-
Memahami Hakikat Tuhan Lewat Kelapa
Sebenarnya tidak ada bahasa yang bisa mengungkapkan misteri tentang Tuhan dan tidak ada pula pembahasan yang bisa dengan sempurna menggambarkan hakikat Tuhan. Tuhan, dalam sepanjang sejarah peradaban manusia akan menjadi misteri dan akan terus misteri kalau proses pencariannya hanya dengan menggunakan ilmu akal semata. Untuk memudahkan manusia memahami hakikat Tuhan, maka di dalam kitab suci Tuhan memberikan perumpamaan-perumpamaan agar manusia lebih akrab mengenal-Nya.
-
Apakah Keramat Mesti di-Zahirkan?
Ada orang bertanya apakah keramat itu sama dengan sihir atau sama dengan mukjizat, adan apapula perbedaan di antaranya. Perbedaan antara keramat dan dengan sihir adalah sihir itu terjadi dikalangan orang-orang fasik, orang-orang zindik dan orang-orang kafir yang tidak percaya dengan Allah SWT. Keramat terjadi pada orang-orang yang percaya pada Allah dan sungguh-sungguh mengerjakan syariat-Nya dan dengan mujahadah yang kuat sehingga sampai pada derajat wali. Perbedaan antara keramat dengan mukjizat bahwa keramat itu terjadi pada wali-wali Allah yang tidak menyatakan dirinya sebagai Nabi atau Rasul. Mukjizat terjadi pada Nabi-Nabi dan Rasul Allah sebagai pembuktian atas kebenaran kenabian dan kerasulannya. Karena itu mukjizat wajib dinampakkan untuk keperluan dakwah dan dakwah dengan pembuktian…
-
SYETAN PUN HAPAL AYAT KURSI (bag. 2)
Berbicara tentang syetan memang tidak akan habis-habisnya karena memang dari zaman Nabi Adam sampai sekarang syetan selalu menjadi simbol perlawanan bagi manusia terhadap kejahatan. Kalau malaikat merupakan simbol kebaikan maka sebaliknya syetan merupakan symbol kejahatan. Kalau menyimak pengalaman salah seorang sahabat Nabi bernama Abu Hurairah yang diperdaya oleh syetan yang berwujud manusia seperti yang diceritakan dalam tulisan Syetan pun Bisa Hapal Ayat Kursi, padahal Abu Hurairah itu sedang menjalankan perintah Nabi yaitu menjaga harta zakat sudah pasti merupakan bagian dari ibadah lalu bagaimana dengan kita yang hidup di zaman 1400 tahun setelah Nabi, tentu akan lebih mudah lagi diperdaya. Pernahkah kita berfikir jangan-jangan kita telah berulang kali berhubungan dengan syetan…