Jejak Cinta

DUHAI PUJAAN HATIKU

Duhai Cintaku…..

Kata apa yang bisa kutulis untuk mengungkapan rasa rinduku pada-Mu

Malam telah semakin larut, manusia pun telah terlelap di alam mimpi

Tapi Engkau wahai pujaan hatiku, tidak pernah lenyap

Terus hadir disetiap malam, menemaniku dengan canda tawa

dan tegur sapa-Mu yang lembut

Membuat aku terbuai dalam indahnya cinta-Mu

Kau mempermainkan hati ini diantara tawa dan tangis

Dan akupun tidak bisa lagi memaknai air mata yang mengalir

Sungguh aku sangat bahagia 

 

Duhai Kekasih Hati…..

Dunia ini telah lenyap

Tinggal-lah kesunyian

Hanya Kau dan aku merajut kasih yang tidak pernah habis

Kau telah memberikan aku sumur kebahagiaan dengan air abadi

yang membuat aku terus ingin meminummnya.

Semakin aku minum akan semakin haus aku akan cinta-Mu 

 

Duhai Pemilik Cinta…..

Jangan pernah Engkau berlalu meninggalkan aku sendiri

Kalau Engkau campakkan aku dan Engkau palingkan wajah-Mu dari ku

Aku tidak akan pernah pergi dari sisi-Mu

Aku akan terus merayu-Mu

Kemana lagi aku harus mencari cinta

Semua cintaku hanya kepada-Mu, tidak ada yang tersisa

Dunia ini tidak bisa menghiburku

Kalau Engkau mengambil semua kebahagiaan dari-Ku

Akupun rela asal bisa bersama-Mu 

 

Duhai Penghibur Hati…..

Apakah Engkau bahagia bersamaku?

Apakah tegur sapa dan pemujaanku bisa membuat Engkau senang?

Mungkin ada kata-kata ku yang kurang berkenan dihati-Mu

Mohon bimbinglah diri ini agar bisa mencintai dirimu seperti yang Engkau mau

Ajari aku untuk bisa membelai-Mu dengan mesra 

 

Duhai Junjunganku…..

Aku sudah menutup pintu kebahagiaan hanya untuk Mu semata

Kalau nyawa tiada berguna ini bisa membuat Engkau bahagia, ambil-lah

Kalau engkau menginginkan kebahagiaan yang aku miliki sepanjang hidup, ambil-lah

Apalah artinya hidup tanpa kasih sayang-Mu

Apalah arti kebahagiaan tanpa diri-Mu

Engkaulah kebahagiaan abadiku

Kalau Engkau bahagia dengan senyum indah-Mu,

Oh…. akupun bahagia, sungguh amat bahagia junjunganku

Kalau Engkau bersedih, hatiku remuk dan teriris pedih 

 

Duhai Kekasihku…..

Jangan engkau pernah bosan kepadaku

Berilah aku kesempatan untuk terus bercengkerama dalam istana-Mu

Apapun akan aku lakukan asal Engkau memberikan kesempatan untuk bisa memandang wajah-Mu

Berilah aku kesempatan untuk terus melayani-Mu 

 

Duhai Pujaan Hatiku…..

Malam telah semakin larut

Sebelum mata ini  terpejam, izinkan aku mengecup kening-Mu

Seperti malam-malam yang telah kita lalui

Datanglah dalam mimpi indah ku, kita bercinta dengan mesra

Hanya kau dan Aku

Andai ruh ku tidak kembali kepada jasad

Aku sudah amat bahagia,

Karena saat menutup mata sempat bermesraan dengan-Mu 
 

Yang selalu Mencintai-Mu 

Sufi Muda

 

25 Comments

  • habib

    Sungguh… antara cinta dan sangpecinta tak akan bisa terpisahkan…

    sungguh keindahan cinta akan TUHAN, tak akan bisa diceritakan.. hanya dengan rasa.. rasa akan cinta yang mendalam…

    sungguh indah penyair syahdu melantunkan melodi mesra…
    pujaan hati dan tambatan jiwa… tempat bersyahdu dan menyambut cinta.. tak akan terpisahkan dalam syahdu kerinduan… bagai melati yang melihat pagi dan terkembang dari kekuncupan….

    Sangat Indah SUFIMUDA…. very romantic… 😉

  • ajak-ajak

    Sufimuda,, saya jadi inget ,,,
    saat2 duduk diberanda istanaNya,
    bercengkrama dengan para malaikatNya,
    menatap mesra keindahan wajahNya saat Dia berfirman,
    Menyentuh dan menciumNya.
    hmmm,,,, begitu Indah,,,

  • tasya

    aduh, abang sufimuda, how sweet r u…??? hati ini melunglai membaca sapamu pada Kekasihmu…
    andai aku bisa mengungkapkan perasaanku seperti engkau…
    ^ ^

  • Siliwangi

    Setiap kata mengandung makna setiap makna mengandung arti maka berhati hatilah terhadap setiap kata yang terurai karena bisa menyelamatkan atau sebaliknya..hati hati dengan rasa karena rasa bisa menipu….Salam….

  • sufigokil

    Ga brani macem2 ahhh..gu..e, ta..kuuut ama sufimuuda mudaan gu e sampai kesono kaya sufi muda, dalem banget siii..suf…puiiisinye.., saluut, merdekaa..du..lu Akhhh

  • Gabriel

    Puisi yang gaib sekali maknanya…Thanks buat kak sufimuda… puisinya memberi pencerahan pada hati, (Yaa Allah..semoga hamba mu ini bisa seperti, dan menelaudani sufi muda)

  • hinakelana

    Siapa kah kau sesungguh nya wahai..pencinta Allah begitu dalam …kau menyelami samudra cintaNya
    Hanya untuk mengambil mutiara cinta…Mu

    Untuk..kau berikan kepada kami….

    Ya Allah …..jadikan lah hamba-Mu ini mencinta…
    dan mencinta…

  • sufigokil

    Bila makhluk bertanya
    siapakah yang paling mulia
    aku menjawab:
    akulah yang paling mulia
    aku sangat berbangga kerana
    Allah adalah Tuhanku
    Muhammad s.a.w adalah penghuluku
    ini sudah cukup membuatku berasa kaya dan mulia.

    Bila Engkau bertanya
    maka aku menjawab:
    aku adalah yang paling hina, daif dan jahil
    inilah hamba yang faqir.

    Janganlah Engkau murka
    lantaran daku berbangga di hadapan makhluk-Mu
    bila mereka berbangga dengan pangkat, harta dan keturunan
    izinkan daku berbangga sebagai hamba-Mu.

  • hinakelana

    Aku kumpulkan sekalian dosa-dosa ku
    yang menghimpit jiwaku
    aku melihat seluruh dunia adalah dosa
    izinkan daku
    meletakkan segala dosa di bawah tapak kaki ku.

    Aku hadapkan pandangan kepada kebaikan
    bila daku melihat diriku yang baik
    berdatangan diri-diri lain menghijab
    izinkan daku
    meletakkan segala kebaikan di bawah dosa-dosa.

    Aku berhadapan dengan keinginan-keinginan
    tanpa dosa jiwa belum tenang
    keinginan-keinginan menyeret kepada kegelisahan
    tidak sabar.

    Wajah keinginan memperlihatkan ego diri
    takutkan kesusahan dan kehinaan.

    Keinginan adalah dosa sebenar
    dosa-dosa lain adalah anak-anaknya
    walaupun anak-anak dikuburkan
    ibu akan terus melahirkan anak-anak baharu.

    Bagaimana menghapuskan keinginan
    bukankah ia adalah diriku sendiri.

    Aku melihat kepada diriku
    terasa kesamaran di sebalik diri yang berkeinginan
    dalam kesamaran itu
    wujud diri yang suci murni
    tanpa keinginan.

    Ia tidak dikurung oleh jasad
    tiada ruang
    tiada zaman.

    Ia sentiasa damai dan tenteram
    namun ia tidak diberi kesempatan
    untuk memperlihatkan wajahnya.

    Kuburkan diri yang berkeinginan!
    begitulah ucapan Mu yang ku dengar.

    Bila daku mendengar ucapan Mu
    aku melihat diri ku berada di tengah-tengah
    di antara Engkau dan diri yang berkeinginan
    aku melihat….
    diri yang berkeinginan itu bukanlah diriku yang sejati
    ia hanyalah bayang-bayang yang muncul
    dari pancaran cahaya Mu kepadaku yang terhijab
    mengapa kepada bayang penglihatan ku tertuju
    sedangkan Engkau adalah cahaya
    dan aku yang menerima cahaya
    bayang adalah kegelapan
    mengapa terpesona dengan kegelapan.

    Engkau terangi daku dengan cahaya Mu
    untuk ku kenali diriku
    agar pengenalan itu membuatku melihat cahaya Mu
    dan mengetahui bahawa cahaya Mu yang paling nyata
    sedangkan aku dan lain-lainnya
    adalah zarah-zarah yang terapung-apung
    di dalam angkasa raya cahaya Mu.

    Cahaya Mu yang tanpa warna tanpa rupa
    adalah kebijaksanaan tanpa tara
    dengannya segala menjadi nyata.

    Sekalian wajah-wajah adalah cermin wajah Mu
    cermin itu adalah keindahan
    keindahan adalah bayangan wajah Mu
    keindahan adalah rasa hati
    bukan bentuk bukan rupa
    apabila hati mesra di dalam keindahan Mu
    itulah penatapan wajah Mu
    bulat, lebar, atau panjang
    putih, kuning atau hijau
    kelmarin, hari ini atau esok
    semuanya tidak menjadi soal
    pada hati yang melihat keindahan wajah Mu.

    Hati itulah rahasia besar.

    Pandanglah Tuhan tanpa menggunakan mata
    Dia tidak pernah bersembunyi
    dengarlah ucapan tanpa menggunakan telinga
    Dia tidak pernah berhenti berkata-kata.

  • gAbriEl

    duuh gusti Allah …alangkah berat nya dosaku padaMu..
    Suntingkan untukku salah seorang dapada BidadariNya

    Tapi apa hambaMu ini pantas mendapatkanNya
    Ya… Rosulullah selawat dan salam cinta ke haribaan mu..

    Alangkah indahNya Taman SorgaMu….ini..
    Alangkah damai..hati HambaMu…

  • asep

    Al-Zamakhsyari, sufi pengikut mazhab mu’tazilah dengan puisi dengan sangat indahnya:

    Sudah banyak kebimbangan dan ikhtilaf

    Semua menyatakan mazhabnya yang paing benar.

    Kupegang teguh kalimah ‘La ilaha illallah’

    dan kecintaan kepada Ahmad dan Ali.

    Beruntung Anjing karena mencintai Ashhabul Kahfi

    mana mungkin aku celaka karena mencintai keluarga Nabi.

  • Rindu Damai

    @asep…
    Ashabul Kahfi itu jelas Wali Allah, kalau keturunan nabi zaman sekarang udah gak jelas lagi….
    Daerah saya ada habib (keturunan Nabi) berzina, apa perlu di ikuti dan dicintai?

    Anjing yang dimaksud jangan anda artikan serta merta sebagai anjing yang ada di rumah anda, itu makna kiasan, kalau anda pengen tahu ya harus banyak belajar jadi gak asal fanatik buta kepada syi’ah.

    Sering2 membaca kang asep biar lebih pinter, syukur juga anda suka berkunjung ke sufimuda tapi mbok ya lebih banyak membaca daripada suka komentar tanpa arah…

    Jangan tersinggung ya Kang, 🙂

  • cAcuK

    coool banget sih puisi2 ikwan2 sekalian …semoga kita mendapat pencerahan dan kedamaian dalam rasa hati kita semuanya…Amin

    Kucari Kau dilangit, yang tampak hanyalah jejak2 Penciptaan Mu..Kucari… dimana2 ku lihat juga adalah wajah Engkau..

    Lalu kulihat kedalam diri, siapakah Engkau yang membuat alam semesta yang begitu sempurna, begitu tertib..teratur…

    Lalu aku pun kembali kedalam hatiku disanalah ku temui Enkau

  • Tomz mysticism

    Dengarkan kisah yang disampaikan buluh,
    tentang perpisahan..

    “sejak aku di potong dari hutan bambu,
    aku selalu menyuarakan ini..

    Barangsiapa dipisahkan dari yang dicintainya,
    akan mengerti apa yang aku ceritakan,.

    Barangsiapa ditarik dari sumbernya,
    pasti rindu untuk kembali…”

    (syech Jalaludin Rumi)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: