiranya curius bisa melihat dan menilai jangan karena kekecewaan masa lalu,itu semua proses…bro lebih baik ketemu dari pada tidak sama sekali apa yg kita cari,di blog kami ada alamat kami,jika curius ingin bertandan silaturrahmi,bertukar pikiran atau ingin belajar pintu terbuka lebar dan untuk semua umat islam dan masyarakat indonesia.

    ini alamat : (Yayasan Babussalam,Komp pondok cipta blok E85 bintara pondok kopi bekasi indonesia)
    -maaf tidak dng no telp.

    thaks mohon maaf sebelumnya ,wsalam.

  • curious

    Pak OM-JES di komentar sebelumnya saya sudah memohon ma’af terlebih dahulu, dan tidak ada ruginya saya memohon maaf sekali lagi untuk komentar berikut.

    Yang saya samakan adalah kalimat promosinya, mengenai isi didalamnya tentu saja berbeda-beda antar masing-masing bendera. Dan saya pun sebelumnya juga sudah berharap agar bendera yang anda kibarkan adalah kebenaran. Kalau memang begitu adanya alangkah indahnya.

    Saya tidak pernah menyesal atau kecewa dengan yang sudah saya ikuti. Justru itu saya bisa berbagi pengalaman dan tetap berhati-hati dalam memilih. Kalupun sampai akhir waktu saya tetap tidak ketemu, setidaknya saya tetap berusaha sampai akhir.

    salam

  • OM-JES

    okey bro corius,yg jelas pd prinsipnya kami tekankan sekolah tempat penamatan pelajaran apapun itu harus pd sekolah yg tepat dan sekolah yg jelas mata pelajarannya.thaks bro,wslm om-jes

  • haryantos

    to : bang sm dan om-jes lam kenal yo.

    nek tak woco2 tulisane curious ki ancene nadane sengak, wis bang sm n om-jes jarno wae, gen sakarepe dewe. wong takon dijawab kok malah maido ngajak debat terus. wong kuwi gak apik niate.

    tks bang sm

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca